Percayalah, Irit Itu Bukan Pelit.

Sebetulnya bukan karena aku kehabisan ide. GA yang diadakan oleh Kaka Akin sangat menggoda aku untuk ikutan. Memang banyak segi-segi positif dalam hidup ini yang bisa dijadikan ajang untuk mulai berlaku "irit". Jangan salah baca lho, bukan pelit. Salah satu subjek yang akan aku bahas adalah postingan yang pernah aku muat dalam blog ini. Karena pemilik blog Try2BCool mengizinkan postingan yang sudah dimuat untuk diikut-sertakan dalam GA, dengan catatan, setelah diolah kembali. Beberapa blogger yang pernah mampir ke rumah mayaku, pasti sudah membaca judul postinganku yang ini:
Percayalah, Irit itu Bukan Pelit. Mau contoh-contohnya? Yuk, simak pengalaman bunda dibawah ini:

  • Nah, kesempatanku untuk mengikut-sertakan postingan ini sebagai salah satu cara yang paling afdhol untuk bersikap irit tapi bukan pelit. Aku punya alasan yang kuat untuk memberikan kesan dan pesan melalui tube pasta gigi ini. Kenapa? Karena keseharian kita tanpa menu makanan, it's oke-lah, tapi keseharian kita tanpa pasta gigi? Alamaa..apa jadinya hidup ini. Apakah kita akan kembali ke jaman Nabi Besar Muhammad SAW yang menggunakan siwak? Mana mungkin? Iya, gak sih? Percayalah, Irit Itu Bukan Pelit. Jadi, lakukanlah -- apabila pasta gigi tinggal sedikit, jangan diplintir (twisted), tapi gulunglah dari bawah (roll it up). Hasilnya pasti mengherankan, karena pasta gigi yang tersisa ternyata bisa dimanfaatkan untuk menggosok gigi, paling tidak, sebanyak 10 x -- berarti masih bisa digunakan untuk 5 hari.


Ini Tube yang di plintir (twisted) -- pemborosan

Ini Tube yang digulung dari baah (rolled-up)  -- penghematan
  • Berikut,  tips tentang makanan. Percayalah, Irit Itu Bukan Pelit -- aku selalu mempraktekkan teori ini di rumah bersama anak-anakku. Bahkan aku mendapat sebutan dari mereka : "Si Jago Daur Ulang."  Karena makanan yang tidak habis hari ini, akan aku simpan dalam freezer. Bagi kami, yang berdarah Sumatera Barat ada istilah "Angek-angek," yaitu beberapa makanan yang masih tersisa dikumpulkan, kemudian diolah menjadi hidangan baru yang disebut angek-angek-- rasanya seperti rendang, hhhmmm..yummy. Hidangan baru ini campuran dari olahan daging, sayur nangka, sayur kacang panjang dan lain sebagainya.

  • Nasi yang masih layak makan, tapi sudah dua hari dalam magic-jar, terkadang memiliki bau yang sudah kurang sedap. Mau dibuang? Mubazir donk? Mau dimakan, tidak akan menimbulkan selera. Jadi? Ya, dijadikan bubur aja deh. Nasi dijerang kemudian diberi santan, gula merah, daun pandan. Masak hingga butiran nasi menyatu dan bau harum daun pandan menyentuh hidung. Agar lebih menarik, sisihkan sedikit sebelum diberi gula merah. Jadilah hidangan baru, anak cucu pasti berebut tuh melahapnya.
Sumber Gb. kitabmasakan.com

  • Bisa juga bubur tanpa gula, sulap menjadi bubur ayam. Asyik, kan? Daripada beli bubur ayam untuk satu keluarga @ Rp. 8,000/porsi beli di tukang bubur Gerobak Dorong, apalagi kalau rame-rame pergi ke reto dan pean bubur ayam, bi..  kebayang kan kocek yang bakal terkura.., hehe..Pengeluaran irit dengan olahan bubur ayam ala bunda yati rachmat. Ayo deh, jangan guilty feeling gitu ah! Irit Itu Bukan Pelit. Jadi ada baiknya kita mencoba menerapkannya dalam hidup kita.

  • Last but not least, sabun mandi yang tinggal sedikit dan sulit  untuk digenggam, jangan dibuang, tapi satukan dengan yang baru. Caranya? Basahi kedua jenis sabun itu, satukan dengan ditekan agak kuat (dengan mengepal-ngepalnya), biarkan kering. Ini yang biasa aku lakukan. Tak peduli sabun itu dari merek yang berlainan, semakin berwarna, semakin manis kelihatannya, hehe....Begitu yang namanya irit, tapi Percayalah, Irit itu Bukan Pelit, yeeee...

Jadi bagi mereka yang belum mencobanya, yuk dicoba. Monggo.





Komentar

  1. kayak ibukku banget..
    hemat pasta gigi dan sabun dengan cara diatas..
    hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe..udah jadi patokan hidup irit, ternyata. Makasih kunjungan Zaitun Hakimiah NS ke blog bunda.

      Hapus
  2. wih, kayaknya semua yang bunda tulis udah keluarga saya terapkan deh~ :))
    hidup irit! XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda percaya, karena memang itulah salah satu jalan untuk 'irit' dalam hal yang bisa kita lakukan. Makasih kunjungan Agung Rangga ke blog bunda.

      Hapus
  3. BUnda..aku baru tau bunda berdarah sumatera barat....he he he salah fokus ya..

    sukses GA nya ya Bunda....

    BalasHapus
  4. sama bunda,,,caraku juga begitu :)
    angek-angek, unik ya bun rasanya?

    BalasHapus
  5. bunda bikin aku tertegun sejenak dgn point odolnya. selama ini aku gak pernah perhatian ke tube odol yang udah abis apakah digulung atau diplintir.kalo aku sih selalunya ditekan /dipencet sampe titik odol terakhir. yang penting pesanku pada si kembar brondongs kalo abis odol, shampoo segera masukin tempat sampah supaya toilet gak kayak tong sampah.makasih bunda sharingnya.mau aku terapin deh mulai sekarang.*melongok ke toilet anak

    BalasHapus
  6. kalau bubur belum pernah bikin bun, soalnya nasi yang tersisa sering kali dikit banget, seporsi juga gak ada.. tp biasanya sih kalo nasi sisanya belum bau disatuin sama nasi yang baru, di taroh di atas supaya dimakan duluan

    BalasHapus
  7. Bungda, yang pasta gigi itu perludicoba. Tips yang menarik n ih. :)
    Semoga menang ya, Bunda Yati.

    BalasHapus
  8. Makasih kunjungan Agung Rangga ke blog bunda.

    BalasHapus
  9. yg pasta gigi itu sepintas kelihatan remeh banget, padahal tenyata kita bisa berhemat dimulai dari hal sekecil itu

    BalasHapus
  10. Saya suka resep buburnya. Pengen coba bun ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu