Kenapa Sulit Berpisah Dengan Cucu?

Two of my beloved ones, Ayman was about 5 yrs old.
Kenapa sulit berpisah dengan cucu? Tentu saja karena aku telah kurang lebih 3 tahun selalu bersamanya, menemaninya bermain, bercanda dan mendongengkan cerita untuknya. Tapi sekarang cucuku sudah besar, sudah berusia 9 tahun, Jadi sebuah keputusan harus diambil sebelum terlambat. Maksudnya sebelum ia terlanjur attached to me.

Sebenarnya sangat sulit sekali untuk berpisah dengannya karena pastinya aku akan kesepian, walaupun mungkin bisa saja mendengarkan suara dan wajahnya melalui video call dengan menggunakan hape canggih keponakanku. Memang sebaiknya kami harus menjaga sebelum sesuatu terlanjur terjadi, cucuku akan manja dan tidak berani tidur tanpa ditemani.  Dia sudah besar dan yang terpenting sekarang yang harus diperkenalkan kepadanya adalah kemandirian, kedispilinan dan akhlak yang baik. Harus saling menghargai baik sesama teman, tetangga, apalagi dengan keluarga terdekat seperti ibu, nenek dan si Mbak.


Berbicara mengenai akhlak yang baik tentu saja ini harus ada yang menjadi panutan di samping cucuku juga harus belajar mengaji dan segala kaidah yang berhubungan dengan Agama yang kami anut. Aku di sana hanyalah sebagai seorang nenek yang tidak berhak memasukkan prinsip apa pun ke dalam cara berpikirnya.  Yang bisa aku lakukan hanya seputar memperlihatkan kepadanya contoh-contoh dari buku cerita atau dari kisah-kisah yang bisa aku bacakan atau aku ceritakan secara langsung. Lebih dari itu tentu saja harus aku serahkan kepada anakku sebagai ibu kandungnya. Betul gak sih, ya? Aku tahu tugasku di rumah anakku hanya sebagai salah seorang dari keluarga yang diberi kepercayaan untuk memonitor keberadaan cucuku di rumah ketika anakku (ibu cucuku tentunya, hehe...) sedang melakukan tugas di kantor atau sedang melakukan field trip ke luar kota. 
I'd been there when he was 6 years of age (He is taller than the others)
Aku juga memberikan gambaran kepadanya bahwa Ibunya bekerja dari pagi hingga petang adalah demi rasa tanggung jawab kepadanya. Dia harus menghargai dan menyayangi Ibunya karena Ibunya adalah perempuan yang telah mengandungnya, melahirkan, membesarkan, menyekolahkan dengan pendidikan yang sangat umum harus dimiliki olehnya. Jadi ini yang harus ia simak dalam hatinya. Kasih sayang yang tak putus untuk seorang Ibu yang telah memberikan segala-galanya untuknya. Apalagi Ibunya sebagai Single Parent, dia harus memberikan kasih sayang yang lebih besar. Perhatian yang penuh, baik ketika Ibunya kelelahan, sakit, haus atau pun membutuhkan sesuatu yang harus dia ambil langkah dengan cepat harus ia lakukan. Itulah yang aku berikan pengertian kepadanya. 

Kenapa sulit berpisah dengan cucu? Tentu saja memang sulit melupakan segala tingkah polahnya yang penuh dengan kegembiraan, kenakalan anak-anak yang penuh dengan ke-jailannya, pertanda ia menyayangiku sebagai nenek satu-satunya yang ia miliki. Cucuku ini sangatlah memiliki hati yang lembut. Kami sekeluarga selalu memberinya sebuah julukan -- hati Rinto Harahap, yang terkenal dengan lagu-lagu sendunya. Hahaha...aku cuma tersenyum kalau mendengar ada yang berkomentar seperti itu. Tidak salah karena disamping kelembutan hatinya yang mudah terenyuh mendengar kisah yang sedih, sangat perhatian kepada orang-orang sekitar yang hidupnya masih dibawah standard kehidupan yang kami nikmati. Aku bersyukur, naluri kebaikannya telah terbentuk. Yang belum adalah kemandiriannya. Karena itulah sikap ini telah kami rembukan dengan sebaik-baiknya bersama.
Jailnya itu lho yang bikin kangen, hiks...tapi demi sayang aku harus berani menahan diri tidak ketemu dulu.

Demi kebaikannya aku harus menyisih dari sisinya, bukan berarti kami tidak boleh lagi saling bertemu. Tentu saja itu bukan sebuah keputusan yang diambil. Kapan saja aku akan datang tidak ada penghalang yang menghadang, baik dari segi hari atau waktu. Kapan pun kami masih bisa bertemu bercanda-ria, atau pun dia bisa bermalam pada hari-hari libur di rumahku di Pamulang. Seru, kan? Tentu akan semakin bikin kangen ketika kami saling bertemu. Ah, manisnya hari dengan keindahan dari Allah atas kehadiran seorang cucu, yang bernama Ayman.  Jadi kalau ada yang bertanya kenapa sulit berpisah dengan cucu? Jawabannya tak lain karena seorang nenek mana pun tidak ada yang ingin dipisahkan dengan cucunya. Tapi ini demi kebaikan sang cucu yang juga menjadi belahan jiwa sang nenek, keputusan harus diambil. Tidak boleh tidak! Ayman harus menghilangkan kemanjaannya.

Ketidakberadaanku di rumah anakku -- sudah waktunya harus berubah. Anakku pun yang biasanya berangkat pagi hari jam 05.30 harus bisa mengorbankan waktunya untuk tetap di rumah hingga si Mbak datang pada jam 06.30 or something.  Setelah itu barulah anakku berangkat ke kantor. 

Kemudian, ketika si Mbak pulang pada sore hari pukul 16.00, ketika anakku belum pulang dari kantor, bagaimana menanggulanginya. Gampang bheuuh!

Si Mbak itu punyai seorang anak laki-laki tamatan MTs dan sedang menunggu kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang sedang dilamarnya. Nah, peluang baginya untuk menggantikan posisi Ibunya kala waktu pulang  Ketika jam 16.00 is approaching. anak si Mbak ini akan menggantikan Ibunya menjaga cucuku. Anakku pastilah tidak akan menyia-nyiakan tenaganya. Anakku akan memberikan imbalan berupa uang saku yang memadai untuknya. Bukankah sekali mengayuh dayung dua tiga pulau terlampaui? Lho? Koq? Apa hubungannya dengan pribahasa itu? Ya, ada donk. Bayangkan: Aku kembali kerumahku yang "Home Sweet Home" itu -- bisa kembali mengaji, menghadiri kumpulan rapat-rapat di Mesjid terdekat, bisa melakukan kesibukanku tanpa memikirkan bagaikamana dengan cucuku. Kemudian Cucuku bisa step by step menjadi seorang anak yang tidak manja, bisa mandiri, dan belajar berdisiplin. Lagi -- anak si Mbak mendapatkan peluang untuk mendapatkan uang saku. So, isn't that great?  Jadi aku harus menepis pendapat di atas Kenapa Sulit Berpisah Dengan Cucu?  

Kalau sayang anak harus dilecut, kira-kira begitu istilah yang bisa aku berikan terakhir karena aku sayang pada cucuku, jadi harus tegel meninggalkannya. It doesn't mean that I don't love her mom, which is my beloved daughter or don't love him as my only beloved grandson who leaves in the nearest side  from me. God knows, that  I love them all so much.  I love them more than I love myself. 

Kita akan sering bertemu, Cucuku, mungkin akan lebih sering dari yang pernah kita perkirakan. Insya Allah.


Komentar

  1. Cucu yang lucu dan menggemaskan memang menyenangkan ya Mbak.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. Anak saya juga kalo lagi kumpul sama2, maunya sm eyangnya. Manjaan sama eyangnya. Saya ajak apa2 tdk mau :)

    BalasHapus
  3. Akhirnya bisa lihat wajah Ayman yg skrg. Udh lama bgt ga ketemu ..xoxo

    BalasHapus
  4. Memang kita yg sdh lansia selayaknya tdk tll repot dgn cucu & sesekali saja ktm cucu yg selalu membuat suasana yg semarak jika berkumpul menyenangkan dan berpelukan ketika mereka pulang mereka sedih seolah lama tdk akan bertemu. Android saya isinya penuh dgn kelucuan masing2 cucu (ada 4 = 2 pasang) usia 11, 7, 4, 2... sbg penghibur rasa kangen jika mrk tdk bs dtg kerumah kami. Salute bunda Yati... kt sdh waktunya tdk direpotkan dgn hal2 yg riweuh... dgn berjalannya waktu kita gunakan dgn yg membuat kita happy (jalan2, piknik, silaturahim reunian) & lbh mendekatkan diri dgn sang khalik...

    BalasHapus
  5. Memang kita yg sdh lansia selayaknya tdk tll repot dgn cucu & sesekali saja ktm cucu yg selalu membuat suasana yg semarak jika berkumpul menyenangkan dan berpelukan ketika mereka pulang mereka sedih seolah lama tdk akan bertemu. Android saya isinya penuh dgn kelucuan masing2 cucu (ada 4 = 2 pasang) usia 11, 7, 4, 2... sbg penghibur rasa kangen jika mrk tdk bs dtg kerumah kami. Salute bunda Yati... kt sdh waktunya tdk direpotkan dgn hal2 yg riweuh... dgn berjalannya waktu kita gunakan dgn yg membuat kita happy (jalan2, piknik, silaturahim reunian) & lbh mendekatkan diri dgn sang khalik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, slm ini bunda tll lemah. Mksh masukannya, tp knp harus "unknown"? Mksh kunjungqannya keblog bunda.

      Hapus
  6. Duh, gimana rasanya kalau nanti aku juga punya cucu sendiri ya, Bun? Sabar menanti :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Msh lm, kan, Vi? Sekarang tumpahkanlah kasih sayang kpd anak2 seutuhnya. Mksh kunnunga Evi ke blog bunda.

      Hapus
  7. Bunda... beruntung sekali cucunya masih bisa merasakan kasih sayang dan sosok bunda. Aku jadi inget alm Ibuku :(
    Semoga bunda selalu sehat ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beliau sdh istirahat dgn tenang. Bunda siap jd nenek online-nya anak(anak) Memez. Mksn kunjungan Memez ke blog bunda.

      Hapus
  8. Iya bun, perlahan sy juga mulai ngerti rasa sayang ruangnya ke anak saya, padahal saya ibur rumah tangga loh.
    Ya beda Kali ya kasih sayang nenek dgn kasih sayang Ibu.
    Ya gpp lah bun, daripada kurang kasih sayang.
    Semoga bunda senantiasa diberikan kesehatan *kiss kiss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ratu, diumpamakan dgn jenis lagi, lain "genre" hehehe... mksh kunjungan Ratu , k e blog bunda.

      Hapus
  9. hehe, bener, bun. biar cucu ga manja sama neneknya. nanti kalo udah mandiri bisa deh bareng bunda lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat sekali Ila. Ila apakbr, senang liat nm Ila di sini. Mksh kunjungan Ila ke blog bunda.

      Hapus
  10. Bunda, pagi2 saya jadi terharu. Kalau Bunda risau karena sulit berpisan dgn cucu, saya juga sulit berpisah dgn ibu dan bapak saya. Padahal saya udah tua begini, tp rasanya gimana gitu kalau berjauhan dengan kedua ortu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Irai, kalau irai sdh memiliki keluarga kecil,memang sewajarnya berpisah dr ortu, kan. Jngn galau. Mksh kunjungan irai ke blog bunda.

      Hapus
  11. masih lama punya cucu ..he2
    katanya sih beda sayang kecucu ama sayang ke anak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak jg sih cuma kan citarasanya yg rada beda,hehe...kue kaliii. Kl gitu kunjungin donk neneknya Nova yg lagi kangen sama Nova tuuuh. Cepetan..

      Hapus
  12. cucu bagi neneknya adalah segalanya melebihi anak sendiri...
    nenek bagi cucunya juga segalanya krn akan memberi dan melindungi sepenuh hati...
    jadi memang berat kalau keduanya harus dipisahkan ya mbak...
    tapi demi sesuatu yang lebih baik, pengorbanan harus dilakukan... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Anjar, karena itulah langkah ini kami ambil. Mksh kunjungan Anjar ke blog bunda.

      Hapus
  13. Bunda, saya kok bisa membayangkan perasaan orang tua kami ya Bu. Terimakasih sudah berbagi cerita ini ya Bunda. Semoga cucunya semakin mandiri dan semakin pinter lagi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, tapi jangan cuma dibaayangkan,pertemukanlah mereka setiap ada kesempatan. TK utk kunjungan Dani ke blog bunda.

      Hapus
  14. Bunda sama banget kayak mamahku. Lebih sayang cucu daripada anaknya. Kadang kalau main ke rumah, yang dicariin anakku, bukan aku. Hehehe.. Mungkin karena jarang bertemu ya? Jadi bawaannya kangen terus. Sehat selalu dan salam sayang buat bunda dan cucunya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MUngkin bgt Anna, kl bunda tinggal barengnya kelaMaan dr umur 5 th ampe 9 th.,hehe...sama2 nenek sm ne ek sm cucu saling kangen berat. Mksh kunjungan Anna.

      Hapus
  15. Kalau di keluargaku, terbalik bun. Anak-anak yang sering kangen sama eyangnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kl bunlda krn hampir 4 tahun tinggal bersama jd begitu si bunda hrs balik kandang jdlah kangennya gak terkira...tp kt si Mbak cucuku maunya aku balik lagi kermhnya. Begitu, kl Mamanya Tanti kan gak tinggal barengNe2knya, jd kondisinya emang kwalik, hehe...

      Hapus
  16. Bundaaa pasti seneng ya bisa main sama cucu, tapi karena udah gede keputusan itu memang harus diambil. Tenang skg ada hp canggih bund hehehe
    Bunda boleh copy quote ini ya "Kalau sayang anak harus dilecut" ,, aku pinjam yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Be my guest, Mei. Itu pepatah yang terkebak di Sumbar. Makasih kunjungan Mei ke blog bunda.

      Hapus
  17. berpisah gak jauh kok ya bun, supaya lebih kagen nantinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...biar gk teranjur manja. Ini udah seminggu gak ketemu. Mksh kunjungan Lidya ke blog bunda.

      Hapus
  18. Udah gede ya, Bund. 9 Tahun. Nenek emang kangenan banget sama Cucu. Kayak Nenekku juga gitu. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Idah, gak berasa udah empat tahun aja bunda bersamanya, becanda, gelut ber hiphopria. Jadi keilangan banget, hiks...Makasih kunjungan Idah ke blog bunda.

      Hapus
  19. Sama kayak nyokap ku ke cucu nya, kalo ngak ketemu sehari, pasti di samperin ke rumah nya hahaha

    BalasHapus
  20. Pendidikan agama dan pendidikan ahlak yang baik sangat penting untuk perkembangan anak-anak ya bunda, semoga cucunya menjadi anak yang soleh berbakti kepada kedua orang tuanya

    BalasHapus
  21. hum cucu emang ggada dua nya mbak ^^

    BalasHapus
  22. seperti masa lalu nya nenekku dulu T,T

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu