Konspirasi Membuahkan Kebahagiaan Tiada Tara



Bagiku, yang sejak kecil dibesarkan oleh nenek, ulang tahun yang dirayakan hanyalah sebuah impian belaka. Ultahku diperingati dengan cara sangat sederhana - menyajikan hidangan yang dikenal dengan nama bubur merah-putih. Bohong belaka apabila aku tidak menginginkan perayaan ulang tahun sesuai mimpiku, menerima hadiah-hadiah yang akan membuat hari itu menjadi  berkesan. Bagiku cukup puas dan bahagia  menyantap sajian yang dibuat Nenek dengan tangan yang biasanya membelaiku  penuh kasih sayang. Jadi tak pernah aku menuntut hadiah lebih dari itu


Ketika aku sudah memiliki empat orang anak, maka kebahagiaanku adalah ketika bisa melihat anak-anakku dengan sorot mata berbinar bahagia menerima hadiah dari teman-teman merekaHal istimewa yang tak pernah aku rasakan di masa kecilku.



Kemudian, bagaimana dengan kebahagiaan yang langsung menyentuh hati pada ulang tahunku? Seperti telah aku sebutkan di atas aku merasakan ulang tahun hanya ketika berusia 8 tahun. Setelah itu? Tak pernah lagi ada peringatan ulang tahun. Berkelanjutan hingga aku dewasa. Aku tak pernah memikirkan ulang tahunku. No more. Ulang tahun berlalu begitu saja seperti keharusan membalik lembaran sebuah kalender.



Seiring berjalannya waktu, anak-anakku tumbuh dewasa, bekerja, mapan dan  masing-masing telah memiliki keluarga kecil. Tak pernah lagi aku merayakan ulang tahun mereka. Hanya kecup, pagutan sayang dan do’a sebagai hadiahnya. Sebaliknya, merekalah yang memperlakukanku sebagai seseorang yang istimewa dan seolah kewajiban bagi mereka untuk memberi hadiah setiap aku ber-ulang tahun. Betapa pun kecilnya. Perhatian mereka luar biasa. Aku sangat terharu. Hadiah-hadiah itu kerapkali sesuatu yang tak terduga. Apa yang aku butuhkan, walau pun tak terucap, ternyata menjelma menjadi hadiah ulang tahunku. Insting antara anak dan ibu memang teramat kuat.



Hingga sampailah pada bulan Juli tahun 2009, tanggal sepuluh, usiaku genap 70 tahun.



Setelah acara syukuran sederhana di rumahku dengan tiup lilin dan potong kue tart, anakku memintaku untuk mengantarkannya ke sebuah acara. 


“Mama pake baju yang terbagus, ya. Ini acara resmi soalnya,” katanya.

Aku memang paling suka menghadiri acara-acara resmi. Sensasinya itu lho…Aku bergegas memilih pakaian yang akan aku kenakan. Oleh-oleh baju dari Pakistan pemberiaan anakku menjadi pilihanku. 

Selesai sudah, aku tampil cantik dengan pakaianku. (perasaanku aja kali, ya?)



“Sekarang kita ke salon, yuk, Ma. Biar penampilan makin oke, Mama temenin Mira pedicure dan manicure dulu. Mama juga.”  


Aku menolak dengan halus namun anakku insist agar aku ikut bersamanya. Apa boleh buat. Kapan lagi meni-pedi, pikirku, hehe… Pura-pura menolak tapi dalam hati? Pucuk dicinta ulam pun tiba!



Mobil pun meluncur menuju ke sebuah tempat. Ketika mobil memasuki pintu gerbang Komplek Perumahan di mana anakku tinggal, aku sempat mendengar Satpam bertanya pada anakku.


“Bu, siapa yang ulang tahun?”


Tapi anakku hanya tersenyum dan menepuk pundak supir agar cepat berlalu. Mobil pun laju menuju Gedung Pertemuan Komplek. 


Hatiku mulai curiga dan bertanya-tanya. “Ini ada apa sih? Koq aneh pertanyaan Pak Satpam!




Mobil berhenti “pas” di depan tangga Gedung. Beberapa anak telah berdiri di sebelah kiri dan kanan setiap jenjang anak tangga. Mereka murid-muridku, para cucu dan cucu keponakanku.


Aku melangkah. Masih penuh tanda tanya. Taburan warna warni kertas kecil beterbangan di udara seiring langkahku. 


Serentak lagu Selamat Ulang Tahun bergema memenuhi ruangan yang telah dipenuhi para tamu.


Tak pelak lagi! Ini sebuah kejutan ulang tahunku. “Alhamdulillah, ya, Allah, Kau jabah juga do’aku,” bisikku



Sekilas aku ingat ketika anakku meminta para Mbak dan cucu-cucuku segera berangkat dengan dalih untuk berenang, sebelum aku dan anakku meninggalkan rumah. Ternyata…diam-diam mereka juga diajak berkomplot dalam konspirasi.
 

Sejenak pandangku menyapu ruangan. Di sana. Di ruangan itu telah berkumpul teman-teman lamaku, para tetangga yang sudah seperti keluarga. Kami tak pernah bertemu sejak tahun 1989. Ternyata sebuah konspirasi membuahkan kebahagiaan tiada tara telah berjalan dengan lancar.


Salut buat keempat anakku yang telah berhasil menghubungi teman-teman lamaku dan para tetangga yang sudah puluhan tahun tidak pernah berkomunikasi. 


Kemudian aku tahu, semua teman lamaku mereka hubungi melalui inbox facebook dengan catatan, pastinya “Jangan bilang-bilang Mama, ya?”  Lagi-lagi mereka diajak berkonspirasi. Dan berhasil.


Hebat. Sungguh hebat dan begitu rapih. Mereka berhasil mendatangkan murid-murid kesayanganku, mengundang tetanggaku yang paling akrab beserta keluarga besarnya, teman-teman lawasku di Unicef. Semua berkumpul pada hari ulang tahunku. Impianku ketika kecil untuk bisa merayakan ulang tahun, dikelilingi orang-orang tercinta dan mencintaiku serta bertabur hadiah terkabul sudah pada usia 70 tahun. Alhamdulillah. 

Tangisan haru dan bahagia dalam pelukan, Nina, anak perempuanku yang tertua

Pidato pembukaan dan ucapan terima kasih

Persahabatan mereka ketika kecil masih berlanjut hingga kini. (Mira dengan 2 konco lawasnya)
Ketiga murid kesayanganku. Mereka pasti sudah jadi Mahasiswa sekarang.

Yang lebih membuat hati tua ini  sangat bahagia, ketika aku tahu seorang kawan karibku tersayang dari luar kota pun didatangkan oleh anak-anakku. Gak tanggung-tanggung -- dengan menghadiahkan tiket pesawat untuknya demi kehadirannya tepat waktu di acara. Mereka benar-benar ingin melengkapi apa yang bisa membuat hari itu menjadi hari ulang tahun yang paling istimewa dan membahagiakanku. 


Sobat-sobat lawas berkumpul di sini. (Note: Susi, baju kuning, RIP dalam tahun 2015)
Yakinlah, treatment anak-anak kepada kita (kaum Ibu) 90% akan meniru sikap dan perlakuan kita kepada mereka, baik ketika mereka kecil, dewasa atau pun ketika telah memiliki keluarga kecil. Kasih Ibu tidak akan bisa pudar sejalan dengan menjalarnya usia tua yang merengkuh diri.

Hingga usiaku setua ini (77 tahun), setiap tahun tidak pernah mereka lupa akan hari ulang tahunku. Hadiah do'a dan materi pun tidak pernah lepas dari perhatian mereka. Alhamdulillah, ya, Allah. Kau beri aku anak-anak yang menyayangiku dengan cara mereka masing-masing. Hadiah ulang tahunku pada bulan Juli 2015, walau tanpa potong kue, namun hadiahnya mengejutkan, seuntai kalung.

Lihatlah benda kecil yang terbantung di leherku sebagai hadiah teranyar Juli 2015.
Semoga anak-anak, cucu-cucu dan menantuku selalu dalam lindunganNya dan diberi keberkahan sepanjang hidupnya. Aamiin.

Semoga tulisan ini mampu menginspirasi siapa saja yang masih memiliki Ibu. Jangan lupakan hari ulang tahunnya, walau hanya melalui sebuah ucapan.  Ibu, perempuan yang mengandungmu, melahirkanmu, merawatmu penuh kasih sayang sejak dalam kandungan. lahir, hingga kau menjadi pribadi yang mandiri.  Perempuan yang bersedia mengorbankan waktu dan tenaga untukmu, sampai kapan pun. Dan perempuan yang detak jantungnya sangat dekat dengan detak jantungmu ketika kau berada dalam kandungannya. Baginya  kau, anak-anaknya, adalah belahan jiwa di atas segala-galanya, setelah kecintaannya kepada Allah Swt. Aamiin. 


To all my beloved children:


Sumber gb. blackout18.blogspot.com

(Words: 994)



Tulisan  ini diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-lima Warung Blogger

Komentar

  1. Bunda saat umur 70 tahun nanti aku juga ingin bahagia seperti Bunda. Duh gimana gitu Yah rasanya mendapat surprise seperti itu dari anak-anak. Wismilak ya Bunda. Dan selamat untuk bunda, umur panjang dan selalu sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga terus langgeng kasih sayang anak-anak untuk bunda. Makasih kunjungan Evi ke blog bunda.

      Hapus
  2. Waaaaah aku yang baca jadi ikutan bahagia Mak.. Bahagia sekali pasti ya mak dikasi kejutan besar seperti itu.. Hehe. Semoga menang juga lomba blognya ya Mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih do'a Adriana untuk bunda dan terima kasih juga kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  3. Alhamdulillah ya bunda, dihadiahi anak-anak yang sayaaang banget sama bunda. Semoga selalu sehat dan bahagia ya bunda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih do'a Intan Novriza Kamala Sari untuk bunda. Terima kasih juga untuk kunjungan Intan ke blog bunda.

      Hapus
  4. bunda sehat-sehat terus yaa... ikut bahagia baca tulisan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makasih kunjungan Mariana ke blog bunda.

      Hapus
  5. Baca sekaligus terharu nih Bunda, bahagianya ya dapet surprise seperti ini. Jadi inget pada ibuku sendiri nih, jarang2 kuberi hadiah saat ultah :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk rasa terharunya dan kunjungan Uniek ke blog bunda. Ayo donk, inget ultah Ibu kan gak harus dengan hadiah materi, ucapan via telpon atau big hug juga udah bikin bahagia banget lho.

      Hapus
  6. Bunda ikut bahagia sekaligus terharu. Alhamdulillah bunda memiliki anak-anak yang baik, perhatian banget sama Bunda. Semoga Bunda selalu sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamduilah juga Ety Abdoel sudah ikut bahagia. Aamiin, begitu juga dengan Ety semoga terus sehat dan dalam lindunganNya. Aamiin. Makkasih kunjungan Ety ke blog Bunda.,

      Hapus
  7. Bunda ikut bahagia sekaligus terharu. Alhamdulillah bunda memiliki anak-anak yang baik, perhatian banget sama Bunda. Semoga Bunda selalu sehat.

    BalasHapus
  8. Anak-anak yang baik...insyaallah shalihah ya Bun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, Anita Bdaturohman. Mkasih kunjungan Anit ke blog bunda.

      Hapus
  9. Jadi kangen ibuku T.T
    Mungkin bukan pestanya yg bikin ibu terharu ya, tapi perhatian anak2nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali bagaimana mereka bisa memberikan perhatian yang tak terduga itu, mengumpulkan teman2 lama bunda yang sudah puluhan tahun gak pernah komunikasi. Terima kasih kunjungan Aprillia ke blog bunda.

      Hapus
  10. Balasan
    1. uni dzalika jangan terharu donk... Huhuhuuu... Makasih ya kunjung uni dzalika ke blog bunda.

      Hapus
  11. BUnda bener2 bikin ibu nya bahagia itu sesimpel dan sesedarhana anaknya yang penting perhatian yaa bund, aahh bunda mewek, kecup dari jauh :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, Niar, bunda mewek bahagia dan terharu. Big hugs buat Niar. Makasih kunjungan Niar ke blog bunda.

      Hapus
  12. pingin seperti bunda yati yg selalu bersemangat dan tidak berhenti belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kunjungan Lidya ke blog bunda. Iya, tapi bunda belajarnya gak pinter-pinter nih piye...

      Hapus
  13. Klo Mama dian, jauh2 hari udah request hadiah bun hehe,, sehat terus ya bun :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aiiih, masa sih? Mamanya Dian cuma ngetest anaknya kalleee... Insya Allah, sehat,makasih do'anya. Makasih juga kunjungan Dian ke blog bunda.

      Hapus
  14. Merinding bacanya bund, bagaimana kita memperlakukan anak2 kita, begitu juga mereka akan memperlakukan kita kalau nanti sudah tua ya bunda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, seperti itulah yang kita kehendaki. Mereka juga kalau udah tua akan diperlakukan seperti itu oleh anak-anak mereka. Insya Allah. Makasih kunjungan Tarry ke blog bunda.

      Hapus
  15. terharu membaca postingan ini...namun ada rasa bahagia yang hadir...
    selamat berlomba yaa bunda...smoga menjadi salah satu yang terbaik..
    keep happy blogging always
    salam dari makassar - banjarbaru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih do'a dan kunjungannya ke blog bunda. Salam hangat dari Pamulang.

      Hapus
  16. Bunda ikut terharu dengan surprise dari anak2 bunda, keren bunda diusia 77 tahun masih semangat menulis. Jadi terlihat ibunda (almh) beberapa bulan sebelu meninggal dunia diusianya yg menginjak ke 86 tahun saya seringkali melihatnya sedang menulis ketika saya tanya sedang nulis apa beliau hanya tersenyum baru belakangan saya tahu ketika secara tdk sengaja menemukan tlisan tangannya yg bercerita tentang perjalanan hidupnya diperuntukkan anak2 dan cucunya hanya saja tulisan tsb belum selesai Allah keburu memanggilnya pulang. Salam takjub untuk bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, tizara, ibunda sampai dengan usia 86? Apakah bunda masih bisa menapati dunia hingga usia itu dalam keadaan lsehat. Makasih kunjungan tiara ke blog bunda.

      Hapus
  17. keren punya anak yg sangat perhatian.. semoga makin berkah umurnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih kunjungan vinz prasetyo ke blog bunda.

      Hapus
  18. Ulang tahun yang penuh makna karena dikelilingi orang tercintaaa ya bundaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, mereka perhatian sekali, sampe tau tuh murid-murid kesayangan bunda, dan teman favorit bunda. Makasih kunjungan indah ke blog bunda. Salam hangat dari Indonesia.

      Hapus
  19. Wah Bunda, bulan kelahiran kita sama, bulan Juli.. :)
    Bunda semangat nulisnya luar biasa ya, sukses lombanya Bunda.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanggalnya sama gak, juliamrih? Terima kasih pujiannya. Terima kasih juga kunjungan juliaamrih ke blog bunda.

      Hapus
  20. Panjang umur, bunda! Salut banget tetep bisa aktif nulis sampai sekarang. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih do'anya Audia Azani. Bisa nulisnya ketika jadi blogger aja koq. Makasih juga kunjungan Audia ke blog bunda.

      Hapus
  21. Bunda salam kenal yaa... saluttt dengan semangat menulis dan berbagi bunda yati. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal balik dari bunda, ya. Terima kasih kunjungan eskaningrum ke blog bunda.

      Hapus
  22. Salam kenal Bunda... aku baca sampai terharu
    Semoga panjang umur ya, Bunda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal balik dari bunda untuk Witri prasetyo. Terima kasih do'anya. Terima kasih juga kunjungan Witri ke blog bunda.

      Hapus
  23. Subhanallahh...
    begitu spesial sekali ulang tahunnya, Bunda...
    semoga allah senantiasa membrikan kshatan slalu kepada bunda...
    Aminn

    BalasHapus
  24. Bundaaaaaa keren banget pasti itu jadi acara tak terlupakan ya. Aku selalu salut sama perempuan hebat dan kuat meskipun usia kita sudah mulai banyak angkanya... Aku jadi mau buat hadiah ultah untuk ibuku ah :(

    BalasHapus
  25. Bundaaa aku bacanya berkaca-kaca. Semoga sehat selalu dan terus produktif, Bunda 😘

    BalasHapus
  26. Bunda,aku terharu sangat bacanya. Semoga Bunda selalu sehat dan bahagia 😘

    BalasHapus
  27. Bunda,aku terharu sangat bacanya. Semoga Bunda selalu sehat dan bahagia 😘

    BalasHapus
  28. saya doakan sehat terus ya mak, bersyukur banyak yang memperhatikan....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu