My Home Sweet Home

ODOP hari ke-9 bertema Home Sweet Home, tema yang kebetulan sekali dengan kesempatanku pulang ke Pamulang 2, my home residential, my home sweet home.Ya, itulah istilah yang selalu dipakai oleh anakku almarhum tentang rumahku yang mungil, boleh dibilang 4-L, ya, gitu deh istilah kekinian apa pun namanya, tapi itu artinya Lo-Lagi-Lo-Lagi. Rumah satu lantai. Memang rumah kami kecil dengan ukuran tidak sampai  80 square meters. tapi kami memilikinya sejak tahun 1987. Banyak kisah-kisah manis di balik kemungilan rumah itu.

Kenapa di atas aku katakan kebetulan dan kesempatan. Sejak beberapa bulan belakangan ini aku sulit sekali untuk menengok rumahku. Anakku membutuhkan aku untuk stand-by berada di rumahnya karena tugasnya. Ia harus berangkat di pagi hari pukul 06.45, sementara si Mbak datang sekitar pukul 06.45 or 06.30, sehingga ada kevakuman di mana cucuku akan berada sendirian di rumah sebelum berangkat ke sekolah. Hal ini tidak mungkin aku biarkan. I love my grandson so much. So, kenapa gak, aku yang akan selalu ada di rumahnya ketika pagi hari menanti si Mbak datang. Aku senang dan bahagia melakukannya. Aku hanya tinggal mengatur jadwal setiap week-end dan pada hari-hari libur kantor anakku, pasti aku akan berada full day di Pamulang. 

Home Sweet Home memiliki arti yang sangat dalam. Bisa diartikan Rumahku Istanaku, walaupun merupakan sebuah bangunan kecil, jauh dari kesan mewah dan megah, tetap saja kita akan merindukannya apabila terlalu lama meninggalkannya. Kita sudah mengenal istilah Home Sweet Home ini sejak dulu kala, namun tiga kata itu untuk rumahku di Pamulang dilahirkan oleh anakku lelaki ketika dia sakit. Selama sakitnya anakku harus memakai kursi roda, sedangkan rumahku memiliki tangga sebanyak tiga undakan -- sulit untuk mempergunakan kursi roda di rumahku. Anakku yang Bontot memutuskan kami tinggal bersamanya di rumah yang besar dan memiliki halaman depan dan belakang yang cukup luas, pasti akan memudahkan anakku lelaki untuk hilir mudik dengan kursi rodanya.

Ketika sakitnya bertambah parah anakku selalu minta dibawa pulang ke rumahku di Pamulang, tempat kami biasanya tinggal, hanya aku dan anakku lelaki saja. Dalam sakitnya inilah dia mengatakan: "Ayo, Ma, kita pulang. Rumah besar ini kan bukan rumah kita. Rumah kita itu yang di Pamulang. Rumah yang kecil, sederhana, tapi home sweet home." ujarnya.  Aku selalu menghawatirkan kesehatannya. Di Pamulang hanya akan ada kami berdua saja, bagaimana kalau terjadi sesuatu atas dirinya, adik-adiknya tinggal berjauhan. Jadi aku pertahankan untuk tetap tinggal di rumah si Bontot, hingga akhirnya anakku masuk Rumah Sakit dan masih terus minta dibawa pulang ke Pamulang. Ternyata anakku minta pulang, bukan sekedar ingin pulang ke Pamulang yang disebutnya sebagai home sweet home, tapi anakku benar-benar pulang menghadapNya dalam keadaan tenang. RIP my beloved son. God loves you so much.

Setiap kali aku berada di rumah ini aku merasakan adanya kedamaian, serasa anakku masih ada. Begitu sunyi tapi bukan sunyi yang mematikan semangat, bahkan sebaliknya semangatku kala bermalam di rumah ini begitu menggebu. Terkadang tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 00.01. Biasanya ketika ada anakku, dia yang menemaniku ngeblog sambil mengutak-atik hape jadulnya. 

Hari ini aku berada di sini, di rumah kecil mungil, namun, menurut beberapa kerabat yang datang, sangat nyaman, dan ketika memasuki rumah ini terasa sejuk. Membuat betah berlama-lama.  Alhamdulillah.

Hari ini juga aku kembali membereskan tanaman kesayanganku dalam pot-pot dengan bantuan seorang tukang. Aku memindahkan beberapa pot untuk saling bertukar tempat, hehe... tentunya kalau aku lakukan sendiri tidak akan mampu, kecuali mengangkat pot-pot yang kecil.,

Hari ini juga kesempatanku meminta tukang untuk membuat aliran air dengan memasang paralon-paralon baru plus sebuah kran. Walau pun pekerjaan tukang belum selesai sudah terbayangkan olehku mudahnya menyiran tanaman dalam pot-pot dengan semprotan air, tanpa harus mundar-mandir menimba air dari Water Tank.

Hari ini aku harus kemballi ke rumah anakku karena jadwal pulang si Mbak pukul 16.00, aku harus bersegera pulang ke rumah cucuku dan akan meneruskan postingan ini di sana. Lagi, aktivitas yang sama selalu aku lakukan -- membereskan perlengkapan ngeblog-ku untuk berpindah tempat bercokol di atas meja yang lain -- untuk kembali duduk di depan laptop dan menyelesaikan postingan ini sebelum DeadLine pukul 23.50.

Sebetulnya postinganku dengan judul Home Sweet Home sudah pernah dimuat dalam blog ini sebagai partisipasiku untuk sebuah GiveAway pada bulan April 2014. Ingin sekali aku memberi judul postingan ini dengan nama serupa, namun khawatir ditegur Paman Google, hehe...alhasil aku tambahkan dengan satu kata di depannya, jadilah My Home Sweet Home.

Aku meneruskan menulis postingan sepulangnya dari My Home Sweet Home pada pukul 16.30. Selesai sudah ODOP untuk hari ini sebelum DeadLine. Senangnya.
My Home Sweet Home

Komentar

  1. Sekecil apapun sebuah rumah, tetap akan menjadi rumah terbaik bagi kita yang pernah melewati banyak masa di sana. selalu ingin kesana..hehe
    sehat turs ya bunda.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima masih kunjungan Azuralhi ke blog bunda.

      Hapus
    2. Terima masih kunjungan Azuralhi ke blog bunda.

      Hapus
    3. Terima masih kunjungan Azuralhi ke blog bunda.

      Hapus
    4. Terima masih kunjungan Azuralhi ke blog bunda.

      Hapus
  2. Karena home sweet home bukan Tentang besar kecilnya bangunan.. Tapi Jg Tentang cinta yang tumbuh di dalamnya :)

    BalasHapus
  3. Siiip, Marita, kata2nya bunda sukaaaa. Terima masih kunjungan Marita ke blog bunda.

    BalasHapus
  4. Sebuah rumah dengan sentuhan cinta seorang ibu akan selalu nyaman untuk ditinggali. Sehat terus ya Bund...:-* :-*

    BalasHapus
  5. Sebuah rumah dengan sentuhan cinta seorang ibu akan selalu nyaman untuk ditinggali. Sehat terus ya Bund...:-* :-*

    BalasHapus
  6. Home sweet home ya Bunda, memang selalu nyaman berada di rumah sendiri. Sehat selalu ya Bunda.

    BalasHapus
  7. Wah kebayang rumah home sweet homenya Bunda..pastinya nyaman bgt ya

    BalasHapus
  8. RumahQu SyurgaQu... :)
    ada surga di rumahku :)

    BalasHapus
  9. Wah saya jadi penasaran dengan rumah home sweet homenya Bunda. Pasti teduh dan nyaman😊 sayang tdk ada fotonya ya Bunda.....

    BalasHapus
  10. Bunda baek banget selalu siap menjaga cucu. Pasti jadi nenek kesayangan.

    BalasHapus
  11. terasa kurang nih postingannya ttanpa foto... sudah keren sebenernya, tapi kurang di kasih fotonya...

    BalasHapus
  12. Salam kenal bunda, saya suka baca tulisan bunda...tetap semangat! Bunda ngingetin saya sama mamah saya sendiri, beliau juga sayang banget sama cucunya (sama-sama cowok pula). Sehat terus ya bunda~~

    BalasHapus
  13. Anak lelaki Bunda pasti telah beristirahat dengan tenang di sana. Di rumah sesungguhnya, aamiin ya Rabb :)

    Dan cucunya pasti seneeeng kalo ditemani eyangnya ini, ceritanya lovely banget Bunda.

    BalasHapus
  14. wah, boleh maen ke rumah ya bun?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu