BIDADARI HATIKU...................



Aku bener-bener hampir gak punya ide lagi untuk dituangkan di blog ini. Serasa ada sesuatu yang menyelimuti benakku, tebaaaal......... sekali. Beteeee...banget. Terasa buntu nih otak si Senior. Lho kok Senior? Ya, iyalah -- boleh donk "menyebut diriku sendiri dengan sebutan ini" (daripada nyebut "lansia", hahahaha...kurang enak didengar telinga) lebih enak nyebutnya Senior kan? Oops, maksudnya boleh donk yang Senior juga punya rasa "bete". Coz "bete" itu bukan cuman milik anak muda aja khan? Hehehehe....


Biarpun BT aku akan crita nih soal persahabatan yang udah aku jalin ber-tahun-tahun, berjalan mulus, penuh keakraban, saling percaya, manis dan mesra, xixixixiiii.....sahabat juga kan bisa donk mesra dalam artian sikap kita, perhatian kita dan kepedulian kita kepadanya or dia kepada kita (maksudnya pasti-lah "aku dan dia"). Badai itu datang tanpa diundang, tanpa sebab yang pasti....begitu aja terjadi. Ditengah badai yang memporak-porandakan semuanya, disitulah aku serasa dibawa terbang, meliuk-liuk, terbanting kekiri, terhempas kekanan (untung aja gak terhempas kebumi). Serasa aku kehilangan pegangan.............

Ketika itulah datang bidadariku mengajak aku pergi kesuatu tempat. Dia tidak tau kegundahan apa yang sedang mengguncang dadaku, tapi aku tetap tersenyum dan antusias banget menyambut ajakannya. Ya, siapa juga yang gak siap untuk bepergian menghilangkan rasa BT. Bidadariku tak usah menunggu lama karena aku sudah siap untuk diajak kemana aja, kapan aja -- dalam suasana hati yang sedang kelabu ini.

Tanpa rencana kami sampai di Puncak Pass -- berhenti sejenak, menghirup teh botol dingin (aneh ya lho koq ditempat dingin minumnya teh dingin). Untungnya gigiku masih bisa berkompromi dengan dinginnya yang menyejukkan gigiiii....hehehehe............ Alhamdulillah.

Tujuan kami (aku dan bidadari bungsuku) adalah mencari beragam tanaman sambil cuci mata melihat pemandangan yang indah disepanjang perjalanan. Kebun-kebun teh yang terhampar rapih dengan liku-liku garis tak beraturan tetap menyajikan pemandangan yang indah -- hijau -- segar -- teduh -- menggugah hati yang sedang sendu. Tak lupa untuk menghilangkan segala kegundahan yang tersembunyi jauh dilubuk hati -- aku jeprat-jepret -- menyibukkan diri mengabadikan panorama indah dengan kamera hp untuk menghilangkan bayangan sahabatku yang selalu mengikutiku kemana aku pergi. Dan aku berhasil....... Bidadariku tak perlu tau bahwa aku sedang gundah -- bahwa hatiku sedang berperang melawan diri sendiri. Akupun harus berusaha menunjukkan bahwa aku baek-baek aja. Aku harus tegar disegala situasi dan kondisi. Aku harus tersenyum penuh ikhlas tanpa beban. Sekali lagi aku berhasil.............. Kupanjatkan rasa syukur kehadiratMu Ya Allah atas segala ketegaran yang Kau berikan kepadaku.



Komentar

  1. BunDa pasti bisa,,
    Salam hangat untuk bidadari bungsu, dan orang orang tercinta di sekitar BunDa..

    BalasHapus
  2. Salam hangat balik dari bunda untuk anak-anakku di Tamasya Kata terutama buat Bro yang setia nili-i blog bunda, tapi jangan salahin bunda ya kalo begitu mampir......yaaa.......masih yang itu-itu juga........hehehehehe.......

    BalasHapus
  3. Bunda Yati yang ada jauh di sana
    Salam hangat untuk anak cucu Bunda

    Syalalala

    Salam hangat Bunda......

    BalasHapus
  4. Buat Manda Drummer-san, hehehehe..... makasih udah nili-i blog bunda......Syalalala juga deh and "Salam hangat untuk Manda".

    BalasHapus
  5. wouw .. keren bund blog-nya .. aku suka. Salam buat buat keluarga.

    BalasHapus
  6. Hehehehe....my dear Chacha, thank you for being on my blog. I like MyeMDi too.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu