KADO PERNIKAHAN ITU MASIH DISANA
Ada seorang kawan baikku yang bercerita tentang kado pernikahannya yang masih saja tersimpan tak tersentuh. Puluhan boxes tertata rapih dalam sebuah lemari jati berbingkai ukiran Jepara yang indah. Letaknya di gudang memang, tetapi gudang tersebut amatlah terjaga kebersihannya. Tak heran kalo pada saat pernikahannya, beragam tamu ikut menghadiri resepsi yang megah itu. Maklumlah orang tuanya seorang pengusaha terkenal. Tak pelak lagi tamu-tamu terpandang pun memberikan kado pernikahan yang aduhai. Begitu banyaknya kado pernikahan yang diterima, hingga tidak lagi ada ruang untuk menyimpannya. Diputuskanlah kemudian untuk menyimpan kado pernikahan yang dianggap berlebihan itu di gudang penyimpanan barang. Tentu saja setelah nama-nama pengirimnya dicatat dengan teliti. Bagaimanapun suatu saat -- entah kapan -- maka akan tiba giliran si penerima untuk memberikan kado sebagai balasan -- apabila suatu saat nanti ada undangan dari si pemberi kado, baik itu undangan pernikahan, khitanan, ulang tahun ataupun bahkan undangan untuk menghadiri salah satu anggota keluarga mereka yang akan berangkat ke Tanah Suci. Yang terakhir ini memang tidak lazim untuk dilakukan, tapi pada kesempatan-kesempatan seperti inilah mereka bisa berharap untuk membalas budi si pemberi kado yang aduhai tsb. -- misalnya produk perawatan wajah dan tubuh yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah satu setnya. dengan senang hati akan mereka persembahkan kepada si pemberi kado. Produk dari merek terkenal ini akan sangat berguna untuk perawatan dipadang gersang dan panas.
Kembali kepada judul postingan diatas: Kado Pernikahan Itu Masih Disana . Hari ini temanku datang dan meminta pendapatku tentang sebuah undangan pesta pernikahan rekan kerjanya. Juga rekan kerjaku ketika 8 tahun yang lalu kami bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Delapan tahun berlalu sudah. Dan kado pernikahan itu masih disana. Dia bertanya:
"Layakkah kalau aku memberikan kado pernikahan dari stok yang tersimpan digudangku?".
Anda pun pasti sependapat dengan jawaban yang akan aku berikan padanya.
"Kenapa gak? Tentu aja boleh donk, bahkan kado yang akan kau berikan itu akan merupakan kado istimewa buat dia. Dari pada jadi barang mubazir akan lebih manfaat kalau kau berikan sebagai kado pernikahan", lanjutku lagi.
Dia agak tertegun, kelihatan ragu.: "Bener?", spontan tanya itu terlontar dari mulutnya disertai senyum manis di usianya yang sudah 50 tahun. Akupun mengangguk meng-iya-kan. Dia tersenyum puas.
Kelihatannya memang tidak adil kalau dilihat dari kehidupan sesama umat Allah, bahwa yang kaya akan bertambah kaya dengan limpahan kado pernikahan apabila mereka mengadakan suatu resepsi pernikahan salah satu anggota keluarganya. Sedangkan mereka yang dalam posisi ekonominya dibawah standard akan bingung tujuh keliling untuk mengadakan suatu pesta pernikahan, khitanan atau apa pun. Berhutang pinjam, atau menjual petak-petak tanah miliknya pun akan dilakukan agar pestanya terlihat meriah dengan harapan akan menangguk uang seusai resepsi pernikahan. Dalam bayangan mereka dari golongan ini maka amplop-amplop berisi uang atau biasa diistilahkan dengan angpao akan lebih diharapkan ketimbang kado pernikahan berupa benda atau barang, apalagi karangan bunga. Amboi, betapa penuh sesaknya kotak uang yang disediakan. Terkadang juga tamu-tamu dari golongan orang biasa dengan mengendap-endap menyelipkan kedalam saku sang mertua atau besan. Hal seperti ini sudah sangat biasa di kampung-kampung wilayah Jakarta pinggiran. Siapa yang kenal dengan siapa, maka saku siapa pula yang akan dipenuhi oleh jejalan amplop dari para tamu. Tidak ada yang tahu kepada siapa nanti perginya amplop-amplop itu seusai pesta...................... Apabila jumlah angpao jauh dibawah target mereka maka suatu penyakit pun akan melanda pihak penyelenggara pesta yaitu stress berat.
Catatan: Postingan ini adalah fiksi belaka, dimaksudkan untuk mengikuti acara ADUK-nya pakdhe Kholik. Yang penting kan judulnya tentang kado pernikahan. Ya kan Pak Dhe?
” Artikel ini saya tulis sebagai Wedding Anniversary Gift bagi para sahabat yang mensyukuri hari ulang tahun pernikahannya pada bulan Juli 2011 ” .
wah karyanya bagus banget.... fiksi ternyata... padahal udah percaya tuh bunda dengan postingan ini nyata....
BalasHapusahahahah
wah saya fikir beneran bun,,,,,, fiksinya bagus bun sukses ya....:)
BalasHapusSaya telah membaca artikel diatas dengan cermat.
BalasHapusGambar tidak ada linknya. silahkan di cek dan diperbaiki lagi sesuai persyaratan.
Akan langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Dari Surabaya saya kirim salam hangat
fiksi berdasar kisah nyata bukan bun ?
BalasHapusLah ganti topik ni Bun,,kemarin saya sudah Komen disini lo kok topiknya berubah hehe,,maaf OOT nih
BalasHapusiya bunda ditempat saya juga begitu...kalo kenalnya bukan sm yg punya hajat...angpaonya ngga ditaroh di kotak...tp dikasih lagsung ke orangnya hehehe......
BalasHapusKisah nyatanya ada juga kok Mbak yang spt ini :-D
BalasHapusAku pribadi juga ngerasa, kalau aku ngasih sesuatu ke orang lain, daripada orang itu nggak menggunakannya krn nggak butuh, mending di kasih orang yng membutuhkan... kan apa yg kita beri yang penting manfaatnya yah Mbak...
Makasih udah berkunjung ke blog saya :-)
@Hani my dear: jadi malu nih sebenernya yang fiksi cuman "tahunnya doank", abis 8 tahun y.l. masa sih bunda masih kerja, hehehehehe........ Teman yang bunda ceritain itu emang temen bunda dizaman bunda kerja di Unicef. Udah kayak, baik hati banget.
BalasHapus@Arief Bayoe Sapoetra: hehehehe.... itu emang pengalaman bunda koq, cuman 8 tahunnya yang fiksi. Makasih udah berkunjung.
BalasHapus@PakDhe, makasiiiiihhh kunjungannya. Makasiiih juga pertama x seumur-umur berada di online nih termasuk dlm list yang dapat kenang2an dari PakDhe.
BalasHapus@Dey, kok tauuuu aja sih nih. Emang sebenarnarnya berdasarkan pengalaman bunda dan she is the one I told about is my very best friend, 15 years younger than me.
BalasHapus@Syofyan: Iiiichhh, bikin bingung bunda deh. Topik sing endi toh? Trus opo maneh kuwi OOT? Kasihtau bunda ya biar bunda gak dibilang kuper,hehehehe... Makasih kunjungannya.
BalasHapus@Djangan Pakies,wa'alaikumsalam, makasih untuk kunjungannya. Hehehehe... bunda sangat bersyukur alhamdulillah coz Pak Dhe Cholik akan memberi hadiah kenang2an untuk yang berpartisipasi dalam program ADUK. Suatu awal yang menggembirakan bagi bunda.
BalasHapus