"Poetry hujan: KARENA AKU CINTA DIA”
Tak pernah terbayangkan betapa cantiknya kau
kala semburat warna gebyar indah mengelilingimu
yang membuat aku terpesona penuh damba memandangmu
karena kau adalah hayalku di masa lampau
yang tergantung bak tetes-tetes air hujan yang bergayut manja di helaian daun
namun……..
titik-titik derasnya hujan ini begitu saja mulai menghampar di rerumputan
menghalau, menghardik siapapun yang berusaha ‘tuk merenggut tautan
antara kau dan aku yang rela terpisahkan oleh kehendakNya
tak seorangpun kuasa menahan gejolak ‘tuk menahannya
kau begitu saja menghilang tinggalkan aku dalam kecewa
Hujan anugerahNya telah mengguyurku dan merenggutmu dari pandangku.
Kuyup aku berlari tanpa bisa nikmati indahmu
Hari ini aku datang lagi ‘tuk menjenguk indah dan cantikmu
Subhaanallah kau mampu timbulkan desah, cantik penuh kemilau tak terduakan
kau menampakkan dirimu dengan penuh gaya dan pesona
karena Dia tak menurunkan dinginnya hujan
karena Dia memeluk mendung dan mendekap derasnya hujan penuh kuasa
membuatku terkesima penuh gairah memandangmu
hangatmu menyusupi seluruh anggota badan yang kumiliki penuh nikmat
kau buat diriku terlena meresapi hangat yang menyelimuti seluruh tubuhku
tak peduli betapa akan ganasnya kau ‘kan melahap kulitku
aku bahagia bersamamu, aku bersyukur bisa menikmatimu
kau adalah anugerahNya yang tak terduakan.
namun…………
Dia adalah Dia Yang Satu
Pencipta rintik hujan, Penguasa penurun derasnya hujan
penggelegar gemuruhnya hujan badai yang mengguncang
apa pun kehendakNya aku pasrah
karena aku cinta Dia.
Catatan :
Syair tentang alam dan kebesaranNya ini terbetik
karena aku tidak sempat melihat keindahan tenggelamnya
matahari di pantai Kuta, Bali. Tetapi betapa rasa syukur memenuhi
rongga dada manakala sadar bahwa wadah ini masih diberi
nyawa untuk bisa menghirup udara segar dan mentari
pagi yang hangat hingga detik ini.
aku suka yg bagian catatan, enak di bacanya B)
BalasHapusAku mah boro-boro bisa bikin puisi atau sejenisnya
@Shudai Ajlani, alhamdulillah ada juga yang mampir disini. Terima kasih ya untuk komentarnya. Bunda juga bisanya cuma kadang-kadang koq, hehehe... tapi lama-lama asyik juga ber-puisi-ria.
BalasHapuswah bunda sudah buat puisi yangterinsirasi dari sebuah pantai Kuta,,
BalasHapusSemoga menang ya bunda,,
terimakasih atas partisipasi sahabat dalamm kuis Poetry Hujan..^^
BalasHapus*bunda aku jg cinta ,,cintanya Allah...
cinta...cinta menulis,,,amiinnn..cinta cinta bunda...peluk sayang selalu...salam bunda..^^
Pesona hujan bisa mengantarkan pada pesona Pencipta Nya..
BalasHapusYa Allah saya trenyuh baca puisinya bun....semoga kita selalu diingatkan bahwa kita tak akan pernah menyangka sedikitpun tentang kapan kita akan berpindah alam....
BalasHapusSalam hangat ya bun....
@Syofyan, iya bunda pikir kenapa gak? Bikin aja puisi sekenanya buat ngerame-ramein ya kan? Makasih udah mampir.
BalasHapus@Puteriamirillis yang manis, makasih...iya nih bunda lagi belajar cinta menulis, hehehehehe....
BalasHapusPeluk sayang juga dari bunda buat Puteri dan buat sikecil tercinta. Salam manis teramat manis dari bunda.
@MasBro: betul banget Bro, emang begitu adanya buat orang-orang yang beriman. Allah Maha Pencipta.
BalasHapus@Mas Coro, makasiiiihh pujiannya. Siapa lagi yang muji kalo gak anak online-ku, hehehe...
BalasHapus