Siapkah Menghadapi Kehilangan?

Ternyata, waktu cepat sekali bergulir, jangankan dari hari ke hari -- sedangkan dari tahun ke tahun pun terasa amatlah cepat waktu bergeser. Allah memang Maha Penyayang. Dia tahu hambaNya sedang berada dikegalauan yang dalam. Dia biarkan jari-jemari ini menyusuri email-email yang masuk dan, dan, dan...aku menemukan sebuah email dari seorang temanku yang tinggal nun jauh disana -- Sylvia Jinara adalah temanku yang baik dan kini tinggal di Phoenix. Emailnya yang sudah lama tidak pernah aku delete (sejak April 2010) ternyata hari ini membawa keberkahan bagiku. Tepat saat aku sedang mengalami "kehilangan", aku baca kembali emailnya yang amat menarik  -- walaupun mungkin tidak sejalan dengan kehilangan yang aku alami. Namun tetap saja sebuah "kehilangan". Ooops...satu lagi, bukan karena aku gak punya ide untuk bikin postingan lho...(padahal....memang....hehehehe...). Inilah dia cuplikan dari email temanku tsb.




Siapkah menghadapi Kehilangan   ??? 

Bila kita siap MENDAPATKAN, sudahkan kita juga siap untuk KEHILANGAN ?
Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan. Dari mulai marah marah, menangis, protes pada takdir, hingga bunuh diri.
Masih ingatkah Anda pada tokoh-tokoh ternama, yang tega membunuh diri sendiri hanya karena sukses mereka terancam pudar ?
Barangkali kisah yang saya adaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns berikut ini, dapat memberikan inspirasi.

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur.
Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan. Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak.
Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.
Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu.
Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. "Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok, " gerutunya kecewa.
Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

"Sebaiknya koin ini Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno," kata teller itu memberi saran..
 Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.
Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral.
Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples.
Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu. Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu. Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang..
Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.
 Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, "Apa yang terjadi ? Engkau baik saja kan ? Apa yang diambil oleh perampok tadi ?
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Note :
Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan. Semoga kita termasuk orang yang bijak menghadapi kehilangan dan sadar bahwa sukses hanyalah TITIPAN TUHAN. Benar kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ?
Have a positive day ! 

Semoga menjadi bacaan yang menarik dan meng-inspirasi -- bahwa kehilangan -- apapun bentuknya bukanlah akhir dari segalanya.

Komentar

  1. Duh...merasa tertampar nih Bun..pdhl semuanya hanyalah titipan ya,terima kasih remindernya Bunda..

    BalasHapus
  2. bener bunda...mudah2an hilang satu tumbuh seribu yachh.....hilang uang 10rb dapat gantinya 100rb....amiin....

    kalaupun ngga dapat gantinya harus ikhlas krna semua itu hanya titipan....

    BalasHapus
  3. bunda,,,maaf lahir batin atas kesalahan2 pu3 yaa,,,semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur,,,

    kehilangan ..hm...susah2 gampang.bun..semoga selalu berusaha mjd lbh baik...

    bunda sharing kisah pernikahannya yuk di quiz ini...http://puteriamirillis.blogspot.com/2011/08/blog-quiz-story-pudding-for-wedding.html

    BalasHapus
  4. bunda.. thanks for sharing yaa...
    bener2 diingetin banget

    sekalian.. maaf lahir batin juga yaa

    BalasHapus
  5. @Orin, aduh, too much kallleee kalo dibilang "reminder", bunda cuma gak tau aja harus posting apa, hehehehe....Makasih untuk kunjungannya.

    BalasHapus
  6. @Nia, hehehehe....paling bisa deh. Harus iklhas coz iklhas satu-satunya obat penenang tuh. Mau donk ilang uang 1000 dapat ganti 100ribu....maruk.com. Makasih udah berkunjung. Mf bunda lm absen di blog nih.

    BalasHapus
  7. @Puteriamirillis, sama-sama Put, maaf lahir bathin juga dari bunda. Ikutan Quiz? Mau banget buat pencerahan otak nih, tapi coba tak klik dulu linknya ya, siapa tau syarat2nya beraaat, bunda gak bisa ikutan, hehehehe....Makasih Put untuk kunjungannya.

    BalasHapus
  8. @Hilsya, the pleasure is mine, my dear. Iya sama-sama, maaf lahir bathin juga dari bunda ya. Makasih untuk kunjungannya.

    BalasHapus
  9. jadi teringat kalau semua harta kita adalah titipan dari_nya dan dapat diambil kembali kapan saja

    BalasHapus
  10. Betul-betul-betul r10. Tadi bunda cari-cari linknya r10, biasa gak dicatet jadi lupa lagi. Coba tak klik r10 aja deh. Btw makasih udah mampir.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu