"Story Pudding : Pernikahanku Mengantarkan Papa Dengan Tenang"..

Sebelum aku mulai kisahku dengan judul Pernikahanku Mengantarkan Papa Dengan Tenang, mungkin harus juga kuulas sedikit sebelum terlalu jauh beranjak. Begini ceritanya:  Cinta pertamaku adalah seorang pemuda berasal dari Bukittinggi yang umurnya 2 tahun lebih muda. Kami  berpacaran kurang lebih 7 tahun walaupun hubungan kami ditentang oleh ayahku.  Selama hubungan kami yang kami lakukan secara backstreet itu dia tidak pernah memperlihatkan perubahan sikapnya terhadapku. Tetap perhatian, dan penuh cinta kasih sebagaimana layaknya sepasang kekasih yang tak kan terpisahkan. Namun sangat mengherankan bahwa sejak dua tahun terakhir hubungan kami dia kelihatan sangat aneh  -- setiap dia datang untuk apel selalu mengajak seorang teman karibnya, kemudian dia meninggalkan kami berdua dengan dalih yang beragam. Kejadian ini tidak hanya sekali, tapi ber-ulang-ulang.Hingga akhirnya teman karibnya datang seorang diri kerumahku.


Ternyata selama tahun terakhir hubungan kami sebenarnya dia sudah menjadi suami dari seorang wanita yang masih ada ikatan keluarga dengan dia. Mereka melaksanakan nikah gantung. Walaupun sudah terikat dengan ijab qobul tetapi belum diizinkan untuk hidup seatap. (Begitulah yang aku dengar dari orang yang bisa aku percaya). Betapa luka hatiku. Bagaimana tidak timbul kecewa dan amarah didalam dada ini. Cinta pertamaku kandas begitu saja.  Aku hampir putus asa. Hidup ini seakan tidak ada lagi artinya buatku. Dan satu-satunya penghiburku adalah kawan karibnya yang selalu dia bawa kerumahku. Ternyata dia mencintai aku dan dia tahu cerita tentang nikah gantung pacarku jauh sebelum aku tahu. Bayangkan dunia ini seakan berguncang tak ada lagi keinginanku untuk menjalin hubungan. Bodohnya aku. Butanya mataku karena terlalu mencintai dia. Padahal selama dua tahun dia telah membohongi aku.  Dasar laki-laki. Dan bodohnya perempuan, hehehehehe......... Maksudnya bodohnya perempuan yang terlalu dimabuk cinta, hiks, hiks...

Papa mengetahui semua ini dan Papa pun tahu kehancuran hatiku. Beliau pun merencanakan menjual rumah kami yang di Kebayoran Baru dan pindahlah kami sekeluarga ke Bogor.  Demi rasa sayang papa kepadaku dan papa pun karena sedang sakit membutuhkan udara sejuk untuk kesehatannya. Tak terduga sakit papa bertambah parah. Dalam keparahan penyakitnya beliau menginginkan aku untuk segera menikah. Beliau ingin melihat aku bahagia sebelum meninggalkan kami semua.  Apa dayaku? Umurku pun sudah duapuluhdelapan tahun. Haruskah aku ajukan saja teman karib mantanku ini? Apa boleh buat. Aku harus tegar dan ikhlas demi papa.Sebetulnya aku punya seorang teman yang juga mencintai aku sebelum aku mengenal mantan pacar yang nikah gantung ini. Mulailah aku hunting info tentang dirinya. Setelah kudapat aku ceritakan tentang kondisi papa. Dia memang masih mengharapkan aku tapi dia hanya bisa menikah denganku pada bulan November 1967. Giliran teman karibku mantanku yang aku tanya apakah dia bersedia menikah denganku sesuai keinginan papaku? Dengan cepat dia meng-iya-kan dan mengatakan siap menikahi aku kapan saja. Naaaahhh, ini dia orangnya, pikirku. Biarlah demi papa aku harus ikhlas menerimanya sebagai pendamping hidupku.

Semua serba mendadak  -- mendadak minta izin dari kantorku  -- mendadak memberitahukan kakak-kakak dan adikku yang tinggal di Jakarta  -- mendadak pula menghubungi KUA setempat. Pokoknya semua serba mendadak. Keadaan papa sudah semakin kritis. Alhasil aku harus menerima nasib menikah tanpa cinta, tanpa dilamar secara resmi, tanpa baju pengantin yang aduhai dan tanpa resepsi pernikahan yang menjadi angan-anganku selama ini. Pernikahan koboy pun berjalan dengan hikmad pada tanggal 3 Mei 1967. Sebentuk cincin kawin telah melingkar di jari manisku. Aku resmi menjadi isteri kawan karib mantanku disaksikan oleh papa dengan sorot mata yang amat lesu tapi tersirat kepuasan didalamnya. Alhamdulillah terucap lirih dari bibirnya.Menjadi saksi pernikahan kami -- kakak-kakak dan adik-adikku serta beberapa sahabat karibku.

Empat hari setelah pernikahan kami, papa pun pergi meninggalkan kami semua. Dan kehidupanku dengan suamiku yang TANPA CINTA ini berjalan mulus hingga 23 tahun.  Seiring berjalannya waktu akupun mampu untuk mencintai dia. Betapa tidak, aku bangga telah menjadi pilihan terakhirnya untuk menjadi ratu rumah tangganya. Apalagi ketika anak-anakku lahir pada tahun 1969, 1970, 1974 dan 1975. Seorang laki-laki dan tiga orang perempuan adalah buah cinta yang aku pupuk.  Ambooooiii....kalau saja aku tidak ber-KB-ria pasti anakku sudah berjumlah selusin, hehehehehe...........
 
Bagi para wanita lebih baik sedikit mencintai daripada banyak mencintai. Kenapa? Karena semakin kita mengenal sosok yang hidup bersama kita maka semakin kita mengenal karakternya dan semakin kita jatuh cinta setelah pernikahan. Asyik kan? Tapi Allah berkehendak lain. Pada tahun 2003 suamiku tercinta meninggalkan kami dalam usia 63 tahun karena suatu kecelakaan lalu lintas. Beliau menghenbuskan nafasnya dihadapan aku dan anak-anakku. 

Pernikahanku yang super sederhana hanya dihadiri oleh keluarga dan beberapa kawan karibku.


Aku dan suamiku yang keren abeezzz seusai Ijab Qobul, hehehehe....




 
Foto aku, suami dan ke-3 anak2ku ketika mereka remaja hasil kreasi anak pertamaku. (tuh yang pake jas isinya kartu-kartu, hehehehe...)



Dan.........inilah aku sekarang dengan keluarga yang ditinggalkan oleh suami, ayah, dan kakek tercinta, penuh kebahagiaan dan aku yakin bahwa almarhum juga bahagia disana dan mendapat tempat yang layak disisiNya. Amin, YRA.





Kisah ini di-ikut-sertakan pada Quiz "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.

Komentar

  1. Subhanallah, terharu bngt dgn kisahnya

    BalasHapus
  2. Buat Tarry KittyHolic, makasih udah berkunjung ke blognya bunda.

    BalasHapus
  3. bunda, berliku2 banget ya perjalanan cintanya bunda, tapi alhamdulillah bapaklah jodoh terbaik yang diberikan Allah ya bun

    BalasHapus
  4. rahasia Tuhan itu indah yaa bun, dan mungkin karena memang sudah berjodoh dengan almarhum makanya pernikahan bundapun dipermudah.

    sukses kontesnya bund :)

    BalasHapus
  5. Bundaaa....cantik sekali foto Bunda waktu nikah ituh. Orin ikut mendoakan ya Bun semoga almarhum papa dan suami sudah berbahagia di tempat terindah di sana.

    Gudlak ngontesnya Bun ;)

    BalasHapus
  6. Jodoh termasuk 1 dari 5 hal yang dirahasiakan Allah seperti difirmankan dalam Al-Qur'an..
    gak pernah tau siapa, kapan dan dimana jodoh akan ditemukan. yang bisa kita lakukan hanya berikhtiar dan berharap semoga jodoh yang kita temukan adalah yang terbaik untuk kita..

    Semoga menang kontesnya ya "Bunda" :)

    Salam MagaHaya!

    BalasHapus
  7. bunda,,terimakasih ya bun sudah ikutan story pudding. Bun, kisah yang berliku, dan memendam rasa mendalam. ditinggalkan tapi juga diberikan pengganti,,itu juga indah jika saja kita memahami ya bun...peluk bunda. bunda gaya banget deh waktu abis nikah,,bener bunda...

    BalasHapus
  8. Bunda, kalo lihat di foto menantu bunda ada yang bule yachhh?

    iya bunda klo sdh jodoh tanpa pacaran pun bisa jd suami istri yachh...turut mendoakan smoga arwah papa dan suami bunda tenang di alam sana....aamiin

    BalasHapus
  9. Waduh aq jd sedih membaca posting ini bunda,pokok nya semangat trus ya bunda.

    izin follow no 21

    BalasHapus
  10. cariiin dong bunda suami untuk anakmu ini....

    BalasHapus
  11. Subhanallah.. mataku mengembun Bunda... :(
    ini sungguh cerita yang menyedihkan sekaligus manis sekali.. banyak pelajaran didalamnya,, :)
    soal foto, ihiyyyyy,,, bunda cantik sekali,,, (sst,, mempelai pria pun ganteng benerrrrr... )
    karya anak bunda itu, bener2 kreatif ya, hehhee,,,

    sukses di kontes ini bunnnnnn... :)

    salam sayang...

    BalasHapus
  12. wahh keren banget..meski menikah tanpa cinta tapi tetep ya langgeng..

    BalasHapus
  13. kisah cinta yang mengharu biru.., ternyata cinta memang bisa dipupuk untuk tumbuh subur..

    sukses untuk kontesnya bunda..
    salam kenal dari djogja

    BalasHapus
  14. terima kasih buat parsipasinya bunda..
    salam takzim dari nia :))

    BalasHapus
  15. tak kenal maka tak sayang.. udh kenal jd sayang. owh bunda prikitieew.. mantap deh

    BalasHapus
  16. Subhanallah Bunda,
    cinta Bunda pada Papa mengantarkan Bunda menemukan cinta sejati :>
    Foto warna sephianya keren bangetttt..
    Salam buat keluarga ya, Bun ^_^

    BalasHapus
  17. Subhanallah, terharu saya membaca kisah bunda.

    foto-fotonya juga masih bagus dan jelas, bunda cantiiik banget, pantes saja sampai sekarang kelihatan cantik, pas mudanya cantik begitu. almarhum juga ganteng, cocok banget bunda, serasi InsyaAllah.

    kalau di dunia harus berpisah, namun jika cinta yang tercipta di antara pasangan adalah cinta yang suci, insyaAllah akan bertemu lagi dalam keabadian di jannahNya kelak, amin

    salam hangat bunda

    BalasHapus
  18. ketika skenario hidup berakhir.. ketika itu pula Alloh menggatikan dengan skenario kehidupan yang baru..

    semoga kelak bunda dipersatukan kembali dengan papa dan suaminya yah bun.. amiin


    btw foto jadulnyaa keyeeen :)

    BalasHapus
  19. Subhanalloh ...
    semoga bunda diberi sehat wal'afiat tdk kurang suatu apapun....
    salam kenal y bund...:)

    BalasHapus
  20. Maaf ya bunda baru sekarang memberikan tanggapan atas komentar2 ini jcoz di komputer bunda gak bisa kasih komentar balik. Jadi pergilah bunda ke Warnet.
    Buat mbak Monda makasih untukkunjungannya. Iya alhamdulillah wlp berbekalkan rasa sayang Allah memberikan harta yang paling berharga, anak-anak yang sehat dan tanpa cacat.

    BalasHapus
  21. Iya Dhenok, tak ada yang pernah tahu rahasia Allah. Makasih kunjungannya.

    BalasHapus
  22. Orin, makasih ya. Sampe sekarang bunda kan masih cuantix ya (diphoto), hehehehehe..... makasih juga kunjungannya.

    BalasHapus
  23. Iya Dok, makasih kunjungannya dan komentarnya. Bunda kehilangan cinta diawal usia remaja, menemukan kasih sayang yang tulus dalam perjalanan hidup kemudian kenapa di usia renta ini datang cinta sejati ya, hahahahaha...... cinta sejati yang harus diikhlaskan untuk pergi, hiks, hiks............

    BalasHapus
  24. Puteri Amirillis, hehehehe....makasih, gaya abis nikah ya, seneng sih gak sendiri lagi. Tapi ampe sekarang gaya gak seh? Makasih untuk kunjungannya, sayang. Mudah2an bisa menyertakan lagi cerita sebelum 31 Oktober ya. Insya Allah.

    BalasHapus
  25. Nia, betul sekali mereka sudah menjalani pernikahan hampir 10 tahun, moslem pula jauh sebelum perkenalan mereka. Alhamdulillah ya restupun mengiringi mereka.
    Sebetulnya ada cerita sebelum perkenalan dengan sang papa alm. Nanti ya kalo bisa bunda akan share di story pudding lagi. Insya Allah sebelum 31 Oktober. Makasih kunjungannya, sayang.

    BalasHapus
  26. Suratman Adi? Ini kan guru bunda ya? hehehehe........... maksudnya guru soal internetan. Makasih udah berkunjung. Ya, jangan sedih donk, itu kan udah berlalu. Makasih udah berkunjung dan follow blog bunda.

    BalasHapus
  27. Hani2x koq lucu toh minta di-cariin. Yang ada tuh cariin dulu buat bunda coz Sang Fatamorgana udah raib, hiks, hiks..... Allah Maha Tahu sayang, pasti gak lama lagi juga datang sang pangeran cinta. Makasih udah berkunjung ya sayang.

    BalasHapus
  28. Advertiyha, makasih untuk kunjungannya. Hati Yha lembut banget nih pastinya. Alhamdulillah kalo ada hikmahnya. Emang tuh si papa alm. guanteng abis, kebanyakan orang Minang guanteng2 sih, hehehehe....Yoi, anak bunda emang kreatif tapi introvert banget tuh.

    BalasHapus
  29. Enny Law, sayang itu lebih kuat dibandingkan cinta lho, tapi gak nimbullin getar-getar indah, hehehehe....Makasih kunjungannya ya sayang. Ditunggu fotonya tuh biar ada yang naksir.

    BalasHapus
  30. Entik, makasih udah berkunjung. Memang Betul sekali asalkan penuh pengertian.

    BalasHapus
  31. Nia Angga, makasih untuk kunjungannya. Pengennya sih ikutan lagi untuk melengkapi cerita terdahulu dengan thema lain sebelum 31 Oktober, hehehehe....Insya Allah.

    BalasHapus
  32. Fazri, tepat sekali....tak kenal maka tak sayang, semakin kenal semakin lengket hehehehe.... wlp gak ada deburan ombak di dada, Yeeee....

    BalasHapus
  33. diary bububil, makasih kunjungannya. Pernikahan bermodalkan sayang juga bisa langgeng ya.

    BalasHapus
  34. bangauputih, makasih udah berkunjung. Insya Allah atas kehendakNya. Amin.

    BalasHapus
  35. Zilha, lho kan yang jadul sekarang lagi nge-booming, hehehehehe... makasih kunjungannya.

    BalasHapus
  36. irma rahadian, salam kenal balik dari bunda. Makasih udah berkunjung.

    BalasHapus
  37. Pasti ada rahasia di balik langgengnya sebuah pernikahan yah bund... ada rahasia dibalik ujian yang diberikan Tuhan.. kebahagiaan..
    salam kenal yah bund..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu