Pengalaman Pertama: Sekali Mendayung Dua-Tiga Pulau Terlampaui.
Ketika aku baca artikel tentang lomba menulis Pengalaman Pertama ini, aku sempat bingung juga nih karena aku mengalami beberapa pengalaman pertama yang masing-masing meninggalkan kesan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Karena itu judul postingan yang aku ikutkan di lomba menulisnya mbak Una ya: Pengalaman Pertama: Sekali Mendayung Dua-Tiga Pulau Terlampaui.
Pengalaman Pertama yang berkesan (1) adalah: ketika aku masih bekerja di Unicef, berdarmawisata ke peternakan milik Pak Soeharto tahun 1990-an beliau masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2 dan memerintah untuk kurun waktu 32 tahun). Letak peternakan di daerah yang luas bernama Tapos, Jawa Barat. Perjalanan menuju kesana memang penuh dengan pemandangan yang asri dan menyejukkan mata melihat hijaunya sawah-sawah yang terhampar. Kami mendapat sambutan yang hangat dari Pak Soeharto. Setelah beristirahat sejenak, beliau sendiri yang memandu kami untuk berkeliling melihat peternakan milik beliau. Suasana benar-benar informal (tidak resmi), beliau dengan berkemeja batik, tanpa pengawal khusus. Dengan senyum yang selalu tersungging dibibirnya dengan sabar beliau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Keramah-tamahannya terlihat amat mengesankan. Apapun kisah-kisah yang mengiringi kehidupannya selama menjabat sebagai Presiden R.I. hingga masa lengsernya dengan penuh legowo pada tahun 1998. Sebagai manusia biasa beliau adalah orang yang sangat perhatian dan ramah tamah. Ketika pertemuan usai maka tak ayal lagi kamipun bersalaman dengan beliau. Inilah merupakan pengalaman pertama-ku bersalaman dengan orang nomor satu di Republik Indonesia, hehehehehe...... Bangga lagiii.....
Pengalaman Pertama yang berkesan (2) ketika aku ikutan lomba mengetik tahunnya lupa, hehehehe... -- yang jelas aku masih muda ting-ting -- Aku menggondol Juara 2, sedangkan Juara I dihembat sang Wartawan entah dari Harian apa. Peristiwa ini sangat berkesan karena banyaknya partisipasi dari pegawai ataupun umum yang kecepatan mengetiknya juga yahud-yahud tuh. Gimana gak berkesan lha wong aku mampu menyisihkan sekian banyak peserta dan mencuat sebagai Juara 2 boowww.....
Pengalaman Pertama yang berkesan (3) adalah ketika aku memenangkan sebuah interview untuk berangkat ke Luar Negeri, tepatnya Hanoi (Vietnam) pada tahun 1983. Rasa haru bercampur bahagia tentunya. Gak terbayang aku akan bisa naik pesawat terbang. Selama ini keinginan itu hanya menggantung dalam mimpi belaka. Dan kini (tahun 1983) aku akan menerobos awan bersama si Rajawali bermesin itu. Aku mendapat tugas di negara yang masih semerawut karena perang belum usai. Segalanya serba sembunyi-sembunyi, baik untuk berbelanja atau untuk berbicara dengan penduduk pribumi. Satu sama lain saling curiga mencurigai. Huuuhhh......rasanya gak aman banget. Tapi aku kan jelek-jelek gini di sana termasuk expatritate, hehehehe.....jadi fasilitas yang kudapat serba aduhai sejauh itu menyangkut makan dan minum (ada Duty Free Shop khusus untuk expat) serta perlengkapan di apartemen. oke semua. Cuma aliran listrik yang byar-pet melulu, jadi susah air (untuk mandi dlsb). Genset gak tersedia. Apa akal? Bathtub aku jadikan reservoir (bak penampung air). Aku isi air sampe luber. Nah ketika lampu mati dengan santai aku bisa mandi gebyar-gebyur. Oops Apartemen gelap? No problem -- Emergency Lantern -- Fluorescence dengan Watt besar -- tersedia di tiap ruangan, jadi gak usah takut kegelapan ketika mandi, hehehehe.....
Yang lebih mengesankan lagi adalah, aku berkesempatan berkunjung ke makam Ho Chi Minh yang terkenal dengan sebutan Paman Ho. Makamnya dijaga ketat. Disana terbaring jasad Paman Ho dengan pakaian kebesarannya--ia seperti sedang tidur nyenyak. Pengambilan foto di makam Paman Ho is prohibited (tidak diperkenankan).
Kemudian aku masih berkesempatan mengunjungi Unicef Bangkok. Katanya ada floating market disini -- akupun tidak melewatkan kesempatan ini, berjalan-jalan ditemani staff Unicef Bangkok yang ramah.
Sebelum aku dipantek di Hanoi aku masih diberi kesempatan untuk mengunjungi Unicef Manila (Phipilippines). Baik di Unicef Bangkok ataupun di Unicef Manila aku merasa seperti seorang Senior padahal aku staff biasa-biasa saja, hahahahahaha........... Asyik juga. Kapan lagi?. Yang pasti bukan kapanlagi.com
Semua pengalaman pertama terjadi secara beruntun tanpa bisa kuduga sebelumnya. Allah Maha Tahu isi hati umatNya. DiberiNya aku kesempatan untuk menjalani serba pertama dalam pengalaman ketika aku masih berjaya dalam dinas. Apabila Allah menghendaki, apa pun bisa terjadi dan kesempatan itu pasti akan datang atas kehendakNya, kapanpun. Amin, YRA.
Tulisan ini diikut-sertakan dalam My First Give-away-nya Mbak Una: Pengalaman Pertama.
Pengalaman Pertama yang berkesan (1) adalah: ketika aku masih bekerja di Unicef, berdarmawisata ke peternakan milik Pak Soeharto tahun 1990-an beliau masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2 dan memerintah untuk kurun waktu 32 tahun). Letak peternakan di daerah yang luas bernama Tapos, Jawa Barat. Perjalanan menuju kesana memang penuh dengan pemandangan yang asri dan menyejukkan mata melihat hijaunya sawah-sawah yang terhampar. Kami mendapat sambutan yang hangat dari Pak Soeharto. Setelah beristirahat sejenak, beliau sendiri yang memandu kami untuk berkeliling melihat peternakan milik beliau. Suasana benar-benar informal (tidak resmi), beliau dengan berkemeja batik, tanpa pengawal khusus. Dengan senyum yang selalu tersungging dibibirnya dengan sabar beliau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Keramah-tamahannya terlihat amat mengesankan. Apapun kisah-kisah yang mengiringi kehidupannya selama menjabat sebagai Presiden R.I. hingga masa lengsernya dengan penuh legowo pada tahun 1998. Sebagai manusia biasa beliau adalah orang yang sangat perhatian dan ramah tamah. Ketika pertemuan usai maka tak ayal lagi kamipun bersalaman dengan beliau. Inilah merupakan pengalaman pertama-ku bersalaman dengan orang nomor satu di Republik Indonesia, hehehehehe...... Bangga lagiii.....
Pengalaman Pertama yang berkesan (2) ketika aku ikutan lomba mengetik tahunnya lupa, hehehehe... -- yang jelas aku masih muda ting-ting -- Aku menggondol Juara 2, sedangkan Juara I dihembat sang Wartawan entah dari Harian apa. Peristiwa ini sangat berkesan karena banyaknya partisipasi dari pegawai ataupun umum yang kecepatan mengetiknya juga yahud-yahud tuh. Gimana gak berkesan lha wong aku mampu menyisihkan sekian banyak peserta dan mencuat sebagai Juara 2 boowww.....
Terima hadiah niyyyee... Juara I yang pake kemeja merah dibelakangku, Juara 3 kakak kandungku sendiri, hehehe... Jadi gak enak sama kakakku waktu itu. |
Pengalaman Pertama yang berkesan (3) adalah ketika aku memenangkan sebuah interview untuk berangkat ke Luar Negeri, tepatnya Hanoi (Vietnam) pada tahun 1983. Rasa haru bercampur bahagia tentunya. Gak terbayang aku akan bisa naik pesawat terbang. Selama ini keinginan itu hanya menggantung dalam mimpi belaka. Dan kini (tahun 1983) aku akan menerobos awan bersama si Rajawali bermesin itu. Aku mendapat tugas di negara yang masih semerawut karena perang belum usai. Segalanya serba sembunyi-sembunyi, baik untuk berbelanja atau untuk berbicara dengan penduduk pribumi. Satu sama lain saling curiga mencurigai. Huuuhhh......rasanya gak aman banget. Tapi aku kan jelek-jelek gini di sana termasuk expatritate, hehehehe.....jadi fasilitas yang kudapat serba aduhai sejauh itu menyangkut makan dan minum (ada Duty Free Shop khusus untuk expat) serta perlengkapan di apartemen. oke semua. Cuma aliran listrik yang byar-pet melulu, jadi susah air (untuk mandi dlsb). Genset gak tersedia. Apa akal? Bathtub aku jadikan reservoir (bak penampung air). Aku isi air sampe luber. Nah ketika lampu mati dengan santai aku bisa mandi gebyar-gebyur. Oops Apartemen gelap? No problem -- Emergency Lantern -- Fluorescence dengan Watt besar -- tersedia di tiap ruangan, jadi gak usah takut kegelapan ketika mandi, hehehehe.....
Yang lebih mengesankan lagi adalah, aku berkesempatan berkunjung ke makam Ho Chi Minh yang terkenal dengan sebutan Paman Ho. Makamnya dijaga ketat. Disana terbaring jasad Paman Ho dengan pakaian kebesarannya--ia seperti sedang tidur nyenyak. Pengambilan foto di makam Paman Ho is prohibited (tidak diperkenankan).
Narcis dulu aaahh sebelum ikutan antri untuk masuk Aula Makam Ho Chi Minh. |
Kemudian aku masih berkesempatan mengunjungi Unicef Bangkok. Katanya ada floating market disini -- akupun tidak melewatkan kesempatan ini, berjalan-jalan ditemani staff Unicef Bangkok yang ramah.
Teman yang baik hati setia menemani aku menikmati liburan pendek sebelum tanjap gas ke Hanoi. |
Menuju ke floating market. Alone but not lonely. |
Sebelum aku dipantek di Hanoi aku masih diberi kesempatan untuk mengunjungi Unicef Manila (Phipilippines). Baik di Unicef Bangkok ataupun di Unicef Manila aku merasa seperti seorang Senior padahal aku staff biasa-biasa saja, hahahahahaha........... Asyik juga. Kapan lagi?. Yang pasti bukan kapanlagi.com
Kapan lagi berdiri disamping Boss kayak gini, hehehe.... (Boss-ku di Jakarta yang pindah ke Unicef Manila). |
Tulisan ini diikut-sertakan dalam My First Give-away-nya Mbak Una: Pengalaman Pertama.
Assalamualaikum...
BalasHapusHapunteun bunda nembe berkunjung..sakanteunan izin follow nya Bunda,,,
Hehehee..
Aih..ku hebat nya bunda prestasina.. hihi
Saluuttt~
BalasHapusKeren banget, hihihi. Foto-foto Bunda berarti masih kesimpen rapi yaa...
Terimakasiihhh segera kucatat :)
Hihihi sudah kumasukkan Bunda.
BalasHapusTadi aku baca dulu jadi belum kumasukkan~ sekarang sudah~ :)
Wa'alaikumsalam arr rian, no problem altuh nu kasep. Nuhun pisan arr rian anjeun teh parantos ngananamu ka blog bunda yeuh. Aeh, aeh, mangga atuh, hatur nuhun ti abdi sakantenan (sanes "sakanteunan" altuh), hehehehe...
BalasHapusOops, lain kali jangan ngomong sunda ah, ntar malah clingak clinguk, bisanya cuman itu doank. Makasih kunjungannya ya arr rian.
Makasih Una. Aih, jangan pake "banget" donk, jadi pengen malu nih, hehehehe..... Iya tuh bunda selalu berusaha nyimpen foto2 lama juga untuk anak-cucu ketika mereka masih pitik-pitik, hehehe.... Makasih sekali lagi ya Una.
BalasHapussalut, pernah bekerja di unicef. Hebat!!!
BalasHapuswah wah ... pengalaman bunda segudang yah, banyak yang gratis2 pula .. hebat euy! bisa bikin puding pula *lho?* xixixi ...
BalasHapussukses di kontesnya ya Bun!
Andinoeg, hebat sih bukan, tapi nasib baik yang membawa bunda kesana waktu itu. Makasih komentar dan kunjungannya.
BalasHapusniQ, umurnya juga udah buanyaak pastilah pengalamannya juga segudang, hehehehe..... Kalo soal pudding mah atuh udah lupa tuh bikinnya begitu diturunin ke anak. Makasih niQ kunjungannya ya.
BalasHapuswow...57 kata/mnt...itu cepat lho bu ! sya aja yg pernah kursus mengetik 'blind system' belum bisa dibawah angka 100 :-D
BalasHapusbtw sukses ya bu ngontesnya...
salam kenal dan salam persahabatan !
pengalaman pertama yang serba seru ya bunda... sebagian udah pernah aku baca di postingan terdahulu ...
BalasHapuswow mon yati you make me jelous.... i'm proud of you. (i'm arief bbis)
BalasHapusIZIN FOLLOW BUNDA
BalasHapusmemang pengalaman yang menarik bgt///pengalaman segudang
bensdoing, Ayayayayaaa....100 apa? 100 huruf kalleee..., hehehehe...Makasih kunjungan n komentarnya, tapi bunda udah terhempas n terlempar tuh alias gak menang. Gpp, ever onward no retreat.
BalasHapushilsya, yoi seru gak juga, tapi berkesan banget. 'Tul intinya pasti ya sayang? di.........suegeer? Makasih u/kunjungan n komentarnya.
BalasHapusWeLd3R, Tq Arief (Arief Santoso?)4 visiting my blog. Come on, don't be! Btw is there any meaning of using these wird characters together: WeLd3R? I apologize 4 the belated reply to ur comment.
BalasHapusY.U.D.I.5 (daunlatin), Wow, suatu kehormatan buat bunda kalo YUDI FOLLOW. Tq u/kunjungan n komentarnya.
BalasHapus