Allah Maha Pengampun
K--etika senja menggapai malam
--- kartini
cantik berlengan baju tercabik
--- pakaian ketat membungkus badan, membelah
dada
--- menyusuri kelamnya malam bak ingin
menghitung bintang
---bibir bergincu tebal merona merah
darah kau jajakan
---demi kesinambungan degup jantung dan kehidupan
A--irmata tak lagi mengalir, keluh kesah tak lagi berdesah
----semua berbaur, semua menjadi satu dalam
nafas basahmu
----rona matamu bringas menyibak kebencian
---- n’tah
kepada siapa kau tujukan
----pada angin malam yang menyapu tubuhmu
----atau pada alam yang menempamu
R--ias dibalik topengmu, kau adalah tetap kartini yang berjuang
----berjihad dengan caramu merayu pria iseng berkantong tebal
T--uk menguburr
segala ke-papa-an,‘tuk melepas semua himpitan hidup
---- yang semakin bersahabat denganmu
I---ndahnya kehidupan tak lagi jadi dambaanmu
--- yang bergelayut memagut erat punggungmu hanya satu, ibumu
N--afas yang sebabkan kau bisa menghirup udaraNya dengan sepenuh cinta
----melilit jalan hidupmu tanpa resahkan asa-mu
I---ndahnya berbagi dengannya dan kau pun berharap Dia akan mengampunimu
---semua yang kau lakukan demi seonggok tubuh
renta yang kau cinta, ibumu.
Bundaaa..puisinya bagus banget.
BalasHapusMakasih ya udah ikutan :)
semoga menang ya bunda. Allah adalah Maha segala ya
BalasHapusaamiin ...:') Allah maha pengampun atas segala kesalahan :')
Hapusmelly, aduuuh, jangan dipuji dulu douwnxz... itu kan sambil nonton TV si Madun nemenin cucu, deket komputer. Moga menang deh. (lho koq?)
BalasHapusMakasih Lidya - Mama Cal-Vin, betul sekali Allah itu Maha Pengampun, apa pun profesi seseorang apabila akhirnya dia mengucap taubat akan diampuni, apalagi si tokoh dalam puisi membela sesuai nasi untuk sang ibu. Makasih juga untuk kunjungannya.
BalasHapus