Anak-Anakku Adalah Hari Depan Bangsa..
Memang aku sudah ditakdirkan untuk menjadi tulang punggung keluargaku, jadi beban itu aku emban dengan senang hati. Sejak anak pertamaku lahir dan berumur enam bulan, aku harus ikhlas meninggalkannya bersama pengasuh karena tugasku sebagai karyawan sebuah kantor. Namun ASI tetap aku berikan untuk kesehatan my baby. Lho koq bisa? Bisa-lah kan ada botol susu yang aku penuhi dengan ASI untuk dimasukkan ke dalam kulkas persediaan minum siang/sore hari. Bila stok ASI tidak cukup aku instruksikan kepada si mbak untuk membuat air "tajin" dari beras merah.
Cara ini yang aku ikuti untuk "nyetok" ASI (Sumber gb.garasimama.com) |
Makanan pun aku siapkan sebelum aku berangkan ke kantor: nasi tim lengkap (berbagai sayuran silih berganti aku campurkan, daging, putih telur, garam) untuk 2 x makan. Kemudian aku ajarkan kepada pengasuh bagaimana caranya untuk membuat juice buah. Alhamdulillah semua berjalan lancar, anakku sehat dan berat badan sesuai dengan KMS (Kartu Menuju Sehat). Sistim ini terus aku terapkan hingga lahir anakku yang kelima. Alhamdulillah dengan cara pengontrolan dan sedikit extra kerja sebelum ke kantor, anak-anakku tumbuh sehat. (Catatan: menurut orang tua-tua jaman dulu katanya kalau sejak awal anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam sayuran dari berbagai rasa, maka setelah besar anak-anak itu akan menyukai sayuran. Believe it or not!, tapi aku mengikuti arahan ini)..
Nasi tim lengkap u/my baby, kandungan nutrisinya oke banget (Sumber gb:menumakananbalita.com) |
Disamping kesehatan jasmani untuk anak-anakku yang akan menjadi penelrus bangsa ini, aku juga men-trapkan keseimbangan rohani. Mereka rata-rata menamatkan sekolah Madrasah sampai kelas lima. Kemudian mengikuti pengajian dirumah. Semua ini adalah untuk pembinaan mental mereka agar mereka menjadi anak-anak yang mumpuni. Wanita-wanita lain selain aku yang sangat berperan dalam pertumbuhan anak-anakku adalah para pengasuh sekaligus pembantu rumah-tangga. Mereka tiga orang kakak beradik. yang dengan penuh dedikasi dan dengan loyalitas yang tinggi menjaga rumahku dan anak-anakku dengan baik..
Ketika mereka menikah (anakku yang terkecil sudah berumur 12 tahun) sebuah perpisahan bak akan berpisah dengan anak sendiri, baik aku terhadap mereka ataupun mereka terhadap anak-anakku, sangat penuh dengan suasana haru. Mereka , wanita-wanita yang juga ikut andil sebagai PROMOTOR kesehatan keluargaku. Mereka yang menjadikan aku bisa dengan tenang bertugas untuk menopang keluargaku. Tanpa mereka instruksi apa pun yang aku berikan tidak akan terlaksana dengan baik. Anak-anakku tidak akan tumbuh sehat menjadi penerus bangsa.
Sumber gb.silktm.com--Keluarga bahagia melahirkan generasi penerus yang sehat dan cerdas.. |
Bila semua wanita yang menjadi ibu menerapkan prinlsip hidup sehat dengan memberikan makanan yang sehat sejak dini, serta kasih yang penuh, Insya Allah pertumbuhan anak pun akan menjadi sehat, subur, kecerdasan otak sudah akan terbentuk pula sejak dini. Sebagai wanita pekerja kebersamaan dengan anak-anak sangatlah penting untuk perkembangan jiwa anak. .Dan ini ditentukan oleh quality bukan oleh quantity yang mampu membentuk anak-anak untuk menjadi pribadi-pribadi yang penuh kasih sayang dan peduli seperti layaknya kita sebagai wanita dan ibu yang sangat mengasihi mereka dengan sepenuh cinta.
.
tulisan ini ditulis untuk mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Liza Fathiariani dan disponsori oleh Blogdetik , Kamoe Publishing Forum Lingkar Pena Aceh , Piyoh Design , Rise Up Coffeehouse, Kedai Bandar Buku, falyadesign.com | Your Design Partner”
Komentar
Posting Komentar