Indonesia Bangkit: Kemegahan yang Semu




Indonesia Bangkit 




Puluhan tahun yang lalu, ketika umurku 8 tahun, aku pun masih ingat, bahwa setiap tanggal 20 Mei, selalu diperingati. Aku  pernah mengalami masa-masa dimana aku menjadi salah seorang yang ikut hadir setiap tanggal 20 Mei untuk memperingati hari yang dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional.  Tanggal 20 Mei ini akan tetap menjadi satu momentum yang akan diingat oleh seluruh bangsa Indonesia, walaupun, pasti, tidak semua bangsa Indonesia mengerti mengapa tanggal tersebut harus diperingati. Pada tahun 1947 tidak ada "kemegahan yang semu". Yang ada sama rata, sama rasa. Semua bangsa masih bergolak. Setiap individu bangsa Indonesia masih merasakan dahsyatnya akibat peperangan. Setelah Indonesia diproklamirkan tahun 1945 masih saja ada bangsa yang  ingin merebut kemerdekaan kita. Masih ada yang ingin mengambilnya dari bangsa kita.Semua menderita dan tidak ada kemegahan yang semu.

Bagiku yang telah uzur ini, tidak bisa lagi mengingat bagaimana urutan dalam sejarah dan kaitannya antara tanggal 20 Mei dengan berdirinya sebuah gerakan yang disebut Budi Utomo. Terus terang puluhan tahun berlalu dan aku terpaksa meng-klik sebuah link tentang apakah Budi Utomo itu yang sangat erat kaitannya dengan tanggal 20 Mei.

Sebuah link aku temukan yaitu http://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo  -- sebagai berikut:

Budi Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.


Dr. Sutomo, pendiri Boedi Oetomo (Source Gb.: kakbenny.blogspot.com)
Aku mempunyai bayangan bahwa pada tahun berdirinya Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1908,  rakyat Indonesia masih tersulut api kesatuan dalam berbangsa dan rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Tak terbayangkan adanya sebuah  Kemegahan yang Semu. Tahun pun terus bergulir. Sejalan dengan umurku yang bertambah, aku semakin melihat bahwa rasa nasionalisme itu seakan semakin "menyurut" saja. Berbagai alasan bisa aku kemukakan disini: Rasa tidak memiliki negara Republik Indonesia -- bangga menjadi bangsa lain dan teramat bangga apabila sudah berbudaya seperti orang asing, bukan bangga dengan kebudayaan sendiri, Indonesia, yang kaya dengan aneka ragam kebudayaan.

Negara Indonesia yang megah ini hanyalah sebagai sampul, sebagai cover sebuah buku. Aku menyebutkan dengan versiku sendiri sebagai Kemegahan yang Semu. Kenapa? Coba lihat dan coba saksikan betapa mereka yang berada diatas sangat tidak mempunyai hati nurani untuk menggusur wilayah kumuh yang ditempati oleh kaum miskin yang berusaha mencari sesuap nasi di bumi Indonesia ini. Menggusur dan menggulung habis pasar-pasar tradisional, tempatnya wong cilik mencari hidup dan menghidupi keluarganya. Sebagai gantinya lihatlah betapa megahnya hotel-hotel berbintang, mal-mal indah dan megah yang berdiri diatas lahan itu. Ironis sekali. Yang kaya bertambah kaya, yang miskin bertambah miskin dan papa.  Negara Republik Indonesia yang kaya dan megah serta subur ini seolah dijadikan ajang untuk berbisnis yang bertujuan dengan keuntungan pribadi dan merugikan rakyat kecil.  Dimana keamanan? Dimana keadilan? Dimana wahai kedamaian? Dengan seringnya terjadi bentrok fisik antar manusia hanya karena emosi yang meledak disebabkan oleh sulitnya kehidupan ekonomi. Mereka yang miskin tertutup dari pandangan. Mereka yang papa tercover oleh kemegahan gedung-gedung pencakar langit. Kemegahan itu benar-benar semu.

Bangkitlah wahai Indonesia-ku. Tenaga-tenaga muda yang masih mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, rasa berbudaya Indonesia yang menggigit dan rasa kebersamaan serta kepedulian sesama. Bangkitlah! Jadikan Indonesia ini sebuah negara yang kokoh dan bersatu -- tanpa gontok-gontokkan diajang atas, saling caplok mencaplok kesempatan emas. Tanpa bentrok fisik ditingkat bawah. Semua semoga sadar bahwa Indonesia akan tetap berjaya apabila terdapat satu kepedulian yang tinggi dari tingkat atas menurun kebawah. Indonesia akan kuat karena rakyatnya yang bersatu. Indonesia akan jaya karena kebersihan segumpal hati yang masing-masing dimiliki oleh para petinggi atau siapa pun yang berhati mulia.Dan Indonesia akan aman karena rakyat kecil merasa dirangkul. Subhaanallah akan bertambah Indahnya Bumi Indonesia.

Tolehlah kami disini! Bangkitkan kami dari keterpurukan. Untuk apa Kemegahan yang Semu, apabila keterpurukan demi keterpurukan terus berlanjut seolah sengaja ditingkatkan dan semakin merajalela.



Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bangkit di Blog Camp.





Komentar

  1. akhirnya bunda ikutan juga ya, semoga sukses ya bun.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. akhirnya bunda ikutan juga ya, semoga sukses ya bun.

    BalasHapus
  4. Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
    Akan segera saya daftar
    Terima kasih atas partisipasi sahabat
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  5. Linknya kayaknya ke Facebook mbak.
    Mohon diganti dengan link yang ini

    http://abdulcholik.com/2012/05/17/kontes-unggulan-indonesia-bangkit

    BalasHapus
  6. Lidya - Mama Cal-Vin, berkat Lidya nih bunda ikutan, hehehehe.....yang penting partisipasi, tapi yang kek gini baru nih, jadi ya itu tadi, yang penting partisipasi. Makasih ya komentarnya.

    BalasHapus
  7. Shohibul Kontes Indonesia Bangkit, kayaknya udah bener tapi masih salah ya, hehehehe....oke sudah bunda betulkan tuh. Md2an udah bener. Makasih ya infonya.

    BalasHapus
  8. Untuk cek apakah link sudah benar atau belum kan tinggal di klik saja, akan ketahuan larinya kemana link tersebut, apalkah ke artikel saya atau ke Kebon Kelapa he he he.

    Yang sekarang sudah betul, tinggal merapikan lagi paragraf akhir itu agar nggak dobel kalimat penutupnya.
    Hatur nuhun

    BalasHapus
  9. link yang dipasang pada anchor text Indonesia Bangkit bukan yg di bawah ini

    http://abdulcholik.com/2012/05/17/kontes-unggulan-indonesia-bangkit/kontes-indonesia-bangkit/


    tapi ini

    http://abdulcholik.com/2012/05/17/kontes-unggulan-indonesia-bangkit

    BalasHapus
  10. Shohibul Kontes Indonesia Bangkit..... gak se x an aja ke kebon karet hahahaha......... Ok akan dirapikan. Siaaapp!

    BalasHapus
  11. Coba klik link di kata "Indonesia Bangkit", mbak.

    BalasHapus
  12. link mbak itu menuju kesini --->http://www.blogger.com/goog_61802668

    BalasHapus
  13. 1947 aku belum lahir wkwkwk...
    Semoga menang ya Bundaa \:D/

    BalasHapus
  14. ini bagus bgt bun...aku suka sekali semangatnya berasa bun...

    BalasHapus
  15. tiffa, t'rima kasih tiffa, dan ternyata berhasil mendapat hadiah penghargaan dari pakdhe Cholik. Syukur Alhamdulillah........ Maksih ya kunjungan tiffa.

    BalasHapus
  16. Tebak ini Siapa, bunda dapet hadiah penghargaan lho dari pakdhe Cholik, seneng banget. Una, apa kabar? Berbagi cerita donk tentang si Korean yang guanteng abbbeeezzz itu, hehehe....

    BalasHapus
  17. puteriamirillis,terima kasih ya. T'rima kasih juga untuk kunjungan Pu disini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu