Blog Review Berbuntut Manis..

Ada buntut yang manis ketika aku mengikuti Blog Review untuk mereview blognya mbak Sumiyati Sapriasih yang aku daftarkan pada hari terakhir pendaftaran 5 Juli 2012. Sesuai favoritku aku pilih untuk mereview Blognya mbak Sum yang bulan Pebruari. Kalau ada lagu September Ceria yang dinyanyikan oleh Vina Panduwinata, maka akupun punya sesuatu di Pebruari Ceria ini, hehehehehe.....Jadi aku pilihlah postingan bulan Pebruari,  kebetulan hanya ada 2 postingan, jadi gak terlalu ribet membacanya. Blog Review Berbuntut Manis? Ini ceritanya:

Blog Review Berbuntut Manis ini gak cuma satu tapi beberapa lhoYang utama tanpa kuduga ternyata aku keluar  sebagai Juara Pertama dari Review Postingan Pebruari, tapi pemberian hadiahnya akan diterimakan di Convention Hall, Senayan. Waduuuh! Jauhnya -- gimana aku bisa hadir nih. Namun kebingunganku tidak berlangsung lama karena tiba-tiba telepon genggamku berbunyi dan suara diseberang sana adalah suara Penyelenggara Kontes Menulis Blog Review  sendiri mbak Sumiyati Sapriasih. Ketika mendengar aku ragu-ragu untuk datang karena  jarak sangat jauh dan acara akan berakhir diatas jam 19.00, serta merta blogger/Penulis yang baik hati ini menawarkan penjemputan dengan catatan "picking up point" yaitu aku diminta menunggu di suatu tempat. Wah, girangnya hati ini. Usul segera kuterima dengan hati berbunga. Coba lihat! Gak salah kan kalo aku bilang Blog Review Berbuntut Manis. Aku akan jalan-jalan ke Bobo Fair, yeeee..... Kebetulan mbak Ani Berta juga memenangkan hadiah dari kontes ini dan kami bertempat tinggal diwilayah yang sama. Jadilah picking up point-nya di Pasar Jum'at, di Halte depan Sekolah Polisi Wanita, Lebak Bulus. Si buah hati mbak Ani Berta yang semata wayang, Sekar juga ikut bersama kami.

Mbak Nike, Aku, Mbak Isnuansa, Mbak Sum, Sekar dan Ani Berta menggondol hadiah masing-masing, hehehehe...

Singkat cerita, mobil jemputan tiba dengan dikemudikan oleh suami tercinta mbak Sumiyati Sapriasih sendiri, Mas Ahmad Matoji.  Bukan main, begitu baiknya hati mereka berdua. Jarak yang amat jauh (Bekasi - Lebak Bulus) seolah tidak ada artinya. Sangat enjoy -- dan perjalananpun menjadi sangat menyenangkan. Mbak Sumiyati Sapriasih disamping wanita yang tangguh, juga beliau adalah seorang wanita yang sangat energik, cooperative, ramah, gerapyak dan cekatan.

Kemacetan lalu lintas yang tak bisa dihindari tetap tidak membuat suasana dalam mobil menjadi jenuhl.Bahkan terisi dengan kelakar-kelakar segar karena Mas Ahmad Matoji juga seorang yang ramah dan kami cepat menjadi akrab.

Blog Review Berbuntut Manis lain nih yang paling bikin mulut sampe "monyong" mendesiskan "waaooowww". Kenapa? Karena aku bisa menyaksikan Bobo Fair secara langsung dan ketika melalui Pintu Masuk ke Bobo Fair serasa kita sedang memasuki pintu pesawat terbang Garuda Indonesian Airways, hehehehe...... Lebih Woooww lagi setelah tiba didalam arena Bobo Fair yang memang  rrrruuuarr biasa. Megah dan gemerlap dengan berbagai stand. Sayang sekali aku gak bawa cucuku 'tuk bersama rekreasi mata di Bobo Fair ini.

Ketika menunggu Kel. Mas Walank Ergea sempat kubidik nih pintu masuknya.

Aku jadi wakil cucuku bernarsis-ria, hehehehe...

Pada pukul 18.00 mbak Sumiyati mengajak aku ke pintu masuk untuk menjemput Mas Walank Ergea dan keluarga. Yang lucunya, dalam perjalanan menuju pintu masuk itu melalui hiruk pikuk manusia yang berlalu lalang, mbak Sumiyati menggenggam erat lenganku seolah aku ini anak balita, padahal aku ini walaupun "baru" 73 masih kuat jalan lambat, jalan cepat dan berlari lho, hahahahahaa..... Ketika aku utarakan hal ini kepada mbak Sumiyati kami bertiga (aku, mbak Niken dan mbak Sum) tertawa sampai ter-pingkel-pingkel. Akhirnya yang ditunggu pun datang.

Maaf fotonya berkabut, hehehehe..... bersama kel.Mas Walank Ergea.

Mbak Sumiyati dan Mas Matoji pun mengantarkan aku dan mbak Ani Berta pulang. Sayang mbak Ani dan Sekar mau hang out lagi tuh jadi turun di jalan. Mau cari soto ceker yang lezat katanya.

Meluncurlah mobil mbak Sumiyati dengan "pilot istimewanya" Mataji mengantarkan aku sampai dirumah pada jam 23.00 dengan selamat. Aku beri mbak Sumiyati oleh-oleh sebuah pot Sansivieria Kirki untuk kenang-kenangan. Semoga pertemanan ini menjadi langgeng. Aamiin, ya Robbal'aalamiin.



Catatan: Maafkan aku ya mbak Sum dan Mas Mataji mobilnya jadi mogok di jembatan karena aku lupa bilang kalo bagi orang baru yang melewati jembatan itu (katanya) harus klakson dulu. Qiqiqiqiqiiii....serem gak sih. Tiba-tiba mobil Mas Mataji mati mesinnya, didoronglah ketepi jalan, tapi beberapa menit kemudian mesinpun tokcer lagi. (sikringnya agak terbakar) karena kemacetan total sepanjang jalan Ciputat Raya).