Hari Kemenangan yang Dinantikan.
Bagi setiap umat Nabi Muhammad SAW menjalankan ibadah puasa adalah suatu hal yang menimbulkan kebanggaan tersendiri. Dengan menapaki hari demi hari berpuasa akhirnya kita akan sampai pada hari yang penuh barokah., Hari Kemenangan yang Dinantikan, Hari Raya Idul Fitri.
Hari Raya Idul Fitri tahun ini (H-1433) adalah hari yang sangat spesial buatku. Betapa tidak! Anak-anakku tidak mengizinkan aku untuk ber-lelah-lelah membuat kue menyambut Hari Raya Idul Fitri. -- aku bebas dari membuat kue-kue lebaran. Tugasku telah dialihkan kepada anakku yang perempuan, yeeeeeee.....senangnya gak harus bertempur dengan bahan-bahan kue dan harus merasakan panasnya uap dari oven, hehehehehe. Anakku yang kedua (perempuan) mendapat limpahan tugas untuk membuat berbagai macam kue kering. Walaupun resep asli aku yang mengajarkan, tapi kenyataannya kue buatan anakku ini jauh lebih bervariasi. Berawal dari dua macam kue kering yang kuajarkan (nastar dan kastengel), maka ditangan anakku bisa dibuat variasi yang menyejukkan mata memandang dan memanjakan lidah karena lezatnya.
Tapi ada satu hal yang tidak bisa mereka larang yaitu kebiasaanku untuk memasak lauk-pauk untuk teman makan ketupat (ketupat biasanya kami pesan) dalam jumlah yang lumayan besar -- seperti opor ayam, semur daging, sambal-goreng-ati dan rendang. Semua masakan ini harus aku yang memasaknya sendiri supaya lezatnya dan khas bunda yati-nya gak hilang! Dooooooo........ Apalagi sudah rutin setiap Lebaran aku mengantar makanan ke tetangga-tetangga terdekat rumahku, jadi kelezatan masakan...............harus mantaaaaap-lah!
Biasanya dihari pertama Lebaran kami semua berkumpul di rumah kakakku laki-laki. Rumahnya yang kecil tidak menjadikan alasan bagi kami untuk tidak berkumpul di rumahnya. Halaman yang luas bisa kami manfaatkan. Namun Hari Raya Idul Fitri tahun ini, hal itu tidak lagi kami alami, karena kakakku telah meninggalkan kami semua untuk selamanya. Hari Raya pertama tanpa kakakku diantara kami. Hari Raya yang mengingatkan kami semua pada sosok kakak/paman/kakek yang suka humor.
Dibalik itu aku senang sekali dan Insya Allah rasa senang ini akan terus berlanjut selama aku masih ada. Lebaran tahun ini aku mendapat berkah untuk tempat berkumpulnya keluarga besar, baik anak cucu menantuku, maupun anak cucu dari sepupuku yang paling dekat denganku. Kini akulah keluarga tertua yang tinggal di Jakarta. Walaupun Lebaran tahun ini salah satu anakku tidak bisa berkumpul, namun keponakan-keponakan dan para cucu yang bejibun itu telah memberikan kebahagiaan tersendiri.
Tak ada kebahagiaan lain, selain melihat anak cucu menantu berkumpul dan bersilaturakhim dengan sanak saudara. Aku masih bisa menjadi obor bagi anak-anakku untuk mengenal rumpun keluarga. Ada juga kegembiraan lain lho -- selain aku memberikan "angpauw" berupa uang untuk para cucu -- pastinya yang berumur 10 ke bawah donk -- aku juga menerima "salam tempel" ketika para keponakan pamit pulang. Jadilah aku "jutawan" di Hari Kemenangan yang Dinantikan itu, qiqiqiqiqiiiiiiiiiii.....
Keluarga adik-adikku.. |
Catatan: Sayang sekali keluarga besar lain dalam bentuk video tidak dapat aku unggah, hiks, hiks.
Postingan ini diikut-sertakan dalam Kontes Kenangan bersama bunda Sumiyati Sapriasih
widiihh..bunda jg dapet salam tempel.. dr sini keliatan tuh bun dompetnya jadi tmbh tebel.. hehe
BalasHapusBahagianya..... bunda yati bisa berkumpul dengan keluarga besar. Semoga bunda yati diberi kesehatan dan umur panjang biar tetap bisa menjadi obor untuk keluarga tercinta. Amiin
BalasHapusEnny Mamito, qiqiqiqi.....iya tebel bangedddahh ampe gak bisa ditutup-tup-tup........ Makasih kunjungannya ya En.
BalasHapusTarry KittyHolic, yeeee....ada tamu kehormatan nih, udah lama banget gak pernah liat nama Kitty terpampang di blog bunda.
BalasHapushalo bunda....apa kabar? sukses untuk GAnya yaaaa....
BalasHapuswaduh senengnya bunda .......kumpul keluarga ya
BalasHapussukses utk GA nya bunda...
siipp