Kenangan Manis Teramat Manis.
Yuuk......ikutan GiveAway ini. Mangga atuh di klik linknya ya?
Siapa pun, tidak terkecuali aku, pastilah pernah mengecap kenangan manis. Dan tentunya menyimpan sebuah keinginan untuk menerima sebuah kejutan manis pula. Apa pun bentuk surprise selalu menimbulkan kebahagiaan tersendiri. Aku pernah berkhayal bisa mengalami sebuah kejutan, apa saja, dari siapa pun. Tapi mungkinkah itu? Karena sampai usiaku menginjak 70 (baca: tujuh puluh) tahun di awal tahun 2009 tak pernah satu juga kejutan yang aku terima. Kenangan manis? Tentu banyak kenangan manis yang aku miliki mengingat panjangnya usia yang telah aku tapaki. Kenangan manis bersama seorang pria yang telah membuat aku merasa menjadi wanita yang paling cuantiiix sedunia, ayah anak-anakku. Kenangan manis ketika aku jatuh cinta untuk kedua kalinya setelah ayah anak-anakku meninggal dunia. Dan Kenangan manis ketika aku memiliki banyak teman online yang akhirnya menjadi teman-teman offline. Terasa semua membuat manis hidupku. Tapi kenangan manis teramat manis tentu tidak selalu aku alami. Inilah ceritaku tentang kenangan manis teramat manis itu.
Sejak anak pertamaku lahir tahun 1969 dan disusul dengan kelahiran berikutnya 11 bulan sekali (hihihiii.....) anak-anakku tiga orang puteri, selalu aku sempatkan memberikan mereka sebuah kejutan berupa pesta kecil di hari ulang tahunnya. Sebenarnya mereka tidak tahu apa itu pesta kejutan. Yang penting mereka berkumpula dengan teman seusia, makan, bernyanyi dan menari, bergembira bersama. Titik. Walaupun hal ini tidak penting dan tidak perlu, tapi peristiwa ultah anak-anakku sudah merupakan sebuah kewajiban bagiku untuk merayakannya, bagaimana pun sederhananya pesta itu. Dan pesta ini bagi anak-anakku bukan merupakan sebuah pesta kejutan tapi sebuah pesta ultah biasa yang aku adakan setiap mereka ultah. Tapi siapa yang akan membuat pesta untukku? Hahahaha....sebuah pertanyaan konyol yang pernah muncul dalam benak. Sejak aku mengenal arti hidup belum pernah aku merasakan adanya sebuah pesta ulang tahun yang diadakan oleh keluargaku untukku. Aku tahu bahwa setiap tanggal 10 Juli adalah hari ultahku, dimana seorang ibu pun turut andil kebahagiaan di hari itu. Seorang bayi dambaan pasangan suami isteri yang dianugerah olehNya telah meluncur dengan selamat. Apalagi betapa beraninya aku mengkhayal atau memimpikan sebuah surprise party. Bagaimana mungkin? Tapi ternyata Allah Maha Mendengar apa yang tersembunyi di lubuk hatiku yang paling dalam: Sebuah pesta kejutan di ultahku yang ke-70.
Setiap ulang tahunku sampai dengan usia ke 69 tahun, anak-anakku atau teman-teman dekatku tak pernah lupa mengirimkan ucapan atau kado buatku, tanpa adanya sebuah pesta dengan acara potong kue-tart atau memotong puncak sebuah tumpeng. Tapi ada sesuatu yang bergayut dihati ini :"Alangkah senangnya andai pada usia-ku yang ke-70 aku mendapat kejutan sebuah pesta." Tapi mungkinkah itu?
"
Pagi hari tanggal 10 Juli tahun 2009 anakku meminta aku untuk (katanya) menemani dia menghadap seorang Notaris untuk transaksi penanda-tanganan jual-beli rumah. Karena itu aku harus mengenakan baju yang terbagus yang aku punya. Aku harus pergi ke sebuah salon untuk pedicure dan menicure, karena (katanya) supaya kelihatan manis jari-jari tanganku menggenggam sebuah pena ketika menanda-tangani kontrak. Akupun tanpa curiga mengikuti apa keinginan anakku. Tanpa curiga pula ketika mengetahui bahwa seisi rumah setelah potong kue dirumah usai, termasuk mbak-mbak, keluarga si mbak dan anak2ku yang lain diminta pergi dari rumah dengan dalih rekreasi ke Ocean Park. Rumah pun menjadi kosong. Aku masih polos dan belum curiga akan adanya sebuah conspiracy.
Aku mulai curiga ketika memasuki pintu gerbang sebuah komplek perumahan.. Seorang Satpam bertanya kepada anakku (kebetulan anakku memang tinggal di komplek tersebut): "Bu, tamu-tamu udah pada ngumpul. Siapa yang ulang tahun, bu?" Tapi anakku hanya tersenyum dan minta pak supir untuk terus melaju. Deg, aku tambah curiga nih, jangan-jangan......................
Ketika sampai di Gedung Pertemuan Komplek, tak pelak lagi aku menapaki anak-anak tangga seperti seorang pengantin, hehehehehe.........Disana sudah ber-deret cucu-cucu dan para keponakan yang menaburkan bunga bercampur dengan guntingan kertas-kertas kecil berwarna-warni sambil kompak meneriakkan: "Happy Birthday bundaaaaa......I love you."
Aku hanya bisa berucap dalam hati: "Alhamdulillah ya Allah, Kau jabah juga do'aku dan Kau kabulkan keinginanku."
Inilah saat-saat yang kusebut Kenangan Manis Teramat Manis dalam hidupku, di usia yang ke-70 tahun. Betapa tidak? Semua kerabat, sahabat-sahabat karibku (yang memang sudah dikenal oleh anakku), tetangga-tetangga di tempat tinggal kami yang lama semua berkumpul disini. Setelah hampir 35 tahun berpisah. Splendid! Bisa-bisanya anak-anakku mengundang dan mendatangkan semua kenalan lamaku. Ada satu yang menonjol -- mereka pun mengundang seorang yang telah tiga tahun menjadi my inspiration.. Benar-benar merupakan sebuah pesta kejutan yang diluar dugaanku sama sekali. Sebuah konspirasi yang berhasil dijalankan oleh anak-anakku dengan acungan jempol dariku. Ternyata mereka telah berusaha sebulan sebelum hari H menghubungi semua teman, kerabat, sahabat, dan my someone special. Mereka "diancam" untuk tutup mulut, qiqiqiqiqiiiiiiiiii......Mereka semua berkonspirasi untuk memberikan kejutan di pesta ultah-ku yang ke-70. Alhamdulillah.........ternyata masih banyak yang menyayangi aku diluar anak-anakku sehingga dari jauh mereka rela dan ikhlas untuk menghadiri potong pucuk atau congcot tumpeng di hari H-ku, 10 Juli tahun 2009. Semoga mereka yang telah meringankan langkahnya mendapat imbalan berkah dari Allah Maha Pemilik Cinta. Aamiin, ya Robbal'aalamiin..
Beberapa cuplikan foto ketika aku menikmati sebuah kenangan manis teramat manis pada surprise party di ultahku yang ke-70, 10 Juli 2009:
Gak tahunyaaaaaaaaaa.................... telah disiapkan sebuah surprise party yang akan menjadi kenangan manis teramat manis.
Semoga tulisanku ini bisa meng-inspirasi para pembaca khususnya para blogger yang sangat beruntung masih memiliki ibu yang sangat, sangat menghasihi para putera puterinya untuk segera memberikan sebuah kejutan bagi ibu tercinta dan tersayang. Karena sekecil apa pun kejutan itu tetap akan memberikan suatu kebahagiaan di hati seorang ibu.
Seorang ibu tidak akan menilai berapa harga pemberian yang diterimanya, namun lebih kepada perhatian dan keikhlasan yang disertai rasa sayang-lah yang mendapat tempat utama dihatinya. Bersegeralah sebelum sampai waktumu..
Siapa pun, tidak terkecuali aku, pastilah pernah mengecap kenangan manis. Dan tentunya menyimpan sebuah keinginan untuk menerima sebuah kejutan manis pula. Apa pun bentuk surprise selalu menimbulkan kebahagiaan tersendiri. Aku pernah berkhayal bisa mengalami sebuah kejutan, apa saja, dari siapa pun. Tapi mungkinkah itu? Karena sampai usiaku menginjak 70 (baca: tujuh puluh) tahun di awal tahun 2009 tak pernah satu juga kejutan yang aku terima. Kenangan manis? Tentu banyak kenangan manis yang aku miliki mengingat panjangnya usia yang telah aku tapaki. Kenangan manis bersama seorang pria yang telah membuat aku merasa menjadi wanita yang paling cuantiiix sedunia, ayah anak-anakku. Kenangan manis ketika aku jatuh cinta untuk kedua kalinya setelah ayah anak-anakku meninggal dunia. Dan Kenangan manis ketika aku memiliki banyak teman online yang akhirnya menjadi teman-teman offline. Terasa semua membuat manis hidupku. Tapi kenangan manis teramat manis tentu tidak selalu aku alami. Inilah ceritaku tentang kenangan manis teramat manis itu.
Sejak anak pertamaku lahir tahun 1969 dan disusul dengan kelahiran berikutnya 11 bulan sekali (hihihiii.....) anak-anakku tiga orang puteri, selalu aku sempatkan memberikan mereka sebuah kejutan berupa pesta kecil di hari ulang tahunnya. Sebenarnya mereka tidak tahu apa itu pesta kejutan. Yang penting mereka berkumpula dengan teman seusia, makan, bernyanyi dan menari, bergembira bersama. Titik. Walaupun hal ini tidak penting dan tidak perlu, tapi peristiwa ultah anak-anakku sudah merupakan sebuah kewajiban bagiku untuk merayakannya, bagaimana pun sederhananya pesta itu. Dan pesta ini bagi anak-anakku bukan merupakan sebuah pesta kejutan tapi sebuah pesta ultah biasa yang aku adakan setiap mereka ultah. Tapi siapa yang akan membuat pesta untukku? Hahahaha....sebuah pertanyaan konyol yang pernah muncul dalam benak. Sejak aku mengenal arti hidup belum pernah aku merasakan adanya sebuah pesta ulang tahun yang diadakan oleh keluargaku untukku. Aku tahu bahwa setiap tanggal 10 Juli adalah hari ultahku, dimana seorang ibu pun turut andil kebahagiaan di hari itu. Seorang bayi dambaan pasangan suami isteri yang dianugerah olehNya telah meluncur dengan selamat. Apalagi betapa beraninya aku mengkhayal atau memimpikan sebuah surprise party. Bagaimana mungkin? Tapi ternyata Allah Maha Mendengar apa yang tersembunyi di lubuk hatiku yang paling dalam: Sebuah pesta kejutan di ultahku yang ke-70.
Setiap ulang tahunku sampai dengan usia ke 69 tahun, anak-anakku atau teman-teman dekatku tak pernah lupa mengirimkan ucapan atau kado buatku, tanpa adanya sebuah pesta dengan acara potong kue-tart atau memotong puncak sebuah tumpeng. Tapi ada sesuatu yang bergayut dihati ini :"Alangkah senangnya andai pada usia-ku yang ke-70 aku mendapat kejutan sebuah pesta." Tapi mungkinkah itu?
"
Pagi hari tanggal 10 Juli tahun 2009 anakku meminta aku untuk (katanya) menemani dia menghadap seorang Notaris untuk transaksi penanda-tanganan jual-beli rumah. Karena itu aku harus mengenakan baju yang terbagus yang aku punya. Aku harus pergi ke sebuah salon untuk pedicure dan menicure, karena (katanya) supaya kelihatan manis jari-jari tanganku menggenggam sebuah pena ketika menanda-tangani kontrak. Akupun tanpa curiga mengikuti apa keinginan anakku. Tanpa curiga pula ketika mengetahui bahwa seisi rumah setelah potong kue dirumah usai, termasuk mbak-mbak, keluarga si mbak dan anak2ku yang lain diminta pergi dari rumah dengan dalih rekreasi ke Ocean Park. Rumah pun menjadi kosong. Aku masih polos dan belum curiga akan adanya sebuah conspiracy.
Aku mulai curiga ketika memasuki pintu gerbang sebuah komplek perumahan.. Seorang Satpam bertanya kepada anakku (kebetulan anakku memang tinggal di komplek tersebut): "Bu, tamu-tamu udah pada ngumpul. Siapa yang ulang tahun, bu?" Tapi anakku hanya tersenyum dan minta pak supir untuk terus melaju. Deg, aku tambah curiga nih, jangan-jangan......................
Ketika sampai di Gedung Pertemuan Komplek, tak pelak lagi aku menapaki anak-anak tangga seperti seorang pengantin, hehehehehe.........Disana sudah ber-deret cucu-cucu dan para keponakan yang menaburkan bunga bercampur dengan guntingan kertas-kertas kecil berwarna-warni sambil kompak meneriakkan: "Happy Birthday bundaaaaa......I love you."
Aku hanya bisa berucap dalam hati: "Alhamdulillah ya Allah, Kau jabah juga do'aku dan Kau kabulkan keinginanku."
Inilah saat-saat yang kusebut Kenangan Manis Teramat Manis dalam hidupku, di usia yang ke-70 tahun. Betapa tidak? Semua kerabat, sahabat-sahabat karibku (yang memang sudah dikenal oleh anakku), tetangga-tetangga di tempat tinggal kami yang lama semua berkumpul disini. Setelah hampir 35 tahun berpisah. Splendid! Bisa-bisanya anak-anakku mengundang dan mendatangkan semua kenalan lamaku. Ada satu yang menonjol -- mereka pun mengundang seorang yang telah tiga tahun menjadi my inspiration.. Benar-benar merupakan sebuah pesta kejutan yang diluar dugaanku sama sekali. Sebuah konspirasi yang berhasil dijalankan oleh anak-anakku dengan acungan jempol dariku. Ternyata mereka telah berusaha sebulan sebelum hari H menghubungi semua teman, kerabat, sahabat, dan my someone special. Mereka "diancam" untuk tutup mulut, qiqiqiqiqiiiiiiiiii......Mereka semua berkonspirasi untuk memberikan kejutan di pesta ultah-ku yang ke-70. Alhamdulillah.........ternyata masih banyak yang menyayangi aku diluar anak-anakku sehingga dari jauh mereka rela dan ikhlas untuk menghadiri potong pucuk atau congcot tumpeng di hari H-ku, 10 Juli tahun 2009. Semoga mereka yang telah meringankan langkahnya mendapat imbalan berkah dari Allah Maha Pemilik Cinta. Aamiin, ya Robbal'aalamiin..
Beberapa cuplikan foto ketika aku menikmati sebuah kenangan manis teramat manis pada surprise party di ultahku yang ke-70, 10 Juli 2009:
Conspiracy yang berhasil, karena ultahku di rumah ini sepertinya biasa-biasa saja. |
Tangis haru dan bahagia dalam pelukan anakku yang ke-dua. |
Memberi wejangan buat anak dan cucuku (berdiri dibelakangku) dan juga buat yang hadir. |
Ayooo comot nasi kuningnyaaa..... |
Aku dan kedua anakku. Yang dua lagi mana ya? Oo, lagi jadi Event Organizer Dadakan, hehehe... |
Semoga tulisanku ini bisa meng-inspirasi para pembaca khususnya para blogger yang sangat beruntung masih memiliki ibu yang sangat, sangat menghasihi para putera puterinya untuk segera memberikan sebuah kejutan bagi ibu tercinta dan tersayang. Karena sekecil apa pun kejutan itu tetap akan memberikan suatu kebahagiaan di hati seorang ibu.
Seorang ibu tidak akan menilai berapa harga pemberian yang diterimanya, namun lebih kepada perhatian dan keikhlasan yang disertai rasa sayang-lah yang mendapat tempat utama dihatinya. Bersegeralah sebelum sampai waktumu..
Waah..., kalo ini memang benar-benar manis, Bu. Sungguh, saya haru rasanya membaca dan melihat2 fotonya. Semoga usia semakin berkah ya, Bu.
BalasHapusmanisnya bunda....
BalasHapuskapan yah aku bisa nglakuin itu sama Bu e :D
ah bunda, manis bangettt ..
BalasHapuswaa seru bangeeet bund :) sampe terharu bacanya :')
BalasHapusterharu banget bacanya Bun.... Saya sama sekali belum pernah memberi kejutan buat ibu saya
BalasHapusSungguh kenangan yang teramat manis bunda, ikut terharu membaca postingan ini
BalasHapuskejutan yang sangat manis, bunda..... aih senangnya.....
BalasHapusMengungkap kembali kenangan manis yang pernah kita lewati pasti bisa mendatangkan semangat baru dan seolah kenangan itu baru saja terjadi kemarin.
BalasHapusSemoga setiap kenangan yang kita lewati menjadi kenangan manis semua...
Dan berbahagialah untuk semua sahabat yang masih bisa berdampingan dengan Ibunda tercinta.
Ibuk saya sudah berusia 77 tahun dan masih lancar SMS an dengan cucu2nya, masih suka main ular tangga dll. Semoga semua Ibu se Indonesia selalu dalam lindunganNya.
Terima kasih sudah berbagi keceriaan dalam GA Manis-Manis.
Salam buat Ananda dan Cucunda, pokoknya Keluarga besar Ibu Yati Rachmat...
tidak akan terlupakan ya bunda kenangan manis ini.semoga menang ya bun
BalasHapusulang taun di kelilingi org2 tersayang memang terasa bgt manisnya ya bun :)
BalasHapusAsliiii... kenangannya manis banget... Tapi .. some one specialnya siapa tuh bunda...? hehehe...
BalasHapusSemoga bunda Yati sehat selalu...
Bunda ibu yg baik
BalasHapusAlhamdulillah punya anak2 yg baik
Kebaikan berbuah manis
menjadi kenangan yg juga manis
Akhmad Muhaimin Azzet, makasih do'anya dan makasih juga kunjungannya.
BalasHapusJiah Al Jafara, hehehehe....anytime bisa, tapi kalo ketemuan. Makasih kunjungannya ya.
BalasHapusah Dey, so sweet udah berkunjung ke blog bunda. Makasih ya.
BalasHapuskacamatamia, masa sih seru? Seru karena ada kejutannya kali ya. Makasih ya kunjungan kacamatamia di blog bunda.
BalasHapusTarry KittyHolic, makasih Tarry. Nah, setelah membaca tulisan bunda, coba pikir2 kejutan apa yang bakal Kitty berikan buat ibu tercinta. Makasih kunjungan Kitty di blog bunda, dah lama bunda gak pernah lihat nama Tarry KittyHolic disini, hehehehe.....
BalasHapuslianny hendrawati, makasih lianny. Memang manis teramat manis bagi bunda. Makasih juga buat kunjungan lianny.
BalasHapusSusi Susindra, huuuu...seneng banget bunda ketika itu dan ampe sekarang keknya masih berbekas trus ngarep lagi, Insya Allah kalo panjang umur dan sehat masih bisa merasakan lagi di usia 75. Aamiin. Makasih kunjungan Susi ke blog bunda.
BalasHapusMas marsudiyanto, hehehe....iya, memang kenangan manis itu akan terus membekas dihati. Bunda juga masih suka tuh maen ular tangga dan Monopoli sama cucu tuh. Oya jangan disuruh nge-blog ya ibunya Mas Mars, ntar malah aku gak jadi dapet predikat blogger ter-Senior, hehehehehe..........Makasih ya kesempatan GAnya dan terima kasih juga kunjungannya.
BalasHapusLidya - Mama Cal-Vin, so pasti gak kan terlupakan. Makasih kunjungan dan do'a Lidya buat bunda.
BalasHapusmyra anastasia, betul sekali myr, sangat berkesan dan merasa kita masih banyak yang sayang lho. Makasih ya kunjungan myra ke blog bunda.
BalasHapusMbak Niken Kusumowardhani, hehehe....jawab gak ya? Gak ah, biarlah berlalu dengan manis seperti kenangan2 manis yang lain. Makasih mbak Niken kunjungannya ke blog bunda.
BalasHapusachoey el haris--hanya anak-anak dan kerabat yang baiklah yang bisa menilai buna baik, hehehe....Makasih kunjungan kang achoey ke blog bunda.
BalasHapusmoga menang yah bukkkk
BalasHapusOpickaza. Mksh ya kunjungan dan doanya. Md2an beneran bunda menang nih. Ngarep.com
BalasHapusOpickaza. Mksh ya kunjungan dan doanya. Md2an beneran bunda menang nih. Ngarep.com
BalasHapusopickaza, makasih ya untuk do'a dan kunjungan ke blog bunda ini.
BalasHapusBunda Yati terpilih sebagai salah satu pemenang GA ini.
BalasHapusHarap cek di pengumumannya
Makasih
Yeeeee.....ternyata do'a rekan2 blogger dijabah Allah karena bunda terpilih sebagai salah satu pemenang GA ini. Makasih Mas Mars, senengnya.
BalasHapus