Bermain Adalah Dunia Anak-Anak.

Cak Medure ta' ye, hehehehe....

Banyak blogger yang mengisi postingannya dengan cerita-cerita tentang anak-anak mereka yang lucu dan pintar. Aku disini akan menceritakan (lagi) tentang cucuku yang bontot. Sejak sekolah TK-A semester akhir cucuku ini dimasukkan oleh anakku ke SekolahAlam yang terletak di wilayah Ciputat. Sejak masuk sekolah alam ini kemajuan tentang kepribadian dan kepercayaan diri mencuat dengan dahsyat. Cucuku sudah berani tampil di panggung sejak masuk TK-B, senang bermain, penuh semangat dan penuh gairah. Bermain Adalah Dunia Anak-Anak dan disinilah, di sekolah Tanah Tingal berwawasan lingkungan inilah tempatnya.

Sekolah Alam yang terletak di area tanah yang amat luas ini adalah milik mantan Menteri Penerangan di jaman Order Lama, Bapak Budihardjo, alm. Kini Sekolah Alam ini di kelola oleh anak-anak beliau. Fasilitasnya memadai dengan arena bermain yang luas (termasuk out-bond), kolam renang, lapangan futsal dan lain sebagainya.

Ayman bergaya

Juga siswa/siswi diperkenalkan dengan berbagai kegiatan seperti bertani, bercocok-tanam dan berkebun. Setiap anak diberi tugas dan tanggung menanam sayuran. Cucuku setiap tiga bulan sekali membawa hasil panen dari tanaman yang ditanam dan dipeliharanya sendiri seperti kacang pandang, oyong, jagung.Sangat menyenangkan memang bagi anak-anak karena mereka bekerja sambil bermain bergembira.

Sebelumnya, ketika dia masih di TK-A disekolah lain, cucuku, Ayman  --  selalu menarik diri apabila ada acara tari dan nyanyi. Apalagi untuk naik pentas. Huuuu....dia akan nangis meraung dan minta pulang. Kini tidak lagi.
Alhamdulillah sejak masuk sekolah alam ini kepribadian cucuku telah tergali dengan baik. Arahan dan didikan para guru sangat memesona kami - para orang tua siswa/siswi. Cucuku giat masuk sekolah dan agak sedikit kecewa hatinya kalau ada hari libur.  Anak-anak mutlak harus memiliki dunia bermain yang cukup dan terarah. Dan disinilah, di Sekolah Alam Tanah Tingal yang berwawasan lingkungan cucuku memperolehnya dengan puas. Kemandirian dan sense of responsibilities-nya terbentuk dengan baik di sekolah alam ini.

Di wilayahku ada dua Sekolah Alam yang baik yaitu Sekolah Tanah Tingal, dimana cucuku bersekolah dan Sekolah Alam Dik Doank

Hari ini, Rabu tanggal 23 Januari di sekolah cucuku ini diadakan satu kegiatan untuk memperkenalkan budaya bangsa kepada anak didik.  Acaranya adalah mengangkat  Budaya Madura . Siswa/siswi kelas I sampai dengan kelas VI "diharuskan" memakai pakaian ala Maduranese dengan celana hitam, baju dalam kaos putih polos bermotif garis-garis warna merah-putih plus gesper antik, ikat kepala pun dari motif batik.  Bukan hanya bajunya saja yang diperkenalkan, tetapi juga Sejarah Madura, tarian Madura, Fashion Show dengan berpakaian Madura yang diikuti oleh siswa/siswa  kelas 1 sampai kelas 6.

Horeee.....alhamdulillah cucuku menggondol Juara I. Begitu pulang dari sekolah diantar mobil jemputan, dia berlari kearahku dan berteriak:

"Aku Juara Satuuuuuuuuuu...........". Tentu pelukan sayang yang memagutnya langsung dariku. Sayang foto saat fashion show belum aku miliki. Yang terpampang di postingan ini  adalah  ketika cucuku baru sampai di sekolah.

Mudah-mudahan cucuku akan bisa tetap di sekolah alam ini hingga menamatkan kelas enam. Insya Allah.

Catatan: Maaaaaf banget nih bagi orang asli Madura kalo bunda telah mendandani cucu bunda dengan tidak semestinya. Abis waktunya mendadak sih, pengumumannya  sehari sebelum hari H. Nah blingsatan deh nyari tempat sewa baju. Udah dapet, eee.....topinya kekecilan, ya sudahlah terpaksa sang bunda ini membuat sendiri dalam waktu 30 (baca: tiga puluh menit) selendang dan ikat kepala dari kain batik, hehehehe....akhirnya cucuku jadi Juara 1 Fashion Show.........

Ini dia selendang dan ikat kepala Made in Bunda, "mayan kan?"