Nasihat Wanita Hebat dalam Hidupku.

Temu kangen Unicef 2012
Tahun 1967 -- Ketika sebuah perusahaan dinyatakan pailit, maka siapa pun yang menjadi pegawainya pasti kecewa, sedih dan bingung. Uang pesangon yang diterima dan tidak seberapa jumlahnya itu tidak bisa menghibur mereka (termasuk aku yang masih single ting ting) untuk bergembira dan merasa puas. Yang penting tentunya adalah sebuah status. Ya, status sebagai pegawai yang akan tetap menerima secara rutin uang bulanan. Status yang menghindarkan mereka dan aku dari sebutan "penganggur." 



Pada saat yang kritis itu datang sebuah tawaran dari teman kerjaku yang sama-sama menerima uang pesangon.

"Yat, bahasa Inggris lo gimana? Bagus kan? Nih, ada lowongan di Perusahaan Asing. Lo temuin aja kakak gw disana."  Ucapnya sambil menyodorkan sebuah kartu nama.

Aku menggeleng. Yakin dengan gelengan itu karena memang pada tahun 1967 apa sih yang aku tahu tentang bahasa Inggris, selain Yes or No atau I love you? Lain gak ada. Tapi kartu nama itu aku terima juga.

Singkat cerita, hehehe...... aku temui di alamat tersebut seorang ibu dengan wajah yang manis, sumringah dan ramah tamah. Beliau mempersilahkan aku duduk. Ketika aku utarakan bahwa aku tidak bisa berbahasa Inggris beliau tetap tersenyum. Dan inilah nasihat beliau yang tidak akan pernah aku lupakan. Beliau begitu akrab dan menyebutku dengan sebutan namaku saja: Yati.

"Yati harus punya kepercayaan diri yang kuat. Yati memiliki kemampuan lain yang orang lain belum tentu memilikinya" katanya meyakinkan. Kepalaku rasanya jadi besar mendapat pujian itu. Mungkin adiknya yang sesumbar nih bahwa aku punya kelebihan lain yaitu "mengetik cepat 10 jari yang dikenal dengan blind system."  Bahkan di kantorku yang pailit pun aku adalah jawaranya mengetik. Bangganya....cuman ngetik aja koq bangga, hehehehe.....


"Berapa kecepatan mengetik Yati per menit?"

"Tigaratus karakter, Bu." jawabku dengan ter-bata-bata.

"Berarti kurang lebih 75 WPM kan? Bagus, bagus sekali. Ayo kita mulai test."

 Waktu itu aku tidak tahu apa artinya WPM. Tapi aku tidak berani bertanya. Aku belagak ngerti aja. Kan kata beliau harus percaya diri. Nah kepercayaan diriku dimulai dari sini. Baru kemudian aku tahu bahwa WPM artinya "words per minute" -- jumlah kata yang berhasil kita ketik dalam hitungan satu menit.

Wah, hatiku jadi dag-dig-dug. Mengetik sendiri dengan mengetik disaksikan oleh orang lain yang akan men-judge kita berhasil atau tidak adalah hal yang sangat berbeda. Tapi aku pasrah dalam do'a.  Nasihat beliau menguatkan tekadku untuk tetap tenang dan melakukan test sebaik mungkin.


Alhasil, berkat nasihatnya bahwa kepercayaan diri kita yang kuat akan mengalahkan segala bentuk ketakutan yang bersarang dalam diri memang benar adanya.  Aku lulus. Aku diterima sebagai pegawai sebuah organisasi internasional, Unicef , a non-commercial company. Aku tidak ingin mengecewakan beliau yang telah memberi jalan hingga aku tidak sempat menjadi seorang penganggur. Aku menambah ilmu dengan belajar bahasa Inggris lebih baik lagi untuk menunjang karirku di perusahaan ini. Aku harus percaya diri seperti nasihat beliau dan aku harus bisa mengatakan kepada diriku sendiri bahwa "aku bisa!"

Berkat nasihat beliau tentang kepercayaan diri yang aku pegang erat-erat dan aku terapkan dalam hidupku, alhamdulillah aku berhasil bekerja di Unicef hingga masa kerja 23 tahun.  Ketika pada tahun 1983 ada kesempatan untuk mengikuti test-bahasa Inggris dan tetek-bengek tentang administrasi aku pun ikut mendaftarkan diri dengan penuh percaya diri. Apalagi pada tahun 1983 bahasa Inggrisku sudah lumayan bagus, hehehehehe.......(memuji diri sendiri aja deh seperti air laut yang asin sendiri, yeeeeee....)..  Bahkan seorang temanku yang kini sudah almarhumah mengatakan: "Wah! mbak Yati ini kalo udah argumentasi sama Boss langsung tuh bahasa Inggrisnya ngalir kayak aer!"

Pada tahun 1983 karena nasihat yang paling berharga tentang sebuah kepercayaan diri aku berhasil ber-lang-lang buana ke negara Vietnam Utara (Hanoi), Bangkok dan Philippines  Tanpa berkecimpung di Unicef, mana mungkin aku terbang tanpa sayap sampai ke negara-negara Asia tersebut. Ibu yang baik hati dan telah memberiku petuah yang berharga itu adalah ibu Anindyati Sulakikin Murpratomo yang pernah menjabat beberapa jabatan penting di Pemerintahan era-Suharto. Jabatan beliau antara lain sebagai Menteri Peranan Wanita, Anggota Dewan Kabinet Pembangunan pada jamannya pak Harto. Inilah sosok wanita hebat  yang memberikan aku nasihat dan menjadikan judul dari postingan ini : Nasihat Wanita Hebat dalam Hidupku. Oya, last but not least: Beliau selalu bilang tentang kecepatan mengetikku begini:
"Yati ngetiknya kayak setan," hahahahaha......ibu yang tetap cantik dn sumringah........ada-ada aja.
Berkas:Sulasikin murpratomo.jpg
Ibu Anindyati Sulasikin Murpratomo - Wanita Hebat dalam Hidupku. (foto: Wikipedia)

Tanpa Percaya Diri (PeDe) gak mungkin aku bisa ber-canda-ria seperti ini. (Hanoi)
Nasihat beliau agar aku PeDe mengantarkan aku sampai di Bangkok.
PeDe membuat aku ber-foto seperti ini dengan mantan Boss (Philippines)
Tanpa tersipu dengan Percaya Diri aku jabat erat dan tatap mata Pak Harto.



Postingan ini diikutsertakan pada Give Away Perdana Dellafirayama, seorang ibu labil yang tidak suka
warna HIJAU dan HITAM.

Komentar

  1. nasihat hebat dari perempuan hebat, untuk bunda yang hebat

    keren, bundaaaaaaa

    BalasHapus
  2. keren bund bisa ngetik 300 jaman dulu pake mesin ketik yang atos, eheheheh keren2 ngetik kayak setan, mau dong bund kalau ngetik kayak setan gitu bisa masuk unicef,heheheheh :D


    foto2nya keren2 semua, bunda yati pintar, cerdas plus pede jadi bisa dapet ajah ajah yaa bund yang diinginkan :D

    BalasHapus
  3. Bunda Yati luar biasa... Bangga deh bunda pernah mampir ke kantin saya... #peluk bunda

    BalasHapus
  4. Subhanallah Bunda, *peluuuuk. Sejak pertama kali mengenal dan bertemu bunda, aku yakin kalau bunda bukan wanita biasa, bunda adalah seorang perempuan hebat, luarbiasa, penuh inspirasi dan membanggakan. Keep inspiring us ya Bun

    BalasHapus
  5. bunda hebat, makin kagum sama bunda

    BalasHapus
  6. sungguh bunda yang sangat hebat (y)

    BalasHapus
  7. Subhanallah, nasihatnya bagus ya Bund, yang mempraktikkannya juga hebat :)
    Maaf baru saya update pesertanya, tadi lagi di luar kantor.
    Terima kasih ya Bunda, mau berpartisipasi di GA saya :)

    BalasHapus
  8. bunda hebat!

    itulah sebabnya lebih baik menyemangati dibandingkan menunjukkan kelemahan orang lain, supaya dia mau menjadi yang lebih hebat dari dirinya yang sebenarnya dan ternyata bunda bisa, ah kalo bunda sih kayaknya hebat dari sananya :D

    BalasHapus
  9. Nasihat hebat dari orang ynag sangat hebat,..
    Bunda kereenn..!!

    BalasHapus
  10. Oh jadi bunda dulu di Unicef ya.
    Keren bun! dan kecepatan ngetiknya juga kereeeen.

    BalasHapus
  11. postingan yang menarik. salam kenal

    BalasHapus
  12. Itu foto jadulnya awet-awet banget, ya...


    Berkat pede bisa sampai ketemu Pak Harto :)

    BalasHapus
  13. Nasehat yang hebat... percaya diri kuncinya....

    BalasHapus
  14. Makk bunn, subhanallah luar biasa, hebaatt bangeetttt, saya juga tau ini pasti bundah hebat yang mau belajar ^^..

    blognya sudah baguss, rapii, nanti tinggal di percantik aja yaa bun ^^

    BalasHapus
  15. Sepertinya nasehat seperti itu cocok diberikan kepadaku juga.. biar pede.. ^^

    BalasHapus
  16. ayu, trus, trus, truus...dibaca oleh blogger yang hebat, hehehehe.....Makasih ya kunjungan ayu di blog bunda.

    BalasHapus
  17. Wah, stop, stop, stop Niar pujiannya kebanyakan tuh, qqqq....borongan kalleee. Makasih banget pujiannya. Soal ngetik itu asalkan kita mau pake blind system, pasti ngetiknya bisa kayak ke-setan-an, hehehehe.... Oops, mesinnya bukan manual, sayang, tapi mesin IBM electric. Makasih kunjungan Niar ya.

    BalasHapus
  18. Niken Kusumowardhani, aduuuh, segitunya. Hebatnya cuman di "ngetik" doang tuh, yang lain pasti ngerepotin temen2 blogger. Makasih kunjungan Niken ke blog bunda.

    BalasHapus
  19. MakPon Mira Sahid sayaaaang, pujiannya jangan melangit donk ntar bundanya jadi gede kupingnya, hehehehe..... Makasih kunjungannya, terutama makasih apresiasi dari KEB juga yang telah mengorbitkan bunda. Gak bisa dilupakan lho.

    BalasHapus
  20. Lidya - Mama Cal-Vin, itu cuma hebat di ngetiknya doank koq, pengen hebat di blogging dan internetting. Makasih kunjungan setianya ke blog bunda.

    BalasHapus
  21. emy echa yang baik, makasih pujiannya. Md2an bunda hebat juga dibidang lain ya gak cuman ngetik, qiqiqiqiii... Makasih juga kunjungan emy ya.

    BalasHapus
  22. Iya Della, PeDe memang harus dimiliki oleh setiap perempuan, tapi hindari "over" PeDe, hehehehe.... karena bisa bahahahahayaaa...

    BalasHapus
  23. Honeylizious, hebat dari mana Honey? Dari kandungan? hahahaha.....ibunya bunda kali rajin minum jamu ketimbang vitamin. Maklum jaman baheula. Makasih kunjungan Honey disini.

    BalasHapus
  24. Iya bener Nchie, ibu yang memberi bunda nasehat itu sampai kini (usia 86 th.) masih aktif berorganisasi (30 organisasi yang dipimpimnya), penampilannya pun energik banget dan masih cantik). Makasih kunjungan Nchie ke blog bunda.

    BalasHapus
  25. Iya Eka, bunda kerja selama 23 tahun. Soal ngetik sekarang udah kalah sama anak-anak lho. Lomba ngetik keluarga, eeee....anak bunda mencapai 93 wpm sedangkan bunda cuma 70 wpm, hehehehe.....antara sebel and bahagia. Makasih ya kunjungan Eka ke blog bunda. Masih banyak yang bunda harus pelajari tentang per-bloggingan ini pastinya.

    BalasHapus
  26. lusi, makasih pujiannya. Makasih juga kunjungan lusi ke blog bunda.

    BalasHapus
  27. Lisa Tjut Ali, makasih pujiannya. Salam kenal balik dari bunda. Makasih ya kunjungan Lisa ke blog bunda. Tunggu kedatangan bunda dirumah online Lisa.

    BalasHapus
  28. milo, iya emang masih bunda simpen untuk kenang-kenangan. Kalo ketemu sing sering, tapi untuk tatap mata Penguasa Indonesia 32 tahun itu yang perlu PeDe, hehehehe.... Makasih kunjungan milo ke blog bunda.

    BalasHapus
  29. alfia, siiip! Makasih kunjungan alfia ke blog bunda ya.

    BalasHapus
  30. Shintaries, yeee.....udah dikunjungin nih blog makbunbun. Makasih ya. Tapi...........masa sih udah bagus? Trus tentang Judul blog dengan isi udah klop blom ya? Oke, Insya Allah bunda bisa bujukin sang cucu untuk mantengin Online Class minggu depan, walaupun gak ampe tuntas jam 22.00. Sekali lagi makasih Ce'Gu kunjungannya.

    BalasHapus
  31. Bunda Dzaky, untuk emak-emak muda jaman sekarang mah udah pasti tuh memiliki PeDe, kalo jamannya bunda tahun 1967 masih culun2nya, hehehehe..... Makasih kunjungan Bunda Dzaky ke blog bunda.

    BalasHapus
  32. Dan Akhirnya Bunda menjadi seorang wanita yang hebat. saya baru kenal sama bunda pas baca blog Bunda ini,tapi saya jadi pengen jadi cucunya Bunda. hehehehe

    BalasHapus
  33. bunda emang luar biasa, senang banget bisa kenal bunda :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu