Syukuran Rame-Rame: Dua Hal Mengenai TIGA
Susah emang kalo kita harus nyeritain tentang ANGKA TIGA yang berhubungan dengan kehidupan kita, baik itu yang negatif atau yang positif. Tapi yang susah itu kan harus dicoba, bukan ditinggalkan. 'Tul?
Postingan ini sengaja aku beri judul: Dua Hal Mengenai Tiga. Mau tahu ceritanya. Yuuuk........merapat, hehehehe......satu istilah yang dilahirkan oleh emak-emak blogger nih kalau ada yang lagi ngadain acara, apa aja.
TIGA PERTAMA: Tanggal 21 di bulan TIGA salah seorang permata hatiku dilahirkan.
Tahun 1970 di bulan TIGA semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak. Suamiku dinas malam, anakku yang pertama masih berumur 11 (sebelas) bulan. Tentunya tidak ada yang bisa diharapkan dari si permata hati pertama ini, ya iyalah, masa ya iya donk seh?.
Aku sudah tidak mampu lagi menahan sakitdi sekeliling pinggangku. Sesuatu seperti sudah ingin menampakkan wujudnya ke dunia yang fana ini. Tapi suamiku tidak ada. Bagaimana ini? Jarak Klinik Bersalin memang tidak berapa jauh dari rumahku, dengan berjalan kaki mungkin sekitar 15 menit. Mau tidak mau seorang lagi mbak yang membantu dirumahku aku bangunkan. Dengan dialah aku berjalan, tertatih-tatih. Rasanya aku membawa beban satu kwintal beras. Berat sekali. Mbak yang seorang lagi menjaga anakku yang sedang tidur pulas, walau aku tahu Malaikat juga ikut menjaganya.
Ketika berjalan itu aku berpegang pada si mbak. Telapak tangannya aku genggam. Setiap kali aku merasakan sakit yang tak terkira, aku berhenti dan telapak tangan itu aku tekan kuat-kuat. Begitulah selama setengah jam perjalanan ke Klinik Bersalin. Seharusnya dalam waktu limabelas menit untuk ukuran orang sehat sudah sampai. Si mbak tak pernah mengeluh walaupun telapak tangannya telah tercocok ber-ulang-ulang oleh jemariku yang berkuku agak panjang. (Maklum pada tahun itu aku sedang-sedangnya suka bersolek, hehehehehe......). Dia tidak mengeluh. Bahkan sebaliknya dia menangis melihat aku kesakitan, bukan karena telapak tangannya yang aku tekan lho! Swear! Itu pengakuan si mbak yang berhati mulia itu.
Semalaman, sejak jam 24.00 si mbak tidak tidur, menunggui aku yang merintih setiap 5 menit. Dan keesokan harinya, tanggal 21 bulan TIGA pada jam 09.00 lahirlah buah hatiku yang kedua. Seorang bayi yang cukup besar, 3.9 kg. dan panjang 52 cm. Alhamdulillah bayiku sempurna, tidak ada cacat. Bersamaan dengan teriakan tangisnya, suamiku memasuki ruang bersalin. Aku bersyukur dia pulang cepat untuk membacakan Ayat Suci di kedua belah telinga anakku.
Inilah foto permata hatiku yang dilahirkan pada bulan TIGA, yang kini sudah menjelma menjadi seorang ibu dan sekaligus menjadi salah satu pelindungku..
TIGA KEDUA:
TIGA sosok perempuan yang berarti dalam hidupku:
Paling kanan adalah ibu yang merawat aku sejak aku berusia 8 tahun Yang ditengah adalah sosok wanita yang tahu bahwa aku dilahirkan di Cirebon. Paling kiri adalah adik ayah kandungku, dengan siapa aku pernah tinggal bersamanya di Muntilan pada usiaku, mungkin 12 tahun.
TIGA sosok ini telah meninggalkan aku dan telah beristirahan dengan tenang di alam sana.
Catatan: hehehehe.....fotonya agak buram ya, karena mendadak aku cari koq ada sosok TIGA yang juga penting ini. Langsung aku letakkan di atas meja dengan bersandarkan sebuah tempat pensil cucuku daaan........ceklek BB-ku beraksi.
Postingan ini sengaja aku beri judul: Dua Hal Mengenai Tiga. Mau tahu ceritanya. Yuuuk........merapat, hehehehe......satu istilah yang dilahirkan oleh emak-emak blogger nih kalau ada yang lagi ngadain acara, apa aja.
TIGA PERTAMA: Tanggal 21 di bulan TIGA salah seorang permata hatiku dilahirkan.
Tahun 1970 di bulan TIGA semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak. Suamiku dinas malam, anakku yang pertama masih berumur 11 (sebelas) bulan. Tentunya tidak ada yang bisa diharapkan dari si permata hati pertama ini, ya iyalah, masa ya iya donk seh?.
Aku sudah tidak mampu lagi menahan sakitdi sekeliling pinggangku. Sesuatu seperti sudah ingin menampakkan wujudnya ke dunia yang fana ini. Tapi suamiku tidak ada. Bagaimana ini? Jarak Klinik Bersalin memang tidak berapa jauh dari rumahku, dengan berjalan kaki mungkin sekitar 15 menit. Mau tidak mau seorang lagi mbak yang membantu dirumahku aku bangunkan. Dengan dialah aku berjalan, tertatih-tatih. Rasanya aku membawa beban satu kwintal beras. Berat sekali. Mbak yang seorang lagi menjaga anakku yang sedang tidur pulas, walau aku tahu Malaikat juga ikut menjaganya.
Ketika berjalan itu aku berpegang pada si mbak. Telapak tangannya aku genggam. Setiap kali aku merasakan sakit yang tak terkira, aku berhenti dan telapak tangan itu aku tekan kuat-kuat. Begitulah selama setengah jam perjalanan ke Klinik Bersalin. Seharusnya dalam waktu limabelas menit untuk ukuran orang sehat sudah sampai. Si mbak tak pernah mengeluh walaupun telapak tangannya telah tercocok ber-ulang-ulang oleh jemariku yang berkuku agak panjang. (Maklum pada tahun itu aku sedang-sedangnya suka bersolek, hehehehehe......). Dia tidak mengeluh. Bahkan sebaliknya dia menangis melihat aku kesakitan, bukan karena telapak tangannya yang aku tekan lho! Swear! Itu pengakuan si mbak yang berhati mulia itu.
Semalaman, sejak jam 24.00 si mbak tidak tidur, menunggui aku yang merintih setiap 5 menit. Dan keesokan harinya, tanggal 21 bulan TIGA pada jam 09.00 lahirlah buah hatiku yang kedua. Seorang bayi yang cukup besar, 3.9 kg. dan panjang 52 cm. Alhamdulillah bayiku sempurna, tidak ada cacat. Bersamaan dengan teriakan tangisnya, suamiku memasuki ruang bersalin. Aku bersyukur dia pulang cepat untuk membacakan Ayat Suci di kedua belah telinga anakku.
Inilah foto permata hatiku yang dilahirkan pada bulan TIGA, yang kini sudah menjelma menjadi seorang ibu dan sekaligus menjadi salah satu pelindungku..
Kami berpose di depan rumah mungilku. |
Many Happy Returns of the Day to you, my dear: 21 - 3 - 2013.
TIGA KEDUA:
TIGA sosok perempuan yang berarti dalam hidupku:
Paling kanan adalah ibu yang merawat aku sejak aku berusia 8 tahun Yang ditengah adalah sosok wanita yang tahu bahwa aku dilahirkan di Cirebon. Paling kiri adalah adik ayah kandungku, dengan siapa aku pernah tinggal bersamanya di Muntilan pada usiaku, mungkin 12 tahun.
TIGA sosok ini telah meninggalkan aku dan telah beristirahan dengan tenang di alam sana.
Catatan: hehehehe.....fotonya agak buram ya, karena mendadak aku cari koq ada sosok TIGA yang juga penting ini. Langsung aku letakkan di atas meja dengan bersandarkan sebuah tempat pensil cucuku daaan........ceklek BB-ku beraksi.
Postingan penuh rasa syukur ini untuk memeriahkan Syukuran Rame-Rame Mama CalVin, Little Dija dan Acacicu.
3 yg berharga dan berkesan seumur hidup ya bund :)
BalasHapusperjuangan yah bund... saya juga mau melahirkan ini.. jadi ikut merasakan gimana bunda puluhan taun yg lalu..
BalasHapussukses untuk sukurannya bund.. :)
Hanna HM Zwan, iya betul banget. Makasih udah berkunjung.
BalasHapusUswah, mudah2an lancar ya dan tidak terlalu lama menanglgung sakit seperti bunda tuh, semalaman, hiks, hiks..... Mks kunjungannya.
BalasHapusSukses ya Bunda...
BalasHapusDuh bund, merinding membayangkan jalan kaki ke rumah bersalin dalam keadaan sudah mau melahirkan seperti itu. Tiga kali melahirkan, dalam keadaan seperti bunda saat itu, saya sudah berada di rumah bersalin, menunggu saat jabang bayi lahir :)
BalasHapusKayaknya bakal menang nih bunda. Good luck bunda :)
Bund.. ceritanya mengharuskan sx. skrg si Mba kmn bund??
BalasHapusfitri anita,makasih fitri.
BalasHapusMugniar, hehehehehe....itulah perjuangan seorang ibu, penuh dengan kesakitan, tapi setelah itu penuh kebahagiaan. Alhamdulillah anak-anak bunda semua menyayangi bunda.
BalasHapusSunDhe, si Mbaknya ketika permata hati bunda kelas 6 SD ia pulang kampung, menikah dan pindah ke Palangkara. Itu tahun 1980. Tapi kini sudah meninggalkan kami semua, tanpa kami bisa melayatnya (kira-kira 20 th. yang lalu). Lho, koq jadi cerita ya? Mksh kunjungan SunDhe.
BalasHapusEyaaaangg....
BalasHapusterima kasih postingannyaa....
Dija terharu Eyang Yati bersedia posting tiga buat syukuran rame rame...
al fatikhah buat tiga kedua....
BalasHapusjaraknya cuma 11 bulan ya? subhanallaaah...
BalasHapuspasti repot sekali ngurus dua anak yang masih kuuuecil kuuuecil gitu Bunda....
terima kasih sudah memeriahkan syukuran rame rame...
jarak kehamilannya dekat ya bun, itu putri yang sekarang tinggal dimana bun? Makasih ya bun sudah mau ikutan
BalasHapusMembaca tulisan bunda, saya jadi ingat kembali moment2 saya melahirkan ke2 buah hati saya. Sukses bunda... :)
BalasHapusBunda... sama dong sama sy kalau melahirkan ada yang diremas2 tangannya..
BalasHapusSukses ya bunda...
Bunda...aku trenyuh lihat foto 3 wanita itu. Semoga beliau2 mendapat tempat yg layak di sisi Allah.
BalasHapusAmin....
Tiga yang bener2 bermakna ya Bunda
BalasHapusSukses selalu :D
bund.. tempat pensilnya lucu juga tuh.. #komen yg ga fokus
BalasHapusSubhanaallah aku bayangin saat kontraksi harus jalan selama setengah jam.. ga kuaaattt
Foto kedua itu pasti sangat berarti sekali ya Bunda ...
BalasHapusKalau sempat di Scan Bunda ... supaya tidak hilang dan rusak
Salam saya Bunda Yati
bun... Sy setuju dgn komennya Om NH.. Klo bisa di scan...
BalasHapusBersyukur sekali yah Bun, memiliki orang2 yg begitu spesial di kehidupan qta... Semoga Bunda Yati sehat selalu... Bunda jg adalah orang yg spesial :-)
saya selalu berkunjung ke blog anda, tap knpa anda tidak pernah bekunjung balik di blog saya :(( . ga adil gong :(( . pokonya saya tunggu di blog sya yang masih baru :)
BalasHapusSalam kenal bunda... Saya jadimembayangkan perjuangan bunda saat akan melahirkan, dn tetiba teringat i u saya.
BalasHapusBunda Yati, Terima kasih atas partisipasinya di acara sederhana bertajuk SYUKURAN RAME-RAME.
BalasHapusPenjuriannya sederhana saja, terdiri atas tiga tahap:
1. Kesesuaian dengan tema (dan memenuhi persyaratan GA)
2. Diksi dan penulisan
3. Imajinasi (sudut pandang, dll)
Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 1 April 2013
D I J A, iya, kebetulan si Eyang yang satu ini paling seneng ikutan GA, hehehehe....... Mks udah datang ke blog bunda.
BalasHapusJombang City, makasih untuk Alfatikhah-nya. Mksh juga untuk kunjungannya.
BalasHapusElsa, hehehe...iya 11 bulan. Wah, kalo gak di rem anak bunda udah bisa jadi Tim Sepak bola tuh. Repot banget sih tapi happy menyertainya. Mksh kunjungan Elsa.
BalasHapusLidya - Mama Ca-Vin, Betul sekali 11 bulan lahir satu, qiqiqiqiii... Puteri bunda itu? Lidya sudah pernah ke rumahnya, cuma anak bunda lagi ngantor. Itu tuh....tempat kita ber-narsis-ria. Inget kan? Perumahan Dukuh Zamrud. Mksh kunjungan Lidya ya.
BalasHapusSant6i, setiap insan "Hawa" pasti tidak akan bisa melupakannya. Mksh kunjungan Santi.
BalasHapusmbak Niken, iya sih emang sama dalam hal "rames-rames jemari". Cuma bedanya mbak Niken kan nge-rames jemarinya sang pujaan hati, hehehehe....Mksh kunjungan Niken.
BalasHapusKel. Qudsy, makasih do'anya untuk ke-3 ibundaku. Makasih juga untuk kunjungannya ke blog bunda.
BalasHapusjasa riview produksi, betul sekali. Mksh udah berkunjung.
BalasHapusBunda Dzaky, hihihi...pinjem t4 pensil cucu tuh buat senderan foto. Huuuh...suakiiitnya, tapi berkat ditemani si mbak yang mulia hatinya everything is ok. Mksh bunda Dzaky kunjungannya.
BalasHapusnh18 alias Om Trainer, 'tul sekali Om, rencana sih ada mau nyeken foto itu tapi berhubung kalo di scan blom tahu nge-savenya dimana, jadilah "jepret" aja pake BB-bunda. Beres kan tinggal pasang cabel data, hehehehe.... Mksh kunjungan Om Trainer ke blog ini.
BalasHapusLyliana Thia, Bunda juga se-7 dan emang itu rencana bunda juga mau nyeken. I'll do it later. Bunda juga orang special? Aamiin.bunda jadi GR nih. Mksh ya kunjungan Lyliana ke blog bunda.
BalasHapusObat Liver, Wuiiih!!! ada yang ngambek nih! Hehehe....keknya bunda baru kali ini kedatangan tamu yang bernama Obat Liver tuuuuh.........kabuuur cepet-cepet. Makasih ya kunjungannya dan tunggu kunjungan balik bunda ya.
BalasHapusMemez, salam kenal balik dari bunda. Apkh i u Memez juga ngalamin seperti bunda? Perjuangan yang paling manis dan gak ada duanya. Mksh kunjungan Memez ke blog bunda.
BalasHapusBro, yang penting bunda ikutan GAj-nya. Kek gak tau aja bunda ini kan paling seneng ikutan GA selagi bisa. Soal kriteria penjurian malah no.(2) an (3) keknya bunda gak masuk tuh. Makasih ya Bro untuk kesempatan ikutan GA ini.
BalasHapusbaca postingan bunda yang melahirkan bayi berat 3,9 kg dengan lancar jadi inget mules 8 bulan lalu pas melahirkan ikhfan. Ikhfan yang beratnya cuma 3,4kg aja keluar lewat sesar karena kepalanya ga masuk panggul, lha bunda melahirkan bayi 3,9 kg lancar jaya. Jempol dewh buat bunda...
BalasHapusentik, bunda melahirkan 5 (lima) kali semua lahir dengan normal. Kalau bisa normal, kenapa harus dengan caesar. Iya gak sih? Tapi 2 diantara 3 anak perempuan bunda melakukan bedah caesar. Serupa sih tapi tak sama sensasinya, hehe.
BalasHapus