Selembut Sutera, Sekeras Baja..

Untuk mengikuti Elisa Koraag's Give Away ini, aku telah (dengan mantap) memilih Blog yang ini http://nyonyafrischmonoarfa.blogspot.com/  Tentu saja aku punya alasan yang paling kuat untuk memilih link ini karena begitu terbuka blog tersebut sudah terbaca sebuah keharmonisan disana. Diantara keluarga yang terpampang dengan penuh keceriaan.  Aku suka sekali memandang foto keluarga ini. Kenapa pula aku beri judul "Selembut Sutera, Sekeras Baja." Karena sekeras apa pun sikap seseorang, bila diimbangi dengan kesadaran, hati tulus, akan berubah menjadi selembut sutera.

Yuk, tentang ini silahkan lanjut membaca postinganku ini.

Oops, jangan salah ya! Aku memilih blog ini bukan karena ada postingan tentang GiveAway yang aku selenggarakan. Tetapi, honestly speaking, pemilik blog ini memiliki semangat tinggi dan menggebu. Selalu pantang menyerah, terlihat dari kesibukannya ketika kami mempersiapkan "stand" di Gandaria City --  tanpa peralatan yang memadai untuk membuat sebuah booth.. Bagi pemilik blog ini ternyata berlaku pribahasa yang berbunyi: "Tidak ada rotan, akar pun jadi."  Si pemilik blog ini pun memiliki sense of humour yang tinggi. Di setiap obrolan, dimana pun pasti di selingi oleh humour-nya yang membuat suasana jadi cerah-ceria.

Postingan yang aku pilih? Ini judulnya: "Kisahku - Sungguhkah Privasiku sudah di langgar?"  tertanggal 28 Pebruari 2013.

Membaca sebuah postingan harus dibarengi dengan membaca apa yang tersirat dibalik yang tersurat. Dalam postingan ini, jelas terlihat betapa besar kasih-sayang yang  meliputi keluarga ini. Betapa seorang ibu ingin memberikan sepenuh kasih kepada anak-anaknya dan cinta kasih untuk suami. Agama kami berlainan, namun dalam segi memberikan kasih sayang kepada anak dan suami, bagi seorang ibu dan isteri, tidak ada perbedaan sama sekali. Di agama apa pun, bagi umat yang baik dan hikmad, maka kasih sesama adalah yang terpenting. Apalagi kasih untuk anak-anak yang telah kita lahirkan. Buah pikiran kita disuburkan oleh kekhawatiran bagaimana masa depan anak-anak ini. Bagaimana cara menempa ketegaran hati dan kegigihan menghadapi hidup, tanpa kesan menggurui anak-anak tersayang.

Aku sependapat dengan pemilik blog tentang ke-tidak-nyamannya rak-buku yang dibersihkan dan di tata ulang oleh suami. Tetapi dari sikapnya membereskan rak buku yang terlihat, coba tolehlah, hayati,  apa yang tersirat di balik semua itu. Karena dikuasai oleh emosi sesaat, pemilik blog tidak melihat adanya ketulusan dari suami yang sudah berniat baik membereskan rak buku. Jadi hargai itu, redam emosi sekuat mungkin sebelum bersikap "ngambek", yang sangat menyita energi. Betul? hehe..

Di blog yang lain secara glance aku bisa ikut merasakan adanya rasa kasih dihati pemilik blog terhadap sesama.. Terbukti dari aktifitasnya bersama PAMPERS dalam berbagi kebahagiaan dengan warga di Kampung Duri. Subhaanallah!

Hal yang tidak aku tahu tentang pemilik blog ini adalah bahwa ia ternyata seorang penulis cerpen. Ayo, bukukan cerpen-cerpen-mu, Icha. Atau sudahkan terealisir kumpulan cerpen itu?

Postingan ini di-ikut-sertakan pada Elisa Koraag's Give Away.