Cincin Itu Bukan Untukku..

Sumber gb.Merdeka.com
Sepucuk surat yang aku terima bukan ditujukan untukku, tapi untuk kakakku, Netty. Pengirimnya? Ya, ampun, dialah nama yang selalu aku corat-coret di atas lembaran buku Diary-ku. Nama seseorang yang belum pernah aku kenal. Dan nama sesosok makhluk Allah yang begitu menarik hatiku. Kenapa? Karena namanya bagus sekali Bhirawa. Ada embel-ember di depan namanya: Kapten. Wah, pikirku, pasti nih orangnya gagah dan berwibawa. Dia adalah kawan karib kakakku. Ingin rasanya aku tanyakan pada kakakku, siapa dia? Atau langsung saja barangkali apakah Kapten Bhirawa itu, pacarnya, atau paling tidak seberapa dekat hubungannya.


Pucuk dicinta ulam pun tiba. Suatu hari kakakku berkata: "Niar, kau kelihatannya antusias sekali menanyakan tentang Bhirawa itu. Kenapa, sih? Apakah kau naksir? Atau barangkali diam-diam kau jatuh cinta, nih?" Begitu tembakan kakakku. Aku terhenyak, tak bisa berkata-kata. Sebenarnyalah ada sesuatu yang menyelinap di relung hatiku, ketika pertama kali melihat namanya. Indahnya nama itu. Pasti orangnya pun ganteng. Memang dasar aku ini sejak remaja selalu menginginkan punya pacar yang ganteng. "Makan gak makan, kalo punya pacar ganteng, apalagi suami ganteng, pokoknya gak bakalan lapar. Bawaannya, kenyang terus!" begitu ulasku pada suatu ketika kakakku bertanya tentang pria idamanku. Kakakku tersenyum. "Ini, coba kau baca aja deh, surat cinta dari Kapten Bhirawa itu. Gila, dia kira karena kegantengannya, aku bisa begitu aja jatuh cinta padanya? Mau menjadi isterinya tanpa melalui tahap perkenalan, penjajagan atau semacamnya. Aku kan bukan engkau, Niar! Bagimu, yang penting, ganteng, lalu kau sambar, hahaha....."

Niar dengan berat hati menerima surat itu, dan membacanya:
"Surabaya, 6 Juni 2013. Netty, maafkan aku hanya menyebut namamu, tanpa embel-embel pangkatmu. Hal ini agar aku merasa akrab denganmu. Maafkan juga kalau sekiranya surat ini tiba-tiba saja melayang ke pangkuanmu. Sejak kepindahanmu ke Jakarta, aku merasa kau pun membawa sebongkah hati yang ada dalam dadaku. Aku selalu merasa ada sengatan nikmat setiap mengingatmu. Mendengar tawamu, melihat gemulai langkahmu ketika kau memakai rok seperti wanita biasa. Sebetulnya aku ingin sekali mengajak kau kencan, ketika malam perpisahan untukmu dilaksanakan. Namun aku tidak memiliki keberanian. Aku menjadi seorang pengecut. Mungkin karena umurku yang sudah melewati setengah abad, masih menjomblo. Di depan anak buahku, aku seorang yang berwibawa. Tegas. Namun dihadapanmu, aku seperti seekor kucing yang baru saja mencuri sepotong daging, dikejar pemiliknya. Kemudian bersembunyi di kolong meja. Menyurukkan kepala dengan memutar-mutar mata penuh ketakutan. Itulah aku. Aneh! Inikah yang disebut cinta? Alangkah nikmat, gereget merasakannya, tapi sulit sekali meraihnya. Netty, di usia kita yang sudah tidak muda lagi, bolehkah aku langsung melamarmu saja? Surat Cinta ini sengaja aku buat untukmu. Untuk kau tanggapi dengan serius. Wassalam penuh cinta. Bhirawa."

Niar tertegun. Kelihatan agak kecewa. Semburat merah di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan dari Netty. Cinta buta sudah menggigit ulu hatinya. "Sudah kakak balas?" Netty mengangguk. "Sudah. Aku menolaknya. Dia akan membawa cincin itu bukan untukku. Tidak ada gejolak apa pun ketika membaca surat cintanya. Namun aku biarkan dia menjadi adik iparku saja. Aku ikhlas koq."  Niar memeluk Netty dengan penuh rasa bahagia dan berterima kasih. Niar tak peduli. Usianya kini sudah berkepala empat. Jadi berjodoh dengan seorang Kapten Bhirawa yang gagah, berpenghasilan lumayan. Kenapa gak? Terbayang di pelupuk matanya kegagahan Kapten Bhirawa dari Surabaya ini. Niar sudah punya rencana manis. Begitu Kapten Bhirawa datang, tanpa sungkan ia akan segera menyambutnya. Mengalungkan lengannya di leher Kapten yang gagah itu. Niar tidak akan malu-malu, karena bukankah Netty sudah membalas Surat Cinta Kapten Bhirawa dan memintanya untuk melamar Niar sebagai ganti dirinya? Bhirawa pasti tidak akan menyangka akan bersanding dengan seorang gadis, yang, walaupun sudah berumur, masih cantik dan wajahnya belum berkerut. Mereka, Niar dan Kapten Bhirawa akan menjadi pasangan yang serasi. Pertautan usia tidak akan jadi masalah, karena Kapten Bhirawa dari Surabaya ini benar-benar gagah dan kelihatan seperti berusia tidak jauh dari Niar. Netty hanya berharap agar Bhirawa tidak menyia-nyiakan adiknya. Mereka harus menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah dan marokhmah. Aamiin, ya, Robbal'alaamiin.



Komentar

  1. Hmmmm suka loh Bunda aku FF mu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hana sugiharti, kalo mak hana sugiharti udah suka, berarti mak RedCarra juga suka nih. Makasih ya mak hana sugiharti dan makasih juga kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ya, kalo ABG mah gak usah ampe nepsong gitu kallleee, hehe.... Makasih kunjungan Uwien Budi ke blog bunda.

      Hapus
  3. Sini Niar sama aku aja bun aku ganteng lo hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalah cepet nih sama Kapten Bhirawa. Ya, udah dijabel tuh Niarnya. Makasih ya kunjungannya.

      Hapus
  4. Kalau begitu biar Niar aku bawa saja ya Bun...... Ha,,,,x9


    Sukses kontesnya ya Bun.
    Salam wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbok yo wis kono rebutan karo Kapten Bhirawa ne, qiqiqiqiii...Makasih kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  5. wuih keren, Bunda Yati nulis FF, ceritanya menarik, sering sering menulis FF, Bunda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mak Indah Juli. Iya nih, bunda lagi latihan, biar gurunya, mak Carolina Ratri, rada-rada seneng, muridnya semangat, hehe.... Makasih pujiannya. Makasih juga kunjungannya.

      Hapus
  6. Bunda YAti selalu apik kalo nulis FF..
    ajariin donk Bunda :D

    Sukses ya..!1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Dewo SEO, bunda nih kan lagi belajar nulis FF. Biar sang gurunya senang gitu lho ada muridnya yang semangat. Gimana mau ngajarin, lha wong bunda juga lagi belajar. Apa belajar sama-sama aja? Piye? Saling koreksi, yuk? Makasih ya kunjungan ke blog bunda.

      Hapus
  7. suratnya sangat keren bun... ingin belajar bikin surat ke bunda ah.. hehehe. semoga sukses bun :D
    Salam Blogger,
    Senandung Cinta Bidadari Kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. PakLek Aris, makasih pujiannya. Mbok iyo. Makasih do'anya. Salam blogger juga. Bunda juga mau ke TKP ya, liat tulisannya PakLek Aris. Eits, lupa, makasih ya kunjungannya.

      Hapus
  8. saya ganteng jugha lho...
    gagah juga...
    gmn..?
    mau ga..?
    :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dihas Enrico, nanya ke Niar, apa nanya bunda nih? hahahahaha.... Makasih ya kunjungan Dihas Enrico ke blog bunda.

      Hapus
  9. Shohibul Kontes FF Senandung Cinta, makasih, semoga memenuhi kriteria. Wah, yang Kontes Unggulan Blog Review Saling Berhadapan itu, hiks, hiks, aku belum ada yang ngelamar. Mau ngelamar duluan, takuuut...ditolak.

    BalasHapus
  10. Happy ending nih bund :D

    sukses yaa bund buat kontesnya, semogaa jadi salah satu pemenang, aamiin ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali-sekali yang happy ending ya. Makasih do'anya. Makasih juga kunjungan Ranii Saputra ke blog bunda.

      Hapus
  11. jadi pengen kenalan sama kapten bhirawa. kok banyak yg cerita dia segagah rama.

    BalasHapus
  12. rusydi hikmawan, barusan aja bunda berkunjung ke jejak karya, jejak malam, jejak siang, tapi gak bisa kasih komentar tuh, gak tau dimana harusnya ngasih komentar. hehe...kasian deh si bunda. Koq segitunya pengen kenal sih sama Kapten Bhirawa? Mksh ya kunjungan rusydi ke blog bunda.

    BalasHapus
  13. semoga niar berjodoh dengan si kapten, bun. kayaknya ganteng ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ila, begitu juga harapan Penulis, hehe. Mksh ya kunjungan Ila. Bunda kagum banget nih liat tampilan blog Ila.

      Hapus
  14. wow selamat buat Niar ya, bisa dapet Kapt Bhirawa sang idola. happy ending... semoga sukses GAnya ya bunda Yati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk ucapan selamat buat Niar ya, Uniek Kaswarganti. Mksh juga kunjungan Uniek ke blog bunda.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu