Kegiatan Nyekar Bagi Keluarga Kami..

Takut jatoh nih yee, apa takut ulel, qiqiii..
Bukanlah merupakan suatu keharusan, bahwa setiap menjelang bulan suci Ramadhan, kita harus melakukan kegiatan "nyekar". Namun, kegiatan nyekar bagi keluarga kami sudah menjadi kebiasaan yang turun temurun dilakukan setiap akan memasuki bulan suci Ramadhan.

Tanpa terasa bulan suci bagi umat Islam sudah berada diambang pintu lagi.  Puasa pertama 1 Ramadhan 1434, mungkin akan jatuh pada tanggal 8 atau 9 Juli 2013.  Aku harus membuat sebuah program, hehe...biar sedikit keren kedengarannya, tentang kemana saja tujuan "nyekar": yang akan kami aku lakukan.


Kegiatan nyekar bagi keluarga kami tahun ini, Insya Allah, apabila keadaan badanku sehat wal'afiat dan cuaca serta adik-adikku siap untuk melakukan acara nyekar ini, minggu depan kami akan nyekar ke makam ayahandaku di Bogor. Sedangkan untuk makam ibuku yang entah dimana, aku hanya mampu mengirimkan do'a untuk almarhumah tercinta, tanpa mampu menabur bunga di pusaranya. Aku terlalu kecil untuk mengingatnya. Semoga arwah beliau mendapat tempat yang layak disisiNya sesuai dengan amal ibadahnya. Diberi olehNya kuburnya terang seribu bintang, serta diluaskan, seluas Taman Firdaus. Aamiin, ya Robbal'aalamiin. 

Minggu yang lalu, aku menemani adikku nyekar keponakanku yang dimakamkan di Serpong. Melihat kondisi makamnya yang sudah ditumbuhi alang-alang yang tinggi, dan keramik yang telah hancur di sana sini, maka adikku memperbaikinya langsung dengan bahan seadanya. Menunggu dana yang cukup besar untuk memugar sebuah makam, jauh dari kemungkinan akan bisa terlaksana dengan cepat. Jadi dengan bahan-bahan seadanya yang tersedia di rumah adikku. Ia berangkat ke Serpong. Mencari seorang saudara yang bisa diandalkan untuk memperbaiki makam tersebut dengan biaya seminimal mungkin. Hasilnya? Lihatlah, kepingan-kepingan keramik bekas, beberapa kilogram semen, telah mampu mempercantik tampilan makan keponakanku. Jadi kalau dengan yang sedikit bisa, kenapa harus menunggu dana yang banyak? 

Aktifitas kegiatan nyekar bagi keluarga kami, menjelang bulan Ramadhan, sekaligus memperbaiki makam keponakanku, telah terlaksana dengan memuaskan. 
Dengan sedikit biaya, makam keponakanku Adri, bisa juga menjadi manis dan terpelihara.

Memang benar, pernah aku dengar bahwa sebuah makam tidak perlu diberi tanda apapun, namun bagi kami sekeluarga, alangkah baiknya, apabila kami bisa melakukan hal yang terbaik baik almarhum. Disamping itu hal ini akan menjadikan sebuah kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.  Begitu juga mudah-mudah ini akan menjadi arahan bagi anak-anak cucu-cucu dan menantuku, untuk tidak membiarkan sebuah makam, katakanlah, makamku kelak, dilupakan begitu saja. Kegiatan berziarah juga mengingatkan kita akan kematian. Akan ajal yang pasti datang menjemput. Entah kapan. Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu. Mengingat mati sebanyak mungkin setiap hari adalah juga merupakan sebuah kebaikan.. 
Ini baru separoh tanjangan lho! Lihat, siapa nuntun yang mana nih, hahaha....

Kegiatan nyekar yang aku dan adikku lakukan, benar-benar menguji nyali dan kekuatan kami di usia yang sudah tidak muda lagi. Kenapa? Karena jalan menuju makam tersebut cukup jauh. Kami tidak berkendaraan mobil, ataupun ojek. Kami berjalan kaki. Namun kami mengucap syukur bahwa kami masih bisa melakukan perjalanan dengan penuh ceria. Karena kami melakukannya dengan ikhlas, binar kepuasan terpancar, baik di wajah adikku, maupun di wajahku. Dalam perjalanan pulang kami melalui tanjakan yang lumayan tingginya. Kami mampu melakukannya. Subhaanallah. Perjalanan pulang yang memakan waktu 1 jam tanpa terasa, karena hati kami berdua diselimuti oleh keikhlasan dan kepuasan. Puas, melihat makam anak/keponakan yang telah tertata dengan rapih. Puas pula menguji kesehatan kami berdua untuk menaiki tebing terjal ditengah kerimbunan pokok-pokok bambu dan tanaman-tanaman kebun lainnya. Kegiatan nyekar bagi keluarga kami telah dimulai dengan nyekar ke makam keponakanku. Alhamdulillah, sebuah awal yang baik.

Walaupun saat  bulan Ramadhan masih beberapa minggu lagi, izinkan aku untuk mengucapkan:

MARHABAN, YA RAMADHAN.
Semoga kita semua bisa menunaikan ibadah puasa dengan sepenuh ikhlas. Aamiin.

Komentar

  1. live is advanture..*benerga ya tulisannya?*
    Nyekar aja butu perjuangan ya..bund, medannya kayaknya berat tuh.. He2..

    Semoga Arwah ayah-ibu dari bunda yati mendpat tempat yang layak disisinya... Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nova Violita, "Life is an advanture", karena life disini kata benda. Insya Allah, sgl yang diperjuangkan memberikan kepuasan bathin. Aamiin. Makasih ya do'a Nova dan kunjungan ke blog bunda. Suatu saat bunda pasti bertanda juga.

      Hapus
  2. Ya nih Bunda.. menjelang Ramadhan kuburan akan semakin nampak rapi karena banyak yang mengunjungi..

    selamat menjelang Ramadhan Bunda Yati

    BalasHapus
    Balasan
    1. LAdangduters, sama-sama. Smg Allah menguatkan hati kita untuk bertaqwa selama bulan Ramaldhan dan seterusnya. Aamiin. Makasih kunjungan LAdangduters.

      Hapus
  3. Selamat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ya Bund, semoga kita semua bisa menuaikan ibadah puasa tahun ini dengan penuh keikhlasan. Aamiin. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Al. Seneng bisa ketemu Al di acara Minggu, 16/6/13 di Demang Cafe. Mksh kunjungan Al ke blog bunda ya (biasalah terlambat buka efbi-nya), hehe....

      Hapus
  4. kalau hujan jalanannya bakal licin bgt keliatannya, ya, Bun :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. keke naima, wah, pastinya. Tapi alhamdulillah wkt bunda nyekar cuaca sangat bersahabat. Mksh kunjungan keke naima ke blog bunda.

      Hapus
  5. Bunda udah siap2 ya, selamat jelang Ramadjan Bunda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ftri anita, siap-siap mental, iya, dengan menguji terus kesabaran. Sama-sama fitri, selamat menanti bulan suci Ramadhan, ya.

      Hapus
  6. "Kegiatan berziarah juga mengingatkan kita akan kematian" setujuu nih bund sama kata2 yang iniiii :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ranii Saputra, makasih, memang itulah yang terbaik selalu kita lakukan: mengingat kematian, agar dijauhkan dari sifat arogan dlsb. Iya kan? Mksh kunjungan Ranii, ya.

      Hapus
    2. bneeer bund >.< obatnya biar gak arogan,sombong tuh yaa inget kalo kita disini cuma sementara ya bund..

      sama-sama yaa bundaa :D

      Hapus
  7. alhamdulillah bunda masih sehat ya. di tempatku juga biasanya ada ziarah makam, bun. kalo yang rutin ke sana tiap pekan sih bapak. kalo keluarga pas jelang ramadhan, karena tempatnya jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ila Rizky Nidiana, alhamdulillah sampai saat ini Allah msh memberi bunda anugerah kesehatan. Sama, koq. Di kel bunda juga, paling tiap menjelang Ramadhan dan nanti pada hari pertama Idul Fitri. Mksh kunjungan Ila.

      Hapus
  8. aamiinn.. Semoga kita diberi kesehatan sampai bulan Ramadhan tahun ini,.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin juga, Bunda Dzaky. Mksh kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  9. jadi ingin nyekar juga di makam simbah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fauzul Andim, mbok ya jangan cuma ingin toh, wis kono nyekar, hehehe... Mksh ya kunjungan Fauzul Andim. Nantikan bunda bertandang ke rumah ol Fauzul.

      Hapus
  10. Selamat menambut bulan suci Ramadhon, semoga kita semua dapat mejalankan dengan istiqomah dan diberikan kelancaran dan kemudahan dalam beribadah.

    Salam wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, begitu juga keinginan bunda. Mksh kunjungan Mas Ejawantah Wisata. Bunda mau berkunjung ke rumah ol-nya ya.

      Hapus
  11. Buat Mas Ejawantah Wisata, wah3x blog-nya semua canggih-canggih nih, ampe bunda gak tau caranya gimana mau kasih komentar. Anyway, I've been there.

    BalasHapus
  12. Buat fitri anita, hadddeeuuh, bunda coba berkunjung ke blognya fitri, tapi, dasarnya si bunda ini kan newbie terus, jadi bingung banget tuh ngeliat tampilan yang canggih begitu. Sorry ya, say. Msh harus belajar nih bundanya. Ajarin donk ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu