Liburan ke Jogja plus Kopdar. ( I )

Sampai juga aku di Candi Borobudur.
Sejak tanggal 10 Juli rupanya blog ini tidak pernah di update, hiks, hiks.... Lama banget ya. Untung aja se-sekali aku tengok rumah mayaku ini, walaupun tidak sempat aku meng- updatenya. Alhasil masih bersih dari sarang laba-laba, hehe...  Yuk, mulai hari ini, Insya Allah, rumah mayaku ini tidak akan aku tinggalkan ber-lama-lama. Bagiku postingan sama dengan kenangan yang harus, semaksimal mungkin, aku goreskan ke dalam postingan. Jadi aku akan menuliskan beberapa kenangan yang tertunda dan mengendap di benakku  --  mulai dengan kenangan manis Liburan ke Jogja dan Kopdar 29 Juni -- 2 Juli 2013.


 
Di ruang tunggu Bandara Sutta: Mau ke Jogja nih yeee??

Hotel d'Omah yang memesona.
Pamer kamar hotel d'Omah (Lengkap keindahan d'Omah klik di sini.
Ketika anakku memutuskan untuk berlibur tahun ini, kesepakatan pun didapat, bahwa kami akan berlibur ke Jogja dan memilih tempat bermalam. bukan di pusat kota Jogja, tapi di sebuah hotel yang letaknya di pedesaan. Pilihan itu jatuh pada Hotel d'Omah. Letak hotel ini di desa Tembi, Jl. Parangtrisis KM 8.5 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Yang penting namanya Liburan ke Jogja, dan Kopdar  hehe... Walaupun liburan singkat, namun cukup membuat hatiku melambung. Girang dan bahagia. Kota yang sejak aku duduk di kelas 3 hingga kelas 6 SD tak pernah satu kali pun aku kunjungi, akhirnya setelah sekian puluh tahun, sempat juga aku menjejakkan kakiku di sini. . Keterlaluan ya? Lho! Yang keterlaluan tuh siapa toh? Haha.... ya pastilah kesempatan dan keadaan.

Kami tiba di hotel ini pukul 21.00, sehingga  keinginan untuk jalan-jalan sudah terperangkap dengan keinginan anak cucuku yang tergiur melihat beningnya air di kolam renang yang terhampar di depan pintu masuk kamar kami. Kami menempati 3 buah kamar yang bernama Demang 1, Demang 2 dan Demang 3. Fasilitas AC, LCD TV bersaluran internasional serta perangkat lengkap DVD, furniture yang serba antik membuat kami puas memilih hotel ini. Kami merasa seperti di rumah sendiri. Kenapa? Karena di beri penjelasan oleh Petugas Hotel, bahwa kami, sebelum tidur, harus memeriksa seluruh pintu-pintu dan jendela. Maklum, banyak banget pintu-pintu yang berhubungan dengan area luar kamar.

Aku pastikan, bahwa 90% tamu-tamu hotel d'Omah adalah  non-pribumi. Setiap breakfast, yang aku lihat hanya turis-turis bule tuh, yang kulitnya sawo mateng yang manis, qiqiqiii... cuma keluargaku. Ups, tentu saja, ada juga bule-nya, yaitu seorang menantuku. 

Hotel d'Omah memberikan fasilitas gratis untuk arena fitness. Juga sepuasnya untuk menggunakan sepeda dan motor, sedangkan dokar atau andong hanya satu kali gratis, selebihnya, andai kita memerlukan andong dikenakan tarip khusus tamu (pastinya lebih tinggi dari tarip biasa..).


Background sawah yang indah.

Asyiik, berandong-ria sambil menikmati pemandangan asri pedesaan. Desa Tembi, Sewon.

Anakku dan kedua cucuku (Luli, Ayman - bonceng gak keliatan, Mas Raka).
Di Desa Tembi itu kami berkeliling dengan naik dokar atau andong, motor dan sepeda menikmati pemandangan pedesaan. Serasa turis (lokal, hahaha....) karena sepanjang perjalanan, setiap anak warga setempat, apalagi anak-anak, semua melambaikan tangan kepada kami. Ramahnya penduduk setempat itu.


Candi Borobudur. 

Di halaman luas depan Candi Borobudur kami menyewa tikar untuk beristirahat. Menantu dan anakku tidak ikut naik, karena mereka sudah pernah ke Candi Borobudur.
Mereka menyangsikan kekuatanku untuk naik sampai pada step tertinggi. Mereka meminta aku untuk tetap beristirahat bersama mereka. Ya, ampun, untuk apa jauh-jauh aku datang dari Ciputat kalo gak menikmati keindahan Candi Boroburu. Aku bertekad liburan tahun ini, aku harus menjejakkan kakiku di tangga Candi Borobudur, hingga mencapai tangga terakhir. Yeee....ternyata aku bisa! Aku bangga pada diriku. Aku bersyukur pada anugerah kesehatan dari Allah SWT. Ternyata aku masih mampu mengalahkan beberapa remaja, ibu-ibu muda yang kelelahan -- mereka duduk beristirahat untuk melepas lelah dan mengatur napas.Tapi aku? Ever onward, no retreat, hahaha.... Maju terus, pantang mundur!

Alhamdulillah, sampe juga di area Candi Borobudur, tinggal naiknya nih ke Candi!

Yuk, saksikan aku mau menapaki setiap step menuju ke step paling atas. Kuat gak ya?
Yes! Mampu juga aku sampai di step paling akhir. Yeeee....
Lho3x dilalang duduk di Stupa, koq malah aku ber-narsis-ria sama Ayman, cucuku, (Kapan lagi!!??)


Kopdar juga lho!

Liburan ini juga adalah kesempatan sebagai ajang kopdar dengan seorang blogger bernama Lies Wahyuni. Aku kagum padanya, karena Lies begitu antusias untuk menemui sang bunda di Candi Borobudur -- tak peduli ia harus naik bis dari Purworejo. Hebatnya teman bloggerku ini. Setelah dengan susah payah, seperti kucing-kucingan di tengah kerumuman orang ramai di area Candi Borobudur, akhirnya kami dipertemukan oleh Allah. Alhamdulillah, peluk hangat blogger dua generasi begitu erat, penuh dengan euforia yang tulus, tanpa basa-basi. Lies Wahyuni, yang manis dan sumeh serta mudah bergaul ini, langsung akrab dengan keluargaku. Ia pun ikut lesehan di hamparan tikar sewaan. Cucuku, Raka menyapanya dengan sebutan tante, begitu akrab, seolah Lies bukanlah sekedar teman blogger-ku. Itu semua karena pembawaan Lies yang ramah dan murah senyum.  

Setelah clingak-clinguk, akhirnya amprok juga, hahaha...senengnya......
Lesehan pun tetap narsis! Keluarga suruh minggir dulu, hehehe...2 blogger 2 generasi mau berpose nih!


Saat akan meninggalkan area Candi Borobudur, berpose bareng blogger Purworejo, Lies Wahyuni.

Sebelum berpisah masih bernarsis-ria bareng Lies. Mudah2an kita bisa kopdar lagi ya, Lies.

Komentar

  1. Bunda Yati hebat bisa sampai atas Candi Borobudur.
    Seru liburannya ya bun, apalagi ada acara kopdar sama mbak Lies.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Niken, bunda juga gak nyangka bisa kuat nyampe atas tanpa duduk-duduk rehat segala. Alhamdulillah, ini berkat pernah jadi embe (doyan daun-daunan), hahaha.... kali ya? Lies juga ramah banget deh, bisa klop sama anak cucuku. Mksh kunjungannya.

      Hapus
  2. Saya terakhir ke Borobudur tuh pas MTs, Bund. Padahal saya sering melewati lho, kalau ke Jogja. :D

    Naik Candi? Melewati undak2an? Hebat beneer, Bund. Tentunya tambah sehhatlah, ya. . :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti gak selama bunda, kan ya? Alhamdulillah, bisa tuh bunda sampe diatas. Sayangnya banyak yang rusak ya, trus sekarang gak ada laki tuh yang bisa masukin tangan trus menjabat patung yang di dalam stupa. Udah gak ada, pada pecah sebagian besar. (kata petugas). Iya, naik sampe step terakhir tuh. Allah masih memberi kesehatan buat bunda. Alhamdulillah. Mksh ya kunjungan Idah ke blog bunda.

      Hapus
  3. bundaaa seru bangeeet liburaaannya :D

    smoga sehat selaluuu yah bundaa :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebersamaan yang seru. Makasih do'a Ranii. Makasih juga kunjungannya.

      Hapus
  4. Sik sik sik ...
    yen tak sawang-sawang ...
    Bunda Yati dan Bu Lies ini ... garis-garis wajahnya mirip lho satu sama lain ...
    Seperti Kakak dengan Adik
    atau seperti Ibu dengan Putri Sulungnya ...

    This is the beauty of Blogging

    Salam saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, Om Training iki ono-ono wae. Yo, gak toh, sing podho ki mung kacamata-ne, hehehe...(bener gak tuh bahasa Jawa-nya). Sama or gak sama, mirip or gak mirip ya teuteup blogger-ria yang menjelma menjadi ibu dan anak yang lahir karena komunitas online. Yes, indeecd, that's the beauty of blogging. Thank you for your being here, Om Trainer.

      Hapus
  5. Bundaaaa...berlebihan deh nyeritain dirikuh...hihihihi jadi tersapu sapu..:)

    Next time kita jumpa lagi ya Bund..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. lies, gak ada yang di lebihin koq, apa adanya sazzza. Sip, next time lies yang ke Jakarta ya. Mksh kunjungan lies ke blog bunda.

      Hapus
  6. Ga kopdar bareng blogger Jogja, Bunda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cahya, wah, kalo blogger Jogja mah gak aneh deh, tapi ini blogger Purworejo lho? Di bela-belain mau kopdaran sama bundanya. Trus bikin hati bunda bahagiaa banget. Mksh ya kunjungan cahya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu