Mu'jizat Itu Pasti Ada..

Sumber Gb.: greetingskit.com

Sebuah alasan yang kuat menyebabkan aku memberi judul postingan ini  "Mu'jizat Itu Pasti Ada."

.Tidak ada seorang blogger pun yang tahu, bahwa sebenarnya sejak akhir tahun 2011 aku sudah tidak mampu lagi menjalankan sholat dengan normal. Kemampuanku sholat hanya dengan duduk bersila. Namun untuk kegiatan lain, seperti berlari (pastinya bukan lomba lari, hehe), berjalan cepat atau berjalan sekitar 2 or 3 KM masih mampu aku lakukan. Juga hip-hop bareng cucu serta melakukan gerak Yoga yang sederhana. Oops, lupa ada satu yang ketinggalan: Masih gesit naik ojek! Jadi, selama aku tidak duduk bersimpuh, yang lain? Hajjjar, bleh! Hahaha...



Lho koq? Iya, aku kesulitan dan merasakan sakit yang amat sangat apabila melakukan duduk bersimpuh -- duduk diantara dua sujud.
Sejak November 2011, beginilah posisi sholatku.
Aku selalu berdo'a kepada Allah, agar aku mendapatkan kembali kemampuan normalku untuk menjalankan sholat lima waktu seperti semula.Walaupun aku tidak mengambil kesimpulan apa yang menyebabkan kondisiku seperti ini -- hanya sebuah praduga dari hati kecilku --  apakah ini. berawal ketika bulan November 2011 aku sakit perut, ke belakang setiap 1 jam, sehingga badanku menderita penyakit lain yang disebut 3L (letih, lesu, lemah). Lemah yang tiada terkira ini membuat anakku memaksa aku untuk ke RS dan alhasil, ya, mau gak mau, terpaksa di opname. Suntikan setiap hari selama 5 hari (2x sehari, seharga Rp. 250,000/per ampul) yang  disuntikkan melalui selang infus, tidak juga menolong). Aku masih bertenaga, pastinya karena cairan infus yang mengalir melalui selang itu masuk ke tubuhku. Entah sudah berapa botol. Sakit yang melilit tidak juga kunjung hilang. Akhirnya aku nekat minum DIAPET. Yeeee....cuma diapet doank boooo....keesokan harinya aku sudah boleh pulang, hahahaha....Tau gini sih dari awal aja aku minum diapet, gak ngabisin uang anakku untuk bayar biaya RS dan lain sebagainya deh.

Pulangnlah sang pasien dengan perasaan gembira, karena terbebas dari selang infus, hehe....

Tiba saat sholat magrib di rumah, aku siap untuk melaksanakan sholat. Aku berdiri, rukuk, kemudian sujud. Tapi apa yang terjadi? Ketika aku melakukan duduk diantara dua sujud, aku oleng kesamping, tubuhku rubuh tak kuat menahan sakit, tidak mampu untuk bersimpuh. Ada apa ini? Apakah karena obat-obat suntikan yang masuk ke tubuhku? Namun segala kecurigaan itu aku tepis. Aku coba lagi untuk bersimpuh, tetap tidak bisa. Kemudian untuk bangun? Juga membutuhkan sesuatu untuk menopangku. Ya, Allah, kenapa jadi begini? Nah, sejak saat itu aku menjalankan sholat dengan duduk bersila. Dengan posisi seperti ini tak ada sama sekali rasa sakit yang mengganggu, aku bisa khusuk melakukan sholat. Sedangkan aktifitas yang kusebutkan di paragraf awal tetap bisa kulakukan seperti biasa. Mau lomba jalan cepat? Hayo! Mau adu duduk sila ber-lama-lama? Siapa takut? Hip-hop 30 menit? Ya, kalo yang ini pasti cucuku yang menang. Paling banter kekuatan ber-hip-hop-ria cuma 10 menit, udah ngos-ngos-an.

Lho! Kejadiannya kan udah lama banget tuh, koq baru di ceritain sekarang sih? Pasti ada gelintir pertanyaan seperti itu di hati dan benak para pembaca postinganku ini. Mungkin kalo tidak ada mu'jizat yang Allah anugrahkan kepadaku, cerita ini akan tetap terkubur di hati yang paling dalam. Tak ada yang tahu, kecuali keluarga dekatku.

Kenapa aku sebut ini sebagai mu'jizat? Karena datangnya tidak terduga. Ape pasal tu cik? hehehe...

Begini: Suatu hari di bulan Juni, tepatnya tanggal 3, tahun 2013, aku menderita flu berat. Berobatlah aku (sendirian, tidak setahu anakku) ke sebuah Klinik Panti Werda yang murah meriah. Setelah konsultasi dengan dokter dan diberi resep, terjadi dialog seperti berikut:

Dokter : "Ada keluhan lain, Bu?"

Aku: "Iya, ada. Kalau saya sholat, saya tidak bisa duduk bersimpuh, Dok. Saya terpaksa duduk dengan posisi sila. Kenapa, ya Dok?"

Dengan tenang, Ibu Dokter berdiri dan mencontohkan sebuah gerakan sambil berkata:

"Coba ibu berlatih gerakan seperti ini di rumah sesering mungkin. Mulailah dengan 2 menit. Nanti tambahkan waktu sesuai kemampuan Ibu."

Ya, ampuun, cara sederhana banget dan pasti bisa aku ikuti, pikirku.:  Berdiri di sisi sebuah meja, kedua lengan bertumpu pada sisi meja. kedua kaki merapat. Kemudian buat gerakan telapak kaki bergantian keatas dan kebawah. Gitu deh, layaknya seorang yang sedang mengayuh pedal sepeda di jalan yang menanjak.

Sesampainya di rumah, aku praktekkan saran tersebut. Dengan rajin selalu aku lakukan dengan waktu yang semakin lama. Aku melakukannya sambil berdzikir agar tidak bosan. Terasa  pegal di bagian bahu dan kedua lengan. Baru dua hari aku latihan dengan gencar. Aku coba untuk sholat, rukuk, sujud, kemudian duduk bersimpuh diantara dua sujud. Subhaanallah! Aku bisa!. Sholatku kembali normal. Terima kasih, ya Allah. Kau jabah do'aku. Kini aku bisa menghadap dan berdialog denganMu secara normal, sebagaimana layaknya umatMu yang sehat, tanpa cacat. Alhamdulillah.
Sholatku kembali dalam posisi normal berkat mu'jizat.dariNya, sejak bulan Juni 2013.
Duduk diantara dua sujud tanpa rasa sakit.

Jadi,baru awal Juni aku mampu melakukan sholat dengan normal. Insya Allah, semakin hari semakin sempurna. Aku harus sangat ber-hati-hati dalam menaiki atau menuruni tangga. Tidak boleh memaksakan diri, walaupun mungkin aku bisa. Kenapa? Lho koq nanya sih? Ya, karena faktor usiaku yang masih teramat "muda" (huahuahua....)

Allah mengingatkan kepada kita untuk tidak berputus asa, selalu berusaha. Jangan mengeluh dalam setiap kesulitan, apa pun bentuknya. Allah pasti akan memberikan jalanNya yang tidak bisa kita duga. Siapa yang akan menyangka, bahwa aku akan kembali melakukan sholat dengan cara yang normal. hanya karena dialog iseng setelah berobat. Allah mengirimkan mu'jizatnya melalui dialogku dengan Ibu Dokter itu. Dan benar-benar mu'jizat itu pasti ada.

Aku ingat sebuah ayatNya dalam surah Al-Insyirah, Ayat 5 dan 6, yang berbunyi:

Fa-inna ma'al usri yusraa, Inna ma'al usri yusraa. 
(Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan).

Percayalah, bahwa Mu'jizat itu Pasti Ada



Komentar

  1. Amin..saya setuju mbak...Mujizat pasti ada untuk orang yang percaya kepada Tuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, moocensusan. Mksh kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  2. Iya Bunda, mukjizai itu nyata ya Bun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, kallau Allah sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi. Mksh ya kunjungan fitri2boys ke blog bunda.

      Hapus
  3. Subhanallah, alhamdulilah....
    Inget Bunda mencontohkan bagaimana dokter tersebut menyuruh Bunda yati melakukan apa.

    Apa kabar hari ini, Bunda? Sehat-sehatkah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe....masih kebayang ya? Apa kabar, Anaz? Mksh udah berkunjung ke rumah online bunda.

      Hapus
  4. Saya percaya Bunda...
    Percaya Mu'jizat Itu Pasti Ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita harus percaya, percaya dan percaya, bukan sekedar "cumakatakata" hehehe.... Mksh kunjungan cumakatakata ke blog bunda.

      Hapus
  5. Bunda... ini mukzizat yang indah....
    ikut senang... ikut senang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, mu'jizat yang tak pernah bunda duga. Bunda menerima kondisi bunda sekian lama dengan pasrah dan do'a. Dan begitu saja do'a itu dijabah Allah, hanya dengan dialog yang tak pernah direncanakan. Mksh kunjungan Susi ke blog bunda.

      Hapus
  6. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak pernah ada yang menyangka ya selama ini bunda dengan kondisi seperti itu. Karena bunda masih diberi kekuatan dan energi yang lain, sehingga kelemahan dan kekurangan bisa tercover. Allah melihat ini dan diberiNya bunda sebuah kejutan dan mu'jizat. Alhamdulillah. Mksh kunjungan Niken ke blog bunda.

      Hapus
  7. Subhanallah cerita Bunda sangat inspired me.. aku saja juga duduk Bund karena lutut terasa nyeri mau copot, habis melahirkan.Hiksss salam saya utk Bunda selalu :)

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah, andai cerita bunda ini menginspirasi Pemilik Omah Antik yang cantik. Untuk lutut apa sudah konsultasi sm dokter apa sebabnya, karena biasanya habis melahirkan tidak akan terjadi lutut nyeri. Coba tanyakan kepada dokternya boleh gak meng-konsumsi tablet MELOXICAM 5 mg (tablet untuk lutut). Dicoba ya Meloxicam setelah konsult dokter. Insya Allah menghilangkan rasa nyeri lutut. Mksh kunjungan Christanty Putri Arty ke blog bunda.

    BalasHapus
  9. Allhamdulillah diberikan nikmat bisa sholat seperti biasa lagi bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Lidya, bunda jadi kembali bisa sholat seperti sediakala. Sama sekali gak nyangka. Selama ini kita saling kenal, pastinya Lidya juga gak nyangka, kan, bahwa bunda memiliki kekurangan itu, hehe.... Mksh kunjungan Lidya.

      Hapus
  10. Balasan
    1. dey, ini anugerah dariNya. Mksh kunjungan Dey ke blog bunda.

      Hapus
  11. Subhanallah, Alhamdulillah.. mukjizat Allah buat Bunda melalui saran bu dokter.
    itu karena bunda tak henti berusaha.. terbukti sudah kebenaran bahwa setiap penyakit ada obatnya.
    selama kita yakin itu.

    BalasHapus
  12. Subhanallah. barokallahu Bunda, semoga selalu sehat :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu