Pengertian Karuhun..
Nah, ini rumahku dan di pagar tembok itulah para hape pernah bertengger, hehehe.... |
"Alhamdulillah, Neng teh masih dilindungi oleh Allah, berkat adanya karuhun di sekitar Neng. Pengertian Karuhun dari nenekku adalah arwah-arwah para buyut. Panggilan "Neng" adalah panggilan sayang nenek untukku. Aku yang tidak mengerti sama sekali arti karuhun, walau sudah dijelaskan, cuma bengong sambil mengusap lututku yang luka. Itu dulu! Dan hari ini kembali aku mendengar ucapan si Ojecker yang mengatakan:
"Alhamdulillah, bundaaaa....hapenya masih ketemu. Karuhun Bunda selalu ada dekat bunda dan juga barang-barang Bunda. Bayangin, Bun, hape bunda kan udah hampir sejam yang lalu tergeletak disitu, koq gak ada yang "nyabet". Itu lindungan dari para karuhun Bunda." celotehnya.
Nah loo! Udah pake kata "para", berarti karuhunku banyak tuh. Tapi sebagai seorang umat Pengikut Nabi Besar Muhammad SAW, aku tidak lantas percaya begitu aja donk. Yang aku percaya, bahwa Allah masih mengizinkan aku memiliki hape itu. Titik. Soal karuhun? Aku gak mau membahasnya. Lho? Kalo gak mau membahas, koq dijadikan judul postingan hari ini sih? Aaarrgghh...ada juga yang kritis nih si pembaca.
Masalahnya, begini: Aku sudah dua kali mengalami hape-ku tertinggal somewhere. Pertama, beberapa bulan, yang lalu -- ketika sampai di rumah anakku, baru aku sadar bahwa hape jadulku yang NOKIA gak ada di dalam tas. Sudah aku pancing-pancing, ada nada panggil, tapi tak seorang pun yang mengangkat. Wah, berarti masih aman. Ingatanku yang masih "cling" langsung melayang ke pagar tembok rumahku.
"Pasti di situ." bisik hatiku. Dalam benak terbayang seperti sedang menonton sebuah adegan film -- di atas pagar tembok dekat pintu masuk ke rumahku -- hape jadul itu pasti di situ.
Hape jadul kembali ke pangkuanku. |
Tanpa ragu aku pun rushing menuju rumahku dan segera aku pun "nyemplak" diatas ojek. Sang Ojecker melaju dengan kecepatan tinggi -- secepat sampai tujuan, mataku langsung membidik pagar tembok. "Tadaaa....hapeku masih di situ. Bagiku lepas dari pengertian karuhun, aku percaya bahwa Allah masih menginginkan aku memiliki benda jadul itu. Alhamdulillah.
Kedua, hari ini, kejadian yang sama berulang kembali. Tapi kali ini hape BB-ku yang ketinggalan. Alamaa...entah dimana. Namun ingatan yang serupa dengan beberapa bulan yang lalu menguatkan aku untuk kembali ke rumahku di Pamulang. Lagi, tanpa ragu, aku bersama sang Ojecker pun melaju diatas motor dengan kecepatan tinggi, sementara aku tak henti-hentinya menelpon ke nomor Simpatiku. Ada nada panggil, tapi tak seorang pun yang mengangkat hape tersebut. Aku coba lagi, lagi, dan lagi. Tetap tidak terjawab. Yakin sekali aku bahwa hapeku tertinggal di situ, seyakin matahari terbit esok hari, wkwkwkwkk.... Soalnya baru saja aku ber-narsis-ria di dekat pohon-pohon sansevieria-ku yang banyak. Berarti ketika menutup pintu aku meletakkannya di atas pagar tembok itu. Hayooo...siapa yang bilang aku PELUPA? Ngeblob bikin pikiranku "fresh" gak lupa-lupa amat, hehehe....
Sesampainya di rumahku, mata ini langsung jelalatan ke atas pagar tembok Ahaa...si cantik Blackberry masih menanti tanganku untuk membelainya, qiqiqiiii....
Wahai, BB-ku yang cantix, kau masih harus menjadi milikku. |
"Alhamdulillah, memang kalau masih milik, tidak akan kemana." ucapku sambil kembali nangkring diatas ojek untuk kembali ke rumah anakku. Sebelum jam 16.00 aku harus sudah sampai, karena jam 16.00 waktunya si Mbak pulang -- berarti cucuku, Ayman, akan sendiri di rumah. O-0..no way, aku harus bersegera pulang.
Si Mbak aku tahan tidak pulang dulu, karena aku akan membuat postingan ini, hehehehe....
Jadi, tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan kita atau barang-barang kita. Tidak juga sejalan dengan pengertian KARUHUN yang aku dengar dari nenekku dan dari sang Ojecker, melainkan hanya Dia yang memutuskan, apakah barang, atau apa pun masih berhak kita miliki atau tidak. Karena Allah Maha Penentu. Aamiin.
Hihi.. aku malah taunya karuhun itu merk keripik pedes saingannya maicih. Setuju sama benang merahnya bunda, ada Allah... :)
BalasHapusHihi..juga deh, mau donk nyobain keripik merek karuhun itu. (yeee...koq buntutnya jelek sih, Bun!) Mksh ya kunjungan noe ke rumah onlen bunda.
Hapusharus percaya pada Allah ya bun
BalasHapusSiiip! Mksh kunjungan Lidya.
Hapusternyata kripik juga bisa jadi hal yang mistis. hheu..
BalasHapusRizky Sopiyandi, tiati kalo makan keripik karuhun ya? hahaha.... Mksh kunjungan Rizky ke blog bunda.
HapusAllah masih menjaganya bund....apalagi sumbernya Halalantoyyiban... :)
BalasHapusBetul sekali, nova violita. Mksh ya kunjungan nova ke blog bunda.
Hapusmelainkan hanya Dia yang memutuskan, apakah barang, atau apa pun masih berhak kita miliki atau tidak...
BalasHapusBetul sekali Bunda ...
Hanya DIA lah yang mengaturnya ...
salam saya
nH18, pagi Om Trainer. Hanya Dia yang Maha Tahu. Btw udah mau Lebaran nih, Om. Kapan mau dijemput or dianterin tuh bingkisan yang tertunda terus, hehehehe.... Apa mau dihadiahin balik buat the next GA? Tq for ur being here.
Hapuskaruhun itu artinya nenek moyang ya bun..
BalasHapusemang sih .. orang kita masih banyak yg percaya takhyul..
jadi inget pengalamanku sendiri .. tentang kucing
thanks idenya bun,
bunda teras rumahnya asri banget
HapusIya, itu yang bunda tahu dari nenek bunda tuh. Tapi wlp bunda gak percaya, bunda sering bilang ke orang-orang yang suka jahilin bunda, gini nih: "Awas lho, kalo karuhun gw udah marah, lo bakalan kenapa2." Tapi emang lho, ada aja yang dialami orang yang suka jahil sama bunda. (Kembali lagi, itu adalah Allah yang ngatur. Iya khan?) Mksh ya pujian monda tentang rumah bunda. Itu foto tahun 2007. Sekarang udah ganti tanaman Sansevieria. Mksh kunjungan monda ya. Met berpuasa.
HapusNah, karuhun itu merk keripik pedes Bun :D
BalasHapusAlhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk memiliki lagi hape2 cantiknya :D
Bunda suka keripik tuh, coba tolong kirimin keripik pedes KARUHUNnya ya, hehehe... Alhamdulillah, masih diizinkan untuk memilikinya. Aamiin. TK untuk kunjungan sari widiarti ke blog bunda.
HapusBundaaa ingataaanny hebaaat bangeet >.< ak kok yg masih 20'an umurnya udah pelupaa banget yah bun :(
BalasHapusAduh, pujian Ranii ini bikin bunda tersapu, eeits tersipu-sipu lho. Iya itu berkat ngeblog x ya , jadi ya ingatan bunda rada-rada encer, hehehe... Makasih kunjungan Ranii ke blog bunda.
Hapus