Tantang Dirimu untuk Menulis.
Alhamdulillah, bahagianya aku ketika bisa menyelesaikan postingan untuk menjawab tantangan #30HariNonstopNgeblog yang diadakan oleh DBlogger dan Blogdetik, kemudian ditambah lagi dengan #10daysforASEAN. Selama waktu itu stamina yang aku rasakan benar-benar fit. Aku tak peduli dengan ide yang belum muncul. Yang penting, ketika aku duduk di depan komputer dan jari jemari ini menari, begitu saja keluar deh bertaburan untaian kata-kata. Setelah selesai, baru aku koreksi lagi, yang gak enak, aku buang, yang kurang pas, dibuat pas, dan yang nyleneh dibuat gak nyleneh, hehe.... Betul juga sebenarnya kalau ada yang mengatakan bahwa ide itu bersliweran -- tergantung bagaimana kita cepat tanggap dan bereaksi terhadap ide yang bersliweran itu. Dalam satu bulan aku bisa menghasilkan 40 (baca: empatpuluh) postingan. Bayangkan -- empat puluh postingan -- bukan hal biasa, kan? Tapi luar biasa. Koq bisa? Karena ada tantangannya? Bukan! Karena ada jeritan dalam hati: Ayo, terus berkarya menghadapi tantangan ini!. Ada lagi satu yang paling makjleb: Tantang Dirimu untuk Menulis. Yeeee....
Setelah semua usai, kenapa tidak aku pertahankan semangat itu untuk terus bergelayut di dalam benak, sehingga semangat untuk menulis postingan, akan tetap membara. Aku sedih melihat bahwa sudah satu minggu ini aku begitu tidak bergairah untuk membuat postingan. Hal ini tidak boleh terjadi terus-terusan. Aku harus membangkitkan semangatku sendiri, bukan orang lain. Mulai hari ini, Insya Allah, aku akan mulai lagi rajin mengisi blog-ku dengan postingan. Aku memang harus mgeluarkan jurus jitu: Tantang Dirimu untuk Menulis, hehe...
Aku melakukan sebuah flash-back tentang aktifitasku. Ini dia alasan yang kuat: Tahukah anda, para blogger, apa yang menyebabkan aku jadi kurang gairah mengisi blogku? Walaaa...jangan salahkan aku, karena ada hal lain yang menyita waktuku, yaitu membaca novel Labirin Rasa, hehe...Yups, aku tenggelam di dalamnya, bukan karena aku akan mengikuti Lomba Review-nya, tetapi karena aku sangat tertarik pada setiap untaian kata-kata dalam novel Labirin Rasa itu. Aku belajar me-reviewnya dan aku memberanikan diri untuk mengikuti Lomba Review Buku Labirin Rasa, karya Eka Situmorang-Sir. Alhamdulillah, selesai sudah aktifitas ini. Soal menang atau kalah, itu urusan nanti a.k.a. urusan belakangan. Siapa sih yang gak mau keluar jadi pemenang? Pastinya, siapa pun menginginkannya. Tapi bagiku sensasi ikutan lombanya itu yang bikin greget. Syukur-syukur kalau aku bisa menjadi salah satu dari Pemenang Lomba Review Labirin Rasa itu. Gak ada yang melarang, kan berhayal jadi pemenang lomba review ini. Iya, kan?.
Setelah Labirin Rasa, kemudian datang lagi giliran sebuah novel yang menjadi magnit yang kuat. Lagi-lagi aku duduk terpaku di sofa dengan sebuah novel, karya Alaika Abdullah "Selingan Semusim." Walaupun tidak ada lomba, akan aku coba membuat sebuah resensi atau review dari novel karya Alaika Abdullah ini. Insya Allah.
Setelah semua usai, kenapa tidak aku pertahankan semangat itu untuk terus bergelayut di dalam benak, sehingga semangat untuk menulis postingan, akan tetap membara. Aku sedih melihat bahwa sudah satu minggu ini aku begitu tidak bergairah untuk membuat postingan. Hal ini tidak boleh terjadi terus-terusan. Aku harus membangkitkan semangatku sendiri, bukan orang lain. Mulai hari ini, Insya Allah, aku akan mulai lagi rajin mengisi blog-ku dengan postingan. Aku memang harus mgeluarkan jurus jitu: Tantang Dirimu untuk Menulis, hehe...
Aku melakukan sebuah flash-back tentang aktifitasku. Ini dia alasan yang kuat: Tahukah anda, para blogger, apa yang menyebabkan aku jadi kurang gairah mengisi blogku? Walaaa...jangan salahkan aku, karena ada hal lain yang menyita waktuku, yaitu membaca novel Labirin Rasa, hehe...Yups, aku tenggelam di dalamnya, bukan karena aku akan mengikuti Lomba Review-nya, tetapi karena aku sangat tertarik pada setiap untaian kata-kata dalam novel Labirin Rasa itu. Aku belajar me-reviewnya dan aku memberanikan diri untuk mengikuti Lomba Review Buku Labirin Rasa, karya Eka Situmorang-Sir. Alhamdulillah, selesai sudah aktifitas ini. Soal menang atau kalah, itu urusan nanti a.k.a. urusan belakangan. Siapa sih yang gak mau keluar jadi pemenang? Pastinya, siapa pun menginginkannya. Tapi bagiku sensasi ikutan lombanya itu yang bikin greget. Syukur-syukur kalau aku bisa menjadi salah satu dari Pemenang Lomba Review Labirin Rasa itu. Gak ada yang melarang, kan berhayal jadi pemenang lomba review ini. Iya, kan?.
Setelah Labirin Rasa, kemudian datang lagi giliran sebuah novel yang menjadi magnit yang kuat. Lagi-lagi aku duduk terpaku di sofa dengan sebuah novel, karya Alaika Abdullah "Selingan Semusim." Walaupun tidak ada lomba, akan aku coba membuat sebuah resensi atau review dari novel karya Alaika Abdullah ini. Insya Allah.
Bundaaaa lama gak main ke sini, tambah cantik aja blognya.
BalasHapusBUnda hebat dan energik :D
Hehe...malu (nutup muka ah) bajunya di-vermak sama Cikgu Shinta Ries tuh jadi cantik. Makasih untuk pujiannya. Ini aja udah mbolos terus mostingnya. Makasih kunjungan Hana sugiharti ke sini ya.
Hapusnovelnya mbak al aku sudah review bunda :)
BalasHapusMau nyontek ah, hehe... nanti bunda ke TKP ya, makasih kunjungan Lidya ke blog bunda.
Hapushai bunda..
BalasHapussalam kenal ya, selama ini masih silent reading sih hihi..
bunda hebat deh, saluttt
semangat selalu ya bunda
Nophi, makasih salam kenalnya. Salam kenal balik dari bunda ya. Mulai sekarang gak jadi silent reader lagi ya? Makasih juga untuk pujiannya, juga kunjungannya. Sama2, Nophi juga yang semangat ya, kan mau ngadepin SB2014, yang rajin nge-blognya.
Hapusbunda hebat yaaah... bisa konsisten gitu ngblognya.. aku mah.. lagi males2nya nih.. pengen ditularin semangatnya bunda :*
BalasHapusedapoenya, justru ini baru mulai lagi nge-rajinin diri untuk ngeblog, hehe... Males2annya kan harus ada alasan yang kuat donk. Ayo, masa sih kalah sama si tua renta yang lagi ngetik balalsan ini? Mksh ya kunjungan ke blog bunda.
Hapuswow, mau juga donk itu novel mak Al :)
BalasHapussemangat menulis terus ya Bunda... can't wait to see you by Sept 27th ;)
Insya Allah, bunda akan berusaha untuk rajin menulis. Masa sih gak punya buku solo udah umur segini, hehe... Me too. Hope everything could be arranged properly.
Hapusbunda Yati kerennnnnn... 30 hari non stop... huhuhuhuhuu.. aku? aku bagaimana aku :( nangis dipojokan
HapusCup-cup-cup, Rika Willy jangan nangis, bunda aja barusan keilangan dompet hape isinya 2 hape gak nangis. Ya, miliknya cuma sampe di situ, lho koq jadi curhat, hehe... Alhamdulillah 30HariNonstopNgeblog, tapi setelah itu koq jadi lesu lagi nih. Makasih buat kereeen-nya dan makasih juga untuk kunjungannya.
HapusBunda minum suplemen apa sih bunda?koq bisa lincah banget nulisnya, hehee...salut banget sama bunda yang mau menantang diri sendiri untuk tetep nulis.
BalasHapusKhalida ini paling bisa deh, masa sih bunda lincah banget? Iya, kudu itu nantang diri sendiri, kalo gak jadi letoy semangatnya. Supplemen yang buna minum? Apa ya? G ada tuh, cuma semangat dari emak-emak yang ranum doank tuh. Mkasih ya kunjungan Khalida Fitri ke blog bunda.
HapusJadi pengen baca novelnya bun,
BalasHapusBtw, dah lama nggak mampir blog nya jadi cantik begini bun... :D
Ri-Uz Athamir, makasih pujian buat blog bunda. Ini udah pengen ganti warna lagi nih, yang rada genjreng gitu, hehe... Mbok iya, dibaca novell Labirin Rasa yang panas atau Selingan Semusin yang super duper panas. Makasih kunjungan Ri ke blog bunda.
Hapussaya memang tidak ikut kedua tantangan tersebut bunda.. tapi beberapa hari ini saya merasakan tantangan yang luar biasa untuk menulis dan mengembangkan sebuah blog baru dan juga untuk membuat buku :D
BalasHapustetap semangat bunda :D
Alhamdulillah untuk semangat Imam Boll yang membara. Buna jadi kepengen ke rumah online-nya nih. Tunggu ya, suguhin wedang jahe aja deh, hehe... Yuk, ditunggu bukunya.Makasih kunjungan Imam ke blog bunda.
HapusSalut sama Bunda, sy aja ikut yg 10hari aja agak ngos2an hihi
BalasHapusMonika Yulanda Putri, yuuuk, kita latihan menulis bareng nih, biar gak ngos-ngosan, hehe... Mksh kunjungan Monika ke blog bunda ya.
Hapuspengen jadi penulis hebat seperti bunda,
BalasHapustapi tak pede sama tulisan sendiri.