Nostalgia Itu Penyegaran.

Terinspirasi oleh foto Mak Hanya Aliya Zaki di status fesbuk-nya, yang memuat foto jadul, aku jadi terbakar mulai membuat postingan. Maksudku terbakar semangatnya-lah. Sejak awal Oktober, aku seolah-olah mengabaikan blog tercinta ini, padahal sama sekali bukan maksudku, hanya ide yang pating sliwer (istilah Pakde Cholik, itu lho Blogger Senior, pemacu semangat para blogger) belum bisa aku realisasikan. Mudah-mudahan setelah postingan yang satu ini, akan diikuti oleh postingan-postingan berikutnya. Insya Allah.
Pastinya Haya gak akan menangkap bunda donk karena mencuri foto ini?


Postingan ini aku beri judul Nostalgia Itu Penyegaran, karena dengan melihat dan mengingat yang lalu, hati ini akan bertambah bersyukur kepada Allah SWT. Mengapa? Karena dengan membandingkan foto demi foto dari beberapa tahun, bahkan puluhan tahun yang lalu, rasa syukur itu akan semakin menggeliat. Alhamdulillah, Allah telah memberikan berkah dan anugerahNya yang melimpah untuk diri ini, sehingga bisa dengan kondisi sehat-wal'afiat menapaki kehidupan yang diberikan olehNya, hingga usiaku kini 74 tahun.

Yuk, supaya tidak terlalu bertele-tele ceritaku tentang apa yang kumaksud dengan Nostalgia untuk Penyegaran, akan aku mulai saja untuk bernostalgia melihat dan memandangi foto berikut ini:

Oya, lepas dari akan adanya pro dan kontra pemuatan foto-foto jadul sebelum aku berhijab, aku serahkan kepada siapa saja yang membaca postingan ini. Ada yang mengatakan, bahwa memuat foto seseorang tanpa hijab, sedangkan kini seseorang tersebut telah berhijab, adalah merupakan hal yang terlarang dan memalukan. Bagiku, lebih kepada, betapa aku baru di usia senja, mampu seutuhnya menjadi seorang Muslim. Walaupun bukan seorang muslim yang sempurna Karena segala kesempurnaan adalah hanya milikNya.


Hehe, di usia 19 tahun aku baru tamat SMA (ketuaan, ya?). Tahun 1959 ketika tamat SMA, sebuah lowongan pekerjaan sudah menanti di Biro Perancang Negara, Sekretariat Negara. Pagi kerja dengan nol pengalaman, sore kuliah di Univ. Krisnadwipayana. Capek sih, tapi enjoy.



Ini fotoku di usia 40 tahun, sudah berbuntut empat (seharusnya lima orang. Aku mengalami keguguran kandungan pertamaku.)

 34 tahun kemudian, ketika usiaku 74 tahun, inilah fotoku.


Rasanya cukup itu dulu foto-foto yang aku sertakan dalam postingan ini. Untuk menghilangkan rasa penasaran pembaca (ada gak ya, yang penasaran?), kenapa sih bunda sampai usia 40 tahun gak berhijab?

Terus terang aku utarakan di sini, bahwa memang aku mulai memakai hijab pada tahun 2005. Lho, jadi kemana saja  aku ya selama tahun-tahun sebelumnya. Well, memang disibukkan dengan segala kegiatan yang berhubungan dengan mencari nafkah. Tapi, ada sebuah cerita tentang ini, yaitu tentang bagaimana aku mulai berjilbab pada tahun 2005 ini (ketika aku sudah berusia  66 tahun). Pada tahun 2010 (kalau tidak salah) aku mengikuti sebuah Audisi Menulis Antologi yang bertemakan Masjid, Mushola, Langgar. Naskah yang aku buat berjudul: "Tiada Kata Terlambat di MataMu." Dalam naskah itu aku kupas segala alasan yang menghambat aku berhijab. Alhamdulillah, naskah cerpen ini terpilih sebagai cerpen terbaik. Judul antologi pertamaku ini adalah Di Sebuah Surau Ada Mahar Untuk-Mu. Ceritanya ada di sini

 Mungkin, bukan aku satu-satunya makhluk Allah yang terlambat memakai hijab. Pasti banyak, di luar sana, mereka yang telah berusia di atas 60 tahunan yang juga belum berhijab. Jangan dera mereka dengan cercaan. Mereka pasti punya alasan yang bisa mereka pertanggung-jawabkan. Biarkanlah waktu yang menentukan. 

Hehe, koq jadi ngelantur ya ceritanya?. Masalahnya sesuai dengan judul postingan diatas bahwa, Nostalgia Itu Penyegaran. Penyegaran yang bisa membuat aku semakin bersyukur atas anugerah Illahi akan usia yang telah kurambah hingga aku masih bisa eksis sebagai blogger di usia rentaku. 

Terimakasih kepada Mak Ketua Srikandi Blogger 2014,  Haya Aliya Zaki, karena berkat foto jadulnya, aku jadi terinspirasi  untuk membuat postingan ini. 

Selamat membaca dan andai berkenan, berilah postingan ini komentar. Jangan cuma lewat ya, hehe..Makasih.  




Komentar

  1. bundaaaaaa... sama bunda. saya juga sempat keguguran dikehamilan pertama
    welcome back bunda yati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih ya kalo kita mengalami keguguran, apalagi yang sangat kita dambakan pada awal tahun pernikahan. Tapi ada sesuatu yang menghibur, bahwa kita sudah mempunyai satu celengan di surga (kata Ustadzah), wlp do'a untuk si jabang bayi yang akan menautkan kita dengan dia sebagai sebuah celengan di akhir kelak. Makasih Mak Istiqomah sdh mengunjungi blog bunda.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Makasih, fitri anita untuk pujiannya dan makasih juga untuk kunjungannya.

      Hapus
  3. bunda cantikk ^^
    kalau jaman dulu memang yang pakai hijab jarang bundaa, yang penting tetap istikomah bunn ^^ hehehe. Daripada kaya sekarang hijab udah kaya tren fashion ajaa :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi di tahun 1991 sudah ada temen bunda di kantor yang berjilbab lho. Memang betul, sekarang sepertinya hijab sudah merupakan sebuah trend fashion, tidak bisa dikaitkan 100% dengan keimanan seseorang, hehe..

      Hapus
  4. Assalamualaikum.. Slm kenal bunda.. Kyanya bru pertama berkunjung ksni deh.. Hehehe.. Btw bunda cantik dr masa ABG smp skr.. Bagi2 rahasianya dong bun.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. momtraveler, makasih pujiannya. Salam kenal balik dari bunda di Ciputat, ya. Rahasia? Gak ada tuh, cuma jaga aja hati supaya tidak menyimpan rasa dendam kepada siapapun. Itu aja kali ya. Makasih kunjungannya.

      Hapus
  5. Akuuuu,, akuuu aku yang penasaran bun, seperti apa bunda saat muda dulu. akhirnya bisa hilang penasaranku sekarang. Karena metamorfosisi itu *halah bahasanya, malah membuat kita pelan-pelan berubah menjadi lebih baik. kaya kupu-kupu ^^ *sungkem ahhhhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, fitriani firmansyah, kangeeen nih. Sungken diterima, dibalas dengan usap kepala dan cium kening Fitri dengan lembut. Makasih kunjungan Fitri ya.

      Hapus
  6. Bunda awet banget ya? Usia 74 masih segar begini. Ck...ck...ck....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiwiiik, makasih pujiannya. Awas3, Wiek, jangan liat keatas, tuh ada cecak, hehe... Do'akan bunda supaya tetap punya stamina oke untuk online, ya Wiek. Makasih kunjungan Wiek ke blog bunda.

      Hapus
  7. bunda, sedari dulu sampai sekarang tetap cantik dan tampak bersemangat. sukaaa dengan postingan ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miss Rochma, makasih pujiannya. Itu karena bunda ini fotogenik, qiqiqiii... Soal bersemangat emang dari jaman baheula gak berubah tuh. Makasih udah suka postingan bunda dan makasih juga kunjungan Miss Rochma ke blog bunda.

      Hapus
  8. lama nggak main ke blog bunda, eh ternyata rumahnya habis direnovasi ya..baguuuus. Bunda tetap cantik dari masa ke masa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ety, makasih kunjungannya. Pangling ya? Itu karena kita punya Cikgu Shinta Ries yang baik hati sebagai Insinyur plus Arsitek rumah online bunda tuh. Makasih juga pujiannya.

      Hapus
  9. bunda.. kacamatanya sudah dari muda ya.... hihihih tetep cantik kok bund...
    lama ga nenggok kesini .. maap ya bund...hihihihi

    soal jilbab, biarlah Allah yang menilai. yang penting sekarangkan sudah berjilbab..
    ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kunjungan Mira Aqila ke blog bunda. Iya sudah sejak kelas 2 SMA tuh. Makasih pengertian Mira Aqila tentang soal berhijab. Gpp, bunda juga jarang BW nih.

      Hapus
  10. Cantiknya Bunda Yati sewaktu muda, eh sekarang jg masih cantik koq... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu mungkin emang cantik karena rambut panjang, hehe.. tapi kalo sekarang karena rajin tebar pesona dengan bernarsis-ria a.k.a. fotogenik tuh. Makasih kunjungan Mak Leyla Hana ke blog bunda.

      Hapus
  11. Bunda hebring banget. Pagi kerja, sore kuliah. Kebayang sibuknya kayak apa. Postingan yang inspiratif, Bunda. Terima kasih sudah berbagi. :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haya, itu kebetulan, karena harus diambil kesempatan dari Kantor yang memberikan bonus, karena bunda ngetiknya katanya kayak setan, jadi diberi beasiswa untuk kuliah, sesuai kehendak/pilihan bunda. Begitchuu.. kalo gak? mana tahaaan bayarnya. Lha wong gaji pertama aja waktu tahun 1959 itu (kalo gak salah) enam ribu rupiah. (setara berapa ya kalo sekarang). Jangan mupeng, hehe.. Makasih kunjungan Haya ke blog bunda.

      Hapus
    2. Wah, beasiswa ya, Bun? *tambah kagum* Sekarang saya enggak heran kalau di usia Bunda sekarang ini, Bunda masih energik dan bersemangat. :D

      Hapus
  12. Bunda pasti pas sma bnyk yg suka, cantik banget. Suwerr!

    BalasHapus
  13. bundaaa...semangat dan menginspirasi...terimakasih penyegarannya...

    BalasHapus
  14. terimakasih atas informasinya. https://www.konveksidibandung.com/bikin-jaket-bandung-dan-bikin-sweater-desain-sendiri-bandung/

    BalasHapus
  15. terimakasih atas infonya semoga bermanfaat. https://shopee.co.id/Madu-Anak-Pintar-Murah-SQUABUMIN-BPOM-Asli-Bantu-Atasi-Speach-Delay-Si-Kecil-i.544441521.10260898990

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu