Apalah Arti Sebuah Kata.

Source: depositphotos.com
Terkadang manusia meremehkan arti sebuah kata dan mereka selalu berdalih Apalah Arti Sebuah Kata. Padahal, dari kata atau kata-kata ini bisa menimbulkan beragam kejadian, baik itu kejadian yang buruk, menyebalkan, menyenangkan, dan bahkan yang memberi kebahagiaan yang hakiki.

Dulu, ketika  bekerja di sebuah perusahaan internasional, aku selalu mengingat nasehat seorang teman, yang hingga saat ini masih kuingat kata-katanya yang berbunyi:

 "Watch your tongue when talking to somebody. Word can kill you. Word can bring you to a happiness." 

Tentu kalimat ini sangat luas artinya, bisa jadi sebuah nasehat, mungkin juga sebuah anjuran, atau mungkin sebuah peringatan. Beliau acapkali berkata tentang beragam karakter yang dimiliki oleh setiap insan Allah, tidak terkecuali aku, tentunya. Dia berpesan wanti-wanti bila berkata-kata dengan seseorang, apalagi seorang wanita.

Kata-kata itu selalu bergayut dalam ingatanku sebagai sebuah peringatan. Sebuah kenyataan telah membuktikan (bukan survey membuktikan, hehe...).


Ceritanya begini:

Di perusahaan itu ada seorang Coffee Girl, sebut saja namanya, Delilah -- gadis manis dari suku Jawa. Gadis ini dalam bertutur kata selalu menjaga setiap kata yang ia keluarkan, agar terdengar sangat manis, sopan dan menyenangkan. Senyumpun tak lepas dari bibirnya kala menyuguhkan minuman. Pokok-e setiap pegawai menantikan kehadiran Delilah dengan senyumnya yang sumringah, setiap pagi. dengan trolley berisi beragam minuman hangat., kopi pahit, kopi manis, kopi susu, teh pahit or teh manis.

Ketika Delilah salah menyuguhkan secangkir minuman pagi di meja salah seorang staff, yuk, kita sebut saja Mr. A. -- seorang expatriate, Delilah meletakkan secangkir kopi, instead of a cup of tea.

 "Minuman saya bukan kopi, kan? Bawakan cepat secangkir teh manis untuk saya!"

Bagi sebagian orang tentu saja kalimat diatas tidak berarti apa-apa, bukan sebuah kekesalan atau kemarahan. Apalagi kata-kata itu diucapkan oleh seorang bule Australia yang  bahasa Indonesia-nya masih patah-patah. Tetapi ketika untaian kata itu menyentuh telinga Delilah, rasanya bumi ini berguncang, dada Delilah bergemuruh, tangannya gemetar. Ia merasa telah melakukan sebuah kesalahan yang teramat besar. Tidak termaafkan. Delilah berlalu dengan muka pucat. Dan apa yang terjadi hari berikutnya? Delilah tidak lagi muncul di kantor. Sebagai gantinya secarik kertas dalam amplop terletak di meja Kepala HRD. Bunyinya, singkat sekali:

"Saya mohon diizinkan untuk berhenti, karena tidak tahan dengan kata-kata kasar Mr. A."

Coba perhatikan, dalam kalimat yang diucapkan oleh Mr. A, terkandung suatu arti yang sangat dalam di telinga Delilah, yaitu bahwa ia telah melakukan kesalahan fatal. Apalah Arti Sebuah Kata di sini tidak lagi memiliki arti. Kata, teramat penting. Kata, merupakan kunci keberhasilan sebuah komunikasi. . Kata yang diucapkan oleh Mr. A, disertai intonasi yang menyentuh daun telinga Delilah yang penuh dengan kelembutan tidak bisa di tolerir oleh Delilah.  Bahkan, karena tata-krama yang melekat dalam jiwa Delilah, untuk minta berhenti saja, ia menggunakan kata: "Saya mohon diizinkan....."

Jangan pernah menyepelekan meluncurnya sebuah kata melalui lidah anda. Dan jangan terhipnotis oleh Apalah Arti Sebuah Kata. Karena kata yang terucap bisa menimbulkan beragam kesimpulan, terletak di mana kita mengucapkannya, atau dengan siapa kita berhadapan. Jadi berhati-hatilah dengan kata-kata anda..

Coba perhatikan lagi ketika anda dalam keadaan marah, maka kata-kata yang meluncur dari mulut anda akan bergemeletuk seperti bunyi pop-corn dalam oven. Namun lancarnya kata-kata anda dalam kemarahan, belum tentu tidak menimbulkan penyesalan. Perasaan yang disebut guilty feeling akan menyangkut di relung hati anda yang paling dalam. Terlepas dari anda bersalah atau tidak. Jadi: "Jangan suka marah-marah, ya! Disamping rasa yang aku sebutkan itu, energi pun akan terkuras, apalagi kalau anda mengidap penyakit jantung, akibatnya fatal, heuy, heuy..serem euy!"


Catatan: Postingan yang aku buat ketika  bingung topik apa yang akan aku tuliskan. Dan inilah jadinya, sebuah kata yang  tidak boleh dianggap enteng dalam mengucapkannya. Hati-hati dengan pengertian Apalah Arti Sebuah Kata.


Komentar

  1. Setiap yang keluar dari mulut pasti ada pertanggungjawaban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillahn, bunda senang mendengar komentar New new ini. Makasih kunjungan New new ke blog bunda.

      Hapus
  2. Pemilihan kata ...
    juga intonasi dan ekspresi ...
    tentu sangat penting sekali

    karena pada hakikatnya berkomunikasi adalah satu paket ... kata-kata - intonasi - mimik muka dan body language ... jangan sampai salah komunikasi ...

    Salam saya Bunda

    (18/2 : 9)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Trainer, makasih kunjungan ke blog bunda. Memang betul harus satu paket.

      Hapus
  3. iya bunda,,setuju sekali,,mgkn bagi kita biasa aja,,tp blm tentu bagi orang lain yg mendengarnya,,introspeksi diri bwt aku nih bunda,,makasih bgt :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Titunda Aisykha, makasih sudah berkunjung ke blog bunda. Sama2.

      Hapus
    2. Maksud bunda Tita Bunda Aisykha, hehe..maklum ni lappy-nya lagi rada-rada error.

      Hapus
  4. Benar, Bunda. Kita harus berhati-hati dalam berkata-kata. Lidah manusia adalah pedang yang tajam. Tapi jika digunakan dengan baik dan benar, pasti akan berpengaruh positif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. seiya- sekata dengan Lianny. Makasih kunjungan Lianny ke blog bunda.

      Hapus
  5. Setuju bunda, kadang kita ga nyadar kl kata2 kita bisa jd menyakiti org lain, makanya hrs hati2 dgn lidah yg katanya tak bertulang ini. Makasih sdh mengingatkan bunda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maakasih kunjungan momtraveler ke blog bunda dan makasih juga sudah diaggap sebagai peringatan buat momtraveler.

      Hapus
  6. Bener bgt bunda spt peribahasa mulutmu harimaumu...mknya rosul melarang kita bicara klo kt tdk bisa berkata yg baik...."Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam........" (HR. Bukhari Muslim )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekal. Makasih kunjungan Irowati ke blog bunda.

      Hapus
  7. Bukankan kita dianjurkan menjaga lisan kita? itu berarti kata itu sangat penting dalam hubungan keluarga dan masyarakat sosial. Tidak jarang terjadi pertikaian hanya karena sebuah kata.
    salam kenal bunda

    BalasHapus
  8. Iya Bunda..kata2 yang keluar harus hati2 ya....

    BalasHapus
  9. betul sekali..
    lebih ada artinya jika ada wujudnya. seperti koleksi kami ini.
    Batu Giok | www.batu-giok.com | Mei Lian

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu