Pucuk Dicinta Ulam Tiba.

Tas rajutan d/bahan kresek.
Assalamu'alaikum dan selamat siang. Pertanyaan pertama yang ingin aku ajukan adalah: "Sudahkan anda melakukan tugas menjadi Warga Negara RI yang baik, yaitu melakukan tugas nyoblos gambar/nama yang sesuai di hati. 

Pertsanyaan kedua, apakah anda sudah pernah mendengar untaian kata Pucuk Dicinta Ulam Tiba yang aku jadikan sebagai judul postinganku hari ini? Haaah? Apa? Belum pernah? Sungguh terlalu! Hehe..itu kan pribahasa dari jaman baheula, ketika aku masih sekolah SD a.k.a. Sekolah Dasar. Maksudnya pastilah udah tahu, kan? Yaitu ketika kita menginginkan sesuatu, tiba-tiba tanpa disangka, tanpa dinyana sesuatu itu muncul di hadapan kita. Nah, ada apa gerangan denganku? Hihiii...kepo banget sih nih yang pada baca. Sederhana koq. Yuk, terus dibaca..



Tutup Aqua Galon, tas, rajutan bahan kresek.
Sejak lama aku memiliki keinginan belajar merajut. Iya.., merajut yang biasa dilakukan oleh para Manula seperti yang kita lihat di film-film Barat tuh. The old lady asik nonton TV, sedangkan kedua tangannya trampil banget merajut dengan cekatan memegang satu, atau dua jarum rajut. (biasanya disebut jarum rajut atau knitting needle.)

Keinginanku ini setelah sekian puluh tahun tak pernah bisa direalisasikan karena kesibukan sebagai pegawai kantoran dan setelah sampai di rumah, sibuk pula menjadi ibu rumah tangga.
Rekan-rekanku Fesbuker dan Blogger sudah gak terhitung jumlahnya yang mempunyai ketrampilan seperti yang kuinginkan ini.

Pucuk Dicinta Ulam Tiba --  di tempat pencoblosan pagi ini, seseorang yang duduk di belakangku menyapa lembut: "Apa saya gak salah ya? Ini Bu Yati?"

Begitu aku menoleh, ibu yang manis itupun segera bersuara dengan penuh kegembiraan: "Naaa..betul juga dugaan saya. Ini memang Ibu Yati."  Karena sudah berpisah amat lama, aku jadi malu karena tidak bisa mengingat namanya. Ibu inipun dengan ramah menyebutkan namanya: "Saya, Ibu Ati." Hehe...aku gak pikun lho, blom, blom pikun, cuma aja lupa, qiqiqiii... (ngeles nih yee).

Apa yang anda dugapun terjadi  --  salam erat, peluk ketat dan cipika cipiki serta gelak tawa bahagiapun berderai dengan renyah. Lanjuuut....

Setelah pencoblosan aku menjadi tamu di rumahnya. 

Bu Ati, Calon Guruku
Pucuk Dicinta Ulam Tiba, ternyata Ibu Ati memiliki passion dalam merajut, apa saja dirajutnya, keresek daur ulang, kresek baru, tali rafia, perca, apalagi benang katun atau wool yang memang sudah merupakan keahliannya. Bu Ati membuat berbagai barang hasil lrajutan: karpet, gordeng, tatakan gelas berkaki, tas, taplak meja, penutup sandaran sofa, dan pernak pernik lain. 

Ibu Ati yang manis ini ternyata pula membuka kelas bagi ibu-ibu atau siapa saja yang berminat untuk belajar merajut. Bukan cuma memberikan pelajaran merajut bagi Pemula, yang sudah familiar dengan soal rajut-merajut-pun, Bu Ati akan memberikan pelajaran ke tingkat yang lebih tinggi, membuat sebuah karya yang memiliki tingkat kesulitan dalam merajut, namun akan menghasilkan sebuah karya yang memukau dan bisa menjadi income yang sangat lumayan.

Walaupun pribahasa itu berlaku bagiku, namun aku harus bersabar menunggu sampai dibuka kelas baru setelah Lebaran tahun ini. Aku harus bersabar. Ada baiknya sambil menunggu saat setelah Lebaran itu, aku beli jarum rajut dan benang untuk belajar merajut dengan membuat rantai, sebagai salah satu cara untuk melemaskan jari jemariku mencekal benang dan jarum, hehe.. Siapa tahu setelah menjadi murid Bu Ati, nanti aku dianugerahi predikat --murid yang terpandai -- hahaha.. Menurut Bu Ati sangat sulit mencari SDM yang benar-benar memiliki passion yang sama dengan beliau. Oops, siapa tahu, kelak aku  bisa menjadi SDM incaran Bu Ati. Aku menggantungkan asa yang tinggi untuk menjadi Penulis dan juga menjadi seorang yang memiliki ketrampilan merajut, untuk mengisi hari rentaku ini. Semoga Allah memberikan anugerah stamina yang stabil kepadaku. Aamiin, Ya,Robbal'alaamiin.


 




Maaf ya, karena nge-shoot pake hape jadul jadi hasilnya kurang asyik-lah. Setelah melihat betapa cantiknya gelas berkaki dipadu dengan tatakan gelas rajutan bahan kresek, aku naksir berat nih. (Mau ngumpulin fulus dulu ah!). Soal stok barang-barang yang aku upload di blog ini sudah ada yang punya lho. Dan harga berkisar diatas 800 ribu untuk sebuah Tas Unik. (Maklum seni merajutnya mahal, kan.) Harga tutup Aqua Galon berbahan kresek Rp. 250 ribu, sedangkan untuk yang berbahan benang katun Rjp. 300 ribu. Harga tatakan gelas berkaki per lusin Rp. 250 ribu, penutup sandaran kursi 150 ribu. Oops, aku bukan promosi lho ya, cuma memberitahukan kalo seni itu mahal harganya. Tapi, stok Bu Ati yang aku pamerin di sini khusus untuk Pameran tanggal 23 April di Gedung JCC.

Btw, Bu Ati juga seringkali diundang oleh beberapa Departemen untuk memberikan Presentasi tentang seni merajut. Pun Ibu Ati acap diundang untuk mengikuti pameran di Gedung JCC. Bukan main, Ibu Ati sudah boleh menyandang predikat Woman Entrepreneur. Iya, kan Mak Lusi?

Aku sudahi postinganku siang ini. Silahkan menyimak dan menikmati foto-foto hasil karya Bu Ati yang unik dan indah.Walaupun ini bukan sebuah promosi, tapi kalau ada yang berminat bisa memesannya langsung ke Bu Ati, Phone: 08176007939 atau via aku 0812 90 536 336. Hasil rajutan Bu Ati ini banyak diminati oleh para expatriates. Sweeer!.


Komentar

  1. Wah..
    Menyelam sambil minum air ya bunda.. ?
    Ketemu teman lama, kemudian isa belajar menyulam.. Hehehe

    Oh iya, gambarnya pecah bunda, jadi gag jelas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sosourii, Mas Kopiah Putih, kan sampun bunda bilang kalo nge-shootnya pake hape jadul, hihiii... jadi ya hasilnya bleeer ngono. Iya, ni belum sempet cari jarum rajut buat belajar ngeronce rante dulu. Makasih ya udah mampir ke rumah online bunda.

      Hapus
  2. saya sering heran dengan yang punya passion merajut. ada teman saya di outbound istirahat yang lain pada makan, minum... dienya utek aja dengan benang2nya.. di pos emergency ada juga yang kemana2 bawa benang rajut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang gitu kalleee kalo udah jadi passion, udah gak inget yang lain, selain merajut2x dan merajut. Mungkin nanti juga bunda kalo dah pinter kek gitu ya? Insya Allah, bisa menguasai ketrampilan merajut dan sambil belajar juga menulis. Makasih kunjungan eruvierda ke blog bunda.

      Hapus
  3. Begitulah Allah swt membuka jalan untuk makhlukNya ya Mbak.
    Ada persaudaraan ada ilmu dan jika ditekuni bisa menjadi lahan rezeki.
    Ayo Mbak, lakukan.
    Itu hobi yang menyenangkan,mengasyikkan dan banyak manfaatnya
    Ikut GAku yuk Mbak
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Pakde Cholik, aku akan berusaha menambah kesibukan untuk bisa gak terus-terusan sedih dan menangis setiap ingat my beloved son (the late) yang udah tenang di alam sana. Makasih kunjungan Pakde ke blog ini. Salam hangat balik dari Pamulang. Cepet-cepet panggil ojecker mau ke link-nya Pakde nih, hehe..

      Hapus
  4. hobi baru yang bisa membuat sibuk ya bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, tapi belum mulai, jadi gak sabar juga nih. Lebaran kan masih beberapa bulan lagi. Btw makasih kunjungan Lidya ke blog bunda.

      Hapus
  5. aku juga ingin merajut krn sering mupeng dg hasil karya rajutan orang lain
    tapi apa daya *soksibuk akunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bunda ngerti tuh dengan gaya 'soksibuknya ala bunda dulu waktu muda' hihii.. sekarang udah kelangan anak lelaki satu-satunya, langsung cari kesibukan lain selain belajar menulis. Makasih kunjungan Rizka ke blog bunda.

      Hapus
  6. wah, kayaknya bakal seru nih..bunda akan punya keahlian baru. Senangnya ya, bun..
    Kalo aku nyerah soal rajut-merajut. Tanganku kakuu..hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, pikiran gak berubah nih. Bunda juga sih sebenernya gak gitu2 amat sukanya, malah pengen cari yang bikin daur ulang sampah jadi pupuk tuh, tapi blom nemu jalannya. Btw makasih kunjungan Waya ke blog bunda. Eeeits, jangan ngomongin soal tangan kakuuu ya, apalagi tangan bunda nih nih, udah kaki, mulus dan seger lagi (baca: keruput, qiqiqiii...)

      Hapus
  7. Menarik bund... pengen juga bikin tas dari tas kresek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunda aja masih sangsi nih, apa bisa telaten ya? Lha wong ngerajut aja baru mau belajar, entah nunggu berapa bulan lagi untuk bisa membuktikan trampil dalam merajut plastik kresek, hehe.. Makasih kunjungan nu2 ke blog bunda.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu