Kubur Kenangan Itu!

Ketika aku kembali lagi ke rumahku di Pamulang, setelah beberapa hari bermalam di rumah anak-anakku, terasa sekali kesepian yang mencekam kala aku membuka pintu, menengok sebentar pada tulisan yang tergantung di pintu Home Sweet Home. Tak ada lagi yang akan menjawab salamku. Tak ada lagi suara dengan nada tinggi menyapaku: "Mama, ya?:" Semua itu telah berlalu, tak akan kembali. Leherku serasa tercekat. Kutahan airmata yang sudah memenuhi kelopak mataku. Aku tidak boleh menangis lagi. Anakku sudah tenang di sisiNya. Tiada rasa sakit yang dirasakannya lagi. 



Salah seorang temanku mengalami kehilangan yang sama, seorang anak yang amat dikasihinya.Semata wayang. Namun, kembali kepada kondisi buah hati yang sangat parah, dengan ikhlas temanku mengikhlaskan kepergiannya. Aku tahu bagaimana perasaan temanku Aku pernah mengalaminya. Aku pernah di posisinya. Dan aku pernah merasakan kepedihan yang sama. Tapi kecintaan yang dalam telah menguatkan hati yang hampir rapuh. Allah Maha Segalanya. Dia tahu mana yang terbaik untuk umatNya. 
Selagi aku masih ada poster ini akan tetap di teras rumahku.
Kini, kamarmu juga menjadi ruang kerja Mama. Foto Mick Jagger yang kau suka hadiah dari adikmu, Bang.
Anakku, kamarmu akan tetap seperti ini. Kau melihatnya dari Alam Sana, bukan?
Anakku, foto kita berbingkai merah akan tetap disitu, bingkai hadiah dari adikmu.

Ada yang mengatakan, untuk melupakan segala kenangan tentang orang yang dikasihi, sebaiknya simpan semua foto-foto. Sembunyikan.  Tinggalkan rumah yang penuh kenangan. Hijrah-lah! Begitu saran mereka. Bagaimana denganku? Tidak, Insya Allah aku tidak akan meninggalkan dan melupakan segala kenangan manis bersama anakku di rumahku ini. Aku akan tetap menggunakan PC di kamarnya dan aku tidak akan mengubah letak furniture serta foto-foto Rolling Stones, kesayangannya. Semua akan sama seperti ketika anakku masih ada. Sebagian pakaian sudah aku sedekahkan kepada yang memerlukan, namun untuk adik-adiknya dan keluarga yang menginginkan barang peninggalan anakku, aku tidak berkeberatan  memberikan kepada mereka sebagai kenang-kenangan. Sesekali aku pun akan tidur di kamarnya. Anakku akan tetap hidup di dalam hati dan pikiranku, hingga ajal mempertemukan kami.Aamiin, Ya, Robb.


Komentar

  1. bundaa...aku menangis. belum pernah kurasakan kehilangan seperti bunda...namun ananda telah mendapatkan yang terbaik dan bunda sudah lakukan yang terbaik. semoga semua mendapatkan balasa kebaikan amalmnya...amin. peluuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, peluk balik dengan airmata yang menggenak di kelopak mata bunda. Makasih kunjungan Ida Nur Laila ke blog bunda.

      Hapus
  2. ayo move on bunda
    aku juga pernah mengalami hal seperti bunda
    tapi itu ayahku
    dan aku bisa mengatasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sure, I will, Rizka. I have to move on for the sake my love to the late beloved son. My condolences ya. Yuk, kita saling semangat menghadapi hari depan, apalagi Rizka yang masih muda, bunda aja yang sudah di ambang senja tetap berpedoman bahwa Life must go on. Gitu, kan. Makasih ya kunjungan Rizka ke blog bunda.

      Hapus
  3. Duh, Bunda, baca ini gak terasa pingin nangis. Kehilangan anak bagi seorang ibu itu sungguh pediih.. :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Leyla Hana, sangat pedih, apalagi bunda merawatnya ketika dia sudah tak berdaya, selalu terbayang betapa dia berperang melawan sakitnya. Tadi ketika naik ojek menuju rumah bunda, tak tertahankan airmata ini mengucur dan leher bunda rasanya tercekik. Sungguh sulit menghapus bayangan ketika dia sakit. Cepat bunda tersadar bahwa kini dia sudah terlepas dari rasa sakit itu. Tetap aja bunda menangis di ojek. Jadi malu sama tukang ojeknya. Makasih ya kunjungan Leyla ke blog bunda.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Ya, fitri anita, memang sulit bunda melupakan kenangan apa pun tentang anak bunda itu. Makasih ya kunjungannya.

      Hapus
  5. hujan air mata bunda, membaca postingan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. She leka, bunda hanya mencurahkan apa yang terasa di hati bunda saat itu, tapi kalau sampai bikin hujan She leka hujan airmata, berarti kita ketemu tuh dalam curahan airmata. Makasih ya kunjungan She leka ke blog bunda.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu