Allah Memberiku Cinta.
Dear Ranii, Laksana hangatnya matahari pagi yang menyentuh kulit kisutku, yang memberi kehangatan murni, kehangatan yang selalu didamba setiap insanNya demi menjaga kesehatan. Nyaman dan menyegarkan. Begitulah kira-kira persamaan yang bisa aku padankan ketika mengenalmu. Kau teramat manis dan ramah. Keramahan yang membuat si Renta ini menjadi percaya diri untuk disukai. Untuk disambut di kancah pertemanan. Aku tidak mampu mengingat kapan saat kita bertemu pertama kali, namun ingatan yang selalu melekat pekat adalah ketika kau menyapaku. Kau menghampiriku dengan senyummu yang manis. Sinar matamu jernih. Memukau. Cukup bagiku, ketulusan senyummu itu membuat detak jantungku menjadi lebih cepat berpacu. Di relung hati yang paling dalam aku mengucap syukur dan berbisik perlahan: "Alhamdulillah, dia menyapaku.:."