Manula Dilarang Jadi Blogger?



Berawal dari  memiliki perasaan  tidak nyaman hidup selalu ditopang oleh anak-anakku, terbersit keinginan untuk mencari penghasilan sendiri. Apa saja. Yang penting aku tidak menggantungkan hidupku 100% pada anak-anakku.  Aku pun tak ingin menghabiskan masa tuaku hanya dengan duduk manis di rumah.  Wanita renta 70 tahun ini masih ingin memiliki aktivitas positip. Tekadku bulat sudah untuk melakukan browsing dan akhirnya meng-klik sebuah  peluang dari dunia maya. Persyaratannya mudah: 

 “Anda Memiliki Kepandaian Mengetik? Bergabunglah Bersama Kami untuk Memperoleh Penghasilan Tambahan!” 
Begitu kira-kira promo yang aku baca di layar monitor. Dalam hitungan menit aku pun sudah menjadi salah satu anggota bisnis tersebut. Usia boleh ditelan jaman, namun kelincahan jemariku di atas toets keyboard masih mampu bersaing dengan jemarinya anak-anak muda, hehe...


Ketika itu -- tahun 2009 -- aku belum memiliki komputer.  Satu-satunya kesempatan memulai bisnis ini tentu saja aku harus ke Warnet. Hampir setiap hari aku teratur mengunjungi Warnet di wilayah tempat tinggalku. Waktu yang aku ambil biasanya mulai  setelah sholat maghrib. Aku berusaha mematok waktu hingga jam 22.00 – saat Warnet tutup...hehehe....

Wajarlah apabila aktivitasku itu mengundang tanya para ibu yang suka bergosip-ria. Berbagai pertanyaan pun muncul. Aku menjawabnya hanya dengan senyum dan lambaian tangan. Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu – begitu kata pepatah. Sejauh niatku melangkahkan kaki ke luar rumah dengan niat untuk mengerjakan sesuatu yang positip, biarkan mereka sibuk sendiri memikirkan apa yang sedang aku jalani. Biarkan mereka  pusing menerka-nerka apa yang sedang aku kerjakan. Biarkan saja, toh, aku tidak merugikan mereka. Memangnya, Manula tidak boleh punya aktivitas? Memangnya Nge-blog Dilarang Buat Manula? dan memangnya Manula Dilarang Jadi Blogger? Hehe...gak, kan??

Keterlibatanku di dunia maya sebagai Reseller sebuah bisnis, mengharuskan aku membuka akun fesbuk dan akun blogspot. Kedua hal tersebut sangat direkomendasikan oleh Pengelola Bisnis,  karena kedua akun ini sebagai lapak atau tempat aku mempromosikan Link-ku sebagai Reseller.  Apa daya,  mindsetku  kurang mantap, aku menyerah sebagai Reseller. Dalam setahun aku hanya berhasil menggaet satu, baca: satu customer saja. Namun aku tetap bersyukur sudah mampu mengisi kocekku sendiri dari aktivitas di dunia maya, walau hanya 'secuil' tapi itulah rezeki yang Allah berikan untukku. Alhamdulillah.

Pada tahun yang sama aku tinggalkan bisnis ini, aku beralih mengelola sebuah blog yang aku beri nama MISCELLANEOUS. Blog ini aku isi dengan beragam postingan sejauh yang aku mampu.  Di sini, ternyata aku menemukan sebuah kepuasan yang hakiki.  Kepuasan yang tidak didasarkan pada penghasilan berupa materi atau uang, tapi kepuasan  karena sebutan yang  sangat mengejutkan.  Salah seorang rekan dunia maya berkata:

 “Wuih, keren nih, udah jadi blogger, ya?”

“Blogger?” cetusku

“Iya…blogger. Setiap orang yang memiliki blog dan mengisi blognya dengan postingan  -- apa pun topik tulisan dalam blognya, ia disebut BLOGGER!”

Tak usah dipertanyakan lagi, sejak saat itu aku jadi tambah ‘cuek’ dengan sas-sus di belakangku. Hanya aku dan Allah yang tahu untuk menjawab pertanyaan “Kenapa  Aku Ingin Menjadi Seorang Blogger.” Aku ingin memperlambat datangnya penyakit pikun menyapa diri.. Aku harus berkreasi  untuk mengaktifkan otakku, baik yang kanan ataupun yang kiri. Karena itu, hampir setiap hari aku keluar malam – menyambangi  Warnet.   Aku ingin memantapkan diri dan lebih meyakinkan diri -- kepuasan menjadi seorang blogger ternyata melebihi kepuasan memperoleh  penghasilan dalam bentuk uang.  
  
Mulai tahun 2010 aku semakin mantap  menancapkan keinginan menjadi seorang blogger. Betapa tidak. Dari predikat blogger aku memperoleh teman di dunia maya. Jumlahnya kini sudah berada di atas 1,400. Jumlah yang fantastis untuk ukuran seorang blogger Manula seperti  aku. Karena mereka  jua berbagai infomasi tentang dunia menulis aku dapatkan.  Sejak itu aku sering mengikuti Lomba Menulis  -- dan sampai tahun 2013 telah memiliki sembilanbelas buku Antologi.  Semakin lekatlah  niatku untuk menggeluti dunia blogging. – menjadi seorang blogger.  

Kini usiaku sudah merambahi jenjang tujuhpuluhlima.  Mudah-mudahan Allah masih akan memberiku kesehatan dan kesempatan untuk memiliki Karya Solo, Insya Allah di tahun 2014 ini. Setidaknya niat untuk menuju ke arah sana sudah terpateri dalam hati. Mudah-mudahan aku bisa merealisasikannya dan Allah menjabah do'aku. Aamiin.


Sejak tanggal 26 s/d 30 Oktober 2014, jaringan internet di wilayah Ciputat dan Pamulang tidak berfungsi a.k.a. 'error'. Postingan di blog untuk diterbitkan bareng  dalam memperingati Hari Blogger Nasional, tanggal 27 Oktober 2014 jadi sia-sia tuh. Sekarang jaringan udah okpu. Sayang, kan -- tulisan yang sudah aku persiapkan -- sampai muncul  tiga baris kerut vertikal di kening, hehehe... andai  tulisan tidak aku muat di blog.  So, yuk, silahkan dibaca.
 ------------------

Komentar

  1. Bundaaaa......miss youuuuu....tetap sehat ya Bunf, keep writing and blogging..

    Salam sayang dari jauh.. ^^

    BalasHapus
  2. Bunda Yati, saya pengen banget kayak Bunda yang aktif di usia senja.
    Sehat selalu ya, Bun..

    BalasHapus
  3. siapapun boleh jadi blogger ya bunda :)
    Bunda sehat selalu yaaa...salam syg ^_^

    BalasHapus
  4. mudah2an aku bisa sepeti bunda yati bisa menuli terus ya

    BalasHapus
  5. Mantap, Bun, meski usia sudah 75, ngeblog jalan terus...

    BalasHapus
  6. Bunda para blogger .... aktivitas yang keren .. semoga jika saya bisa tiba di masa seperti Bunda bisa terus ngeblog. Bunda sangat mengispirasi :)

    BalasHapus
  7. Aku berusaha mematok waktu hingga jam 22.00 – saat Warnet tutup...hehehe....

    Luar biasa semangatnya Bunda Yati ini ...
    Yang jelas ... mari kita terus berbagi hal-hal baik melalui Blog ya Bunda

    Salam saya Bunda
    (1/11 : 17)

    BalasHapus
  8. seneeeeeng baca tulisan ini. moga Bunda sehat terus...bahagia terusss...Bunda inspiratif!
    pengen deh suatu hari ketemu Bunda...pengeeen banget! Rani aja udah pernah ketemu Bunda, masa Artha beluuum? >.<

    Bunda keren! blogger keren!

    BalasHapus
  9. Bunda Yati senang bisa mengenalmu meski nggak pernah ketemu. Bunda merupakan salah satu blogger yg menginspirasiku lho, sehat selalu Bunda. Semoga segera terbit buku solonya ya.

    BalasHapus
  10. Setiap bertemu Bunda,selalu menebar senyum dan sapa.... terimakasih Bunda sudah mau jadi temanku ^^

    BalasHapus
  11. Wah telat baca postingan ini. Saya juga memasuki masa manula nih. Hihihihiii kira2 masih oke nggak ya ngeblognya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu