Bahasa Inggris Itu Memang Perlu

Source: m.portal.paseban.com
Well, sebelum saya membahas tentang betapa pentingnya bisa, setidaknya, mengerti bahasa asing yang satu ini,yaitu bahasa Inggris,  perkenankan saya untuk memperkenalkan diri dulu. Saya adalah blogger renta yang sudah berkecimpung di dunia perbloggingan sejak tahun 2009. Namun, tetap saja saya masih membutuhkan yang namanya belajar, belajar, dan belajar. Sudah hampir 6 (enam) tahun saya mengenal dunia online, masih saja terasa semakin banyak yang saya tidak tahu. Keuntungan yang memacu saya adalah sifat saya yang sering "penasaran" dalam menghadapi suatu masalah apa pun.



Pendidikan formal saya? Yang berdiploma hanya sampai dengan SMA. Tapi saya mengambil berbagai macam kursus ketika masih belum berkeluarga. Pada tahun 1959 saya mengambil kuliah juga sih di Universitas Krisnadwipaya, Fakultas Hukum, tapi cuma selama 3 tahun, hehe...gak sampai mencapai gelar S-1. Trus, disambi juga pada sore hari menjadi mahasiswi di Akademi Bahasa Asing (Bahasa Inggris, Jurusan Penerjemah/Juru Bahasa.) Ini juga sama -- gak sampai mencapai Bachelor Degree, karena hanya dua tahun saja. Kenapa? Alasan yang kuat  -- saya harus bekerja di sebuah perusahaan Swasta yang pada tahun 1962 memberikan kesempatan yang sangat bagus kepada Pemula, in terms of salary and starting position. untuk seorang tamatan SMA ++, hehe...Demi uang untuk menunjang kebutuhan orangtua saya tinggalkan bangku kuliah. Menyesal? No way!

Untuk tidak melantur terlalu jauh ke diri saya sendiri, yuk, segera kita bahas betapa bahasa Inggris itu sangat diperlukan untuk kita minati di jaman era globalisasi ini.  Aneh rasanya kalau tamatan SMA belum bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, walaupun dalam bahasa yang teramat sangat sederhana.
Sumber: m.cici.az

Pengetahuan saya berbahasa Inggris sangat pas-pas-an. Tapi saya bangga memiliki kemampuan yang minim ini. Saya bisa memperdalamnya, kapan pun saya mau. Bergaul dan berkomunikasi dengan para expatriate di kantor adalah merupakan suatu keuntungan buat saya. Modalnya? Nekat, nawaitu dan kepercayaan ang pekat. Saya bisa puluhan tahun bertahan bekerja di perusahaan non-komersial yang pegawainya hampir semua expatriate. Di sinilah saya menggunakan kesempatan untuk mempraktekkan bekal saya dari Akademi Bahasa yang saya sebutkan di atas.

Kini, saya memiliki sebuah moto: Usia bukan sebuah kendala bagi lansia untuk maju dan bedenkarya serta memberikan ilmu yang bermanfaat untuk yang membutuhkannya.


Akankah kemampuan yang sedikit ini, kemudian saya biarkan tenggelam begitu saja? Tentu tidak. Saya ingin membagi kemampuan yang sedikit saya miliki dengan siapa saja. Berbekalkan kemampuan yang sangat sedikit ini, saya memberanikan diri mengajar bahasa Inggris, secara sukarela untuk anak-anak yang kurang mampu di sekitar wilayah tempat tinggal saya. Bukan karena saya jago bahasa Inggris, tapi saya takut pengetahuanyang hanya secuil ini akan lebur bersama usia yang semakin bertambah. Saya praktekkan dengan anak-anak saya. Saya gunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan cucu-cucu saya., walaupun hanya beberapa patah kata saja. Yang sedikit itu akan menjadi bukit. Bukankah begitu? Terbukti, sekarang cucu saya jarang sekali lupa mengatakan "Thank you, please, come on, let's go to bed" dengan lafal yang membanggakan telinga sang Bunda. Saya selalu berkata kepada anak.cucu saya agar ignore sedapat mungkin menonton film Western dalam bahasa Indonesia. Gunakanlah yang berbahasa Inggris.

Jawaban mereka selalu saja sama "Ah, payah, gak ngerti jalan ceritanya!"  So what? Tidakkah mereka sadar, bahwa dengan mendengarkan intonasi mereka, kita bisa langsung dengarkan dan kemudian bisa kita tirukan. Imitating is the key. Itulah yang selalu saya trapkan ketika mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak didik saya. Tidak mudah, memiliki murid diatas 30 orang dalam satu kelas. Memang sulit. Tapi melihat enthusiasm yang tinggi dari  anak-anak yang saya didik, semangat itu jadi menggebu. Saya bukan seorang Guru, tapi saya ingin sekali memberikan ilmu yang sedikit saya miliki untuk anak-anak yang membutuhkannya.

Beberapa tahun yang lalu, ketika beberapa siswa SMA meminta saya membantu mereka dalam pelajaran bahasa Inggris.  Yang utama saya test adalah kemampuan mereka  untuk membaca, Ya, saya beri mereka materi untuk dibaca, tidak ada pelajaran lain. Saya akan gembleng mereka dengan pengucapan thok! Setelah itu baru yang lain. Ternyata, tamatan SMA masih banyak yang belum meminati bahasa Inggris. Pengucapan mereka sangat memprihatinkan. Aneh? Yups, aneh banget! Kecuali, tentu saja ada kecualinya bagi mereka yang memiliki background dari keluarga yang mampu, bisa saja mengambil special course untuk kepiawaiannya  berbahasa keren itu. Jangan salah, orang bule bilang kalau orang Indonesia yang bisa bahasa Inggris itu, keren lho. Jadi, yuk, kita ajarkan dan libatkan anak-anak kita semakin dini, semakin baik, untuk membiasakan telinga mereka dengan bahasa Asing yang satu ini. Mulailah dengan mengajak, mengajarkan mereka menyanyikan lagu A-B-C Setelah mereka hafal, mintalah mereka untuk spell their own names. (mengeja nama-nama mereka sendiri)

Siap? Harus,  hehe...


Komentar

  1. Perlu banget Buuuu... sampai sekarang aku masih nggak fluent. Bunda, kalau ketemu aku mau ah converse with you in English XD XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayyuuu..vocab bunda miskin tapi bunda pede dengan pronunciation. Gak perlu fluent, tapi pengucapan jelas dengan intonas yang gimanaa, gitu. Yuk, dicoba. Tapi jangan di-nyek ya kalo bunda masih suka liat kamus tuh, wakakakaThank you for your stopping by in here, my dear....

      Hapus
  2. Ah Bundaaaa... I wanna be your student for sure! Nggak nyangka ternyata bunda ilmunya buanyak bangeeettt... Maap ya aku alay hahaha oke forget it.
    By the way please gimme some tips to be in love with english, Bun!
    Aku tuh orangnya angot - angotan kalo belajar huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woow Putriiii...are you sure? Make your time then, we can sit and start our conversation an you'll find out that my English is not better than your English. There're no tips fot loving English language. The only one key is be confident. Thanks for your stopping by.

      Hapus
  3. Bundaaaa..iyaa perlu bangeet..
    Cuma aku ga bisa aktiif, cuma ngerti doang dikit2, pengen bisaa..

    Saluut sama Bunda waktu itu pernah ngobrol sama Makandi Alaika pake B inggris, aku ngerti , cuma ga bisa berucap wkwkkwkw..

    Bisanya bilang Love You Bunda, ajariin yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nchie, Sayang...tuh kan ada Al yang sering ketemu. Nah, hajar bleh pake bahasa Inggris yang "dikit-dikit" itu, lama-lama juga jadi bukit. Pede udah, tau dikit-dikit parantos, tinggal nyemplung aja tuh ke kancahnya. Hayu atuh, sama-sama kita praktekkin bahasa ini, walaupun bahasa Indonesia mah altuh nomor wahid, hehe...

      Hapus
  4. Balasan
    1. Hayyuu...kapan? Boileh banget. baInyak orang pinter bhs Inggris, tapi gak pinter ngajar, hehe...tapi ada yang gak pinter-pinter amat tapi bisa ngajar...Bingung, kan? Makasih kunjungan Lidya yang setia ke blog Bunda.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu