Hambatan Menerapkan Ketepatan Waktu
Sumber Gb.sharingdisini.com |
Seseorang yang menyukai ketepatan waktu, bukanlah seorang yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Tapi setidaknya, kita sebagai makhluk-Nya, bisa menghargai sesama dengan lebih lagi melekatkan sikap punctuality ini dalam diri dan kehidupan kita. Dengan selalu mengetengahkan ketepatan waktu dalam segala hal, akan memudahkan kita dalam bergaul dan kesempatan untuk menggaet kepercayaan orang lain terhadap kita.
Sedikit OOT atau out of the topic -- bagi rekan yang pernah nonton film Cinderella yang diperankan oleh Lily James, pasti masih ingat apa yang dikatakan oleh Raja kepada sang Pangeran (diperankan oleh Richard Madden), ketika harus segera menghadiri pesta dansa untuk memilih calon isteri. Sang Pangeran enggan untuk beranjak karena dia tahu sang idaman hati tidak akan ada di antara para tamu. Ini yang dikatakan oleh ayah sang Pangeran: "Punctuality is the most important for a Prince!"
Suka atau tidak suka Prince ini harus hadir -- a punctuality is there -- yang terkait dengan tanggung-jawab terhadap pengumuman yang telah dikeluarkan oleh ayahnya.)
Aku sendiri selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan prinsip ketepatan waktu ini dalam hidupku, baik di antara anak-anak, cucu-cucu dan para menantu serta keluarga besar, sesama teman, rekan blogger atau dalam lingkungan masyarakat. Tentunya ini berkaitan dengan sebuah janji yang aku buat -- bagaimanapun aku akan berusaha to be punctual. Kecuali, tentu saja ada pengecualian lepas dari prinsip ini, andaikan sesuatu yang unpredictable terjadi -- ini adalah Kuasa Allah, tak seorang manusia pun yang bisa menghindar. Untuk sebuah perjanjian ketemuan, misalnya, aku lebih baik datang jauh lebih awal dan ikhlas menunggu lebih lama, ketimbang terlambat datang tidak sesuai perjanjian.
Tapi dalam membuat postingan secara berkesinambungan, secara teratur, routinely menjaga ketepatan waktu membuat postingan, hal ini tidak bisa aku terapkan. Berbagai alasan bisa saja aku buat, dan macam-macam kendala yang menghambat bisa saja aku kemukakan. Namun, kembali lagi kepada pribadi kita sendiri. Tanyalah pada diri: "Mengapa kita tidak bisa menjalankan prinsip yang disebut punctuality" itu dalam hal mengisi blog?Huhuhuu....sulit aku menjawabnya.
Yang mengherankan (pastinya heran pada diriku sendiri). Kenapa ketepatan waktu dalam membuat postingan di blog secara rutin tidak bisa aku laksanakan? Mengapa pula harus melalui sebuah ajang, sebut saja dalam sebuah lomba atau kontes menulis barulah, di sini, punctuality itu berperan. Aneh, ya? Tapi nyata! Kalau tidak, maka kita akan sia-sia mengikuti ajang tersebut yang ketentuannya adalah keharusan setiap hari membuat postingan. Aku mampu mengikuti acara di BlogDetik dalam program #30hariNonStopNgeblog. Bayangkan, ti-ga-pu-luh-ha-ri non-stop lho! Koq aku bisa, ya? Kemudian MakPuh Indah Julianti Sibarani, Co-Founder Kumpulan Emak2 Blogger, memberikan tantangan dengan program #10daysforASEAN, trus, trus...Cikgu Ani Berta, salah seorang dari tiga pendiri Group Fun Blogging, tempat aku menimba ilmu, mengadakan program berjudul TANTANGAN SERI #3 -- Ngeblog tiap hari dari tanggal 14 sampai dengan tanggal 21 Pebruari 2015. Lagi lagi, koq aku bisa, ya?
Jadi dimana letak kelemahanku dalam menerapkan ketepatan waktu mengisi blogku? Kalau tidak setiap hari, ya..., paling kurang dua kali dalam seminggu pun bolehlah. Tapi mana? Terkadang aku membiarkan blogku "kesepian" dari jentikan jemariku selama sebulan. Introspeksi pun aku lakukan! Ini, beberapa fakta kelemahan 'paling nyata' :
Sumber Gbr. kodokbaru.blogspot.com |
- aku kurang jeli menangkap ide yang pating sliwer. Terkadang untuk menorehkan ide yang tiba-tiba tertangkap oleh benakku, aku tidak segera menuangkannya ke dalam sebuah catatan. Mengulur waktu menuliskannya juga menjadi alasan utama. Waktu pun berlari begitu saja bersama ide yang semula seharusnya bisa aku jadikan sebagai postingn;
- aku tidak membuat jadwal untuk aktifitas blogging, seringkali jarang online, karena berbagai alasan keluarga yang tidak bisa aku hindari;
- aku jarang sekali tuntas menyelesaikan satu buku yang aku baca, kecuali buku itu memang benar-benar menarik dan tidak mampu memalingkanku dari membacanya terus, padahal dengan membaca, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, baik itu mengenai diksi, atau tentang kesempatan memperkaya ide yang kemudian bisa dikembangkan serta bertambahnya kosakata.
Bagaimana dengan rekan blogger, adakah kesulitan yang menghambat rekan untuk bisa konsisten menerapkan punctuality ini??
Catatan: Postingan yang aku buat ketika aku sedang bingung mau menulis apa. Aku buatlah draf mengikuti nasehat seorang Penulis kondang Dee Lestari yang aku kutip dari blog rekan blogger Faizin Bersama -- Mas Faizin Bersama pun mengutipnya dari blog Mbak ikakoencoro.com, yang berbunyi sebuah nasehat : "Draf pertama bukan final, tapi tanpa draf kita tidak akan bisa menyelesaikan sebuah tulisan. Tulisan buruk bisa diperbaiki, sementara apa yang bisa diperbaiki dari halaman yang kosong."
See? Nasehat itu begitu 'makjleb' -- aku mulai membuat draf tanpa tahu akan bertema apa atau akan aku beri judul apa. Yang penting tulis draf. Titik. Selesai draf, aku biarkan seharian, aku baca lagi, aku poles, aku perbaiki sesuai mood-ku saat membaca draf, alhasil dari draf iseng jadilah postingan ini. What an advice!
Betul banget, Bunda, membuat jadwal itulah yang perlu buatku..
BalasHapusHehe...iya Ria, udah bikin jadwal, nanti adaaa aja halangannya. Makasih ya kunjungan Ria ke blog Bunda.
HapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Dewi Aja, terima kasih kunjungan dan penawarannya. Tapi Bunda masih memakai hosting gratis dari blogspot, walaupun domainnya berbayar. Saat sekarang belum berminat. Salam kenal dari Bunda.
HapusSaya sepertinya masuk pada point yang pertama..hi..hi. Ide yang datang tiba-tiba, bukannya langsung dibuat menjadi sebuah tulisan malah dibiarkan mengulur waktu. Akibatnya ketika hendak dibuat catatan, bingung mulai dari mana.. :(
BalasHapusmakasih sharingnya mbak.. :)
Hihiii...seneng deh Bunda ada temennya. Tapi kita harus coba memberantasnya, ya, Nurul. Sama-sama yuk, kita coba untuk tidak males-malesan mencatat setiap ide yang datang. Semoga. Makasih kunjungan Nurul Fitri ke blog Bunda.
HapusDalam hal apapun ketepatan waktu itu perlu kalau gak ya akhirnya pusing kaya Hani skrg Bund...dikejar deadline...tapi ya begitulah, satu bisa satu gak bisa kan biar imbang.
BalasHapusUntuk saat ini masih gak berani turut dalam tantangan2 yang mengharuskan mengutamakan ketepatan waktu karena belum bisa atur waktu so perfectly :)
Bunda bisa ngerti kalau untuk Hani, pastilah masih sulit untuk bisa fokus pada ketepatan waktu itu. Pelan asal kelakon aja deh kita, ya, Hani. Makasih udah berkunjung ke rumah online Buna.
Hapusjadi....intinya harus ngedraft ya Bun, biar idenya gak terbang hehehe
BalasHapussemangat terus Bun :)
Ninik Setyarini, iya, Niek, begitu kata Penulis Beken Dee Lestari. Kita trspkan aja kl udsh ide cepet2 dicatet, dikembangkan dlm draf, finslly dipoles, ditambah, dikurangin di sana sini, dibaca berulang x spy lolos dr typo. Udah? Publish deh. Sip! Mksh kunjungan Ninik.
HapusBetul bunda... ane setuju ama Bunda... Love u always...
BalasHapus*SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong) pojok Bumi Kayong, Ketapang-Kalimantan Barat
Mksh, ente dah se-7 ame ane. Lv u 2 as always
Hapus#SAMATAGU (Salam Manis Tanpa Gula
Mksh kunjungan Mas Mf ke blog Bunda.
yups, bener banget, soal waktu, pintar-pintarnya kita ya, kalau kita ga mengatur dengan beneer, ya ide bagus apapun akan terbang
BalasHapusbagus postingannya
Betul sekali, Yanti. Makasih kunjungan Yanti ke blog Bunda. Kapan nih mau maen ke rumah Bunda, hehe...
BalasHapusaku masih kurang bisa memanfaatkan jadwal nih bun, harus segera di ubah
BalasHapusSebetulnya Bunda juga begitu, Lidya, karena itu Bunda coba untuk memelcut diri nih. Mudah-mudahan bisa. Terima kasih kunjungan Lidya ke blog Bunda.
BalasHapusBetul Bun, ide pating sliwer tapi kalau tdk langsung ditulis, 1-5 jam kemudian amblas deh tu ide. Padahal mau langsung ditulis tapi belum sempat, sering banget gini :{{
BalasHapusHehehe...Catcilku, yuuk, kita toast dulu deh. Mudah-mudahan dengan tulisan Bunda di atas, Bunda juga akan mulai belajar menangkap yang pating sliwer (istilahnya Pakde Cholik...) trus gak bakal dikasih ampun, langsung bakal ditulis. Bisa-kah? Lho koq? Makasih ya kunjungan Catcilku ke blog Bunda.
BalasHapussetuju, Bunda. Ketepatan waktu itu penting :)
BalasHapusIya, Chi. Coba aja kalo janjian jam segini, eee...datengnya jam segitu. Nyesek, kan. Makasih ya kunjungan Chi ke blog Bunda.
BalasHapusini penting banget bunda, walaupun sering dilanggar hehehe...tapi kalau sudah kebiasaan kita pun akan jadi tepat waktu...memang harus disiplin ama diri sendiri :)
BalasHapusWkwkkwkw begitulah orang indonesia sering menggunakan jam yang berbahan karet. ^_^
BalasHapus