Cucuku Berselancar di Hari Lebaran

Sudah menjadi tradisi bagi umat Islam yang merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk semaksimal mungkin mengusahakan bisa kumpul-kumpul keluarga, bagaimana pun caranya. Yang penting pada hari H itu kesempatan untuk sungkem kepada ortu, apalagi ini Ortu tinggal sebelah a.k.a. ayah sudah tiada dan hanya yang tinggal Ibu seorang. Tapi apa hendak dikata karena seperti kata pepatah "Kesempatan itu tidak akan datang dua kali." aku ikhlaskan anakku untuk berlibur bersama cucuku ke pulau Bali. Aku punya alasan yang kuat seperti kata pepatah itu. Anakku mendapat bonus tiket gratis dari sebuah Bank karena kelancarannya menuntaskan setiap kali cicilan, baik kartu kredit ataupun cicilan rumah. Dan...alangkah beruntungnya anakku karena sesuai permintaannya untuk mengajak serta putera semata wayangnya libur bersama, pihak Bank mengabulkan  --  2 tiket gratis p.p. pun ia dapatkan. Bayangkan, haruskah aku menuntutnya untuk berkumpul bersama di hari lebaran? Sebagai ibu yang bijak #mujidiri, tentu saja aku sangat mendukungnya instead of menuntutnya untuk stay di hari lebaran.
Begitulah, dengan hanya berkumpul "bak-bik-buk" bersama si bontot dan para Mbak, aku tetap sibuk  menyiapkan kudapan dan santapan untuk menyambut Hari Raya Fitri H-1436 ini. 

Komunikasi tetap berjalan, sehingga aku sama sekali tidak kehilangan kontak dengan keduanya. Mereka menempati sebuah hotel yang nyaman. Mereka berlibur di pantai Legian. Daaan, yang membuat aku surprise adalah...cucuku berselancar di Pantai Legian ini. 


Aku yang seringkali membawa cucuku untuk mengisi hari-hari liburnya di Pamulang, acap mengajaknya berenang di sebuah Kolam Renang yang murah meriah, tapi kebersihan bisa dijamin, karena airnya begitu jernih dan lingkungan begitu higienis serta dukungan musik yang membuat para pengantar yang duduk menunggu di Saung terpaksa bergoyang sendiri mengikuti alunan irama musik. #yangnormalpastibergoyang, setidaknya ketukan jari atau kaki pada meja dan lantai. Pokoknya mah puas melihat sang cucu berenang dengan berbagai macam gaya dari jam 08.00 hingga empat jam kemudian baru naik tuh dan "bebersih" badan untuk siap-siap pulang.

Sengaja ini aku ulas sedikit untuk memastikan tiada kata khawatir mendengar berita via telepon genggam kalau Sang Cucu ini akan berselancar. Aku sangat yakin, dia akan baik-baik saja dan akan tegar dan percaya diri ketika berselancar. Keyakinan ini terbukti setelah aku melihat videonya. Alhamdulillah, cucuku, Ayman, usia 9 tahun ini memang keren. #hallah...#jelaslahdipujilhawongcucunya.

Pada Hari Raya Idul Fitri, anakku menyuarakan melalui telpon genggamnya: "Selamat Hari Raya, Maaf Lahir dan Batin, ya, Mam. C u soon."

"Iya, cepat pulang, walaupun pastinya ketupat lebarannya sudah gak tersisa lagi." tukasku.

"Don't worry, rendang masih disisihkan koq, apalalgi kue kastengels kesukaannmu. Last but not least kacang mede udah Mama umpetin satu toples." #toples kecil.

Kini kami telah berkumpul kembali, riuh dengan kicauan sang cucu selalu meramaikan suasana rumah. Ayman menyukai musik, dan badannya gak mau diam setiap mendengar musik. #iramaapaaja

Ketika Ayman berusia kurang lebih 4 atau 5 tahun, pernah aku buat sebuah video ketika Ayman menari mengikuti irama musik. Dan untuk umurnya yang begitu muda, bisa berkreasi dengan gerakan, tanpa diajarkan, sangat membuat hati kami bangga. Ayman juga pinter banget ber-hula-hoop-ria tanpa ada yang mengajarinya.




Maapkeun ya gambarnya "bluuur", video ini diambil dengan hape jadulku sebelum raib, hehe...

Selamat membaca postingan ini sampai huruf terakhir, hehe...dan jangan lupa ya berkomentar. Terima kasih.

Komentar

  1. aaah kereeeen bunda...seru bangeet itu yang surfing :)

    BalasHapus
  2. Mantap bunda, moment keluarga bahagia, bismillah semoga suatu saat nanti saya bisa menikmati kebahagiaan ini...

    BalasHapus
  3. Kerennya Ayman.. Begitu lihat video nari nya Ayman, mungkin Ayman termasuk punya kecerdasan olah tubuh / kinestetik Bun.. Bagus kalau bisa diarahkan sampai bakatnya terasah. Salam kenal, Bunda..

    BalasHapus
  4. Kakek nenek katanya lebih sayang ke cucu-cucunya ketimbang orang tuanya sendiri, ini terlihat dari Bunda yang sudah membuatkan blogpost spesial buat Ayman, divideoin pula lagi buat aksi2nya, pasti Ayman seneng banget nih

    BalasHapus
  5. Videonya Ayman seru, bun. Kalo dilihat nanti pas sudah besar, pasti jadi keinget sama neneknya. hehe

    BalasHapus
  6. Semoga Bunda selalu diberi kesehatan ya untuk terus memantau perkembangan sang cucu :)

    BalasHapus
  7. Waw seru ya liburannya cucu tercintanya ya bunda...

    Kasteengelsnya pasti enak ya bun..

    BalasHapus
  8. Maaf lahir batin ya bunda. wah keren berselancar

    BalasHapus
  9. ebuset, 9 tahun udah bsia berselancar
    saya aja yang seperempat abad ga bisa berenang :)
    hi hi hi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu