Perjalanan Menjemput Rezeki Dari Allah
Sebenarnya sudah lama aku ingin sekali membuat postingan tentang hal yang erat kaitannya dengan judul postinganku, yaitu tentang perjalanan menjemput rezeki dari Allah.
Beberapa bulan yang lalu, anakku yang seringkali mengadakan perjalanan dinas ke beberapa kota di luar Tangerang Selatan, bahkan di luar Jakarta, mengatakan padaku bahwa ketika membeli minuman dalam kemasan botol, ia menemukan tutup botol yang bergambar "motor", namun ia sama sekali tidak pernah menghiraukan untuk mengurusnya. Tutup botol itu ia simpan dalam tasnya, hingga suatu saat secara iseng aku bertanya padanya: "Gimana tuh tutup botol koq gak diurus, sih. Emang gak percaya kalo itu memang ada hadiahnya?"
"Aah, udah di telpon ke kantor yang bersangkutan, tapi ribet banget, Ma, ngurusnya, jauh lagi, ke Cikarang. Mana mungkin bisa minta izin untuk urusan yang seperti itu." tukasnya
Waktu pun berjalan tanpa bisa dihentikan.
Entah apa yang membuat aku penasaran ingin tuntas mengurusnya. Maka suatu kali di bulan Mei aku katakan kepada anakku biarlah aku yang mengurusnya, andai dia tidak peduli dengan hadiah tersebut hanya karena alasan "ribet ngurusnya."
"Urus deh sama Mama, kalo Mama mau repot."
Memang seringkali aku melihat iklan di TV tentang hadiah-hadiah berbagai macam barang mulai dari mobil, motor, dan lain sebagainya, tapi aku tak pernah menyangka bahwa salah satu hadiah itu akan menjadi milikku. Sebenarnya milik anakku sih.
Tanpa menunggu lama aku telpon taksi langganan untuk mengantarkan aku ke alamat seperti tertera pada kertas yang aku terima dari anakku -- hasil pembicaraan dengan staff dari kantor pemberi hadiah dengan anakku -- Tertera nama orang yang harus aku temui. Tapi karena menurut anakku alamatnya jauh dan prosesnya ribet, dia menyerah untuk mengurus dan menyerahkan kepadaku. Aku gitu loh, pantang menyerah. Tuntaskah dulu masalah, kalau memang bukan rezeki, ya sudahlah, apa boleh buat. Kan, begitu? Mulailah petualanganku dalam perjalanan menjemput rezeki dari Allah ini. Hasilnya? Hadiah konkrit dari PT AJE Cikarang. Bravo PT AJE. Terima kasih.
Untungnya aku menggunakan taksi langganan yang bisa membantuku untuk mencari alamat di wilayah yang sama sekali baru aku kunjungi. Ribet, memang betul kata anakku. Tapi masa sih hadiah mau dianggurin dan melayang begitu saja seperti sehelai bulu ditiup angin. Yang seperti itu tidak ada dalam pikiranku.
Nah, singkat cerita, #daritadiudahcerita, hehe...panjang banget. Karena aku yang menyerahkan tutup botol itu, maka harus namaku juga yang disebutkan dalam Berita Acara. Jadilah nama lengkapku tertera di Berita Acara. Selesai, aku pulang dan menunggu lagi kurang lebih satu bulan baru dapat kabar pemberitahuan resmi dari Pimpinan Perusahaan bahwa tutup botol yang aku serahkan memang asli dan aku berhak menerima hadiahnya. Yeeeaaayyy....Motor Honda Beat keluaran terkini akan menjadi milikku.
Terbetik dalam benakku, untuk apa aku parkir motor itu, kalau aku tidak akan mengendarainya, hahaha... Anakku sudah memiliki Vario dan anakku yang lain sudah punya mobil. Jadiiii....lebih baik aku lipet aja deh nih motor Honda Bea. Uangnya lebih berguna untuk mencetak buku-buku yang masih menunggu dana, hehe... Karena aku pastinya mengirimkan ke Penerbit Indie. Itu kalau mau cepat terbit, kalau mau menunggu tahunan, ya, boleh-boleh aja sih mengirimkannya ke Penerbit Mayor. #koqjadingelantur.
Surat-suratnya belum diurus, baru sebuah faktur yang ada ditanganku, karena niatku untuk dijual aja. Yuk, kalau ada pembaca postingan ini dan berminat membelinya aku di "japri" ya. Harga bersaing lho... Butuh bantuan untuk ngurus surat-suratnya? Aku pun bersedia jadi penjual jasa, hahp-hah-hah... #promosi
Nah, perjalanan menjemput rezeki dari Allah akan benar-benar menjadi rezeki yang bisa aku gunakan untuk mengirimkan naskah-naskahku ke Penerbit Indie, andaikan motor Honda Beat model terkini ini bisa cepat melaju ke tangan pembeli, hehe... Insya Allah.
Catatan: Tantangan Fun Blogging -- 20 hari Ngeblog
Tutup botol pembawa berkah dari Allah bergambar motor. |
Beberapa bulan yang lalu, anakku yang seringkali mengadakan perjalanan dinas ke beberapa kota di luar Tangerang Selatan, bahkan di luar Jakarta, mengatakan padaku bahwa ketika membeli minuman dalam kemasan botol, ia menemukan tutup botol yang bergambar "motor", namun ia sama sekali tidak pernah menghiraukan untuk mengurusnya. Tutup botol itu ia simpan dalam tasnya, hingga suatu saat secara iseng aku bertanya padanya: "Gimana tuh tutup botol koq gak diurus, sih. Emang gak percaya kalo itu memang ada hadiahnya?"
Perjalanan panjang telah kutempuh |
Pemandangan yang mengobati malah lelah kutemui. |
"Aah, udah di telpon ke kantor yang bersangkutan, tapi ribet banget, Ma, ngurusnya, jauh lagi, ke Cikarang. Mana mungkin bisa minta izin untuk urusan yang seperti itu." tukasnya
Waktu pun berjalan tanpa bisa dihentikan.
Entah apa yang membuat aku penasaran ingin tuntas mengurusnya. Maka suatu kali di bulan Mei aku katakan kepada anakku biarlah aku yang mengurusnya, andai dia tidak peduli dengan hadiah tersebut hanya karena alasan "ribet ngurusnya."
"Urus deh sama Mama, kalo Mama mau repot."
Memang seringkali aku melihat iklan di TV tentang hadiah-hadiah berbagai macam barang mulai dari mobil, motor, dan lain sebagainya, tapi aku tak pernah menyangka bahwa salah satu hadiah itu akan menjadi milikku. Sebenarnya milik anakku sih.
Tanpa menunggu lama aku telpon taksi langganan untuk mengantarkan aku ke alamat seperti tertera pada kertas yang aku terima dari anakku -- hasil pembicaraan dengan staff dari kantor pemberi hadiah dengan anakku -- Tertera nama orang yang harus aku temui. Tapi karena menurut anakku alamatnya jauh dan prosesnya ribet, dia menyerah untuk mengurus dan menyerahkan kepadaku. Aku gitu loh, pantang menyerah. Tuntaskah dulu masalah, kalau memang bukan rezeki, ya sudahlah, apa boleh buat. Kan, begitu? Mulailah petualanganku dalam perjalanan menjemput rezeki dari Allah ini. Hasilnya? Hadiah konkrit dari PT AJE Cikarang. Bravo PT AJE. Terima kasih.
Hehe...daripada cuman dipegang-pegang, kan lebih baik dilipet-pet-pet |
Untungnya aku menggunakan taksi langganan yang bisa membantuku untuk mencari alamat di wilayah yang sama sekali baru aku kunjungi. Ribet, memang betul kata anakku. Tapi masa sih hadiah mau dianggurin dan melayang begitu saja seperti sehelai bulu ditiup angin. Yang seperti itu tidak ada dalam pikiranku.
Nah, singkat cerita, #daritadiudahcerita, hehe...panjang banget. Karena aku yang menyerahkan tutup botol itu, maka harus namaku juga yang disebutkan dalam Berita Acara. Jadilah nama lengkapku tertera di Berita Acara. Selesai, aku pulang dan menunggu lagi kurang lebih satu bulan baru dapat kabar pemberitahuan resmi dari Pimpinan Perusahaan bahwa tutup botol yang aku serahkan memang asli dan aku berhak menerima hadiahnya. Yeeeaaayyy....Motor Honda Beat keluaran terkini akan menjadi milikku.
Terbetik dalam benakku, untuk apa aku parkir motor itu, kalau aku tidak akan mengendarainya, hahaha... Anakku sudah memiliki Vario dan anakku yang lain sudah punya mobil. Jadiiii....lebih baik aku lipet aja deh nih motor Honda Bea. Uangnya lebih berguna untuk mencetak buku-buku yang masih menunggu dana, hehe... Karena aku pastinya mengirimkan ke Penerbit Indie. Itu kalau mau cepat terbit, kalau mau menunggu tahunan, ya, boleh-boleh aja sih mengirimkannya ke Penerbit Mayor. #koqjadingelantur.
Surat-suratnya belum diurus, baru sebuah faktur yang ada ditanganku, karena niatku untuk dijual aja. Yuk, kalau ada pembaca postingan ini dan berminat membelinya aku di "japri" ya. Harga bersaing lho... Butuh bantuan untuk ngurus surat-suratnya? Aku pun bersedia jadi penjual jasa, hahp-hah-hah... #promosi
Nah, perjalanan menjemput rezeki dari Allah akan benar-benar menjadi rezeki yang bisa aku gunakan untuk mengirimkan naskah-naskahku ke Penerbit Indie, andaikan motor Honda Beat model terkini ini bisa cepat melaju ke tangan pembeli, hehe... Insya Allah.
Catatan: Tantangan Fun Blogging -- 20 hari Ngeblog
Wah hebat bunda..rejeki bunda sholiha
BalasHapusIya, Titi, Allah sayang sama Bunda. Makasih ya kunjungan Titi ke blog Bunda.
Hapusmasya Allah bundaaaa... selamat ya bunda... hadiahnya motor.. benar-benar rezeki banget itu.
BalasHapusRezeki anak rezeki Mamanya juga, hehe... Makasih kunjungan ade anita ke blog Bunda.
HapusAlhamdulillah. Seneng ya bisa dapet motor dari hadiah. Aku pengennya mobil atau jalan jalan ke luar negri *aamiin
BalasHapusBunda juga pengen tuh keinginan yang ada dalam hati Ndahsulistyanin. #ikut2an. Makasih ya kunjungannya ke blog Bunda.
HapusWaah, selamat Bundaa....dapat rezeki lagi..
BalasHapusMakasih, rezeki yang segera akan bunda lipet jadi rezeki yang lebih bermanfaat buat semua. Allah memang sedang sayang sama Bunda.
Hapusalahmdulillah, selamat Bunda. semoga membawa berkah ya. Kok sama sih motornya honda beat pop, hehe.
BalasHapusKereeen!!!
Makasih ucapan selamatnya. Lho, sama sama motornya Mas Belalang Cerewet juga? Dapet hadiah juga? Motor Honda Beat terkini, juga? #kepoamatsibundaini. Makasih Mas, kunjungannya. Udah selak gak sabar pengen nyetak Kumcer nih dan FF, dana belum ada, hiks, hiks...
HapusSeribet apapun prosesnya, yang namanya rezeki tetap saja harus diurus. Kalau diri sendiri tak bisa, kan bisa "nego" dengan pihak lain yang sanggup, lumayan motor hehehe..
BalasHapusSelamat Bunda, semoga lekas kelipat motor Beat-nya, dan bukunya lekas terbit :)
Salam
Mas Sukadi, itu juga harapan Bunda, cepat "terlipat", hehe...harganya boleh di nego "rruarrr biasa" tapi milik belum sampe nih. Do'a-in ya, Makasih kunjungan Mas Sukadi ke blog Bunda.
HapusBundah hebaat.. Pantang menyerah.. Bunda benar-benar wanita inspirasi..
BalasHapusAdududuuu...El Nurien, pujiannya tinggi banget, ntar bundanya jatoh lho, hehe... Alhamdulillah kalau Bunda sudah dianggap bisa menginspirasi sesama. Aamiin.
HapusSelamat ya Mbak semoga berkah
BalasHapusSaya juga pernah dapat motor dari BCA
Langsung saya lipet pet
Salam sayang selalu dari Jombang
Tos dulu donk kita, ya. #ketepokpokpok! Iya nih, do'ain ya, Pakde biar cepet bisa dilipet-pet-pet. Salam sayang balik dari Ciputat-Pamulang #ruteangkotkaleee Makasih kunjungan Pakde ke blog Bunda.
HapusBunda, aku jadi dapat pelajaran berharga dari membaca cerita Bunda. Yang namanya rejeki memang tidak kemana ya, tapi kita juga harus mau "menjemput" rejeki tersebut. Kalau sudah diberi rejeki, trus kitanya malas ya sama saja. Thanks for sharing ya Bunda.
BalasHapusIya Ruth, that's may way, uhu--uhu (koq jadi nyanyi sih ya. Memang kalau sudah diberi rezeki oleh Allah cepat action. Alhamdulillah, kalau postingan Bunda bisa manfaat. Aamiin. Makasih kunjungan Ruth ke blog Bunda, ya.
Hapusoooh aku ingat gambar-gambar ini bun, waktu itu aku jadi dapat hadiah buku dari bunda ya
BalasHapusHehe...iya, Lidya, betul pake banget. Lidya yang bisa nebak foto-foto yang Bunda upload itu di wilayah mana. Gimana udah dibaca blom bukunya atau ditarok aja di rak buku?
Hapuswaw rejeki banget dapat motor bunda..
BalasHapusAlhamdulillah, fitri anita, rejeki mah gak akan kabur kalo emang milik kita, hehe... Makasih udah berkunjung.
Hapussubhanallah ya.. Bun
BalasHapusketty husnia, dapet rezeki, kudu balik berbagi rejeki. Makasih kunjungan ketty ke blog Bunda.
HapusSelamat Bund, Bunda memang luar biasa.
BalasHapusAuntie Dazzling, makasih buat pujiannya. Luar biasa sih emang, tapi luar biasa banyak umurnya, hehe... Makasih ya kunjungan ke blog Bunda.
BalasHapusWah, Alhamdulillah banget ya bunda. Selamat yaaa.. memang harus pantang menyerah ya untuk menjemput rejeki :)
BalasHapus