Cintailah Anak Adopsi.
Sumber Gb. wajibbaca.com |
Yuups, aku ingat acara yang aku tonton di televisi itu bernama "Indonesia Lawak Klub". Program lucu dan menghibur yang disuguhkan oleh Trans7. Pembahasan seputar anak adopsi benar-benar dikupas secara jujur dan gamblang. Anak yang diadopsi pun hadir dalam acara tersebut.
Bermacam niat seseorang untuk mengadopsi anak, baik itu anak dari saudara atau memang diambil dari Panti Asuhan. Namun harus diingat, ketika timbul niat untuk mengangkat seorang anak, niatkanlah dengan tulus dan ikhlas. Jangan datang melangkahkan kaki dari rumah menuju ke sebuah panti dengan niat mengambil anak atau mencari, apalagi membeli anak hanya untuk "memancing" kandungan sang isteri. Maksudnya anak yang diadopsi nantinya hanya dianggap sebagai pancingan.
Dengan niat yang seperti ini sudah menimbulkan satu dilema, karena anak yang diadopsi pun memiliki perasaan yang sangat halus, berapa pun usianya. Niat pasangan yang mengadopsi dirinya hanya sebagai pancingan disebabkan selama pernikahan mereka belum juga diberi keturunan oleh Allah Maha Pencipta sebagai buah cinta mereka.
Dalam hal di hati pasangan tersebut hanya memiliki satu niat tanpa digelayuti rasa cinta dan kasih sayang ketika mengambil seorang anak dari Panti, kebahagiaan tidak akan menyentuh hati mereka. Niat hanya sebagai pancingan. Titik. Memelihara, merawatnya tanpa belaian kasih sayang. Apa yang akan terjadi setelah mereka memiliki anak dari rahim sendiri? Lalu bagaimana dengan anak yang dijadikan umpan pancingan? Sembilan puluh sembilan persen, cepat atau lambat, bagaimana pun kuatnya mereka menyimpan sebuah rahasia tentang adopsi ini, suatu saat akan terbongkar. Kalau pun tidak dari orangtua angkat atau orangtua adopsi, sudah pasti dari para kenalan, tetangga, keluarga akan tercetus dan terbongkar juga rahasia ini. Bagaimana dengan perasaan anak yang diadopsi?
Tentu saja patah hati dan kekecewaan yang begitu besar akan terus menggelantung dalam batinnya yang akan berpengaruh kepada pertumbuhan mental dan fisiknya. Pasangan yang berniat mengadopsi seorang anak hanya dengan niat untuk pancingan, pastinya tidak memiliki rasa kasih sayang. Perasaan itu tidak akan tercurah kepada anak adopsi, tidak akan ada ikatan bathin di antara mereka. Apalagi ketika hadir jabang bayi buah cinta mereka.
Tetapi apabila mereka melangkah ke Panti untuk mengangkat seorang anak, seperti tadi aku katakan, berapa pun usianya, dengan berbekalkan sepenuh kasih dan sayang, maka akan berbeda halnya. Allah tidak atau belum memberikan keturunan yang diharapkan oleh sepasang suami isteri, namun Allah menggerakkan hati mereka untuk mengangkat seorang anak dengan sepenuh cinta. Allah pun akan melimpahkan kasih sayang pula di hati anak yang di adopsi. Perlakukan anak adopsi dengan sepenuh cinta layaknya anak kandung yang dilahirkan dari rahim sendiri.
Ikatan cinta yang telah terjalin begitu erat di antara pasangan suami isteri dan anak adopsi akan memberikan kekuatan kepada anak yang diadopsi. Kepercayaan diri akan muncul tanpa disadari karena dahsyatnya kasih sayang yang dirasakan oleh anak yang diangkat. Anak itu akan merasa sangat melekat demikian erat, membutuhkan pasangan itu sebagai orang-orang yang ia miliki dan mereka yang mencintai dirinya. Sehingga apabila pasangan itu memiliki anak kandung, tidak akan merubah perasaan hati mereka kepada anak adopsi. Mereka akan hidup bahagia.
Suatu saat anak adopsi ini tahu dan menemukan fakta bahwa ia adalah anak yang diadopsi, hal itu sudah tidak lagi akan mempengaruhi jiwa dan menggoyah mentalnya. Tidak! Sama sekali tidak akan berpengaruh. Kenapa? Karena besarnya cinta-kasih dan niat tulus yang diterima oleh anak adopsi dari kedua orang-tua angkatnya, sudah tidak lagi mampu menggoyang hati nuraninya. Wadah cinta dan kasih di dadanya sudah terpenuhi oleh kedua orangtua angkatnya. Demikian juga sebaliknya.
Mereka bertiga sudah merupakan ikatan yang tak terpisahkan. Gunjingan atau bullying dari siapa pun dalam bentuk yang bagaimana pun tidak akan berpengaruh apa-apa bagi anak adopsi. Ia akan bangga menjadi anak, walau pun hanya anak yang di adopsi bagi kedua orangtuanya. Wibawanya dan kepercayaan dirinya telah demikian kokoh. Baginya adopsi hanya sebuah kata, tak akan berpengaruh sedikit pun pada kasihnya yang telah tercurah sepenuhnya kepada orangtua adopsi dan bahkan ia ingin menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan oleh kedua orangtuanya.
Bila kelak ia dewasa akan menjadi figur yang memiliki penuh tanggung jawab. Kenapa? Karena sikap kedua orangtua adopsi yang mengasihinya sepenuh hati telah membentuk dirinya menjadi karakter yang bisa dibanggakan. Penuh tanggung-jawab. Memiliki tempat bernaung yang penuh kasih dan tanggungjawab, secara tidak langsung telah mendarah daging dalam dirinya dan membentuk pribadi yang membuat bangga kedua orangtua adopsinya.
Bila kelak ia dewasa akan menjadi figur yang memiliki penuh tanggung jawab. Kenapa? Karena sikap kedua orangtua adopsi yang mengasihinya sepenuh hati telah membentuk dirinya menjadi karakter yang bisa dibanggakan. Penuh tanggung-jawab. Memiliki tempat bernaung yang penuh kasih dan tanggungjawab, secara tidak langsung telah mendarah daging dalam dirinya dan membentuk pribadi yang membuat bangga kedua orangtua adopsinya.
Ketika ia tahu sepenuh cerita tentang dirinya, ia sudah tak peduli lagi apakah ia anak adopsi, anak angkat atau anak pungut sekali pun. Namun keinginannya yang besar pastilah ingin menggali asal usul kedua orangtua kandungnya, di mana dan siapa mereka. Dalam hal ini, kedua orangtua adopsi harus memberitahukan tanpa ada yang disembunyikan. Beritahukan bahwa ia diambil dari sebuah Panti dengan data-data lengkap tentang kedua orangtuanya.
Bila hal ini terjadi, berpasrah dirilah kepada Allah Swt, keputusan apa pun yang akan diambil oleh anak adopsi setelah ia mengetahui sejelas-jelasnya tentang orangtua kandungnya, jangan halangi dia untuk menentukan pilihan. Sekali pun ia akan menutup buku kenangan bersama kedua orangtua adopsi dan adik-adik adopsinya. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati umatNya. Aamiin.
Allah memberi keindahan nurani kepada anak adopsi yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang yang murni. Ia akan tumbuh dan berbudi tinggi. Sembilanpuluh sembilan persen ia akan memilih ibu dan ayah adopsi yang telah memelihara, merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang seolah darah daging mereka. Namun ia pun tidak akan melupakan orangtua kandungnya. Subhaanallah.
Jelaslah. untuk mengadopsi anak harus ada nawaitu. Ada kewajiban di balik niat itu. Yang lebih berat. Butuh pengorbanan dan keikhlasan yang tulus untuk menorehkan di dada: Cintailah Anak Adopsi.
Benar bunda mencintai anak adopsi sprti anak sndiri. Klak jika ia tau kl trnyata ia diadopsi krn rasa cnta org tua yg besar maka tak tergoyahkan.nice post bun.
BalasHapuswahhh nih kereen banget komen nya , ane mendukung mu kak
Hapusiyaa gan kereen pake bangett
Hapuswahh bolehh bangettt
HapusBenar bunda mencintai anak adopsi sprti anak sndiri. Klak jika ia tau kl trnyata ia diadopsi krn rasa cnta org tua yg besar maka tak tergoyahkan.nice post bun.
BalasHapusThank you meutia rahmah. Thankl you for your visiting my blog too.
HapusPelajaran ini jg berlaku utk orang tua tiri ya, bun. Supaya anak ttp bahagia krn mendpt kasih syg yg dahsyat dr ortu meski salah satunya bkn ortu kandung. :) tfs bunda
BalasHapusmencintai anak adopsi butuh keikhlasan dan hati yang seluas samudera...tidak mudah memang..tapi dengan niat yang tulus ikhlas pasti bisa dan bahkan bisa lupa kalau ia bukan darah daging sendiri karena rasa sayang dan cinta yg tulus tersebut
BalasHapusBetul banget. Anak adopsi kalo udah dianggap anak kandung, bakalan menganggap ortunya sebagai anak kandung :-)
BalasHapusJadi pengen mewek bacanya soalnya jd inget anak yg dulu mau saya adopsi, padahal udah terlanjur sayang bgt sama dia. Tapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya gagal mengadopsi.
BalasHapusKabar terakhir anak itu udah diadopsi dan dibawa ke semarang. Saya cmn bisa berdoa semoga di dilimpahkan kebahagian dalam keluarga barunya. Aamiin...
Jadi inget obrolan kita kmrn yah Bun.. TFS yah Bundaaa :)
BalasHapusMemang benar Bunda. Kasihan anaknya kalau sampai cuma buat pancingan. Gak tega saya membayangkan kalau si anak sudah gede dam ternyata memang kaish sayang orang tuanya gak sebesr anak kandungnya.
BalasHapusJadi kangeen ponakan adopsi saya...
BalasHapusAlhamdulillah kami keluarga benar2 tulus ingin merawatnnya tanpa atribut lain...
Sekalipun masih sering di jenguk oleh ibu kandungnya...kita ttp memberi ruang kpd ibu aslinya walau hanya sekedar menggendong...
setuju, semua perbuatan harus diniatkan yang terbaik. Untuk mengangkat anak seharusnya niat tulus dan ikhlas untuk merawat ya. Sedih kalau tahunya cuma buat pancingan.
BalasHapusiyha,,, siapapun itu kalau sudah di adopsi harus sepenuh hati... seperti di sinetron sctv itu si sabrina mencintai anak adopsi sepenuh hati,, hmm rasanya bergetar sampai kehati ... pahalanya pasti besar sekali ya
BalasHapus