ASI Hanya Lima Bulan Saja.

Sumber gbr. bontang.me
Sebenarnya setiap wanita pastilah menginginkan selama mungkin mampu memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada buah hatinya. Sebaik-baik batas usia untuk menyusui yang sudah diketahui oleh para Ibu maksimal dua tahun. Tetapi apabila keadaan yang tidak mengizinkan, tidak seorang pun yang bisa memaksa kita untuk melakukannya, kemudian menggantinya dengan Susu Bubuk Cap Bendera kemasan dalam kaleng seperti yang aku berikan kepada anak-anakku. Yang utama adalah menjaga kesehatan mereka semaksimal mungkin dengan teratur membawanya ke Dokter Anak untuk check-up kesehatan.


Bahkan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa lebih lama memberikan ASI untuk sang buah hati, semakin baik untuk perkembangan anak. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan dia sendiri akan mampu memutuskan kapan harus berhenti minum ASI. Semua pendapat terpulang kepada para ibu dengan masing-masing kemampuan, kondisinya dan keputusannya.

Tentu saja dengan segala macam pertimbangan. Pasti dengan perhitungan yang matang demi tetap menjaga kesehatan dan tumbuh kembang sang permata hati. Kenapa ASI Hanya Lima Bulan Saja? Maksudku cukup lima bulan saja bagiku pemberia ASI untuk anakku. Aku memiliki empat orang anak. Mereka semua hanya bisa menikmati ASI selama  5 bulan saja. Selebihnya? Susu bubuk Cap Bendera.

Aku punya alasan yang kuat mengapa sampai pada keputusan ini. Aku adalah wanita karir sejak aku tamat Sekolah Menengah Atas. Keadaan yang mengharuskannya begitu. Bukan berarti  aku tidak pernah mengecap duduk di bangku kuliah. Ketiadaan biaya juga yang membuat aku berhenti kuliah. Tapi seperti yang aku sebutkan di atas tidak berarti aku tidak pernah mengecap bangku kuliah dan menjalani serunya masa-masa yang dulu disebut "Mapras" lho. Tentang kuliah ini aku pernah menuliskannya dalam sebuah postingan di blogku yang lain.

Kembali kepada ASI Hany Lima Bulan Saja. Mungkin karena terlalu lelah dan bekerja harus menempuh jarak yang lumayan jauh, jadilah badanku mengalami penyakit 4L -- lemah letih lesu dan lemah. Alhasil tentu saja ASI jadi tersendat. Walau pun begitu aku selalu tidak lupa memberikan makanan tambahan buat anak-anakku. Makanan yang sehat dan bergizi.

Dulu, belum banyak pengetahuanku tentang internet, hehe... di mana aku bisa googling tentang apa itu makanan sehat dan bergizi. Saat itu (1967 onward) aku bisanya meramu sendiri makanan sehat untuk my beloved babies setelah buah hatiku itu lepas dari ASI -- nasi tim dengan campuran sayuran berwarna hijau yang silih berganti diolah dicampur daging atau ikan. Semua kupersiapkan sendiri sebelum aku pergi ke kantor. Soal menghidangkannya kepada anak-anakku yang waktu itu baru dua orang tentu saja kuserahkan kepada Asistan Rumah Tangga yang telah terampil dan terlatih, hehe... Sabar dan bersih dalam merawat dan menjaga permata hatiku yang masih berumur 19 bulan dan 8 bulan.

Susu bubuk Cap Bendera jaman dulu jauh berbeda dengan di jaman gadget lho, maksudnya di jaman kekinian. Dulu itu buka kalengnya masih harus dibuka dengan kunci seperti membukan kaleng kornet daging sapi, diputar-putar keliling, lepas, baru deh ditutup kembali dengan tutup plastiknya. Kebayang, kan, gimana kalo kuncinya patah? Hallah! Pastinya ribet buka kalengnya pake piso, hiks... Beruntungnya ibu-ibu masa kekinian yang sudah bisa merasakan kemudahan membuka susu kaleng dengan mudan -- tinggal menjentikkan telunjuk, mencongkel sedikit, lalu diangkat dan ditarik. Selesai. Mudahnya. Praktisnya.

Kembali ke susu cap bendera jaman baheula, hehe... yang memiliki rasa gurih tanpa rasa manis. Ketika aku memiliki anak di tahun 1969/1970 aku sengaja membiarkan mereka menikmati Susu Bubuk Cap Bendera tanpa gula, karena rasanya setelah aku cicipi koq lezat dan hhmmm...yummy... Tinggal takarannya saja yang harus disesuaikan dengan banyaknya air dalam gelas. Kalau pas takarannya? Hhmm...yummy... Anak-anakku suka sekali.

Satu per satu buah hati aku lahirkan dan aku tidak pernah memilih kasih dan membeda-bedakan rasa sayang dan perhatian kepada mereka. Semua sama merasakan ASI hanya lima bulan saja. Alhamdulillah ke-empat anakku semua tumbuh sehat, segar, brilliant dan berjaye-lah di mase-mase dewasenye, hehe...

Himbauanku untuk para ibu-ibu muda yang masih memberikan ASI untuk putra putrinya, teruslah memberi asupan ASI semaksimal mungkin, karena setelah aku lakukan googling ternyata membiarkan seorang anak menikmati ASI lebih dari usia dua tahun pun bukanlah suatu masalah. Bahkan  akan memberikan dampak percaya diri kepada si anak. Lho koq? Iya, karena menurutku lama kelamaan anak akan merasa malu dan memutuskan untuk berhenti nenen pada ibunya, atas kemauannya sendiri. Mandiri dan bertanggung-jawab sejak kecil. Yeeaayy...

Kenapa aku bilang nenen? Karena air susu sang Ibu sudah tidak lagi selegit ketika jabang bayi menyusu sejak lahir sampai usia sebelum dua tahun. Bisa jadi ASI sudah tidak berproduksi lagi setelah dua tahun ke atas. Ngomong-ngomong, aku membuat isi postingan ini berdasarkan pendapat pribadiku, bukan dari sudut pandang kedokteran atau yang lain. Jadi sah-sah aja koq kalau mau menyusui anak hingga usia lebih dari dua tahun.




Komentar

  1. Eh..tapi bunda. Beberapa temanku anaknya malah jadi suka mainan payudara ibunya gara2 di kasi asi s.d lebih dari 2 tahun. Jadi krn dah bisa ngomong dan bertindak sendiri malah bikin malu ibunya. Lagi banyak orang tiba2 ngotot mau buka baju ibunya krn mau nenen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu salah satu segi negatifnya, karena itu disarankan dua tahun adalah yang terbaik untuk menyetop ASI. Makasih kunjungan Ade ke blog bunda.

      Hapus
  2. aku pernah merasakan dilema ini bundaa..pengen teruuuus asi ekslusif tapi apa daya produksi kurang :(...itu ceritanya Bo. kaalau Obi lain lagi..nenennya lebih dari 2 tahun memang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah indah, memang gak masalah juga nenennya lebih dari dua tahun. Tapi kan emang udah gak ada airsusunya, kan, karena disebut "nenen", hehe... peranan ibu pegang peranan penting untuk mengarahkan si kecil untuk tidak nenen di muka orang banyak. Makasih kunjungan indah ke blog bunda. Salam hangat dari Pamulang.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Aduuuh, mbok ya namanya diganti toh jangan menggunakan kata yang itu, vulgar banget deh keknya. makasih kunjungannya.

      Hapus
  4. AKu karena di rumah aja, ngasih ASI sampe dua tahun lebih bun, ini lagi berjuang menyapih anak kedua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah2an berhasil, ya. Tapi jangan dipaksakan, biakan anak menemukan jatidirinya untuk mampu memutuskan sendiri, terus nenen apa stop. Begitu menurut bunda. Segala sesuatu yang dipaksanakan, gak baik hasilnya. Makasih kunjungan Rahmi Aziza ke blog bunda.

      Hapus
  5. Betul Bunda, anak akan minta berhenti sendiri setelah lepas dua tahun. Kejadian di anak saya dan gak pake drama :D
    Menyusui memang kembali ke kondisi masing-masing keluarga ya Bunda. Gak bisa dipukul rata :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekai, dani. Segalanya gak boleh dipaksanakan, biarkan mengalir dengan sendirinya. Karena itu ada dokter yang mengatakan bahwa anak yang memutuskan untuk "nenen" dengan keputusan sendiri, biasanya akan menjadi pribadi yang mandiri dan tegas. Makasih kunjungan dani ke blog bunda.

      Hapus
  6. Bun, tetangga saya ada sampai 4 tahun masih nenen ibunya. Dan kalau di depan umum dengan PDnya juga nenen. Banyak tetangga yang nyaranin untuk disapih. Ibunya ya jawab dengan enteng, "Ah, susu ini kan nggak beli."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeee...ibunya itu konyol juga ya, emang dia tahu puting masih ngeluarin susu, hehe... Gpp juga sih, kalo emang ibunya kek gitu, tapi ya jangan di depan umum. Gak baik juga dilihatnya. Iya, kan. Makasih kunjungan Ika ke bog bunda.

      Hapus
  7. Bundaaa, Zhafira nenennya enggak lama, lima bulan juga. Apalah daya, produksinya mengikuti tingkat kesetresan di tempat bekerja. Duh, sedih sebenarnya tapi bagaimana lagi, anaknya menolak dan dipompa juga keluarnya dikit banget

    BalasHapus
  8. Anakku yg pertama (Ka Alinga) ASInya cm smp 9 bulan bunda, krn ternyata aku dah isi waktu itu hamil anak kedua (ka Zaha). Alhamdulillah ASI smp 2 tahu nih yang Ka Zaha dan si Bungsu dek Paksi.
    Mungkin ada benarnya ka Zaha sm Dek Paksi smp sekarang sudah pada gede masih suka pingin mimik...megang2 ptuing gitu. apalagi klo lagi rewel atau mau bobo.

    BalasHapus
  9. Thanks for sharing here
    I am very happy to read your review
    I hope you give a useful topic for everyone.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu