Resolusiku yang Aku Canangkan Tahun 2016
Salah satu antologi yang tak pernah diterima oleh para Kontributor. |
Seharusnya buku KumCer itu sudah bisa diterbitkan secara self-publishing pada pertengahan tahun 2015, tapi ternyata aku ini suka coba-coba kemampuanku, hehe..
Naskah tersebut setelah aku kirimkan ke Editor, lalu aku kirimkan ke sebuah Penerbit Mayor, tanpa berpikir siapa aku sebenarnya. Sadar sih kalo Penerbit Mayor itu kan hanya menerima naskah yang bagus, berbobot, Penulis yang sudah terkenal dan sesuai dengan tema Penerbit itu sendiri. Tapi, ya, itu tadi, aku penasaran ingin menguji kemampuan menulisku. Dengan percaya diri aku kirimkanlah naskah KumCer tersebut. Selang beberapa lama, hahaha...aku menerima balasannya. Tau donk bunyinya apa? Sebuah penolakan-lah. Sedih? Tidak! Sakit hati? No way! Penasaran? Iya, penasaran.
Dengan rasa penasaran ini maka aku semangat untuk me-review naskahku. Aku baca ulang. Aku ganti beberapa cerpen yang genrenya kemudian aku tahu termasuk untuk Cerita Anak-Anak. Segera aku buat naskah baru sebagai gantinya. Dalam sebulan sudah jadi dan bisa menggantikan dua cerpen yang aku keluarkan dari kumpulan cerpen. Langkah selanjutnya?
Aku ini terlalu tinggi menggantungkan asa. Sebetulnya aku tidak perlu mengirimkannya ke Penerbit Mayor. Namun karena itu adalah satu-satu naskah Kumpulan Cerpenku, ingin juga sih mencoba peruntungan dengan mencoba diterbitkan oleh Penerbit Mayor, hehe...Terlalu tinggi ya harapanku tanpa mengukur dulu kemampuan. Kenapa aku begitu gigih memiliki keinginan mengirimkan naskahku ke Penerbit Mayor?
Oops, belum aku ceritakan alasanku. Ini dia: ketika itu aku baca sebuah Penerbit Mayor membutuhkan kumpulan cerpen untuk diterbitkan. Langsung donk, euforia-ku melambung, tanpa memikirkan siapa sih aku ini? Hehe...Aku kan Penulis Pemula di usia tua. Bakat menulisku pun baru tertempa kembali pada tahun 2009 setelah terpendam sejak tahun 1978. Kenapa begitu lama?
Alasan yang mendasar yaitu sejak tahun 2012 ketika aku mulai mengikuti beberapa lomba menulis antologi, ternyata aku seringkali menang dalam lomba menulis untuk antologi. Yang membuat aku percaya diri tentu saja ketika mengetahui naskah antologiku termasuk ke dalam 30 cerpen terbaik dari sebanyak 1223 naskah yang masuk. Bserarti kan kemampuanku menulis sudah mudah untuk lebih diasah. Iya, gak sih?
Semua karyaku terpilih dari sekian banyak jumlah peserta yang mengirimkan naskah. Pokoknya karyaku terpilih dari antara 500-an naskah untuk dimasukkan ke dalam buku antologi. Bangga donk? Bukan hal yang mustahil karena rasa bangga ini aku ingin memiliki sebuah buku karya solo. Caranya? Dengan meminta izin dari seluruh Penerbit dan Penyelenggaara Lomba Antologi untuk memuat naskahku ke dalam sebuah Kumpulan Cerpen. Alhamdulillah, izin kuperoleh dengan mudah.
Sebagai seorang Penulis Pemula, ingin juga aku meninggalkan kenang-kenangan untuk anak/cucu dan menantuku sebuah buku yang bisa mereka kenang sepanjang hidup mereka. Insya Allah keinginan ini aku targetkan sebagai resolusiku tahun 2016. Semoga saja bisa terealisasi sesuai rencana. Aamiin.
Insya Allah, begitu selesai dengan review dan perbaikan akan aku kirimkan sesegera mungkin ke sebuah Penerbit Indie/Self-Publishing, sehingga kelak anak, cucu dan menantuku serta kerabat bisa mengenangku melalui karya solo-ku tersebut.
Bismillah yaaa bunda, semoga terwujud di 2016 ini ... Solo solo solo hehehe
BalasHapusCihuuy...ada Cu-bay di blog bunda. Lho, koq kayak kenek Bis Malam Santoso sih, ya...solo, solo, solo... hehehe...Teri a kasih kunjungan Cu-Bay ke blog bunda.
HapusSemoga terwujud yaa Bunda :) Saya jadi ingat proyek SabulSabuknya Pakde, aih..itu semangatnya luar biasa yaa Bunda ;)
BalasHapusWaah, Pakde emang Super Hebat.Terima kasih do'a Yanti. Mksh jg kunjungan Yanti ke blog bunda.
HapusAamiin. Semoga diijabah doanya, Bunda. Buat buku untuk diwariskan kepada anak cucu.
BalasHapusAamiin. Insya Allah, Cikgu Haya. Mksh do'anya. Mksh jg kunjungan istimewa ini.
HapusAamiin.. Semoga berhasil diterbitkan, Bund. Penerbit mayor sekarang semakin selektif. Untuk buku kumpulan cerpen, memang hanya cerpenis yang sudah terkenal saja yang bukunya diterbitkan, hikss..
BalasHapusIya, bunda emang bandel, ya. Padahal bunda ini kan apalah apalah, ya. Bnyk Penerbit Indie, kan, ada uang ada buku. Mksh kunjungan Leila ke sini.
Hapussmga tetap sehat, semangat, dan penuh berkah. Judul KumCer-nya apa uni? apa berjudul KumCer di Usia Senja?
BalasHapusHehe...blm nemu judulnya, nih. Mksh kunjungan adinda ke blog Uni.
HapusSemoga resolusi tahun ini tercapai ya Bunda.. Semangat ya Bunda..biar usia gak muda lagi namun semangat menulis mesti menyala terus.. Aku juga penulis/blogger pemula namun merangka senja..hehe..
BalasHapusAamiin. Makasih kunjungan Rita ke blog bunda.
HapusAamin semoga di tahun ini terwujud ya bunda
BalasHapusAamiin. Mksh kunjungan Meutia ke blog bunda.
HapusAamiin...semoga terwujud ya Bun...saya juga nih, resolusi tahun ini bisa nerbitin novel...
BalasHapusWaah, keren tuh. Bunda blm mampu berkiprah di novel. Do'a dr bunda, ya, semoga novelnya cepet terealisasi. Aamiin.Mksih kunjungan Ika ke blog bunda.
Hapussemoga tahun 2016 bunda punya buku solo ya
BalasHapusAamiin. Mksh do'a Lidya dan mksh jg kunjungannya.
Hapuskeren banget ya ditolak tapi tetap tegar.... mantap
BalasHapusYa,iyalah, itu mah "kudu bin harus" hehe... Do'ain ya, smg bs terbit th ini. Kan bnyk tuh Penerbit Indie. Mksh kunjungan Mas Huda ke blog bunda.
HapusSubhanallaah. Kagum sama semangatnya Bunda. Semoga bisa segera terbit ya Bunda Yati bukunya.. :)
BalasHapusMaakasih do'a Dani buat bunda. Insya Allah. Makasih kunjungan Dani ke blog bunda.
Hapussemoga terwujud ya bund adu tahun 2016 ini, amin
BalasHapusTerima kasih do'anya, fitri anita. Makasih sudah nengokin bunda di blog ini
Hapusamin semoga terwujud mbak
BalasHapusAamiin. Semoga terkabul, Bunda :)
BalasHapusYang seperti ini bikinku nggak pernah berhenti menjura pada Bunda Yati. Semangatnya luar biasa. Aku doakan semoga buku solonya bisa terbit din penerbit mayor dalam waktu dekat ini ya, Bun. Aamiin Ya Rabb.
BalasHapus