Tiga Hal yang Harus Dihindari.

Source: pixabay.pregnancy
 Aku mengalami pregnancy, kau pun juga, hanya ada rasa bangga dan bahagia. 

Tulisan spontanitas ini terinspirasi dari kedatangan seorang kawan lama dengan segala macam keluhan hidupnya menghadapi gejolak ruang lingkup keluarganya yang sudah puluhan tahun boleh dikatakan bukan merupakan kesatuan yang solid. Aku sangatlah prihatin. Kalau aku yang berada di posisinya, mungkin aku tidak akan setegar dia. Allah masih memberinya kekuatan untuk tetap mempertahankan keberadaannya dalam keluarga. Anak-anak yang dilahirkan tak lagi peduli. Sesuatu telah membutakan mata hati mereka sehingga mereka benar-benar lupa akan tiga hal yang harus dihindari. Mereka menganggap kehadiran seorang ibu di rumah merepotkan. Ya, Allah, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya. Bukalah mata hati mereka. Aamiin, Ya, Rabbal'alaamiin.


Aku tak ingin menggali lebih dalam apa sebabnya. Tapi menurutku, apa pun kesalahan seorang ibu, sebesar apa pun, pasti pintu maaf harus dibuka oleh intan-permata yang dilahirkannya. Tapi tidak untuk temanku ini. Bagaimana bisa? Aku hanya mampu menasihatinya namun keputusan tentang masa depannya adalah haknya untuk memilih. Walau hatinya digerogoti oleh kepiluan, namun ia bertahan untuk tetap berada di rumah. Ada seorang lagi anaknya yang masih membutuhkan belai kasihnya.

Pernahkan tertanam di dalam hati ibu-ibu muda, betapa penuhnya hati digenangi kasih sayang buat sang permata hati. Ketika anak-anak masih kecil begitu hati-hati kita memperlakukan mereka seperti layaknya menating minyak penuh. Tidakkah para perempuan itu bisa menempatkan hati seorang ibu dibelahan jiwanya? Merasakan getar rasa sayang seperti yang sekarang ia rasakan untuk anak-anak yang ia lahirkan setelah mengandungnya selama sembilan bulan sepuluh hari. Tidakkah? Tahukah engkau wahai para anak akan tiga hal yang harus dihindari dari dalam hati dan pikiranmu? Kau ingin tahu? Akan aku cuplikan di sini. Semoga kau tidak akan melupakannya sepanjang hidupmu. Teruslah membaca.....
Source:gdakaska/pixabay
Cobalah pandang sejenak betapa kau di dalam pelukan seorang ibu. Kau pun melakukannya untuk anak-anakmu. 

Source: marcisim/pixabay
Lihatlah betapa ceria dan bahagianya seorang ibu memiliki permata hati. Kau pun pasti memiliki rasa itu seperti yang dirasakan oleh ibumu ketika kau kecil.

Sengaja aku menorehkan beberapa baris di atas semata untuk menyentuh hati para anak-anak yang seolah tidak pernah memiliki seorang ibu. Seakan ia dilahirkan dari sebuah batu bertangkup, yang hanya ada dalam  dongeng. Bahkan dalam dongeng itu ibunyalah yang ditelan oleh batu bertangkup. Kenapa? Karena sang ibu tidak tahan akan derita hati di sia-siakan oleh anak yang telah dengan susah payah ia lahirkan dan ia besarkan dengan kasih sayang. Sang Ibu seolah tak pernah ada dalam kehidupannya.Yang ada hanyalah sosok perempuan tempat pelampiasan segala cercaan dan makian. Bagaimana bisa? Untuk sisa hidupnya sang Ibu tak mampu menerimanya, lebih baik ia ditelan batu bertangkup itu. Daaan, setelah itu? Penyesalan pun hinggap di hati anak durhaka yang telah menjadi intan dalam hati sang Ibu. Apa boleh buat! Nasi telah menjadi bubur, tak dapat lagi ia mohon ampunan dan maaf kepada Ibunya. Ibunya telah tenang di alam sana. Sebuah penyesalan tidak datang di awal, namun ia akan menyapa siapa pun pada akhir sebuah kejadian.
Source: pixabay/jarmoluk
Tak seorang pun yang mampu menahan pertambahan usia. Aku, kau, atau siapa pun akan tua seperti ini. Rawatlah ibumu hingga akhir hayatnya. Keberkahan akan meliputi hidup seluruh keluargamu. Aamiin.

Wahai, anak-anak muda, siapa pun engkau, apa pun engkau, ingatlah akan tiga hal yang harus dihindari yang akan aku torehkan di sini, demi menghindarkan dirimu dari segala dosa, walau pun dosa itu hanyalah Allah yang bisa memutuskannya. Namun selama kita hidup tiga hal ini hendaknya kau ingat baik-baik. Hanya tiga hal yang ingin aku sebutkan di sini, walau pun masih banyak sekali yang harus kau pelajari rahasia kehidupan bagaimana cara untuk menyenangkan hati ibumu. Mengapa? Karena kasih yang ia miliki, sayang yang ia berikan, perhatian dan segala kepedulian yang ia miliki hanyalah untukmu, anak-anaknya. Camkan itu. Untuk anak-anak-nya, sang permata hatinya! Tiga hal yang harus dihindari bermukim dalam hatimu, apa pun yang terjadi:

  1. jangan pernah kau sakiti hati ibumu, baik langsung mau pun tidak langsung. Mata hati seorang ibu sangat kuat untuk menangkap segala gerak-gerikmu yang menyimpan segala perasaanmu untuknya. Ia akan tau dan ia akan mampu merasakan. Allah telah memberikan kelebihan itu pada kaum perempuan yang telah menjadi ibu, aku yakin tentang itu, walau tak ada dalil yang merumuskannya. Ini adalah hukum alam.
  2. Jangan meremehkan ibumu! Berilah ibumu keleluasaan untuk bergerak dan merealisasikan hobi atau kesenangan yang tidak menguras tenaganya.  Jangan pernah menganggap Ibumu tak pernah hadir dalam kehidupanmu karena hidupmu telah berkecukupan dan kau menganggap dirimu sudah tidak memerlukan nasehat, bantuan materi atau apalah itu dari ibumu.
  3. Jangan meninggikan nada suaramu ketika berbicara dengan ibumu, karena selain telinganya yang mendengar, hatinya pun akan langsung tertoreh.
Sampai detik ini aku merasa bersyukur kepadaNya karena anak-anak yang Allah anugerahkan untukku berhasil mengingat ketiga hal tersebut di atas. No wonder, semuanya berdampak kepada kesehatanku, menyebabkan aku selalu berseri-seri, membuat aku senantiasa ceria. Kata mereka aku "Young at Heart" halllah... Yups, keceriaan yang tak bisa dibuat-buat, datang dari hati yang bahagia. Seperti yang pernah aku tulis dalam postinganku jangan pernah kau genggam erat telapak tanganmu untuk ibumu.

Walaupun aku seorang pensiunan yang tidak menerima uang pensiun, hehe...tapi uang bulanan aku terima dari ketiga permata-hatiku yang tinggal tiga orang. Manula juga perlu lho pegang uang cash lho! Iya, siapa bilang gak perlu. Kebanggaan tersendiri buat seorang nenek membelikan cucu sesuatu dengan membuka dompet sendiri. Padahal uangnya juga dari anak-anak a.k.a. Emaknya cucu-cucuku. Eeetapi, tunggu dulu, si nenek juga punya lho uang hasil dancing jemari di atas toets keyboard Laptop. Apa coba? Ya..., bukan mau sombong sih, tapi aku juga sudah bisa memperoleh income dari ngeblog berkat bergabung dengan beberapa media sosial  --  walau pun belum merupakan penghasilan yang rutin.
Bahagia hati terpancar dari wajahku, tanpa kubuat-buat, tanpa senyuman yang semu, hehe...

Mereka mendukung aktivitasku, dengan catatan selama aku tidak menggunakan transport umum, aku harus naik taksi baru izin itu aku dapatkan, haha...gampang banget untuk mendapat izin dari anak-anakku, apalagi izin disertai support transport fee. Aku sendiri pastinya tau diri donk, kalau acaranya usai di atas pukul 6 sore, tentu aku juga tidak akan bisa menghadiri acara tersebut.

Alhamdulillah ketiga anakku semoga selalu akan mampu mengingat sepanjang hayatnya tiga hal yang harus dihindari itu. Tentu saja dengan mengingatnya akan memberikan keberkahan yang luar biasa dalam kehidupan mereka, semakin mereka bisa merasakan keberkahan itu, semakin mereka akan memperlakukan ibu mereka dengan sebaik-baiknya. Mereka pun sejatinya ingat posisi mereka juga akan seperti aku, hehe... perjalanan hari tak bisa dihentikan dan perubahan fisik pun tak bisa dihindari. Dengan memanjatkan rasa bersyukur, semua keresahan, apa pun bentuknya, akan bisa di atasi. Aamiin, ya, Rabb.



Komentar

  1. terima kasih sudah diingatkan ya bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Lidya. Terima kasih kunjungan Lidya ke blog bunda.

      Hapus
  2. bunda tiga yang harus diingat itu wajib banget deh.. insha Allah aku bisa spt itu ke ibuku dan berharap anak2 jg begitu ke aku :)

    BalasHapus
  3. Aamiin, bunda ikyt mendo'akan selalu begitu. Terima kasih kunjungan Zata ke blog bunda.

    BalasHapus
  4. # hal di atas memang wajib sekali ya bunda. Seorang anak tidak boleh menyakiti Ibunya. Terkadang saya suka sedih jauh dari Ibu.

    BalasHapus
  5. # hal di atas memang wajib sekali ya bunda. Seorang anak tidak boleh menyakiti Ibunya. Terkadang saya suka sedih jauh dari Ibu.

    BalasHapus
  6. # hal di atas memang wajib sekali ya bunda. Seorang anak tidak boleh menyakiti Ibunya. Terkadang saya suka sedih jauh dari Ibu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh dalam jarak tak mengapa selagi hati selalu bertaut dan mendo'akan kesehatan selalu prima. Aamiin. Terima kasih kunjungan Liswanti ke blog bunda.

      Hapus
  7. terima kasih sudah diingatkan bunda... ibuku sudah meninggal dunia, tapi semoga anakku tidak melakukan kedurhakaan padaku dan juga keturunanku kelak pun demikian pada ibu mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, do'a ade anita akan dijabah oleh Allah Swt karena niat hati seorang ibu untuk anak-anaknya. Terima kasih kunjungan ade ke blog Bunda.

      Hapus
  8. iya bunda , jadi mewek teringat ibuku nun jauh dariku, kangen jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...maaap...tapi kan jadi mengingat beliau lebih dalam lagi. Yuk, WA-an or angkat hape dan telpon segera. Terima kasih kunjungan Tira ke blog bunda.

      Hapus
  9. Terimakasih Bunda, tulisan ini jadi bikin kangen ibu dan nenek..

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah, SarrahSemoga Sarrah cepat menjenguk mereka, ya. Terima kasih kunjungan Sarrah ke blog bunda.

    BalasHapus
  11. Bunda, terima kasih sudah mengingatkan :)

    BalasHapus
  12. Terima kasih sudah diingatkan bunda, meleleh aku membacanya :(

    BalasHapus
  13. Postingan Bunda bikin saya terharu,teringat Almarhumah Mamah yg sudah tiada.
    Semoga mereka yg masih diberi kesempatan bersama Ibunda tak akan menyiakan waktu yg tersisa

    BalasHapus
  14. Melelehkan air mata,,, Top penghayatannya

    BalasHapus
  15. Kebaikan seorang Ibu memang terlalu sulit untuk dilupakan...

    BalasHapus
  16. surga dibawah tela[ak kaki ibu, tanpa rdhonya maka Allah juga tdk ridho kepadanya

    BalasHapus
  17. kasih ibu itu sepanjang jalan , tak akan bisa di ukur dengan apa pun jua betapa besar kasih sayang nya terhadap anaknya

    BalasHapus
  18. Bunda...jadi kangen ibu. InsyaAllah bulan ini mau pulang ketemu ibu.

    BalasHapus
  19. Aamiiin YRA.. Insya Allah ingat selalu ya bundaaa.. Kangeeen mamakuuu tersayang :)...

    BalasHapus
  20. Semangat buat jadi seorang ibu yang bahagia, insya Allah anak-anaknya tumbuh baik dan bahagia juga. Thanks for sharing, btw.

    Salam,
    Syanu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu