Aku Bukan Food Blogger

Aku bukan food blogger, tapi sekali-sekali aku ingin  memuat di blog yang aku miliki berdotcom ini sebuah postingan tentang makanan, baik itu makanan berat atau makanan ringan. Kebetulan belum lama ini anakku lulus ujian S-1 dan IPnya, bikin aku berdecak kagum. Anakku memperoleh IP 4 dan ini benar-benar sebuah kejutan buatku. Tinggal menunggu saat Wisuda beberapa bulan lagi. Satu surprise yang akan aku berikan sebagai rasa bersyukur dan berbahagia untuk perolehan hasil IPnya. Rencana pun matang. Aku akan membuatkan untuknya ungkapan rasa bersyukur, walaupun setiap solat tak lepas bibir ini mengucap do'a untuk anak cucu dan menantuku. Katanya lasagna dan spaghetti buatanku lezat, tapi anakku gak suka. Lalu apa, ya? Ayam? Ya, anakku tak pernah menolak olahan daging ayam. Pilihanku jatuh pada resep ayam isi, biasa disebut ayam kodok.

Dulu, ketika aku masih aktif bekerja, aku berhasil membuatnya -- tapi didampingi tutornya, jadi sukses berkreasi  memisahkan seluruh kulit ayam dengan utuh dari daging dan tulangnya. Tapi kini ketika ayam sudah aku hadapi dan mulai menguliti perlahan -- tak berhasil -- kulit itu sobek di beberapa bagian. Memisahkan kepaknya pun aku tak berhasil, bukan terkulai malah putus total. Huhuhuu...gimana ini...aku gak bakal bisa membuat ayam isi kejutan untuk anakku. Apa daya. Ayam yang sudah terkelupas dari kulitnya aku potong tiga, bagian dada dan dua bagian paha. Bumbu, bumbu, mana bumbunya? Hatiku galau  berteriak.

Jangan bingung! Aku menenangkan diri. Belum gagal koq, jadikan ajam panggang aja. Wah, berarti ayam harus diungkep dulu dengan bumbu lengkap yang sudah aku siapkan. Aku memang sudah berjaga-jaga -- kalau gagal memisahkan kulit dengan utuh dari daging dan tulang, maka aku pasti akan memanggangnya di-oven jaman baheula. Aku sebut baheula karena oven  aluminiun mini sudah aku miliki sejak anak pertamaku berumur 8 bulan, sejatinya harus sudah di "lembiru" (kempar beli yang baru, hehe...), karena jauh dari sebutan barang antik. Barang rongsokan yang tepat, namun masih aku simpan, awet sampai sekarang, walaupun sudah peyok di sana sini. Tak apa, masih bisa digunakan dan hasilnya tetap masih sempurna.

Sebagai seorang blogger, walaupun aku bukan Food Blogger aku ingin juga memiliki perangkat lengkap untuk aktivitasku, misalkan ketika aku mengikuti acara blogger --  ceklak-ceklik, bidik sana bidik sini dengan sebuah Camera, atau paling tidak kelak aku bisa memiliki gadget canggih seperti milik anak-anakku. Bukan aku tidak bersyukur telah memiliki gadget hadiah dari anakku yang cukup canggih, namun menggantungkan sebuah angan gakpapa, kan? Aku ingin sekali memiliki gadget yang lebih canggih dari yang aku miliki saat ini. Katakanlah, sebuah iPhone. Wooow...apa aku tidak menggantang asap? Sadarkah aku akan harga iphone? 

Siapa pun tahu harga iPhone apalagi Apple iPhone 6 Plus yang aku impikan. Akankah aku memilikinya?  Sebagai blogger aku dan blogger lain tidak boleh putus asa andai punya keinginan yang belum terwujud.  Insya Allah, sejauh kita rajin menabung dan tidak bosan mengikuti lomba-lomba yang menyediakan hadiah gadget istimewa. Jangan lupa, ada saat toko-toko online memberikan potongan harga yang luar biasa besarnya, jadi semahal apa pun tidak usah dijadikan kendala. Apabila sudah waktunya kita memiliki apa yang kita inginkan, maka Allah akan membukakan jalanNya bagi kita. Aamiin. 
Aku bukan food blogger -- Alih alih gagal membuat ayam isi  --  aku dengan mantap mengolah ayam itu menjadi ayam panggang. Nasi kuning pun tentu aku siapkan sebagai partner ayam panggangku. Memanggangnya? Menggunakan oven jadul tadi. Aku susun ayam yang sudah diungkep dengan bumbu rempah lengkap, aku susun di atas sebuah wadah pirex dengan rapih. Sebelumnya tentu saja aku olesi dasar dan sekeliling wadah, juga mengolesi seluruh permukaan daging ayam  dengan mentega agar setelah matang kelihatan cantik tampilannya.

Ayam panggang nasi kuning pengganti ayam isi, hiks.

Padahal aku sudah mempersiapkan androidku untuk membidik hasil kreasiku --  satu wadah ayam isi -- untuk anakku. Aku tahu mungkin bidikanku tak akan secemerlang menggunakan gadget milik anakku yang aduhai indah hasilnya. Jepretanku kelihatan sangat kurang menarik -- tapi bukan  disebabkan oleh gadget di tanganku -- jelas sekali salah fotografernya, hehe...belum piawai membidik objek dengan benar dan indah. 

Walaupun aku bukan Food Blogger, nyatanya aku berhasil juga akhirnya menyelesaikan olahan ayam panggang dan nasi kuning untuk anakku dalam rangka mensyukuri keberhasilannya meraih nilai IP yang memuaskan. Alhamdulillah.




Komentar

  1. Kalo kataku sih bisa jadi Bunda lebih oke. Karena kan food blogger gak semuanya bisa masak, jadi cuma bisa makan dan review. Haha... Selamat untuk anak Bunda yang Cum Laude. Aku juga paling suka dibikinin nasi kuning kalo ada event special. Pake bumbu kacang.

    BalasHapus
  2. Ya ampuun, a young lady with a thousand talents ternyata. Ajarin ah, bunda Inggrisnya pas-pas-an nih. Salut dengan cetarnya tampilan foto-foto kulinernya. Terima kasih kunjungan Mita ke blog bunda, ya. Jangan lupa bunda request pertemanan bunda di confirm, ya. Makasih.

    BalasHapus
  3. Wah menggugah selera betul itu ayam panggangnya Bunda.. kenapa tidak share resepnya sekalian Bunda? Pasti banyak yg pengen nih😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...kan ada food blogger. Kalo bumbu ayam panggangnya bunda beli jadi koq, paling ditambah rempah khusus ala bunda. Makasih kunjungan rita dewi ke blog bunda.

      Hapus
  4. Wah menggugah selera betul itu ayam panggangnya Bunda.. kenapa tidak share resepnya sekalian Bunda? Pasti banyak yg pengen nih😀

    BalasHapus
  5. wah bunda askhirnay mengahsilkana masakan yang tentunya enak krn dibuat dengan cinta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Tira. Alhamdulillah juga langsung disantap sama anak bunda. Terima kasih kunjungan Tira ke blog bunda.

      Hapus
  6. Bunda, aku jadi laper abis baca postingan ini hehe. Nasi kuning ini memang spesial ya Bun. Aku dimasakin nasi kuning setiap khatam Al-Qur’an. Biasanya dilengkapi ayam juga, terus ada bacem, mie goreng, peyek kacang. Aduuuh ngebayanginnya jadi makin laper. Hihi. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo itu nasi kuningnya pasti nasi kuning beras biasa. Yang bunda bikin nasi kuning beras ketan. Terima kasih kunjungan Intan ke blog bunda.

      Hapus
  7. Dibalik anak yang berhasil ada ibu yang hebat. Bunda luar biasa, perjuangannya membesarkan dan mendidik anak-anak tidak sia-sia.

    Selamat untuk anak bunda yang mendapatkan IPK sempurna. Aaahhh subhanallah, hebring. Ikut senang ya, bun.

    Orang tua dulu itu kalau masak biasanya ga mau pake yang instan, itu yang bikin aku ngiri. Kadang aku males ngulek bumbu. hihihi. Kayaknya dengan pengalaman bunda sebagai ibu pastinya bisa banget jadi food blogger. Hehehehe

    Laper liat ayam panggan dan naskun buatan bunda. Sehat terus my dear bunda. I love you.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zia, bunda lupa kl ansk bunda gak begitu suka yellow sticky rice, cuman ayam panggangnya yg laku. Mksh kunjunhan Zia ke blog bunda.

      Hapus
  8. wisata kuliner yg kekinian dong mbak haha, byk makanan kekinian di daerah tebet atau galaxy bekasi main main ke jakarta >< .
    mampir jg ya ke tulisan ini Pariwisata siapa tau butuh info tmpt wisata. makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini cuma sekali2 masaknya, dan hobby ayam panggang is number one, hehe... Insya Allah bunda berkunjung ke Pariwisata. Bunda lho bisa juga grandma, asal jngn Mbak...Mksh kunjungan ke blog bunda.

      Hapus
  9. Bunda, bikin laper Bunda. Aku juga suka postingan makanan walau bukan Food Blogger senang aja mengulas di blog buat jadi kenangan. Selamat buat anaknya yang cum laude. Keren deh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh,Naqiyyah. Bunda jg sekali2 doang koq bikin postingan kuliner. Mksh jg kunjungan Na as iytah ke blog bunda.

      Hapus
  10. Alangkah hebatnya kalau jadi food blogger dan makanan itu kita sendiri yang buat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho, emang kl food blogger makannya gak dibuat sendiri? #kepo. Mkdh kunjungan Mukhsin Pro ke blog bunda

      Hapus
  11. Terimakasih, ibuku nasi kuning, doa dan doa lagi...peluk cium dari GBR C4. Love you always 😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. For x Nomore peluk ciumbjuga dari Pumpkin Land. Thank u 4 visiting my blog.

      Hapus
  12. Yeeeaaaayy!! gapapa Bunda..yang penting masak pake Cinta, itu udah lebih dari cukup. Looks ugly? no problem. Yang penting YUMMY!

    BalasHapus
  13. Kereeen bundaaa, selamat yaa kelulusan anaknya bunda yati, IPK 4 kecenyaa, semoga sukses di karir dan impiannya yaa aamiin

    BalasHapus
  14. Selamat buat anak bunda kerennn dapet cum laude 4 sehebat bundanya :)
    dulu klo almarhumah ibuku masi ada juga suka bikin masakan klo ada event2. *peluk bunda*
    semoga sehat2 bunda

    BalasHapus
  15. Selalu suka sama semangtanya bunda... love bangett. Bunda selalu jadi inspirasi buat kami, blogger newbie. Tetap sehat dan menginspirasi yaa bunda :)

    BalasHapus
  16. Saya juga bukan food blogger.
    Menulis makanan hanya kalau habis makan di warung saja.
    Cakep blognya Mbak
    Salam hangat dari Jombang, Jawa Timur.

    BalasHapus
  17. Masak itu naluri si, otodidak gimana juga kalo serius pada akhirnya kita akan bisa :D

    Salam,
    Oca

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu