Anak-anak Adalah Aset Bangsa

ODOP JULI 2017, Hari ke-11 Tema: Harapan Hari Anak Nasional

Pixabay.com -- geralt



Anak-anak adalah Aset Bangsa.

Setiap negara memiliki event yang disebut Hari Anak -- Indonesia, memiliki event Hari Anak yang selalu diperingati setiap tanggal 23 Juli. Hari Anak ini adalah gagasan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Bapak (almarhum) Soeharto dengan keputusannya yang tertuang dalam  Keputusan Presiden R.I. No. 44 Tahun 1984, tanggal 19 Juli 1984 -- diberlakukan mulai dari tingkat Pusat hingga Daerah. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bermula dari keinginan sebuah negara -- Republik Indonesia yang berkeinginan untuk melindungi anak-anak dan melihat anak-anak adalah aset bangsa yang harus mendapat hak untuk bergembira, bermain dan ceria.



Sumber gbr.:netralnews.com
Bukan hanya Indonesia yang memiliki Hari Anak, tapi juga berbagai negara di seluruh dunia memperingati Hari Anak pada tanggal yang berlainan. Seperti Hari Anak Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 Nopember.  Negara lainnya juga merayakan Hari Anak pada tanggal yang berbeda dengan tujuan menghormati hak-hak anak.

Tunggu dulu -- untuk tambahan pengetahuan, hehe... apa sih  bedanya Hari Anak Internasional dan Hari Anak Universal? Bukankah kedua kata itu memiliki arti yang sama? Yes, similar but not the same...lol, bingung kan? Yuk, simak yang berikut:
  • Hari Anak Internasional -- sebenarnya terbentuk dalam konvensi International Women Democratic Federation di Moskow pada tanggal 1 Juni tahun 1949 -- yang membahas persoalan anak-anak dunia -- akhirnya dewan memutuskan secara resmi menghormati hak anak, mulai dari hak hidup, pendidikan dan kesehatan.
  • Hari Anak Universal -- ketika pada tanggal 20 Nopember 1959 Majelis Umum mengajukan Deklarasi Hak-hak Anak, tak kurang dari 191 negara menandatanganinya, maka tanggal penandatanganan deklarasi tersebut menjadi resmi sebagai Hari Anak Universal.
Anak-anak adalah aset bangsa yang harus dibina dengan sungguh-sungguh dalam hal pembinaan mental, pendidikan secara umum dan penggodogan mental melalui segi-segi agama yang dianut oleh masing-masing anak, serta menyeluruh tentang yang menyangkut kesehatan.

Hal tentang pembentukan pribadi anak sebenarnya tak lepas dari keterlibatan kedua orangtua dan juga lingkungan. Pendidikan dan teladan yang baik yang dilihatnya di rumah melalui sikap, tingkah polah dan tutur kata kedua orangtua mereka, termasuk didalamnya setiap individu yang berdiam dalam satu rumah. Anak-anak adalah PENIRU yang paling cerdas, jadi secara tidak sadar mereka akan MENIRU segala gaya yang dilihatnya sehari-hari, baik di rumah ataupun dari lingkungan.  Untuk kebaikan pembentukan mental anak, setiap pasangan harus menjaga dan menahan apapun gejolak hati yang bisa membludak diantara mereka (suami-isteri), atau sikap yang paling baik juga jangan pernah memarahi ART di depan anak-anak.

Sebagai contoh, apabila orangtua tinggal bersama kita, perlakuan penuh sayang dan perhatian penuh untuk orangtua akan langsung ditiru oleh anak-anak. Mereka pun tanpa harus diberi pelajaran tentang kasih sayang akan automatically jatuh sayang pada neneknya, seperti yang aku alami. #senangnya. Sebaliknya andai perlakuan kasar dan suara yang meninggi ketika berbicara terhadap orangtua maka ini pun akan langsung menjadi contoh yang paling mudah ditiru. Karena itu berhati-hatilah.

Harapan terbesar kita semua sebagai orangtua khususnya, para komponen masyarakat pada umumnya, tentulah mengharapkan pengetrapan peraturan perundang-undangan yang menyangkut perlindungan terhadap anak diterapkan dengan penuh tanggung-jawab oleh Pemerintah atau badan-badan yang bersangkutan.  Sanksi seberat-beratnya buat pelaku pelecehan seksual yang telah dewasa harus segera direalisasikan. Apabila ini menyangkut pelecehan yang dilakukan oleh anak dibawah umur, maka keikutsertaan seorang Psykolog harus dilibatkan. Begitu juga terhadap kejadian yang disebut "bullying."  Waspada terhadap lingkungan sebagai komponen masyarakat yang ikut peduli pada perlindungan anak. Jangan pernah memberi kesempatan kepada mereka yang berniat buruk terhadap anak kita, misalnya dengan membiarkan anak yang masih berumur dibawah 10 tahun berjalan sendiri tanpa pendamping.

Apabila kita ikut waspada dan peduli, In Sha Allah kejadian yang tidak diinginkan akan menjauh dari kita. Aamiin.






REFERENCIES:
http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/15930/peringatan.hari.anak..ini.sejarahnya
http://bercampur.blogspot.co.id/2014/07/kapan-hari-anak-internasional-universal_22.html

Komentar

  1. Bunda... kaulah muara kasih dan sayang, apapun pasti kau lakukan, demi anakmu yang kau sayang. Bunda... tak pernah kau berharap budi balasan, atas apa yang kau lakukan untuk diriku yang kau sayang. Saat diriku dekat dalam sentuhan, peluk kasihmu nan sayang, saatku jauh dari jangkauan, doamu kau sertakan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Juuun...koq jadi berpuisi-ria nih, hehehe...Seperti kata pepatah kasih anak sepenggalah namun kasih ibu sepanjang jalan. Makasih kunjunganmu, Nak

      Hapus
  2. mantep bun... setuju
    btw, bunda yati luar biasa, khatam nih #ODOP-nya heheheh, saya aja bolong-bolong pas periode ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kunjungannya, Roel. Ini aja baru buka laptop, tapi yang penting balesin dulu komentar yang masuk. Mudah-mudahan bunda bisa khatam, hehe... gakpapa, kan tetap berpartisipasi.

      Hapus
  3. Setuju, Bunda

    Anak-anak memang peniru ulung. Terbukti sekali cara si Kakak berkomunikasi dengan si Adek itu niru banget gaya saya. Meskipun Adek bertingkah ngeselin, kerap kali saya tegur baik-baik dan meluruskannya. Yaa ... namanya juga anak usia 2,5 tahun. Kan masih harus diajari banget ini-itunya.
    Nah, si Kakak yang abege juga bisa sabar banget tuh menghadapi adeknya.
    What a real copycat!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu