Do'a Salah Satu Cara yang Paling Afdol

ODOP JULI 2017, Hari ke-13, Tema: Tips meneruskan kebaikan untuk yang sudah meninggal, silaturakhim dengan teman-teman, sedekah atas namanya dan lain-lain.





Setiap kaum muslim sudah tentu tahu apa-apa saja yang bisa dilakukan sebagai tanda rasa kasih sayang terhadap seseorang yang telah meninggalkan kita. Banyak sekali tips utuk melakukan hal ini, tapi yang paling afdhol tentulah do'a yang dipanjatkan oleh anak-anak yang soleh dan solehah. Bagi almarhum/almarhumah teman-teman tersayang, untuk kakak-kakak, para sepupu yang dekat di hati kita selain dari do'a, juga mengunjungi kerabat mereka sekali-sekali sebagai tanda kita mengingatnya sebagai orang-orang yang dikasihi oleh almarhum atau almarhumah orangtua kita atau siapapun itu yang erat kaitannya dalam tautan kekeluargaan atau persahabatan. Do'a Salah Satu Cara yang Paling Afdol.

Dalam keluarga kecilku, aku telah kehilangan suami tersayang, anak lelakiku satu-satunya yang pernah menemani hidupku hingga ia berusia 45 tahun, kemudian satu lagi yang seharusnya menjadi anak sulungku, namun karena aku mengalami keguguran ketika usia kandungan 6 bulan -- tetaplah ketiganya harus terbawa dalam do'a-do'aku, sebagai tanda aku akan mengingatnya selama hayatku dikandung badan.

Hal utama yang acapkali aku lakukan adalah berdo'a untuk mereka. Setelah itu barulah aku juga melanjutkan membaca alfatehah untuk para Karuhunku, Nenek dan Kakekku, Ibu dan Ayahku, Saudara-saudaraku yang telah lebih dahulu menghadapNya. Aku hanya memilih yang paling sering adalah berdo'a/berzikir untuk mereka setiap selesai menjalankan solat, utamanya Solat Magrib. Alhamdulillah.

Selain dari cara yang paling mudah seperti yang aku sebutkan di atas, aku juga acapkali berkunjung ke adik kandung dan keponakan suamiku. Karena aku sangat tahu bahwa suamiku amat menyayangi mereka. Suamiku hanya memiliki adik kandung perempuan satu-satunya yang memiliki seorang anak lelaki. Hubungan kami semaksimal mungkin kami pelihara sebaik mungkin, namun karena situasi di seluruh kota di Jakarta dan Tangerang ini amatlah padat dengan kemacetan, maka terpaksalah aku dan anak-anakku hanya berkunjung ketika datang Hari Raya saja. Selebihnya kami lakukan dengan komunikasi melalui telepon genggam.

Untuk keluarga ayah dan ibuku, boleh dikatakan kami sudah kehilangan sumbu, maksudnya tidak ada lagi yang dituakan untuk menjadi penunjuk silsilah keluarga. Aku,  hingga usia 78 tahun, tidak pernah sekali juga bertemu dengan saudara-saudara dari pihak ayah, apalagi dari pihak ibuku. Satu-satunya jalan untuk mengenang ayah dan ibuku hanyalah do'a khusuk yang aku panjatkan untuk mereka sekeluarga, karena aku sendiri tidak mengetahui nama-nama mereka, hiks, hiks... Tapi aku memiliki Silsilah Keluarga, namun belum ada, hingga saat ini yang mengambil inisiatif untuk mengadakan silaturakhim dalam skala besar sebagai ajang memperkenalkan keluarga masing-masing.

Ada juga hal lain yang aku lakukan untuk orang-orang terkasih yang telah lebih dahulu meninggalkan kami sekeluarga, yaitu dengan terus menjalin hubungan dengan pribadi-pribadi yang disayangi oleh almarhum atau almarhumah walaupun seperti sudah aku utarakan di atas tidaklah sesering yang kami inginkan, mengingat situasi dan kondisi.

Setelah almarhum anakku  meninggalkanku, ada rezeki yang tercurah dari Allah SWT, maka rezeki itu kami belikan sejumlah karpet yang kami salurkan atas nama almarhum ke Masjid terdekat dengan makam anakku, agar manfaat. Semoga saja amal mereka yang solat dan mengaji di Masjid itu mengalir juga pahalanya ke anakku. Aku pernah mendengar, do'a yang makbul itu datangnya dari keluarga-keluarga terdekat, bukan dari para jamaah di Masjid yang menduduki sajadah sedekah dari anakku almarhum. Biarlah semua itu hanya Allah yang mengatur karena Allah Mahatahu dan Mahabijaksana serta Mahamenentukan. Aamiin, ya, Robbal aalamiin.



Komentar

  1. Semoga, mereka semua khusnul khotimah ya Bunda. Aamiin

    BalasHapus
  2. semangat bunda... semoga orang-orang terkasih mendapat tempat terbaik di sisi-Nya

    BalasHapus
  3. Semoga Allah menerima amalan baik bunda sekeluarga ya. Allahuma amin.

    BalasHapus
  4. kisah yg menggetarkan hati hati kecl ini nek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mukhofas Al-Fikri, Nenek baru aja ke blognya Mukhofas. Wah, keren banget tampilannya. Ajarin Nenek, donk. Makasih kunjungannya, ya. Maaf Nenk gak meninggalkan komentar karena bingung mau tarok di mana komentarnya, hehe...

      Hapus
  5. Hai bun.... semoga doa2 bunda dikabulkan Allah aamiin. Semoga mereka yg mendahului bunda diterima amal baiknya dan ditempatkan di surga aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu