3 Hal Yang Harus Dihindari

ODOPPEB18 Hari ke-9 13/2/18
Tema:   Menghargai Diri Sendiri

3 Hal Yang Harus Dihindari -- apa sih maksudnya? Tema hari ini merupakan untaian kalimat yang panjang. Jangan salahkan aku kalau beberapa kalimat akan aku ambil sebagai bagian dari postinganku. 


Coba perhatikan kalimat-kalimat yang ini:

1. "Gak apa-apa, buat diri saya gak usah dipikirkan."

2. "Saya mau digimanain juga terserah, masa bodoh!"

atau yang ini:


3. “Saya mah apa atuh,  cuma remahan rengginang”

Kenapa ketiga point itu perlu aku masukkan dalam postinganku? Karena antara lain tiga hal inilah secara perlahan akan  menyebabkan seseorang kehilangan self-esteem (penghargaan terhadap diri, harga diri) membiarkan dirinya diperlakukan apa saja dan bagaimana saja. Cara berpikir seperti ini lambat laun pasti disusul dengan kejatuhan seseorang ke jurang inferiority (rasa rendah diri yang parah).  Wooow, jangan biarkan hidupmu terbelenggu oleh semua perasaan itu. Jauhkan sifat masa bodoh, apatis dari hidupmu. Hargailah dirimu, cintailah dirimu. Dengan selalu memiliki rasa itu, maka rasa bersyukur akan anugerah Allah Swt atas kesempurnaan jasmani dan rohani kepada umatNya akan bertambah besar.

Aku pernah menulis tentang bagaimana kita harus mencintai diri sendiri dalam postinganku di sini.

Setiap wanita normal pasti menginginkan tampil rapih dan tidak membiarkan tampilannya membuat orang lain akan bereaksi dengan cemoohan. Jangan biasakan merapihkan diri hanya ketika kita akan keluar rumah saja, tapi hendaknya jagalah penampilan walaupun kita sedang di dalam rumah. Tidak juga berarti kita harus bersolek lengkap. Apalagi bagi mereka yang sudah memiliki pasangan hidup. Sederhana, rapih, manis akan merupakan paduan yang mampu menambah cinta kasih pasutri. 

Menjaga kerapihan diri sangat besar artinya bagi pasangan -- sang junjungan akan merasa dihargai, merasa dipedulikan. Believe it or not. Trust me. Pasutri harus menjaga keharmonisan semaksimal waktu yang ada. Yang penting semua udah beres donk ....anak-anak udah rapih, makanan udah tersaji etcetera, etcetera...

Lalu apalagi sih trik untuk menghargai diri sendiri selain dari yang telah kusebutkan di atas itu? Yuk, sebaiknya simak cara menghargai diri ala bundayati. Serius lho... aku setua ini masih selalu menjaga penampilanku kalau keluar rumah lho. Aku tahu dan sadar banget usiaku sudah hampir berkepala delapan. Apakah usia menghambat aku untuk berdandan rapih? Aku masih suka sekali mematut-matut diri di muka cermin sebelum keluar rumah (khususnya ketika diajak bepergian oleh anak-anakku).

Aku masih suka luluran, membalur lenganku dengan body lotion, menyemprotkan parfum ke tubuhku, menyukai celana Jeans --  seringkali memanjakan diriku dengan memakainya. Itulah aku yang menyayangi diriku teramat sangat. 

In Shaa Allah, sejauh ini aku selalu memiliki percaya diri yang kuat, tidak canggung berhadapan dengan orang yang baru aku kenal.  Mungkin hal ini disebabkan aku pernah menjadi seorang guru, walaupun guru volunteer. Aku terbiasa menghadapi orang banyak dan di sinilah kepercayaan diriku semakin kental menyergap diri.  Aku tidak boleh under-estimate diriku aku merasa belum tentu mampu mengerjakan sesuatu yang baru, misalnya.  Dengan kepercayaan diri dan ketenangan, sesuatu yang sulit akan dengan mudah kita atasi. 
 Menghargai dan percaya diri bisa berpose seperti ini, hehe...


Aku tidak pernah merasa berbeda dari yang lain ketika berkumpul dengan para blogger muda dan ranum, hehe... Ya, itu tadi, karena percaya diriku yang membawa aku larut dalam pergaulan dengan mereka. Aamiin. 
Aku selalu berusaha untuk menjaga staminaku dan tetap minum herbal atau ramuan apa saja asal bukan obat-obatan dari dokter. (kecuali memang aku benar-benar sakit), namun untuk kesehatan yang berkesinambungan aku meluangkan waktu membuat ramuan sendiri. Kalau tak ada ramuan, aku memetik 3 lembar daun sirih merah. Aku seduh dengan air mendidih, biarkan dingin, minum. Tak lupa aku siapkan madu  dekatku. Karena rasa air sirih itu pahitnya minta ampun.
Mungkin karena itu aku selalu kelihatan rada-rada bugar dibandingkan wanita seusiaku...#siapayangbilang? Mau contoh cerita sigapnya aku hahaha...ketika memasuki gedung Gerai Telkomsel untuk mengganti kartu dengan nomor kartu SIM yang raib bersama handphoneku.
Seperti biasa, setelah mengambil nomor antrian aku diminta untuk mengisi formulir sebagai persyaratan. Selesai pengisian aku serahkan kepada petugas yang menanganinya -- aku diminta duduk menunggu panggilan. Tapi belum juga aku duduk, petugas itu memanggilku. 
Petugas: "Bu, maaf, ya. Apa ini gak salah?" 
Aku bingung apanya yang salah nih. Aku rasa aku sudah mengisi formulir itu dengan hati-hati, walau dengan mata tuaku, hihihiii...
Aku: "Ada apa, ya,  Pak?"
Petugas: "Ini lho, Bu, apa gak salah tulis tahun kelahirannya?"
Aku: "Gak, Pak, udah betul koq. Emang kenapa, ya?"
Petugas (masih kelihatan gak puas): "Salah tulis kali harusnya tahun 1959. Ini Ibu nulisnya tahun 1939."
Aku: "Itu betul, Pak, memang Ibu kelahiran tahun 1939. Apa gak seperti Nenek usia 78 tahun"?
Petugas: "Subhaanallah, ibu kelihatan masih sehat. Ibu sendiri datang ke sini? Naik apa, Bu? Kenapa gak minta anak Ibu aja yang mengurusnya?" 
Ya, ampuuun, ini orang koq ya cerewet banget dan banyak nanya pulak. Tapi aku jawab sambil becanda tentunya:
"Berdua, Pak, sama tukang Go-Jek" 
Petugas: ????  

Last but not least: Jadi, sayangilah dirimu, jaga kesehatanmu, peduli pada penampilanmu, jangan biarkan siapapun meremehkanmu.  Walaupun kita tampil sederhana, tapi pantas dan rapih orang juga akan menghargai kita. Rasa bersyukur kepada Allah Sang Maha Pencipta ditingkatkan. 

Keep on loving yourself.





Komentar

  1. Kerennnnnn bunda... Love you full lah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mey, makasih pujiannya. Ilopeyupultu Makasih kunjungan Mey ke blog bunda

      Hapus
  2. ah, bunda mah, selalu tampak awet muda, krn prinsip hidupnya yahud

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihiii...tampak awet muda? Abis liatnya pake sedotan, ya? Ayo donk, Tira, bikin cerita tentang di LN dan kapan kembali ke INA? Bunda di japri ya kalo udah ada ato bundanya kali ya yang jarang ke blog Tira. Jangan2 udah ada ceritanya. Makasih kunjungan Tira ke blog bunda.

      Hapus
  3. Kangen Bunda nih. Kapan hari aku colek di twitter belum dibales. Pengen deh main ke rumah bunda, mau minta resep awet muda bahagianya tapi jangan minum yang pahit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaap...bunda jarang banget buka twitter karena gak begitu gape maen twitter. Coba ntar bunda liat, ya. Ayo atuh, WA dulu kalo mau maen karena rumah bunda tuh banyak, hehe...dalam satu minggu bagi-bagi hari antar rumah bunda (Pamulang) rumah anak (Ciputat) dan rumah si bontot (Bintaro). Gitu...You're welcome Helena. Gimana si kecil udah umur berapa sekarang?

      Hapus
    2. Wah Bunda kunjungan kerja terus nih, hehehe. Oke bun. Nanti aku chat yaa. Mau long weekend dulu. Alhamdulillah SID mau 3 tahun.

      Hapus
  4. Ahh bundaa, aku mah mau rengginang sama nastar, ada ga? gpp cuma remahan juga, karena itu yang paling enaak hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nchieeee..rengginang mah kudu na teh ti Bandung. Kalo nastar kalo Lebaran, tapi gak ada juga remahannya, da langsung di hap-hap-hap ku incu, hehe... Makasih kunjungan Nchie. Btw besok teh anak n cucu mau ke Trans Studio tapi bunda gak diajak karena lagi ada tugas nih dari ISB, hehe...#soook Ultah incu tgl. 15. Hiks...

      Hapus
  5. Subhanallah...tetap semangat Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjungan Topik ke sini. Sering-seringnya.... yeee..buntutnya gak enak, hehe...

      Hapus
  6. ah setuju bunda mulailah menghargai diri sendiri noted banget dan aku juga suka bilang apalah aku ini remahan peyek padahal jangan yah :) makasi bunda sll inpirasi aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa...jangan, usahakan gak pernah seperti itu. Nomor satu siapa hayo yang menghargai diri kita? Ya, kita sendiri. Ya, gak seeey. Apa bunda salah, ya.

      Hapus
  7. Bunda....percaya diri itulah yang kadang suka krisis di aku. Tapi bunda ini panutan loh, meskipun usia bertambah maka percaya diri juga harus bertambah ya. Dan iya bun, kita memang harus menghargai diri sendiri ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu