Mampukah Aku Menciptakan Trend Sendiri


 ODOPPEB18 Hari ke-7 (110218)
Tema: Sebagai blogger, tentunya ingin punya ciri khas, termasuk menciptakan trend sendiri.
 Walau belum nge-top, langkah apa yang dilakukan supaya bukan sekadar
 menjadi follower namun menjadi pencipta trend yang inovatif

Sebagai blogger yang mengandalkan kecepatan mengetik saja, tentu hal yang mustahil bisa menjawab pertanyaan Mampukah Aku Menciptakan Trend Sendiri. Mana mungkin? Tapi bukan Bundayati sebutanku kalau belum apa-apa sudah bilang gak bisa atau gak mungkinlah, hehehe...
Awal aku mulai terjun ke dunia online



Segala usaha andai dilakukan dengan fokus, serius dan dengan niat ingin maju, pastilah akan membuahkan hasil yang diharapkan, sekecil apapun. 

Sejatinya, masih terlalu jauh bagiku untuk membayangkan mampu menciptakan ciri khas yang bisa tercermin dari ulasan, penulisan, cara pengutaraan apa yang menjadi target tulisan. Bukan aku yang bisa menilai, tetapi tentu saja para readers, apalagi readers yang setia mengunjungi blog ini. 

Bagiku tak pernah terlintas untuk memiliki visitor yang berkunjung ke blog milikku dan meninggalkan komentar dalam jumlah puluhan jejak, apalagi membayangkan ratusan komentar mereka di blog. Suatu hal yang biasanya sangat diharapkan oleh Pemilik Blog. Namun tidak  buatku. 

Yang penting aku selalu berusaha memaksimalkan untaian kata-kata dalam menulis agar menarik. Menghindar dari menulis panjang lebar tanpa tahu kemana arah tujuan penulisan yang terlahir. Selain dari itu tulisan yang jujur dari hati akan mudah mengalir begitu saja melalui jari-jari tanganku. Karena, itulah kemampuanku. Tapi disamping itu juga sudah pasti aku memikirkan bagaimana caranya agar aku suatu saat bisa memiliki ciri khas untuk blog ini. Ciri khas yang pasti akan tergambar dalam pikiran para pembaca yang mampir akan karakterku -- bagaimana dan apa yang terbetik dalam pikiran mereka ketika membaca tulisanku, itulah aku pikir yang akan menjadi ciri khasku.

Berkaitan dengan paragraf di atas, yang sebaiknya dilakukan adalah luangkan, sisihkan kesempatan untuk sesering mungkin sharing dengan mereka, walaupun kami belum pernah kenal secara offline. Pertemanan, ya pertemanan karena ngeblog juga mempunyai arti yang dalam, pertautan batin antar blogger, sehingga tanpa perasaan terpaksa mereka akan dengan ikhlas membantuku keluar dari kesulitan yang terjadi kala aku sedang ngeblog. Terima kasih kepada @Zia Subchan, @langitamaravati, @echaimutenan dan beberapa teman lain yang tak bisa aku sebutkan satu persatu. Intinya mereka semua mendukung eksistensiku di dunia blogging ini. Aamiin.

Aku bangga pada apa yang telah aku capai di dunia online hingga saat ini, tapi aku sama sekali belum puas. Karena sebagai  blogger renta sekalipun aku harus berusaha lebih aktif. Memiliki luasnya imajinasi dalam menulis. Sebuah imaginasi sebagai hasil dari membaca, baik dari buku, majalah atau dari postingan teman-teman blogger lain. Imaginasi yang bisa berkembang menjadi sebuah tulisan yang manfaat dan berkualitas. Yang kesemuanya memerlukan keseriusan, pelatihan dan banyak bertanya kepada mereka, para blogger yang Senior dalam ilmu ngeblog -- mereka yang memiliki skill  ngeblog dengan segala pernak-pernik buat memperindah penampilan, baik  konten ataupun wajah blog.


Kenapa harus minder untuk tampil? Siapa takut? (dokpri)
Walaupun di sana sini aku banyak sekali bertanya pada rekan blogger yang baik hati saat aku menghadapi kesulitan, aku tak pernah memiliki rasa minder atau tidak percaya diri. Ada pepatah yang mengatakan "Malu Bertanya Sesat di Jalan" -- Tak Satu Jalan ke Roma, bukan?  Menghadapi jalan buntu ketika googling itu hal biasa. Kenapa? Karena penjabaran untuk yang aku perlukan masih berkutat seputar apa yang tak aku kuasai -- hampir semua mengarah kepada kemampuan yang tak kumiliki seperti apa itu koding, bagaimana fungsi script dan lain sebagainya -- yang seharusnya sebagai seorang blogger -- sudah tak asing lagi bagiku. Justru itulah aku, sepertinya aku memang membutuhkkan tutor yang konkrit, pendamping yang mengajariku langsung sampai aku paham, hehehe.... #riweuh

Jadi Mampukah Aku Menciptakan Trend.Sendiri. biarlah waktu yang akan menjawabnya. Yups, Time Will Tell.

Last but not least:  Aku harus menggembleng diriku untuk tidak lengah di kancah ini karena persaingan yang ketat antar blogger memperebutkan perhatian Pihak Ketiga ( Clients) Suka atau tidak suka mereka pasti akan memilih blog yang berkonten positif dan yakin akan mendapat banyak pembaca. Kalau akhir-akhir ini aku agak kurang minat pada bidang literasi, itu bukanlah satu kesalahan tapi sebuah kelalaian.  Aku harus melipat gandakan semangat untuk menyukai literasi,, karena dari sinilah akan berawal aku memperkaya kosakata dan diksi. Kedua hal yang diperlukan untuk melengkapi tulisan dan memberi warna pada konten. Aku harus segera sadar. Aku lengah maka ini tidak akan membantu usahaku untuk lebih baik ke depannya dalam bidang blog. 


Seorang blogger dituntut selalu haus akan wawasan ditengah ketatnya persaingan. Carilah sesuatu yang menantang agar kelak tak ada lagi keraguan: Mampukah aku Menciptakaan Trend Sendiri.

Selamat membaca.

Komentar

  1. Hi Bunda sayang. Udah lama ga main ke sini, euy. Tiada yang tak mungkin jika kita memang memiliki impian. Karena impian akan menuntun pikiran untuk memikirkan strategic plan untuk mewujudkannya.

    Termasuk jika kita ingin memiliki trend sendiri di dalam blogging. Pasti bisa. Atau setidaknya, let's say bukan dengan sebutan trend sendiri, tapi menulis dengan ciri khas kita sendiri, sehingga di mana pun kita menulis, pembaca setia kita, akan tau bahwa "Aih, ini kan tulisannya Bunda Yati! atau aih, ini kan tulisan Alaika Abdullah!", misalnya.

    Ayo Bun, pasti bisa dan aku yakin, Bunda sudah memiliki ciri khas sendiri dalam berbagi konten positif di blog Bunda atau di mana pun yang memungkinkan.

    BalasHapus
  2. Biarpun belum jadi trend sendiri menurut Bunda,'menurutku Bunda udah.

    Bayangin ajaaa. the one and only Bunda Yati yang kukenal sudah masuk ke kepala 7 usianya tapi semangat tinggi nge-blog. Itu kan, udah nerobos jalan, Bun!

    Semoga aku bisa ngikutin jejak Bunda, amiiin... akan kubuat konten dan berbagi setiap saat kubisa, hingga tutup usia. Amiin.

    BTW kalimat ini bener : ngeblog juga mempunyai arti yang dalam, pertautan batin antar blogger, yup! ALhamdulilah the beauty of blogging emang dahsyat! Peluk Bunda

    BalasHapus
  3. Bunda udah jadi trend sendiri deh kayaknya. Setuju sama Mbak Tanti di atas, kalau dengan memilih jalan sebagai blogger, aku rasa Bunda ini udah Trending Topic di dunia per-blogger-an hehehe.

    BalasHapus
  4. aku sih yakin, bunda pasti bisa lah

    BalasHapus
  5. wah, pastinya bisa ya, aku juga mau nulis terus kayak bunda tapi masih suka malas

    BalasHapus
  6. Saya juga berusaha menghindarkan diri dari menulis panjang lebar tanpa tahu ke mana arah tujuan penulisan yang terlahir, Bunda...

    BalasHapus
  7. Bunda tuh sudah punya branding sendiri loh, Bun. Bunda tuh semangat sekali ngeblognya apdahal aktifitas Bunda tuh banyak sekali. Bunda berhasil eksis sampai sekarang, keren sekali loh, Bun. Saya saja yang masih mudah, jadi malu, euy. Bunda saja bisa tetap ngeblog, masa saya enggak bisa? hehehe. Semangat Bun, sehat-sehat selalu ya, Bun

    BalasHapus
  8. Ahh, Aku pokoknya pengen jadi kaya Bundaaaa, kalo usia udah senja tak menghalangi aktivitas menulis, bundaa lopyu

    BalasHapus
  9. Pokoknya mah keren lah untuk Bunda mah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu