Menghadapi Saat Roda Kehidupan Berada di Dua Sisi

ODOPPEB18 Hari ke-3 (7 Pebruari 2018)

Dulu, ketika aku masih kecil belum mengerti apa maksud Nenek mengatakan: "Hidup itu seperti roda pedati." Setelah dewasa baru aku sadar akan artinya. Roda pedati yang  berputar, berputar dan berputar, kadang berada di sisi bawah dan secara teratur berpindah di posisi atas. Tak ada yang bisa mengubahnya karena itulah perjalanan perputaran roda pedati. Menghadapi Saat Roda Kehidupan Berada di Dua Sisi setiap individu pasti pernah mengalaminya. Begitu juga dengan perjalanan hidup yang aku alami tak lepas dari dinamika kehidupan. 

Sumber Gbr: dari GOOGLE


Apa sih ya dinamika kehidupan itu? Menelisik artinya dari beberapa website, aku sampai pada kesimpulan tentang apa yang disebut dinamika kehidupan,  yaitu  naik turunnya taraf hidup seseorang yang terkadang berada di posisi bawah dengan berbagai ragam warna kehidupan yang sulit dan ada kalanya berada di atas, posisi roda kehidupan yang membuat seseorang bernapas lega jauh dari kepelikan hidup yang menjerat -- layaknya roda pedati yang dalam perjalanannya pun mengalami ritme yang sama. 

Lalu bagaimana kita harus mengatasinya. Hal ini tentu saja tergantung kepada masing-masiing pribadi yang "sedang" mengalaminya. Dalam hal ketika berada di posisi roda kehidupan di bawah sadarlah kita sedang mengalami ujian dari Allah Sang Pencipta. Sejauh mana kita mampu berdiri dengan tabah dan kokoh, sedalam apa kita bisa beradaptasi dengan situasi yang diberikan oleh Allah untuk kita jalani. Bersabarkah kita menjalaninya dengan penuh rasa syukur walau dalam keadaan serba kekurangan dalam arti tidak tercukupinya kebutuhan materi. Ataukah kita akan merasa bersyukur diberi cobaan dariNya. Usahakanlah kita bersabar dan bersyukur -- apa yang kita alami adalah ujian dari Allah semata.

Kesabaran dan keikhlasan yang semestinya menjadi renungan kita dalam menerima segala cobaan ketika keberadaan kita di posisi kehidupan bak roda pedati yang berputar ke bawah. Kebetulan sekali aku sedang mengamalkan dua hal yang manfaat: sebelum tidur (melakukan Solat Witir 3 raka'at dan (2) membaca Surah Al-Mulk. Di dalam Surah ini, tertera arti ayat 1 dan 2 yang erat kaitannya dengan dinamika hidup/kehidupan:

 (Catatan: Tulisan Arab cuplikan dari: http://ayatalquran.net/2014/11/surah-al-mulk-tulisan-arab/)

 الملك

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ


تَبٰرَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ﴿الملك:١


الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ﴿الملك:٢


Artinya:

Ayat 1: Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan dan Dia Maha  Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat 2: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun


Jelaslah, ketika kita berada di posisi roda di bawah, itu adalah sebuah ujian dari Allah. Bila kita bersabar dan bersyukur serta menjalaninya dengan ikhlas segala apa yang dianugrahkanNya kepada kita, In Shaa Allah, Dia tidak akan mengingkari janjiNya. 

Itu yang aku alami setelah sekian tahun dalam posisi roda kehidupan menempati titik di bawah. Aku diberinya mu'jizat melalui semangat merawat anak-anakku -- amanahNya. Diberinya aku kekuatan memikul beban di pundakku hingga melepas mereka ke pelaminan. Alhamdulillah, ya Allah. Ini semua berkah yang Kau berikan melalui anak-anakku yang bertanggungjawab dan menyayangiku serta mencintaiku. Anak-anakku mengangkat derajatku ke posisi di atas. Di atas dalam arti tidak berlebihan, tanpa ada rasa arogan menerima hidup di atmosfir yang berbeda. Aku tambah bersyukur dan yakin, sebenarnyalah Allah akan mengangkat umatNya dari keterpurukan dengan caranya yang tak seorang pun mampu memprediksinya.

Aku mensyukuri apa yang telah aku lewati dengan keikhlasan berbuah manis ketika usia renta menghampiri. Aamiin, ya robbal'aalamiin.
Sumber foto: dari alamy stock photo -- Berdialog dengan Allah untuk menunjukkan rasa bersyukur.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menyadarkan kita semua -- Allah memberi janji kepada umatNya hingga dua kali dalam Surah Alam Nasyrah atau Al Insyirah, ayat 5 dan 6 yang berbunyi:

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Bertawakkallah, bersyukur dan tidak berburuk sangka kepada Allah ketika menerima cobaan ringan ataupun berat. Karena ujian dalam bentuk kesulitan dan cobaan dalam bentuk kesenangan itu sebagai ujian jua adanya. Dibalik itu ada kemu'jizatan yang Dia sediakan untuk umatNya.  

Kita sedang mengendarai sebuah pedati kehidupan. Menghadapi Saat Roda Kehidupan Berada di Dua Sisi kita harus arif, bijak, dan bersabar -- arahkan putarannya menuju titik di mana kau akan menemukan apa yang kau inginkan dengan semaksimal usahamu. Kau yang merencanakan. Allah yang menentukan. Aamiin.



Referensi:

http://ayatalquran.net/2014/11/surah-al-mulk-tulisan-arab/




Komentar

  1. Bundaa kadang orang tua kita selalu ngasih wejangan2 tentang kehidupan ya, dan memang benar adanya berasa ketika kita dah dewasa, hiks. Hanya bisa bersyukur, bersabar, tawwakal. Tapi aku yakin, dan percaya banget "karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" Amiin

    BalasHapus
  2. Iya Bunda, dulu saya pernah dinasihati oleh mendiang Nenek saya - rahimahallah - untuk rajin solat dhuha, waktu itu saya mikir yaudah toh sunah ini. Sekarang kerasa banget malahan Bunda, kerasa butuhnya karena mungkin kehidupan sudah lebih beragam saat usia saya ini menginjak kepala 3. Semoga Bunda selalu sehat yaa.

    BalasHapus
  3. Angkat topi, nunduk kepala kepada Bunda. Semangat menulis yang sedikit orang seusia Bunda sangup istiqomah. Angka usia boleh berubah, niat berbagi dan menyenangkan hati menjadi bagian kebaikan itu sendiri. Beberapa orang menyebutnya sedekah ilmu.

    BalasHapus
  4. waaw...teringat kelakuan ane yang uring uringan saat mendapatkan cobaan😭😭

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu