Si Pete Datang Pucuk Dicinta Ulam Tiba
ODOPPEB18 Hari ke-14
TEMA:
TEMA:
Cerita indah saat menggunakan jasa tukang patri (tambal panci
dll), sol sepatu, service payung, jamu gendong, tukang potret keliling, tukang
sayur keliling dll)
Si Pete Datang Pucuk Dicinta Ulam Tiba -- pribahasa yang berarti apa yang diharapkan akhirnya kita dapatkan juga. Cerita indah itu terjadi ketika beberapa waktu yang lalu hujan turun tiada henti. Pikirku pasti rencana yang sudah kurancang akan gagal. Menu yang khas kesukaan anak lelakiku pastinya gagal aku buat. Bagaimana mungkin aku akan menyiapkan makanan tersebut kalau bahannya kurang lengkap. Jenis bahan itu hanya ada di pasar, sedangkan ketika hujan seperti ini tak ada keinginan untuk berbelanja ke pasar atau keluar rumah. Tapi aku punya rencana yang harus aku tuntaskan hari itu. Gimana ini?
Aku harus membuat sambel goreng kentang dan ati sapi. Pastinya donk tak kan lezat rasanya dan kurang afdhol andai aku masak sambel goreng kentang ati sapi tanpa penyedap yang akan membuat masakan itu bertambah lezat. Apa itu? Para ibu rumah tangga yang menyukai menu yang satu ini pastilah tahu apa yang aku maksud. Apa hayoo! Ah, aku ini apa sih? Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. Ini lhoooo... Apalagi kalau bukan yang sedang kupegang itu...PETE (baca: piiit) aja deh ya.
Hari tak berhenti diguyur hujan. Bagaimana mungkin aku melengkapi menu masakanku tanpa bahan yang satu ini. Ke pasar? Oh, no. Nekat amat rasanya kalau hanya untuk satu macam bahan ini aku harus menyisihkan waktu ke pasar. Hujan-hujan pulak.
Ketika hujan reda aku masih belum punya
keinginan untuk keluar rumah membeli bahan untuk melengkapi masakanku.
Ah, pasti di pasar becek nih, biarlah aku tunggu saja di rumah. Kalau
memamg selera anakku akan terpenuhi, si Mas tukang sayur langganan pasti datang. Dia pasti membawa pesananku karena kami biasa berkomunikasi lewat handphone kalau ada pesanan khusus. Tanpa komunikasi, jangan harap bahan yang kita inginkan masih tersedia. Karena Si Mas Tukang Sayur ini sebelum sampai di Komplek Pemukiman anakku ia juga melayani pesanan-pesanan para ibu dan Mbak yang lain.
Telolet....telolet... telolet... bunyi .klakson mobil yang sudah sangat akrab di telinga para ibu dan para Mbak di komplek perumahan tempat tinggal anakku. Pemukiman di Komplek memang merupakan sesuatu yang bisa dinikmati kenyamanannya. Bagaimana tidak. Keamanan? Ada, penjagaan duapuluhempat jam dengan pergantian 2 x shift menjadi fasilitas utama. Kebersihan? Terjamin, karena seminggu dua kali truk sampah mengangkut sampah rumah tangga. Selain sampah rumah tangga, misalnya sampah dari tumbuh-tumbuhan di rumah yang dibersihkan atau penebangan pohon hias di rumah -- itu harus dengan kebijaksanaan Pemilik Rumah untuk memberikan tips kepada para pengangkut sampah. Fair kan? Sampah di rumah bersih dan para pengangkut sampah pun hatinya suka cita. Malas ke pasar? Tinggal tunggu Tukang Sayur Keliling.
Seketika mendengar bunyi klakson itu, leherku serasa menjulur memandang ke pintu gerbang komplek. Yups, betul sekali! Si Pete Datang Pucuk Dicinta Ulam Tiba. Yeeaaayyy... si Mas tukang sayur langganan para ibu-ibu komplek muncul perlahan dengan keyakinan penuh -- ibu-ibu komplek pasti nih sudah menunggu -- begitu pikir si Mas tentunya. Wah, mataku meneliti isi gerobak sayurnya dan mencari sesuatu yang biasanya digantungkan pada besi belakang mobil. Slow but sure aku menghampiri si Mas tukang sayur yang berlahan berhenti di depan rumah tetanggaku. Aku tidak sabar menunggu sampai mobilnya berputar mengarah ke rumah anakku. Biarlah aku yang menghampirinya. Aku koq yang butuh, hihihiii...
Hhhmmm...si pete datang pucuk dicinta ulam tiba...tak ayal lagi, langsung tanganku menjangkau sesuatu yang tergantung di mobil itu. Alhamdulillah, jadi juga aku masak sambel goreng kentang plus ati sapi karena sekarang aku sudah mendapat apa yang aku inginkan untuk melengkapi masakanku. Ah, indahnya masa penantian si Mas tukang sayur itu hanya karena untaian buah pete dengan matanya yang besar-besar dan sudah tua, pedasnya terasa bikin selera makan tambah Btw banyak lho para Emak yang cantik dan ranum malu tujuh turunan kalau ketahuan ia penyuka si Pete ini. (Keren kan? Nyebutnya jangan PETAI tapi PETE wkwkwkw...
Ahh wangi petenya same ke sini buun
BalasHapusHihihii.. paling bisa nih, Nchie. Kebayang ya Bunda lagi siha-siha kepedesan, hehe...
HapusSalam kenal mba :)
BalasHapusaku juga favorit banget sama pete mba hehehe. Mau di bakar, di rebus, di goreng, di sambel, di campur dengan makanan pedes. Pokoknya favorit banget hehehe
Sslam kenal balik Jeannette, panggil bunda aja ya, bunda sdh 78 lho. Seneng si Pete bnyk fansnya. Kapan2 kopdar tak sediain gulai jenky. Mksh kunjungan Jean ke blog bunda.
HapusPete makanan favorite aku banget. Obat penambah nafsu makan ��.
BalasHapusBanyskbjuga nih yg ngefens smbdi Pete, hehe... Tos dlbdeh kita sama2 suka sm Pete. Mksh kunjungan Fillyawie ke blog bunda.
Hapuswah tukang sayurnya sudah pakai mobil
BalasHapusIya, keren dan pak tkng sayur juga gaya udah sedia buku bon kayak di toko, hehe. Mksh kunjungan Tira ke sini. Slnt beraktivitas.
HapusAduuh...kebayang sedapnya sambal goreng pete.... plus kentang dan ati😄
BalasHapusJadi mengundang selera, ya. Yuuk, makan sama sambel goreng ala bunda. Mksh kunjungan rita dewi ke blog bundam
HapusTukang sayur jaman now ya, Bun? BTW Bunda sehat-sehat kan? Udah lama yang ngga ketemu. :)
BalasHapusHalo, Ratna Amalia, alhamdulillah bunda sehat. Semoga Amalia juga dalam keadaan sehat. Iya, lama banget sejak menghadiri acara di UN itu, ya. Terima kasih kunjungan Amalia ke blog bunda.
Hapus