Tak Satu Jalan ke Roma

ODOPPEB18 Hari ke-12 (16/02/18)
Tema:
Sharing Mantra, Quotes atau Motto disertai makna dan kisah dibaliknya.


Tak Satu Jalan ke Roma!
Motto favoritku, mudah-mudahan tidak ada yang beranggapan motto tersebut sebagai pelarian dari satu hal ke hal yang lain, hehe.. Pengertian dari mott yang berarti sebagai semboyan hidupku, pedoman untuk menjalani kehidupanku. (Ini versiku). Kenapa aku menyukai motto tersebut? Karena sangat tepat dengan keadaan yang melingkupi jalan hidup sejak aku sekolah SMA hingga saat ini.

Sumber gbr dari: indonesiamengglobal.com


Kini, motto itu tetap melekat dalam hati. Sepanjang perjalananku sebagai blogger sejak tahun 2009 hingga sekarang aku tetap masih mencari-cari jalan untuk menuju Roma, hehe... Maksudnya menancapkan keinginanku untuk menambah ilmu pengetahuan utamanya dibidang blogging. Mampu mempercantik tampilan blogku dengan pernak-pernik sederhana kreativitasku sendiri.

Selama ini dan mungkin saja untuk kedepannya aku masih terus mencari dan belajar untuk menambah ilmu bloggingku. Salut kepada mereka, para blogger yang telah bersabar dan bersedia membantuku kala aku membutuhkannya. Tak satupun yang menolak. Tidak ada yang memperlambat balasan. Kapanpun aku membutuhkan bantuan, salah satu dari mereka pasti aku japri dan, alhamdulillah, akan segera direalisir kesulitanku saat itu juga. 

Harap dicatat motto itu tidak semata untuk begging for help kepada teman-temanku untuk mengatasi kesulitanku dalam dunia blogging. Tapi juga meninggalkan kenangan yang indah tentang masa-masa SMA -- ketika aku berkenalan dengan seseorang yang ganteng, baik hati dan berkulit bersih, seorang yang soleh, pantas dijadikan Imam dalam keluarga, hehe... Motto ini berlaku. Koq? Iya, biasalah ketika itu usia sedang dilingkupi suasana hati yang menggebu, sedangkan orangtua melarang aku berhubungan dengan si dia yang sudah menambat hatiku. Suatu ketika ia mengajakku bepergian tentu saja tak diizinkan oleh orangtuaku (dalam hal ini ayahku). Beliau pun tak menyetujui hubungan kami. 

Mulailah motto ini berperan, hehehe...aku menawarkan diri kepada ayahku untuk seharian bisa menyempatkan mengajar tanpa henti dari pagi jam 10.00 hingga pukul 19.00. (Dulu, kami membuka sebuah Kursus Mengetik yang mendidik murid-murid harus mengetik dengan blind system)  Lunturlah hati ayahku. Bahkan ayahku memanggilnya untuk memberi izin dan diberi wejangan agar dia tidak bertindak bodoh dalam bergaul. Ngerti kan yang dimaksudkan dengan "bodoh" ini. Tentu saja bukan dalam arti sesungguhnya yang berkaitan dengan segumpal benda lembut di kepala, tapi dia harus bisa memberi tameng kepada segumpal hati di dadanya agar tidak tergiur dengan godaan setan.  Bukankah itu juga bisa dikatakan: Tak Satu Jalan ke Roma? Baginya (my bodyguard, yang kemudian menjadi ayah ke-lima anak-anakku) pun motto itu mendatangkan mu'jizat.

Banyak sekali yang harus aku pelajari andai keinginan untuk tetap eksis di blog menunggu saatnya aku bosan. Bagaimana seandainya tak ada lagi yang bisa membantuku menyelesaikan kepelikanku secara online. Percuma aku beri judul postingan ini dengan Tak Satu Jalan ke Roma, kalau aku tak bisa meneruskan apa yang sudah aku mulai -- ngeblog.

Aku sadar aku tak boleh menyerah karena kekuranganku. Aku tak peduli ada blogger nyinyir yang mengatakan "koq gak bisa-bisa sih!? Aku hanya mengelus dada. Apa mereka gak sadar usiaku sudah hampir menginjak kepala delapan? Wajarlah kalau sulit sekali otak ini menyerap ilmu secara online. Aku pilih jalan lain dengan mendekati salah seorang keponakanku yang lulusan IT, tapi tentu tak  banyak waktu yang bisa dia sediakan untukku. Dia pun harus kuliah seusai kerja. Jadi kembali ke motto-ku Tak Satu Jalan ke Roma aku terapkan. Readers yang sering datang ke blogku pasti sudah tahu apa yang akan aku terapkan itu -- pastinya mengutak-atik lagi blog-ku sendiri tanpa pendamping, tidak minta bantuan kepada orang lain. Hasilnya tentu saja tidak memuaskan. Adakalanya aku dibuat bingung oleh jemari tangan ini, berani-beraninya meng-klak-klik sesuatu yang belum aku pahami, hiks...

Readers pasti setuju  dengan pendapatku -- tidak semua blogger memulai aktivitasnya dengan capability yang seratus persen ia miliki untuk bergerak di bidang online ini. Dan aku adalah hanya satu dari sekian banyak para Pemula itu. Tapi tak sedikit mereka yang mulai ngeblog sudah memiliki senjata ampuh yang bisa dikembangkannya di blog, yaitu mereka yang memiliki skill IT. Sedangkan aku? Pemula yang berbekalkan sepuluh jari saja.  Tapi motto itu telah menjadikan diriku memaku minatku di sini, di aktivitas online. No matter what. The activity must go on.

Semoga jalan-jalan itu tidak tertutup bagiku. Aamiin.



Komentar

  1. Bunda Yati sungguh luar biasa. Saluuutt 💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nurul, apanya yang luar biasa? Semangatnya? Hehe...makasih pujiannya. Makasih juga kunjungan Nurul ke blog bunda.

      Hapus
  2. Bundaaa, Sehat selalu ya, Bun. Salut euy sama Bunda, masih suka otak atik blog yaaa....hehehee. Emang kalau belum berhasil akan penasaran terus ya, Bun. Sayapun demikian. Saya juga suka otak atik sendiri, kalau enggak ngerti ya, saya nanya atau googling dech.

    Bun, ibu saya semakin bertambah usia, juga semakin aktif dalam kegiatan yang disukai. Ibu saya penyuka craft, Bun. Belum sampai mainan blog, tapi sudah bikin tutorial di video dan lancar banget dech mainan Facebook.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iiicch, Astin, ibunya keren banget. Apa donk linknya di video. Keren tuh, bunda mah gak punya kepandaian apa-apa selain ngeblog pas-pas-an dan ngurusin pot-pot tanaman. Makasih kunjungan Astin ke blog bunda.

      Hapus
  3. Aku ngeblog juga hanya ototidak belajar via mbah google, sampek sekarang masih terus belajar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tapi kalo bunda karena sok taunya, jadi akhirnya tampilan blognya amburadul dan bahkan foto2 follower menghilang dan gak bisa/gak tahu gimana ngembaliinnya. Udah liat ke Google tapi teuteup gak bisa. Sayang banget padahal temen-temen udah 120an follower dengan photos mereka. hiks. Makasih ya kunjungan Widhawatitok ke blog bunda.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu