Predikat Lifetime Achievement yang Aku Dapat
"Ayo, cepat donk, sayang," kita hampir terlambat nih", kataku sambil membetulkan kain songket yang melilit tubuhku. Sebenarnya tak ada yang salah dengan kain tenun berwarna oranye ini. Tapi ya, namanya juga akan menghadiri sebuah Perhelatan, penampilanku harus oke punya. Bertahun yang lalu ketika aku tampil dalam sebuah acara dan harus menghadapi sekian banyak audiences. Aku bisa. Sekarang pun aku harus bisa," bisikku
"Kami sudah siap, koq, Nek" suara Cucuku yang tertua meyakinkan. sambil berdiri dan meletakkan kembali majalah yang sedang dibacanya sambil menungguku rupanya.
" Malah tinggal nunggu Nenek nih yang dari tadi aku lihat wara-wiri kayak orang yang mau ketemu pacar aja..." ganggunya
"Aaah, kamu ini, ngomong apa sih?"
Seperti diperintah kami pun segera meninggalkan ruangan tamu menuju ke sebuah mobil TEANA berwarna hitam
Seorang wanita di belakang kemudi kelihatan sudah tidak sabar menunggu.
"Nunggu apa lagi sih? Koq lama banget! Dari tadi aku klakson gak keluar juga." Ia bersungut namun tetap ada senyum di sana. Ia yang kelihatan paling antusias mengantar aku ke tempat perhelatan itu. Tidak tanggung-tanggung, diajaknya semua keluarganya. Tak mengapa. Aku anggap ini hari istimewa bagi mereka.
Kami berangkat satu jam sebelum acara dimulai. Aku paling tidak suka terlambat.
Betul saja di Aula tempat di mana diadakan acara tersebut ternyata sudah dipenuhi para tamu yang berpakaian beragam. Oops, aku baru tahu ketika memasuki ruangan. Di meja penerima tamu aku diberitahu akan ada penilaian "Penampilan Wanita dengan Pakaian Terbaik" malam ini. Ya, ampuun, kenapa aku gak sekalian aja tadi mengenakan pakaian Adat Minang dengan songkok berbentuk tanduk kerbau di kepalaku. Ada sedikit rasa menyesal. Tapi sudahlah, pakaian yang aku kenakan juga tidak kurang cantiknya walau yang memakainya seorang perempuan berusia diatas paruh baya.
Kami beriringan masuk ke ruangan diantar oleh Penerima Tamu dan mengambil tempat duduk dalam satu jajaran kursi yang telah disediakan untukku dan keluarga.
"Waah..." bisikku
"Kenapa pula sampai disiapkan kursi khusus untuk aku dan keluarga. Ada apa ini?"
Tengok kiri, tengok kanan, melambaikan tangan, senyum pun aku tebarkan ke sana kemari sebelum aku duduk.
Tidak semua wajah-wajah cantik itu aku kenal. Namun karena kebanyakan dari kami satu profesi, yaitu sesama Blogger. Tak apalah aku menyebutnya sebagai profesi. Sebenarnyalah blogger kalau ditekuni dengan focus dan berkomitmen kelak ia akan menjadi sebuah profesi. In Shaa Allah aku bisa menjalaninya dengan tekun dan akan rajin belajar untuk meraih sebutan itu. Sebuah profesi.
Beberapa acara hiburan pun dipertunjukkan. Tarian yang dipersembahkan oleh anak-anak para blogger yang manis dan mungil serta lincah melangkah dan bergoyang di atas panggung. Kami menikmati acaranya.
Beberapa saat kemudian...
“Nek!” tiba-tiba cucuku yang paling tua menyentuhkan sikunya ke bahuku.
“Ituuu…nama Nenek disebut. Nenek harus segera maju dan tampil di atas panggung”, sambungnya sambil ia membimbing tanganku untuk berdiri dan maju ke depan.
“Daaannn inilah, wanita yang tak pernah mau menyerah untuk rajin menulis. Usia tak menjadi penghambat.bagi Blogger Senior kita yang satu ini” Lengking merdu suara Pembawa Acara menyentuh telingaku. Rasanya aku tidak menjejak bumi ketika berjalan menuju panggung.
"Kita sambut Blogger Senior Ibu Alicia Renata Dirgaaa.... Tepuk tangan yang meriah untuk Ibu kita yang hebat ini!"
Gelegar tepuk tangan para hadirin seakan menyadarkan dan memecut diriku. Aku harus tegakkan kepala dan melangkah dengan percaya diri.
Aku terhenyak sebelum menaiki panggung.
“Blogger Senior?”, bisikku dalam hati.
“Bukan, bukan, aku bukan blogger Senior." Pekikku dalam hati. "Yang benar adalah Blogger Senior dalam usia,” sekali lagi aku menyambung pekikku yang semakin membuat aku percaya diri dalam kerendahan hati.
Seorang Ibu cantik jelita mendekat dengan membawa sebuah piala dan sehelai selendang untuk diselempangkan melintang ditubuhku melalui bahu.
"Untukku kah itu? kembali bisikan dalam hati seolah tak percaya..
"Terima kasih", ucapku terbata-bata karena terharu. Kilatan lampu blitz dari berbagai sudut ruangan menyilaukan seluruh ruangan, berkelap kelip mengabadikan acara pemberian hadiah itu. Rasa bangga dan tanggung-jawab secepat kilat menyelinap dalam dada.
Malam itu aku serasa menjadi seorang selebriti. Setiap blogger yang aku kenal baik menghampiri dan minta untuk berfoto bersama. Waktuku aku sediakan untuk mereka yang ingin berfoto bersama. Yups, aku bak selebriti semalam.
Cucuku menantiku dengan sabar. Aku dibimbingnya kembali ke tempat duduk. Dan ternyata hampir semua keluargaku menitikkan airmata terharu menyaksikan acara yang tidak mereka duga sebelumnya. Bahkan aku pun tak menyangka akan tampil di panggung. Namun ada kebocoran yang aku terima karena itu aku berpakaian serapih mungkin.
"Aku bangga. Bangga sekali, Nek!" Ucap cucuku. Dilingkarkannya kedua lengannya di leherku. Aku pun jadi ikut menitikkan butiran putih bening itu.
Ditolehnya selendang yang melingkar di tubuhku"
"Lifetime Achievement..." bisiknya dan sekali lagi dipeluknya aku.
"Alhamdulillah, Predikat Lifetime Achievement yang Aku Dapat" malam ini.
Saya juga salut dengan semangat bunda dalam menulis di blog..semangat terus bunda..
BalasHapusTerima kasih untuk salutnya, Kanianingsih. Terima kasih juga untuk kunjungan ke blog bunda.
HapusSelamat Bunda😊 semoga saya bisa mengikuti semangat bunda yg terus menulis tanpa mengenal batas usia
BalasHapusTerima kasih, rita dewi. Masih banyak yang harus bunda pelajari. Terima kasih juga untuk kunjungan rita dewi ke blog bunda.
HapusSemangat Bunda Yati memang luar biasa. Bunda jadi inspirasi kami-kami yang masih muda untuk terus semangat menulis.
BalasHapusYaaa...koq semua komentar tentang Bunda sih, ya. Bunda inginkan komentar tentang Cerpen bunda lho. Sudah layakkah disebut cerpen atau gimana gitu...Betapapun, terima kasih apabila bunda telah menjadi inspirasi buat yang muda-muda. Semangat buat kita semua.
HapusSubhanallah, bunda Yati sangat menginspirasi, ternyata namanya bunda bagus banget hihi baru tau
BalasHapusYurmawita, terima kasih untuk kunjunngannya ke blog bunda. "bunda" itu bukan nama bunda lho, tapi hampir semua blogger yang bunda kenal memanggil bunda dengan sebutan seperti itu. Nama bunda: Yati saja (kemudian ditambah dengan kata Bunda, jadilah bunda yati, bahkan anak cucu menantu bunda memanggil bunda dengan sebutan BUNDA, hehehe...
HapusWah Bunda hebat. Perkenalkan namaku Yeni panggil saja Bunda Erysha. Aq blogger pemula nih, baru setahun ngeblognya. Salam kenal ya. Oh ita tulisan bunda bagus, keliatan dari hasil suka membacanya ��
BalasHapuskeren bunda....banget
BalasHapusHehe...keten amat pake banget. Sesama blogger pasti deh dipuji. Mksh kunjungan Topik, ya.
BalasHapus