Bahagiakan Orang Tua Semaksimal Mungkin


Bahagiakan Orang Tua Semaksimal Mungkin.
Beberapa waktu yang lalu aku sangat terkesan membaca tulisan teman bloggerku Evi Indrawanto yang menulis tentang pentingnya mengajak orangtua untuk berpesiar atau jalan-jalan. Karena hal ini memang akan membuat hatinya bahagia masih bisa merasakan indahnya alam ciptaan Allah swt, yang mungkin tidak mampu ia nikmati ketika membesarkan dan merawat anak atau bahkan anak-anaknya.

Terkadang aku heran seringkali melihat ada anak yang setelah sukses dan mapan seolah ia tak pernah mau mengingat karena siapa ia bisa tumbuh seperti itu, menjadi orang yang berhasil. Melihat hal ini aku jadi bertambah bersyukur kepada Allah Swt karena aku -- walaupun tidak pernah punya kesempatan untuk merawat ibuku, memberinya kebahagiaan, menyediakan fasilitas yang diperlukannya, namun itu tidak terjadi padaku. Aku dianugerahi oleh Allah Yang MahaPengasih dan Penyayang anak-anak yang, tanpa disadarkan oleh siapa pun tak pernah mereka lepas untuk mengingat orang tua apalagi kini hanya aku seorang diri yang tersisa dari kedua orang tua mereka.

Sebertulnya mudah sekali untuk menimbulkan, membangkitkan atau menyadarkan diri -- bagi mereka yang lupa siapa yang telah melahirkannya, merawat dan membesarkan serta mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan tanggung-jawab. Memberinya semangat sehingga jadilah sosok-sosok yang telah menuai keberhasilan. Sangat sederhana untuk segera mengubah sikap yang seolah tak peduli orang tua  yang sudah renta dan membutuhkan perhatian. Ya, sangat sederhana karena perhatian itu tidak harus selalu mendampingi sang Ibu,  kasih sayang serta perhatian dan sapaan lembut tidak mesti dihadirkan setiap menit apalagi setiap detik dengan selalu berada disampingnya. Sederhana? Yups, sangat, sangat sederhana. Bagaimana caranya? Yuk, berikut ini mohon disimak:
Source Pixabay

Ketika kita sudah dewasa, menikah dan membina rumah tangga serta memiliki anak-anak yang lucu, akankah hati Anda tidak peduli pada mereka? Tentu saja tidak, kan? Hal yang tak bisa dipungkiri kebanggaan itu sedemikian besar dalam hati akan kehadiran mereka. Ingin rasanya setiap detik, melihatnya. Mencium dan mendukung seakan tak ingin terpisahkan walau sekejab. Nah, itulah yang terjadi ketika kau dulu kecil. Sikap yang sama diperlakukan oleh Ibumu untuk anak-anaknya. Segala kasih sayang, semua perhatian akan apa yang dibutuhkan oleh permata-permata hatinya. Ketakutan akan kehilangan yang luar biasa. Begitulah perasaan Ibumu ketika kau kecil dulu.  Sama seperti peraasaanmu kepada anak-anakmu yang kau lahirkan dengan sabungan nyawamu.

Bayangkan rasa sayang seseorang kepada anak-anaknya yang melekat erat di hati, itulah perasaan yang mulia dari seorang Ibu untukmu. Jadi membahagiakan orang tua semaksimal mungkin bukanlah hal yang sulit. Berpegang saja kepada hati nuranimu bagaimana sayangnya engkau pada anak-anakmu, seperti itulah ibumu, dulu. Kini setelah renta, haruskah kita sisihkan dia? Kita tinggalkan dia? Kita anggap dia bisa mengurus dirinya sendiri? Tentu saja dalam pikiran mereka yang sehat dan memiliki iman yang kuat hal itu tidak akan terjadi.

Tahukan Anda, rezeki yang datang itu adalah karena do'anya. Allah menjabah do'a orang tua untuk anak-anak mereka tercinta. Rezeki itu tidak saja berbentuk materi, tetapi harus diingat, kesehatan, kesempatan yang longgar bagi kita untuk menjelajahi segala peluang-peluang yang ada, rasa lega yang timbul di hati kita, rasa bahagia yang menyentuh sebongkah hati di dada kita -- semua itu menghampiri kita merupakan rezeki yang datang dari Allah melalui do'a seorang Ibu. Yakinlah tentang ini. Jangan meragukannya. Apa pun yang terjadi pada kita adalah karena di sana terselip do'a seorang Ibu yang kasihnya sepanjang jalan, tak putus mendo'akan anak-anak yang pernah dilahirkannya dengan menyabung nyawa.

Aku menuliskan tentang hal ini, karena aku ingin mereka, para ibu-ibu yang telah renta mengalami hal-hal yang menyenangkan seperti yang dihadiahkan oleh anak-anakku untukku. Tak pelak lagi semua akan berbinar dari sorot mata seorang Ibu yang bahagia karena sikap anak-anaknya. Anak-anak yang berbakti kepada orang tua memberikan kebahagiaan yang tiada tara bagi seorang Ibu.
Jadi sediakan rongga dihatimu, wahai mereka yang tidak pernah ingat akan siapa yang telah melahirkan mereka. Sebuah ruang di hatimu  untuk Ibumu, Ibumu, Ibumu.

Memang banyak peristiwa yang terjadi diluar sana yang diluar batas kemanusiaan seperti pernah kita saksikan di televisi, berita nyata tentang kejamnya anak kepada Ibunya. Itu adalah mereka, biarkan mereka dengan hatinya yang hitam, jangan diusik, jangan ditiru, karena semua tanggung-jawab ada padanya. Sebagai manusia yang beriman hanya satu yang harus dilakukan oleh seorang anak yaitu berbakti kepada kedua orang tua. Bila ini dilakukan hidupmu akan penuh dengan keberkahan. Walau pun kau bukan seorang yang bergelimang harga, andai orang tua kau dahulukan, kau pikirkan, maka keberkahan akan mengelilingi hidupmu. Aamiin, ya Ribbalaalamiin.

Last but not least: Cintailah Ibumu sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri. Jangan sakiti dia. Jauhkan dia dari rasa kecewa yang membuat hatinya gundan dan sedih. Yuk, mudah koq melakukan dengan ikhlas. Allah akan bersamamu.

Komentar

  1. bunda aku jd kangen ibuku, bentar aku telepon beliau

    BalasHapus
  2. Bunda Yati.... saya mendapatkan rejeki untuk bersama emak saya setelah Bapak tiada. Perubahan yang drastis terjadi dan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Berusaha positif bahwa saya sedang mencari pahala dengan cara memahami perubahan-perubahan ini. Semoga saya bisa menjaga beliau dengan sepenuh hati Bunda....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Junita, itulah yang seharusnya dilakukkan oleh setiap anak yang pernah merasa dilahirkan oleh seorang ibu. Bunda ikut mendo'akan ketulusan hati Junita, ya. In Shaa Allah, Yang MahaKuasa akan menjaga perasaan itu di hati Junita. Aamiin. Terima kasih kunjungan Junita ke Blog Bunda.

      Hapus
  3. Ibu tidak pernah lelah menjaga anaknya walaupun sudah berkeluarga,, minimal menjaga dengan doanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, itulah tugas dan kewajiban yang secara tak tertulis telah dianugerahkan kepada orang tua terutama seorang Ibu. Di setiap kelsuksesan seorang anak, sadarilah bahwa pasti terselip do'a tulus seorang ibu. Terima kasih kunjungan Victor ke blog bunda.

      Hapus
  4. Ya allah semoga saya tergolong anak yang bisa membahagiakan orang tua. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, YRA. Bunda ikut mendo'aakan. Terima kasih kunjungan Toko Herbal Indonesia.

      Hapus
  5. Banyak pakar parenting dan banyak banget ilmu parenting yang di-share di sana sini. Sayang, tidak demikian dengan ilmu ttg elderly/parent-caring....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu ke depannya mungkin masih ada satu dua postingan akan ulas tentang ini. Di zaman now ap sekali terjadi perubahan karakter dan sikap anak terhadap Ibu. Btw terima kasih kunjungan noe21 ke blog bunda.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasih, Dewi Ayu Saraswati Ishaq untuk kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  7. Sedih rasanya karena sampai sekarang saya belum bisa membahagiakan orangtua :(

    BalasHapus
  8. Sedang berusaha. mudah mudahan saya termasuk anak yang setidaknya tidak membuat mereka sedih dan khawatir aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu